Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fera Yuliana Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pemerintahan daerah di Sumatera Selatan yang terjadi pada tahun 1948 sampai dengan 1957. Pemerintahan daerah merupakan bagian dari administrasi kenegaraan. Sebagai bagian dari administrasi negara Indonesia maka terdapat sistem desentralisasi dalam menjalankan pemerintahan di daerah. Dalam rentang waktu sejak Negara Indonesia merdeka hingga tahun 1957 telah dikeluarkan Undang-undang yang mengatur mengenai pembagian wewenang kepada daerah dan berkaitan dengan pemerintahan di daerah, yaitu Undang-undang No. 1 Tahun 1945, Undang-undang No.22 tahun 1948 dan Undang-undang No.1 tahun 1957. masing-masingUndang-undang tersebut merupakan penyempurnaan dari Undang-undang yang telah dikeluarkan sebelumnya. Desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah oleh pemerintah pusat untuk mengatur pemerintahan di daerahnya. Pemberian desentralisasi tersebut bertujuan agar pemerintah daerah mampu mengelola kekayaan sumber daya yang terdapat didaerahnya secara maksimal dan demi kepentingan pembangunan di daerah. Penyelengaraan pemerintahan secara desentralisasi di Indonesia telah berlangsung lama. Pengenalan sistem desentralisasi dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda di daerah Pulau Jawa melalui Desentralisasi Wet 1903. Kebijakan desentralisasi sangat penting untuk dilaksanakan agar tidak terjadi ketidakadilan yang menciptakan jurang pemisah yang luas antara daerah dan pusat, dan bisa memberikan rasa aman sehingga tidak menciptakan bahaya disintegrasi di dalam keamanan nasional. Setiap undang-undang tersebut memiliki perbedaan dalam substansi, isi dan latar belakang peristiwa yang menyebabkan diberlakukannya undang-undang tersebut. Meskipun memiliki perbedaan substansi isi namun Pemerintah Pusat telah melakukan usaha untuk memberikan kepada Pemerintah Daerah untuk mengurus rumah tangga daerah sesuai dengan kondisi yang berlaku di daerah masing-masing. undang-undang tersebut memiliki tujuan yang baik untuk mengatur pemerintahan di daerah, namun dalam pelaksanaannya terdapat persoalan yang timbul dalam hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, sehingga timbul berbagai protes melalui sebuah gerakan yang mewakili kekecewaan daerah terhadap pusat. Secara umum, di Sumatera protes terhadap Pemerintahan Pusat diwalili oleh kelompok militer yang membentuk dewan-dewan yang berasal dari kesatuan militer, seperti Dewan Gajah, Dewan Banteng, Dewan Garuda. Di Sumatera Selatan timbul Dewan Garuda, sama halnya dengan Dewan Banteng dan Dewan Gajah yang memiliki keinginan agar Pemerintah Pusat tidak hanya memperhatikan kepentingan pembangunan di Pulau Jawa saja, melainkan juga daerah-daerah di luar Jawa. Karena wilayah Sumatera Selatan memiliki kekayaan alam yang kaya dan telah memberikan sumbangan yang besar terhadap kas negara. Namun kondisi pembangunan di wilayahnya tertinggal jauh. Hal ini lah yang menjadi tuntutan dari daerah kepada Pemerintah Pusat tidak ada."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T22703
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumatera Selatan: Biro Hukum Sekretariat Wilayah / Daerah Tingkat I Sumatera Selatan, 1990
R 342.0959816 LEM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
992.5 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zefnihan
"Nagari sebagai bentuk komunitas kecil yang ada di Sumatera Barat dalam perkembangannya telah melakukan pengaturan secara otonom terhadap kepentingan komunitasnya. Peran nagari sebagai bentuk pemerintahan desa dan sebagai institusi sosial di masyarakat telah dapat menyalurkan aspirasi dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mencari corak kehidupan masyarakat desa yang lebih baik. Setelah mendapat campur tangan dan pengaturan dari pemerintahan yang lebih tinggi baik pada periode Pemerintah Penjajahan, periode Pemerintah Republik Indonesia sesudah penyerahan kedulatan dan periode dilaksanakannya UU No. 5 tahun 1979 terjadi perubahan terhadap bentuk dukungan atau partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari tersebut. Dengan latar belakang ini penulis berasumsi bahwa pada periode pemerintah penjajahan partisipasi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan cenderung terpaksa, sementara itu pada zaman sesudah penyerahan kedaulatan partisipasi masyarakat cenderung sukarela dan pada periode diselenggarakannya UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa partisipasi masyarakat cenderung mengharapkan imbalan.
