Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ikhwan Wahyudi M. H.
"Perencanaan strategis sistem informasi dalam suatu organisasi dilakukan untuk memperoleh panduan pemanfaatan SI/TI sebagai upaya pencapaian Visi dan Misi Organisasi. Dalam penelitian ini dilaksanakan Perencanaan strategis sistem informasi pada Sekretariat jendral DPR RI. Perencanaan dilakukan menggunakan metodologi Strategic planning for information system (SP4IS). Penentuan strategi Sistem informasi dan penyusunan portfolio aplikasi dilakukan dengan analisa Critical success factor. Proses perencanaan dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu: Penentuan konteks dan ruang lingkup, penentuan kebutuhan informasi, pengkajian kondisi teknis saat ini, penentuan solusi strategis, dan perencanaan implementasi. Hasil dari perencanaan berupa Rencana strategis sistem informasi Sekretariat jendral DPR RI, yang meliputi Visi dan Misi SI/TI, strategi SI/TI, portfolio aplikasi, kebutuhan infrastruktur TI, manajemen SI/TI, dan rencana pengembangan SI/TI. Proses perencanaan yang dilakukan dengan metodologi SP4IS memiliki kesesuaian dengan pola perencanaan strategis sistem informasi di beberapa organisasi pemerintahan/nirlaba di Indonesia, dimana secara umum tahap-tahap yang dilakukan yaitu: Kajian organisasi, Kajian kebutuhan informasi, Kajian kondisi teknis saat ini, Penentuan strategi SI/TI, Penentuan kebutuhan SI/TI, dan Perencanaan Implementasi.

Information system strategic planning conducted in an organization to ensure that IT/IS implementation in an organization is align with the organization?s strategy. In this research, the information system strategic planning conducted in Secretariat general of DPR RI. The planning process based on the Strategic planning for information system (SP4IS) methodology, IT/IS strategy and application portfolio determined using Critical success factor analysis. The steps of the planning process are: determine context and scope, determine business information, assessment of the current system, determine strategic solution, prepare and deliver implementation plan. Output of the planning process are: IT/IS strategy, application portfolio, IT infrastructure, IT/IS management, and IT/IS implementation plan. The planning process with the SP4IS methodology has similarities with the information system strategic planning conducted in some government institution/non profit organization in Indonesia, which in general follow steps: assessment of the organization, assessment of the information needs, assesment of the current technical condition, determination of IT/IS strategy, determination of the IT/IS needs, and deliver the implementation plan."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apiladosi Priambodo
"Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi baik dalam mendukung proses bisnis perusahaan maupun dalam memberikan keunggulan kompetitif dengan pesaing. Pemanfaatan tersebut terbukti pada banyaknya proyek TI yang telah dijalankan mulai tahun 2014. Meskipun sudah dari 2014 BRI menjalankan proyek TI, tetapi dalam praktiknya masih banyak proyek TI yang mengalami keterlambatan dalam memenuhi target untuk live. Terdapat berbagai macam kriteria kesuksesan proyek, salah satunya adalah project triple constraint. Dalam project triple constraint dijelaskan bahwa proyek sukses adalah proyek yang memenuhi time, budget, dan scope. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui critical success factor (CSF) yang memengaruhi keberhasilan proyek TI di perbankan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, CSF tersebut antara lain penguasaan proyek oleh user sebagai subject matter expert (SME), environment pengembangan, komunikasi antar bagian, dukungan manajemen, kemampuan project manager, kompleksitas proyek, komitmen tim proyek, hubungan yang baik dengan pihak ketiga, pengalaman pengembang, dan serta pengawasan dan pengendalian proyek. Dengan mengetahui CSF tersebut, diharapkan dapat menjadi referensi bagi BRI dalam melaksakan proyek TI agar tercapai tujuan yang diinginkan.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) is one of organization that use information technology to support its business process as well as to gain competitive advantage from competitor. It proven with BRI begin developing its many information technology project since 2014. Although since 2014 BRI already develop its information technology project, practically still many information technologies that BRI developed fail to meet its realization date. There are many project success criteria, one of them is project triple constraint. Project triple constraint is containing of three aspect, they are time, budget, and scope. Therefore, this study aims to find the CSF that affect the success of information technology project in banking. The result of this study is CSF that affect the success of information technology project in banking, they are project mastery for user as subject matter expert (SME), development environment, project team communication, management support, project manager capability, project complexity, commitment of project team, good relationship with third party, developer capability, and project monitoring and controlling. By knowing the CSF of information technology project in banking, BRI expected to be success in developing information technology project."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Along with the tendencies of Indonesian construction companies in getting the Quality Management
