Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Astrit Mahendriningrum
"Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) sudah melakukan promosi dengan berbagai media untuk memberitahukan eksistensinya dan menarik masyarakat datang ke PNRI namun pengunjung yang datang cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemahaman masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede mengenai informasi yang disampaikan melalui promosi PNRI dan mengidentifikasi tanggapan masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede terhadap promosi PNRI. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede mengerti informasi (tujuan dibuatnya promosi) yang disampaikan melalui promosi PNRI. Mereka memberikan tanggapan yang positif setelah melihat promosi PNRI dan terhadap media promosi PNRI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) or National Library is doing a promotion with a variety of media to notify the existence and interesting people to come to PNRI but the visitors who come tend to decrease. This study aims to identify community in Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede on the information submitted through the promotion and identify community responses in Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede on National Library?s promotion. Type of research that used is descriptive research method with surveys. Results of research shows that community in Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede understand the information (the purpose of the promotion) delivered through the National Library?s promotion. They provide a positive feedback after viewing the National Library's promotion and towards its media promotion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14956
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Trade liberalization and economic crisis generate greater challenges in agricultural development in Indonesia. Despite the remaining high tariff rate on Indonesian agricultural products as stated in the WTO agreement, this country applied low import tariff rates of 0-5 % during the 1998-2004 for almost all its agricultural product,except for rice and sugar which are increased to 25-30%...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irnawati Kisjanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klavert, Endang P. Utami
"Tujuan penelitian adalah untuk melihat sampai sejauhmana pengembangan strategi promosi oleh Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan ad.a.lah metode deskriptif. Alat analisa yang dipakai menitik beratkan pada penggunaan alat alat analisa lingkungan persaingan untuk melihat dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pariwisata Indonesia, serta peluang dan ancaman dan lingkungan global, yang dihubungkan dengan strategi promosi yang harus dikembangkan oleh BPPI. Analisis dilakukan atlas data primer yang berasal dari laporan interen BPPI, dan wawancara dengan berbagai pihak interen maupun pihak lainnya yang berkepentingan dengan industri kepariwisaataan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari studi kepustakaan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi promosi yang diterapkan adalah untuk menciptakan positioning Indonesia di pasar sasaran, dan mencapai khalayak sasarannya untuk membentuk citra pariwisata Indonesia dengan brand name : Indonesia A World All Its Own, dengan daya tarik inti seni, budaya dan adat istiadat bangsa Indoensia. Strategi yang diterjemahkan dalam berbagai program promosi luar negeri, sudah sangat tepat dan mencapai basil yang baik, walaupun dalam keterbatasan dana promosi dibandingkan dengan pesaing yang ada dikawasan Asia tenggara. Dimasa depan ancaman yang paling serius adalah citra buruk tentang keamanan di Indonesia sebagai akibat krisis politik yang terjadi, dan ini dapat mengikis peluang ada kekuatan yang ada, dilain pihak pemerintah (Menparsenibud) menerapkan kebijakan Zero Budget bagi promosi pariwisata Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan masa depan maka yang harus dilakukan adalah mennghilangkan tumpang tindihnya aktivitas promosi di luar negeri oleh berbagai pihak, dan kebijakan Zero Budget merupakan kebijakan yang harus ditinjau kembaii. Bagi BPPI sendiri, strategi promosinya hares lebih memperdalam kosentfasinya pada ketujuh pasar sasaran, dan untuk mengantisipasi keterbatasan dana promosi, harus dipertimbangkan untuk mengurangi pasar sasaran utama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutini
"Pertumbuhan pasar swalayan di Indonesia akhir-akhir ini terns meningkat. Hal ini terjadi selain karena adanya perubahan kebutuhan dan gaya belanja dalam masyarakat yang semakin praktis, juga karena semakin terbukanya pasar ritel di Indonesia yang mengakibatkan masuknya sejumlah peritel asing ke Indonesia. Apalagi masuknya peritel asing juga disertai dengan berbagai keunggulan balk modal maupun teknologi, dan langsung membuat pasar swalayan sekelas hypermarket. Meningkatnya pertumbuhan pasar swaiayan ini berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan antar pasar swaiayan.
Semakin ketatnya tingkat persaingan memicu semakin gencarnya promosi yang dilakukan oleh berbagai pasar swalayan, khususnya promosi penjualan yang relatif semakin gencar dilakukan. Hal ini dapat dipahami mengingat promosi penjualan merupakan salah sate kunci dari bauran komunikasi pemasaran untuk meransang adanya penjualan dengan lebih besar dan lebih cepat. Maraknya promosi penjualan tentu menguntungkan (bermanfaat) bagi konsumen, meskipun konsumen tetap harus bijaksana dalam menyikapi berbagai praktek promosi.