Berdasarkan latar belakang dan asumsi di atas, pokok masalah yang menjadi pertanyaan penelitian adalah "bagaimanakah hubungan sistem pemerintahan dengan partisipasi masyarakat ?", dengan rincian permasalahan adalah mengapa partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari sesudah penyerahan kedaulatan cenderung sukarela, pada periode kolonial cenderung terpaksa dan pada periode UU No. 5 Tahun 1979 cenderung mengharapkan imbalan ?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sistem pemerintahan nagari semenjak asal usul nagari sampai keterlibatan pemerintah dalam pengaturannya, hubungan sistem pemerintahan nagari dengan partisipasi masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari.
Penelitian dilakukan pada nagari yang telah dipilih sebagai kajian kasus yaitu Nagari Lumpo, Nagari Palangai dan Nagari Air Haji kesemuanya di Kabupaten Pesisir Selatan, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan explanatory research. Sumber data atau yang dijadikan subjek penelitian adalah informan dan sumber data lainnya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara tidak terstruktur. Analisa data dilakukan dengan pengorganisasian data kedalam kelompok tertentu dan untuk memberikan gambaran tentang kecenderungan bentuk partisipasi dilakukan dengan mengemukakan contoh-contoh (anekdot) dalam mendukung interpretasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode penyelenggaraan pemerintahan nagari sesudah penyerahan kedaulatan cenderung bersifat demokratis. Pola hubungan pemerintah dengan masyarakat lebih memberikan peluang untuk berdialog dan tidak adanya unsur pemaksaan keinginan pemerintah kepada masyarakat. Makin cenderung demokratis penyelenggaraan pemerintahan makin membuka peluang kepada masyarakat untuk memberikan dukungan dan partisipasinya terhadap pemerintahan. Sehingga pada periode ini bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan menunjukkan kecenderungan tumbuh secara sukarela.
Pada periode penjajahan, penyelenggaraan pemerintahan nagari untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan otonomi nagari lebih bersifat demokratis sehingga partisipasi masyarakat cenderung sukarela. Sementara itu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan penjajahan dilakukan dengan otoriter dan penuh paksaan serta sanksi, sehingga partisipasi yang muncul cenderung terpaksa.
Pada periode UU No. 5 Tahun 1979, penyelenggaraan pemerintahan nagari lebih didominasi oleh kepentingan pusat dan besarnya campur tangan pemerintah yang lebih atas. Dengan kondisi ini partisipasi masyarakat mengalami perubahan karena pemerintah dengan aturan-aturan birokrasi yang baku telah mematikan kesadaran dan inisiatif masyarakat untuk berpartisipasi.