System (QMS) certification as an impact of the prerequisite needed in project tender mechanism and the
awareness of internal companies QMS blueprint improvement in continual improvement concept, also
emerge construction companies stakeholder critical question, that is if the companies which had already
adopted and executed QMS like ISO 9001 will had a better competitiveness. This research proves
theoretically and statistically about significant correlation between better competitiveness and Critical
Success Factor (CSF) in QMS.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 22 (3) September 2008 : 179-186, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-179
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Tiara Ayu
"Tingkat kesuksesan proyek suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi mengelola proyek. Salah satu faktor yang memengaruhi kesuksesan proyek adalah tingkat kematangan manajemen proyek. Terdapat korelasi antara tingkat kematangan manajemen proyek dan kesuksesan proyek. Ada beberapa proses kematangan yang dapat memengaruhi kesuksesan proyek. Pada penelitian ini penulis melakukan perhitungan dan analisis tingkat kematangan manajemen proyek berdasarkan teori project management maturity model (PMMM). Penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang diharapkan dan sesuai dengan faktor kesuksesan proyek. Penelitian dilakukan di Bank XYZ dan terbatas hanya pada unit kerja ITPM (Information Technology Project Management). Penelitian ini menggunakan focus group discussion, wawancara, kuesioner dan observasi dokumen. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Proses kematangan manajemen proyek di Bank XYZ berada pada tingkat-1. Hal ini dikarenakan ada beberapa proses yang belum terlaksana sesuai dengan best practice.

The success rate of an organization can be influenced by how an organization manages projects. One of the factors that influence project success is the level of project management readiness. There is a correlation between project management maturity level and project success. Several maturity processes can affect project success. In this study, the authors calculated and analyzed the project maturity level based on the theory of the project management maturity model (PMMM). This study also provides recommendations for achieving the expected maturity level and in accordance with the project's success factors. The research was conducted at Bank XYZ and was limited to the ITPM (Information Technology Project Management) work unit. This study uses focus group discussions, interviews, questionnaires, and document observations. From the research results, the result of the project management process at XYZ Bank is level 1. This is because several processes have not been implemented in accordance with best practice."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izzati Mubarokah
"Salah satu fungsi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) adalah melakukan kegiatan pengelolaan aplikasi. Permasalahan yang ada di Pusdatin saat ini adalah minimnya indikator kinerja pengelolaan aplikasi yakni baru sebatas penyelenggaraan helpdesk aplikasi. Aplikasi yang saat ini menjadi prioritas utama untuk dikelola oleh Pusdatin adalah E-Monitoring yang sudah 11 tahun diimplementasikan namun belum dilakukan kegiatan pengelolaan. Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. E-Monitoring merupakan aplikasi keuangan yang memiliki fungsi utama untuk membuat rincian pengeluaran, sebagai dasar untuk mengisi aplikasi keuangan yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. Data Aplikasi E-Monitoring merupakan rujukan dalam rapat pimpinan di Kementerian Perindustrian sehingga pimpinan dapat melihat rincian pengeluaran dan kinerja penyerapan anggaran secara detail di seluruh satuan kerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari DeLone and McLean, UTAUT, dan Extended EECM IT. Metode pengambilan data dilakukan dengan kuesioner kepada 107 user aplikasi E-Monitoring. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Net Benefit implementasi sistem E-Monitoring APBN dipengaruhi oleh Satisfaction dan Intention to Use. Faktor yang memengaruhi Satisfaction, dan Intention to Use sistem, diantaranya System Quality, Service Quality, Perceive Usefulness, Facilitating Condition, dan Social Influence, menjadi pijakan dalam memberikan rekomendasi. Pada penelitian ini, ada 17 rekomendasi yang telah dikonfirmasi oleh Pusdatin Kementerian Perindustrian. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain penyelenggaraan training online untuk user baru aplikasi E-Monitoring APBN, pembentukan satuan tugas helpdesk aplikasi, pembuatan regulasi setingkat Peraturan Menteri untuk implementasi E-Monitoring, dan penyesuaian fungsionalitas E-Monitoring dengan perkembangan kebutuhan informasi di lingkungan Kementerian Perindustrian saat ini, mengingat adanya perubahan aplikasi keuangan dari Kementerian Keuangan.