Manfaat yang diterima konsumen dapat dikelompokkan menurut manfaat utilitarian dan hedonik. Manfaat utilitarian bersifat instrumen (extrinsic), fungsional (tangible) dan kognitif, sedangkan manfaat hedonik bersifat non instrumen (intrinsic), experiential, dan afektif untuk tujuan kesenangan diri sendiri. Berbagai teknik promosi juga dapat dikelompokkan kedalam promosi moneter dan nonmoneter. Promosi moneter berorientasi pada harga, sedangkan promosi nonmoneter berorientasi bukan pada harga.
Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk mengevaluasi promosi penjualan berdasarkan rerangka multi manfaat terhadap konsumen pasar swalayan. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen dari beberapa pasar swalayan (Carrefour, Hero, Matahari, TipTop, Ramayana, Naga, Goro, dan Makro) secara quota sampling dengan menggunakan kuesioner secara terstruktur. Dad 360 kuesioner yang disebar diperoleh 240 kuesioner yang terisi lengkap. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menentukan klasifikasi manfaat yang diterima konsumen pasar swafayan dari promosi penjualan berdasarkan dimensi dimensi utilitarian dan hedonik.
2. Untuk menentukan klasifikasi teknik promosi penjualan yang dilakukan pasar swalayan berdasarkan dimensi promosi moneter dan nonmoneter.
3. Untuk mengetahui apakah manfaat dari promosi penjualan yang diterima konsumen pasar swalayan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter dan nonmoneter yang dilakukan.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan program LISREL 8,51 dan menggunakan Maximum Likelihod sebagai metode estimasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat kehematan, kualitas dan kenyamanan secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi manfaat utilitarian. Manfaat ekspresi nilai, hiburan dan eksplorasi secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi manfaat hedonic. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana manfaat ekspresi nilai berhubungan secara signifikan dan positif baik terhadap dimensi utilitarian maupun hedonik.
Potongan harga, kupon dan multiunit pack secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi promosi moneter. Sampel, undian berhadiah dan hadiah langsung secara signifikan dan positif termasuk dalam klasifikasi dimensi promosi nonmoneter. Hasil ini sejalan dengan peneltian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana potongan harga, kupon, rabat dan multiunit pack mewakili promosi moneter, dan hadiah langsung (gift), sampel dan undian (sweepstakes) mewakili promosi nonmoneter.
Selain itu manfaat kehematan, kualitas, hiburan, dan eksplorasi secara positif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter. Manfaat kenyamanan dan ekspresi nilai secara negatif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi moneter. Meskipun hanya manfaat hiburan, eksplorasi, dan ekspresi nilai yang signifikan. Manfaat hiburan dan eksplorasi secara positif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi nonmoneter, sedangkan manfaat kehematan dan ekspresi nilai secara negatif memiliki pengaruh terhadap keberhasilan promosi nonmoneter, meskipun hanya manfaat hiburan dan eksplorasi yang signifikan. Hasil ini sedikit berbeda dengan penelitian Chandon, Wansink, dan Laurent (2000) dimana manfaat kehematan, kenyamanan dan ekspresi nilai berhubungan secara positif dan signifikan terhadap promosi moneter. Promosi nonmoneter berhubungan secara positif dan signifikan terhadap manfaat ekspresi nilai, hiburan, dan eksplorasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T20337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Online journals merupaka publikasi elektronik dan versi digital dari journal tercetak. Saat ini online journals sudah menjadi salah satu jenis koleksi perpustakaan perguruan tinggi (PT). Beberapa perpustakaan PT menyediakan akses online journals.... "
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhian Yoga Oetoro
"Saat ini, salah satu isu penting yang secara terus menerus menjadi perhatian para pelaku bisnis adalah tingkat efisiensi dan efektifitas dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam perkembangan usaha suatu perusahaan, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi yang optimal, dan salah satunya adalah dengan lebih memfokuskan diri pada core competence perusahaan sehingga tercipta suatu keunggulan kompetitif di kalangan perusahaan tersebut. Konsekuensi logis dari strategi tersebut adalah keputusan pimpinan perusahaan atau manajemen untuk mengalihdayakan atau menyerahkan proses - proses yang bukan core competence perusahaan tersebut ke pihak lain. Aktivitas yang dikenal dengan istilah outsourcing ini telah menggejala di seluruh dunia dan telah terbukti dapat meningkatkan daya saing usaha secara signifikan.