Partisipasi lahir karena adanya imbalan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai akibat aturan yang telah ditetapkan tersebut tidak dapat dijabarkan sesuai dengan kondisi masyarakat. Sementara itu nilai-nilai budaya yang sudah hidup di dalam masyarakat tidak mendapat perhatian dari pemerintah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari secara umum adalah pola hubungan antara pemerintah dan masyarakat yaitu pola hubungan yang cenderung demokratis, pola hubungan yang cenderung otoriter dan pola hubungan yang didasarkan oleh kepentingan tertentu sehingga hubungan tercipta karena ada kompensasi yang diharapkan. Faktor berikutnya adalah perubahan sosial yang terjadi baik yang disengaja maupun secara alami. Perubahan ini harus selalu diwaspadai baik oleh pemerintah maupun masyarakat sehingga perubahan yang terjadi tersebut bisa diarahkan kepada perubahan sosial yang menguntungkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Amin
"Skizofrenia merupakan salah satu contoh gangguan jiwa berat dan merupakan bentuk psikosis fungsional paling berat dan menimbulkan disorganisasi personalitas terbesar yang tidak mempunyai kontak dengan realita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran daerah tempat tinggal terhadap kejadian penyakit skizofrenia pada penderita gangguan jiwa yang dirawat inap di RS.Dr.Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007.
Hasil penelitian menemukan bahwa responden yang tinggal di perkotaan yang menderita penyakit skizofrenia sebanyak 155 orang (82.4%). Berdasarkan hasil analisis multivariat menunjukan bahwa penderita yang tinggal di perkotaan mempunyai resiko 3,22 kali untuk mengalami penyakit skizofrenia dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan, setelah dikontrol dengan tingkat pendidikan, yaitu dengan OR= 3,22 (CI; 1,99 - 5,46 ).

Schizophrenia is one of example of serious mental disorder and the most serious functional psychosis form and cause severest disorganization of personality which does not have any contact to reality.
This study aim to find out the role of residence area for schizophrenia disease to inpatient of mental disorder treated in Dr.Ernaldi Bahar Hospital South Sumatera Province year 2007.
Study result founds that respondent who live in the city area suffering schizophrenia as much as 155 people (82.4%). Based on multivariate analysis, it showed that sufferers who lived in city area have 3,22 times of risks to suffer schizophrenia disease compared with their counterparts in the village, after controlled by education level, with OR = 3,22 (CI; 1,99 - 5,46).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T28809
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukarramah
"ABSTRAK
Nama : MukarramahProgram Studi : Epidemiologi KomunitasJudul : LDL Terhadap Hipertensi Pada Petani Usia Produktif Di Daerah RuralSumatera Selatan Yang Melaksanakan Ibadah Haji Tahun 2016Pembimbing : Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim., MPH.Latar Belakang: Petani adalah kegiatan utama di daerah pedesaan. Hipertensi adalahgangguan kardiovaskular yang paling umum dan tantangan kesehatan masyarakat yangdiakibatkan dari transisi sosioekonomi, demografi, dan epidemiologis. Tujuan dari studi iniuntuk mengetahui hubungan dan kontribusi kolesterol LDL terhadap kejadian hipertensi.Metode: Desain dalam penelitian ini adalah studi cross sectional. Penelitian ini menggunakandata sekunder dari Siskohatkes sistem komputerisasi haji terpadu kesehatan . Populasi sumberadalah seluruh jemaah haji yang bekerja sebagai petani di daerah pedesaan Provinsi SumateraSelatan. Sampel berjumlah 411 orang petani usia produktif 15-64 tahun . Variabel independenutama adalah kolesterol LDL dan dependen utama adalah hipertensi. Data dianalisismenggunakan univariat, bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda.Perhitungan dampak potensial menggunakan artibutable risk AR sedangkan ukuran asosiasimenggunakan Odds ratio OR Hasil: Analisis multivariat model akhir dengan regresi logistik ganda, ada hubungan antarakolesterol LDL dengan hipertensi, P = .001, OR 2,284 dengan 95 CI 1,474-3,540 setelahdikontrol oleh usia dan IMT. Berdasarkan perhitungan dampak pottential menggunakan AR didapatkan nilai sebesar 4,0 atau 40 . Artinya bahwa jika kadar kolesterol

ABSTRACT