One of the functions of the Data and Information Center (Pusdatin) of the Ministry of Industry is to carry out application management activities. The problem at the Pusdatin is the lack of performance indicators for application management at these times, currently it is only limited to the implementation of application helpdesk. E-Monitoring become the top priority to be managed which is already 11 years old and has not been done is implemented management activities, for it is necessary for the proper management. E-Monitoring is a financial application that has the main function of making a recap of expenditure receipts as a basis for further financial administration. E-Monitoring Application Data is a reference to the leaders meeting at the Ministry of Industry, so that the leadership of the details can view the details of expenditure and budget absorption performance in all work units. The theory used in this research is a combination of DeLone and McLean, UTAUT, and Extended EECM IT. The data collection method is done by using questionnaires to the 107 users of E-Monitoring application. From this research found that the Net Benefit of the implementation of the E-Monitoring system was influenced by Satisfaction and Intention to Use. Factors that influence Satisfaction and Intention to Use the system including System Quality, Service Quality, Perceive Usefulness, Faciting Conditions and Social Influence, it's become the basis for providing recommendations. In this study, there are 17 recommendations which have been confirmed by the Pusdatin of the Ministry of Industry. Some of the recommendations made include: the implementation of online training for new users of the E-Monitoring APBN application, the formation of an application helpdesk task force, making regulations at the level of a Ministerial Regulation for the implementation of E-Monitoring, and adjustment of the E-Monitoring functionality to developments the current need for information within the Ministry of Industry considering the changes in financial applications from the Ministry of Finance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Izzati Mubarokah
"Salah satu fungsi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) adalah melakukan kegiatan pengelolaan aplikasi. Permasalahan yang ada di Pusdatin saat ini adalah minimnya indikator kinerja pengelolaan aplikasi yakni baru sebatas penyelenggaraan helpdesk aplikasi. Aplikasi yang saat ini menjadi prioritas utama untuk dikelola oleh Pusdatin adalah E-Monitoring yang sudah 11 tahun diimplementasikan namun belum dilakukan kegiatan pengelolaan. Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. E-Monitoring merupakan aplikasi keuangan yang memiliki fungsi utama untuk membuat rincian pengeluaran, sebagai dasar untuk mengisi aplikasi keuangan yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. Data Aplikasi E-Monitoring merupakan rujukan dalam rapat pimpinan di Kementerian Perindustrian sehingga pimpinan dapat melihat rincian pengeluaran dan kinerja penyerapan anggaran secara detail di seluruh satuan kerja. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan dari DeLone and McLean, UTAUT, dan Extended EECM IT. Metode pengambilan data dilakukan dengan kuesioner kepada 107 user aplikasi E-Monitoring. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Net Benefit implementasi sistem E-Monitoring APBN dipengaruhi oleh Satisfaction dan Intention to Use. Faktor yang memengaruhi Satisfaction, dan Intention to Use sistem, diantaranya System Quality, Service Quality, Perceive Usefulness, Facilitating Condition, dan Social Influence, menjadi pijakan dalam memberikan rekomendasi. Pada penelitian ini, ada 17 rekomendasi yang telah dikonfirmasi oleh Pusdatin Kementerian Perindustrian. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan antara lain penyelenggaraan training online untuk user baru aplikasi E-Monitoring APBN, pembentukan satuan tugas helpdesk aplikasi, pembuatan regulasi setingkat Peraturan Menteri untuk implementasi E-Monitoring, dan penyesuaian fungsionalitas E-Monitoring dengan perkembangan kebutuhan informasi di lingkungan Kementerian Perindustrian saat ini, mengingat adanya perubahan aplikasi keuangan dari Kementerian Keuangan.