Di dalam negeri sendiri fenomena ini sudah ada dan diterapkan sejak lama. Bidangbidang usaha yang telah menerapkan konsep ini pun beragam, mulai dari Teknologi Informasi, Logistik, Sumber Daya Manusia dan industri-industri besar pada umumnya. Dalam hal ini industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan indstri yang pemainnya sangat beragam di Indonesia. Salah satu kekuatan mereka dalam merebut "kue" konsumennya adalah efisiensi. Dengan memiliki efisiensi yang baik, mereka dapat membangun suatu konsep produk yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi mereka, karena mereka bermain dalam lingkup yang luas sebanding dengan target pasarnya yang tersebar merata dimana saja. Selain itu mereka juga harus didukung pola distribusi yang mumpuni. Karena keberadaan produk mereka sangatlah dituntut oleh konsumen mereka. Dan juga proses komunikasi yang mereka sampaikan dalam memasarkan produk AMDK tersebut. Tidaklah mudah untuk merebut hati para konsumen tersebut, konsep komunikasi yang diterapkan haruslah efektif dan dapat membangun persepsi konsumtif mereka. Banyak sudah pemain di industri ini yang merasakan sulitnya "menari" dalam industri ini, walaupun dapat bersaing dalam kualitas dan harga, namun faktor komunikasi dari produk tersebut juga sangat menentukan hasil akhirnya. Karena faktor komunikasi produk ini dirasakan sangat penting dalam kelangsungan produk tersebut, maka PT.X (Sebuah pemain asli Indonesia yang sudah lama bermain dalam indusrti AMDK ini, dengan salah satu produk andalannya, Teh dalam kemasan botol) tidak main-main dalam mengkomunikasikan produk andalannya tersebut. Sadar akan sulit dan pentingnya akan konsep komunikasi itu, inaka mereka sepakat untuk bennitra dengan salah satu Biro iklan di Indonesia, PT. Matari Advertising (Matari Ads), dan hubungan kemitraan tersebut terus berjalan sampai sekarang. Dengan kerjasama ini, PT. X mempercayakan semua kegiatan komunikasi dan promosinya melalui PT Matari Adv. secara berkesinambungan. Dengan hal tersebut maka PT. X dapat lebih berkonsentrasi dalam core competence mereka, yakni pengembangan dalam memproduksi minuman kemasan tersebut.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Newindraty
"ABSTRAK
Era Industrialisasi dan Globalisasi mendorong berkembangnya fenomena restoran fastfood di seluruh dunia. Adanya restoran-restoran fastfood ini membawa dampak pada pilihan pola makan individu tertentu di mana terdapat restoran-restoran ini. Salah satu tempat makan ini adalah Kentucky Fried Chicken (KFC). Restoran KFC telah menyebar hampir diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, dewasa ini KFC telah memiliki 115 cabang outlet dan dalam menjalankan usaha ini, KFC mencoba memasarkan produknya segmen pasar, khususnya unit keluarga (Bapak, Ibu, anak). KFC memasarkan produknya adalah dengan promosi iklan dan promosi penjualan. keseluruh Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebijakan promosi yang dipilih oleh KFC dan kemudian menggali pendapat remaja tentang promosi yang dilakukan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode survey sample dengan pendekatan kuantitatif pada populasi remaja di kelima wilayah DKI Jakarta, yakni pada murid-murid sekolah Tingkat Menengah Atas atau Perguruan Tinggi, dengan penarikkan sampel jatah (quota sampling) sebanyak 200 responden. Tipe penelitian merupakan penelitian deskriptif dimana data primer yang terkumpul melalui kuesioner, maupun data sekunder yang kemudian variabel-variabelnya dijabarkan kembali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses promosi tersebut Remaja (anak berusia 15-25 tahun) merupakan segmen yang sangat potensial untuk penjualan KFC. Walau mayoritas remaja belum memiliki pendapatan sendiri, uang saku yang mereka miliki biasanya dihabiskan untuk makanan. Tetapi remaja DKI Jakarta, merasa bahwa promosi yang dilancarkan KFC sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sepenuhnya. Remaja-remaja ini menginginkan promosi yang menawarkan keuntungan harga, promosi yang menawarkan hadiah yang berguna untuk mereka, dan mereka ini menginginkan iklan yang lucu dan menarik. Jadi, promosi yang dijalankan KFC kurang mengena pada segmen remaja yang mana sesungguhnya merupakan konsumen yang sangat potensial. Akibatnya, Efek komunikasi dan promosi yang dilandasi Product Life Cycle tidak efektif. Alangkah baiknya bila di waktu mendatang KFC dapat menciptakan promosi yang dapat mengimbangi keinginan KFC dan keinginan remaja."