Name MukarramahStudy Program EpidemiologiTitle LDL Cholesterol Contribution to Hypertension, At Farmers ofProductive Age, in Rural Areas, South Sumatera Province 2016Counsellor Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim., MPH.Background Farmers are the main activities in rural areas. Hypertension is the most commonand acquired cardiovascular disorder that can be acquired from socioeconomic, demographic,and epidemiological transitions. The purpose of this study was to determine asosiation andcontribution LDL cholesterol to hypertension.Method The design in this study was a cross sectional study. This study used secondary datafrom Siskohatkes computerized integrated haj computerized system . The population is allpilgrims who work as farmers in the rural areas of South Sumatra Province. Secret sample 411productive ages 15 64 years . The main independent variable is LDL and the major dependentis hypertension. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate using multiplelogistic regression. Potential compensation uses a meaningless risk AR while the measureuses the Odds ratio OR Result Multivariate analysis of the final model with multiple regression, there was arelationship between LDL cholesterol with hypertension, P 0.001, OR 2.284 with 95 CI 1,474 3,540 after intervention by time and BMI. Based on the trigger using AR , get a valueof 4.0 or 40 . This means if the cholesterol level "
2018
T50450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kantor Wilayah Propinsi Sumsel, Bagian Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, DEPDIKBUD, 1993
331.21 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianti Rismurada
"Penelitian ini adalah penelitian operasional riset dengan pendekatan masalah melalui analisis deskriftif, mengenai Perencanaan Strategis Untuk Pelayanan Publik di Rumah Sakit Daerah Besemah Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2011 - 2015.
Hasil penelitian menunjukkan perlunya dikembangkan Rencana Strategi Bisnis (RSB) dalam rangka penetapan PPK BLU/ BLUD. Rencana Strategi Bisnis harus dibuat dengan mengacu pada tujuh strategi terpilih yang dihasilkan dari Consensus Decision Making Group (CDMG) berdasarkan positioning Rumah Sakit Daerah Besemah yaitu market development dan product development.
Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai Rumah Sakit Daerah Besemah untuk mengimplementasikan perencanaan strategis rumah sakit. Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, sebaiknya Rumah Sakit Daerah Besemah menerapkan manajemen SDM yang berorientasi pada kompetensi, memiliki sistem rekruitmen dan promosi yang jelas serta perlu dilakukan pelatihan prajabatan tentang peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan rumah sakit dan pelatihan tentang pendokumentasian data yang baik.
Selain daripada itu perlu dilakukan penambahan jumlah/kapasitas tempat tidur dan peningkatan kualitas pelayanan agar pemanfaatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Daerah Besemah lebih optimal dan proses advokasi yang kuat dengan menggunakan justifikasi akademis dan strategi yang cerdas oleh pihak manajemen Rumah Sakit Daerah Besemah ke DPRD agar Perencanaan Strategis yang dibuat dapat menjadi RAPERDA.

This research is an operational research with descriptive analysis approach, it`s about Strategic Planning for Public Service at Besemah Regional Hospital, Pagar Alam City of South Sumatera Province in 2011-2015.
The result of this research showed the need to developed Business Strategic Plan (SBP) in order to implement PPK BLU/BLUD system. The Business Strategic Plan must be designed by referring to seven chosen strategies through Consensus Decision Making Group (CDMG) based on the positioning of Besemah Regional Hospital, that are market development and product development.
To implement the Business Strategic Plan, strong commitments are needed from all Besemah Regional Hospital employees. In order to improve human resources quality Besemah Regional Hospital should implement competency oriented human resources management, have clear recruitment and promotion systems, pre positioning training about health care and hospital bills and also training a bout good data documentation.
In addition, it is necessary to add the amount/capacity of beds and to improve the quality of health service provided by Besemah Regional Hospital as well as to strengthen the process of advocacy with academic justification and smart strategy by the management of Besemah Regional Hospital to the Regional People`s Representative Council in order that the strategic planning could be adopted into the Draft of Local Goverment Regulation."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T31113
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>