One of the functions of the Data and Information Center (Pusdatin) of the Ministry of Industry is to carry out application management activities. The problem at the Pusdatin is the lack of performance indicators for application management at these times, currently it is only limited to the implementation of application helpdesk. E-Monitoring become the top priority to be managed which is already 11 years old and has not been done is implemented management activities, for it is necessary for the proper management. E-Monitoring is a financial application that has the main function of making a recap of expenditure receipts as a basis for further financial administration. E-Monitoring Application Data is a reference to the leaders meeting at the Ministry of Industry, so that the leadership of the details can view the details of expenditure and budget absorption performance in all work units. The theory used in this research is a combination of DeLone and McLean, UTAUT, and Extended EECM IT. The data collection method is done by using questionnaires to the 107 users of E-Monitoring application. From this research found that the Net Benefit of the implementation of the E-Monitoring system was influenced by Satisfaction and Intention to Use. Factors that influence Satisfaction and Intention to Use the system including System Quality, Service Quality, Perceive Usefulness, Faciting Conditions and Social Influence, it's become the basis for providing recommendations. In this study, there are 17 recommendations which have been confirmed by the Pusdatin of the Ministry of Industry. Some of the recommendations made include: the implementation of online training for new users of the E-Monitoring APBN application, the formation of an application helpdesk task force, making regulations at the level of a Ministerial Regulation for the implementation of E-Monitoring, and adjustment of the E-Monitoring functionality to developments the current need for information within the Ministry of Industry considering the changes in financial applications from the Ministry of Finance."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihartini
"Akselerasi globalisasi terns meningkat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Kemampuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini akan mengalihkan organisasi dan masyarakat pada cara bagaimana mereka mengelola dan kecepatan merespon terhadap informasi yang diperoleh. Teknologi informasi telah dimanfaatkan secara luas dihampir semua aspek kehidupan manusia. Pemanfaatan secara luas ini mengakibatkan perubahan mendasar pada jenis pekerjaan yang menggunakan teknologi tersebut secara umum.
Sejalan dengan perkembangan era globalisasi dan informasi, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagai infrastruktur politik dan lembaga representasi rakyat tidak bisa menghindar dan arus besar tuntutan perubahan Iingkungan globalisasi yang bercirikan dengan terbukanya akses melalui perkembangan teknologi informasi. Sejalan dengan perkembangan era globalisasi tersebut, Sekretariat Jenderal DPR-RI sebagai Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara yang mempunyai togas pokok memberikan dukungan teknis administrasi dan keahlian kepada DPR-RI jugs harus melakukan perubahan/penyesuaian yang signifikan dan tidak dapat terlepas dan pengaruh perkembangan teknologi informasi dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
Untuk itulah guna menunjang pelaksanaan tugasnya dalam memberikan dukungan teknis administrasi dan keahlian kepada DPR-Rl serta untuk meningkatkan kinerjanya, Sekretariat Jenderal DPR-Rl telah mengeluarkan suatu Kebijakan berupa penyediaan Sistem Teknologi Informasi. Saiah satu sarana teknologi informasi tersebut adalah teknologi informasi berupa sistem informasi sumber daya manusia. Hal ini dikaitkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia di Sekretariat Jenderal DPR-RI dalam meningkatkan kinerjanya dan memberikan dukungan teknis administrasi dan keahlian kepada DPR-RI.