1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Tania
"Secara garis besar, skripsi ini membahas mengenai efektivitas promosi (biaya iklan) dalam dua perusahaan (Indosat dan Telkomsel) pada Industri Telekomunikasi Seluler. Pengaruh promosi merupakan bukti nyata dari persaingan dan dengan mengetahui efektivitas promosi maka dengan sendirinya akan diketahui juga persaingan diantara kedua perusahaan ini. Efektivitasnya akan dilihat menggunakan profitabilitas sebagai proksi dari kinerja perusahaan karena profitabilitas merupakan ukuran dari kinerja operasional perusahaan. Selain promosi yang menggunakan proksi biaya iklan untuk mengetahui efektivitas perusahaan digunakan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Oleh sebab itu penulis juga memasukkan beberapa variabel yang diduga turut mempengaruhi profitabilitas, yaitu biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia erusahaan.
Penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada dua perusahaan terbesar pada industri telekomunikasi yakni Indosat dan Telkomsel. Untuk melihat pengaruh promosi (biaya iklan), biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia perusahaan, terhadap profitabilitas perusahaanperusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000-2005 Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara variabel biaya iklan (advert) dengan kinerja perusahaan (ROA, Rev/Aset dan NPM). Sementara hubungannya dengan variabel lain berbeda-beda, hal ini bergantung dari variabel dependen (kinerja perusahaan).
Kesimpulan lainnya adalah biaya iklan mungkin bukan merupakan variabel terbaik untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler, tetapi cukup dapat memberi gambaran persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler. Dari hasil penelitian maka dapat terlihat adanya persaingan antara Indosat dan Telkomsel di dalam industri walaupun tidak terlalu jelas tergambarkan pada penelitian kali ini. Pada akhirnya biaya iklan cukup efektif menggambarkan persaingan di Indosat dan Telkomsel pada industri telekomunikasi seluler.
Marginally, this scripts study to regarding promotion effectiveness (advertising expense) between two company (Telkomsel and Indosat) in Telecommunication Cellular Industry. Influence Promotion represent real evidence from emulation and given the promotion effectiveness hence by itself will know also emulation both of this company. ffectiveness will be seen to use profitability as proxy from company performance because profitability represents size measure from company operational performance. Besides promotion using advertising expense proxy to know company effectiveness used also other factors able to influence company profitability. On that variable, writer include some anticipated variable partake to influence profitability, that is salary expense (salary), fixed asset and company age.
This research focused its research beween two biggest company in Telecommunication Cellular Industry namely Indosat and Telkomsel. To see promotion influence (advertising expense), salary expense (salary), fixed asset and company age, is noted by company rofitability in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2000-2005.
Conclusion from this research, there is a positive relation among advertising expense variable (advert) with company performance (ROA, Rev/Aset and NPM). While the relation with other variable different each other, this matter hinge from dependent variable (company performance). Other conclusion is advertising expense possible not such a best variable to depict emulation that happened at Telecommunication Cellular Industry, but enough can give emulation picture that happened at Telecommunication Cellular Industry. From result of research hence earning seen the existence of emulation between Indosat and Telkomsel in industry although do not too clear depicted in this research. In the end effective to advertising expense enough depict emulation in Indosat and Telkomsel at telecommunication Cellular Industry
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rossita Dewi
"Penelitian ini membahas mengenai iklan layanan masyarakat yang diproduksi oleh Perpustakaan Nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan proses penyampaian iklan layanan masyarakat serta tanggapan dari pemustaka terhadap iklan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Perpustakaan Nasional masih memiliki kekurangan dalam melakukan promosi, selain itu iklan layanan masyarakat produksi Perpustakaan Nasional juga belum efektif karena belum mampu memenuhi tujuan dari promosinya.

This mini-thesis presents an evaluation of library public service announcement (PSA) at Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. The purposes of this research are to describe the dissemination process of public service announcement to the public and understanding the user respons about the PSA. A case study method is used in this qualitative research. The result shows that promotion held by National library haven?t maximal yet. In addition, National Library? PSA haven?t effective since the promotion purposes isn?t accomplished yet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>