Dengan bertitik tolak dari hal-hal tersebut di atas, Peneliti mencoba mengevaluasi pelaksanaan dari kebijakan tersebut, untuk kemudian dapat diketahui sejauhmana pelaksanaan dari kebijakan penyediaan teknologi informasi dalam peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPR-Rl guna memberikan dukungan teknis adminstrasi dan keahlian kepada DPR-Rl. Evaluasi kebijakan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh William N. Dunn dengan kriteria evaluasi kebijakan meliputi : efektivitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan, responsivitas dan ketepatan. Disamping itu juga melihat aspek-aspek Iainnya, antara lain sumber daya manusia yang mengelola teknologi informasi tersebut dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan tersebut.
Untuk mendukung kegiatan evaluasi diperlukan data primer maupun data sekunder yang diperoleh dari cara melakukan teknik wawancara maupun penyebaran kuesioner. Metodelogi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi dad penelitian ini adalah Pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa :
1. Dalam kegiatan pemasukan data, kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, responsivitas dan ketepatan menunjukan tingkat yang baik, sedangkan kriteria kesamaan menunjukan tingkat yang cukup.
2. Dalam kegiatan pemeliharaan/pengolahan data, kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan dan ketepatan menunjukan tingkat yang baik, sedangkan kriteria kesamaan dan responsivitas menunjukan tingkat yang cukup.
3. Dalam kegiatan keluaran data, kriteria efektivitas, efisiensi, responsivitas dan ketepatan menunjukan tingkat yang baik, sedangkan kesamaan dan kecukupan menunjukan tingkat yang cukup.
Disamping itu juga ditemukan bahwa kualitas sumber daya manusia yang mengelola dari teknologi informasi tersebut masih dirasakan kurang dan juga ditemukan kendala-kendala dalam pelaksanaan dari kebijakan tersebut antara lain kerusakan pada peralatan yang ada dan lambatnya proses perbaikan.
Berdasarkan analisis tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun pelaksanaan kebijakan tersebut telah berjalan dengan baik, namun perlu diitingkatkan dalam pelaksanaan selanjutnya antara lain dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, adanya pemerataan dalam pemanfaatan dari teknologi informasi tersebut serta dilakukan peningkatan upaya-upaya dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pujoko Rapiyadi
"Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (DJMBP) menyadari pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan dan dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi dalam rangka mendukung penyelenggaraan tata pemerintahan yang tertib, transparan, efektif, dan efisien (good governance) sehingga mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha di bidang pertambangan mineral, batubara dan panas bumi dengan lebih baik dan cepat. Pemanfaatan teknologi informasi dapat mendukung kegiatan - kegiatan organisasi dan juga dapat memberikan peluang-peluang inovasi dan kreatifitas dalam meningkatan kinerja organisasi sehingga terjadi produktifitas, efektifitas dan efisiensi fungsi-fungsi organisasi yang ada. Tidak semua penerapan SI/TI berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi. Seperti pada umumnya penerapan SI/TI merupakan investasi yang mahal akan tetapi seringkali mengalami kegagalan termasuk juga banyak dijumpai di lembaga dan institusi pemerintahan. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya sebuah perencanaan yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk malakukan analisa dan pemodelan perencanaan strategis sistem informasi di lembaga pemerintah khususnya DJMBP sehingga dapat muncul keselarasan antara srategi SI/TI dengan visi dan misi dari DJMBP.
Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya usulan atau rekomendasi model Perencanaan Strategis Sistem Informasi (PSSI) pada DJMBP sebagai upaya meningkatkan manfaat investasi SI/TI, efektifitas pemberdayaan SI/TI, memberikan pengaruh positif terhadap kinerja organisasi, serta dapat memberikan pemahaman antara unit bisnis, TI, dan manajemen. PSSI tersebut juga merumuskan strategi bisnis DJMBP dan strategi SI/TI sesuai prioritas masalah a.l. pengelolaan jaringan, sistem informasi, dan kualifikasi SDM IT/

The Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal (DJMBP) is realizing that using information technology within government organizations can get value-add in order to support the correct conduct, transparancy, effective, and efficient of government system (good governance). The using of information technology will can be create some innovations and opportunities which improving organization performances to productifity, efficience, and effective to aim the objectives of organization. The IS/IT also can offer better public services. Investment of IS/IT is expensive and huge cost, but it`s not always working or can be failed because there`s have not right plan to developing IS/IT within organization, most usually in government organizations.
The purpose of this research is to analyze and make strategic planning for information system (SPIS) in DJMBP. It`s also identify internal and external business environments and also IS/IT environments. Strategic planning can be align IS/IT strategy to business strategy.
The result of this research is a systematic model to formulate appropriate IS/IT strategic plan for DJMBP. DJMBP`s strategic planning for information system also have implication for improving usefull of IS/IT investment, giving positif effect for improving performance of organization, and as well as giving understanding between business unit, IT division, and management. It`s also explain business strategies of DJMBP and IS/IT strategies based on prioritized problems, such as network management, information system, and IT human resource qualification."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lathiful Alamsyah
"Pemerintah Indonesia, melalui Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2003, memulai transformasi menuju e-government dengan menginisiasi Proyek Government Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP). Salah satu perubahan terbesar dari proyek ini adalah implementasi Sistem Anggaran dan Perbendaharaan Negara (SPAN), yang mengadopsi aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP). SPAN bertujuan meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan keuangan negara. Dalam proses ini, SPAN pertama kali diterapkan pada tahun 2014 dan mencapai implementasi penuh pada tahun 2015. Meskipun demikian, tantangan dan risiko kritis masih muncul dalam tahap pasca-implementasi, termasuk kebutuhan untuk pemutakhiran sistem guna memastikan keberlanjutan dan keandalan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melakukan pemeringkatan faktor-faktor kunci yang mendukung kesuksesan pemutakhiran aplikasi SPAN, serta memberikan rekomendasi strategis berdasarkan faktor kunci tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan studi kasus. Identifikasi faktor kunci dilakukan melalui Thematic Analysis (TA) terhadap data wawancara dan mencapai konsensus melalui Fuzzy Delphi Method (FDM). Sebanyak 24 faktor kunci berhasil diidentifikasi. Selanjutnya, Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan prioritas dan bobot faktor-faktor tersebut. Hasil pemeringkatan menunjukkan bahwa faktor Top Management Commitment and Support memiliki bobot tertinggi, diikuti oleh faktor Testing and Quality Assurance dan Dedicated Development and Testing Environment. Berdasarkan hasil pemeringkatan, rekomendasi strategis disusun untuk mendukung keberhasilan pemutakhiran aplikasi SPAN. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur faktor kunci kesuksesan pemutakhiran ERP di sektor pemerintahan.

The Indonesian government, through Presidential Instruction No. 3 of 2003, initiated its transformation toward e-government by launching the Government Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP). One of the most significant changes resulting from this project was the implementation of the State Budget and Treasury System (SPAN), which adopts Enterprise Resource Planning (ERP) applications. SPAN aims to enhance accountability, transparency, efficiency, and effectiveness in managing national finances. Initially implemented in 2014 and fully operational by 2015, SPAN continues to face critical challenges and risks in its post-implementation phase, including the need for system updates to ensure operational sustainability and reliability. This research aims to identify and rank the key success factors for SPAN's system upgrade while providing strategic recommendations based on these factors. The study employs a mixed-methods approach using a case study design. Key factors were identified through Thematic Analysis (TA) of interview data and validated through a consensus-building process using the Fuzzy Delphi Method (FDM). A total of 24 key factors were successfully identified. Subsequently, the Analytical Hierarchy Process (AHP) was utilized to determine the prioritization and weighting of these factors. The ranking results indicate that Top Management Commitment and Support holds the highest weight, followed by Testing and Quality Assurance and Dedicated Development and Testing Environment. Based on these rankings, strategic recommendations were developed to support the successful upgrade of SPAN. This study contributes to the literature on key success factors for ERP system upgrades in the government sector."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Made Gde Yoga Iswara
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27237
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>