Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159344 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Basic of cocoa bean preparation process is fermentation . Fermentation is done espicially to improve and build specific chocolate flavour of cocoa bean and its products,i.e cocoa liquor, butter, and powder and also to decrease this disliked flavors like better and acid...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Basic of cocoa bean preparation process is fermentation. Fermentation is done especially to improve and build specific chocolate flavour of cocoa bean and its products, i.e. cocoa liquor, butter, and powder; and also to decrease the disliked flavors, like bitter and acid. Research of cocoa bean fermentation was hold on in Subak Abian Pucaksari, Tabanan. This research involved 20 cooperative farmers with 0,5 hectare farm area per each farmer. The treatment used was time of cocoa bean fermentation, i.e. without fermentation, not fully fermentation (4 days), and fully fermentation (5 days). Variables abserved were dried cocoa bean's physic and chemical quality, and also cocoa product's chemical and organoleptic quality. Organoleptic test done to cocoa liquor and powder was descriptive and ranking test used 15 semi-trained panelists. The ersult showed that the fermentation process had significant influence to dried cocoa bean's chemical quality and its products. Fermentation had no significant influence to dried cocoa bean's physic quality. For organoleptic quality attributes, all panelists gave the highest rank for cocoa liquor and powder prepared from fullyfermented cocoa bean."
502 JMSTUT 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrid S. Surono
Jakarta: PT Tri Cipta Karya, 2004
547.29 ING p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Muljono Judoamidjojo
Jakarta: Rajawali, 1992
660.284 49 MUL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Di wilayah Sumpiah ,itik dipelihara dengan diberi pakan yang terdiri dari dedak dan sisa dapur seadanya atau nasi aking, akibatnya pertumbuhan lambat.Padahal pertumbuhan itik jantan lebih cepat dibandingkan itik betina dengan kondisi pemeliharaan yang relatif sama...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Produksi etanol dilakukan dengan beberapa perlakuan antara lain pengenceran larutan stok menjadi 4 variasi konsentrasi, penambahan nutrisi, pengaturan pH, sterilisasi bahan, pendinginan, penambahan inokulum Saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan mengoptimalisasi pemanfaatan fermenor dan Gas Chromatography untuk fermentasi etanol dan analisis hasilnya. Fermentasi dilakukan selama 96 jam dan pengambilan sampel dilakukan setiap 24 jam. Pengujian hasil fermentasi dilakukan dengan cara melakukan uji kadar alkohol metode conway, uji kadar alkohol metode GC setelah dilakukan pemekatan 5 kali dengan cara destilasi, uji gula dengan metode DNS untuk mengetahui sisa gula yang digunakan dalam fermentasi, uji TPC dan kekeruhan untuk mengetahui pertumbuhan sel Saccharomyces cerevisiae. Hasil uji dibuat grafik dan dianalisis menggunakan SPSS untuk mengetahui penambahan kadar alkohol tiap jam fermentasi, untuk mengetahui apakah data dianggap linier secara statistik dan untuk mengetahui berapa waktu optimal produksi etanol dengan kadar tertinggi. Hasil menunjukkan waktu optimal pemanfaatan fermentor adalah 72 jam dengan kemurnian etanol tertinggi 43,44%. "
JMSTUT 15:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Proses fermentasi merupakan salah satu tahap yang penting dalam penanganan pasca panen coklat. Penolahan biji coklat basah menjadi biji coklat kering diperlukan untuk membentuk aroma coklat, selama pengolahan biji coklat basah menjadi biji coklat kering aroma coklat yang akan terbentuk apabila fermentasi dan pengeringan dilakukan dengan sempurna...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riki
"Indonesia merupakan negara agraris sehingga bidang pertanian dan perkebunan merupakan industri yang berkembang di Indonesia. Hasil pertanian dan perkebunan jumlahnya berlimpah di seluruh pelosok negeri. Sehingga berdampak pada jumlah limbah yang berasal dari produk pertanian dan perkebunan. Oleh karenanya perlu dilakukan penanganan limbah yang benar agar dikemudian hari tidak menjadi masalah yang serius bagi lingkungan. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku pembuatan xilitol, suatu gula alkohol non kariogenik dan merupakan pemanis rendah kalori. Sepuluh khamir yang dapat menggunakan D ? xilosa sebagai sumber karbon dilakukan seleksi dalam hal kemampuan memproduksi xilitol. Fermentasi dilakukan selama dua hari menggunakan 20 g/L xilosa. Didapatkan empat isolat yang dianggap potensial dalam menghasilkan xilitol. Dari keempat isolat tersebut Candida fukuyamaensis UICC Y-247 menghasilkan xilitol sebesar 7,135 g/L dengan yield 38,13%. Keempat isolat potensial selanjutnya dianalisa kurva pertumbuhan dan kurva produknya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siswati Setiasih
"Onggok merupakan limbah padat tapioka yang masih mengandung kadar pati tinggi sehingga berpotensi sebagai pakan. Namun alternatif tersebut mempunyai kendala karena onggok mempunyai kandungan protein rendah, dan serat kasarnya tinggi serta adanya sianida yang dapat menyebabkan keracunan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perbaikan, misalnya melalui proses fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger UICC159 yang mampu memecah pati menjadi glukosa sebagai sumber karbonnya. Sedangkan sebagai sumber nitrogennya dapat digunakan campuran amonium sulfat dengan urea. Untuk mendapatkan produk fermentasi (biomassa) dengan kadar protein tinggi dilakukan variasi ketebalan media (1, 2, dan 3 cm), kadar air (30, 40, dan 50%), serta perbandingan amonium sulfat dengan urea (1:4; 2:3; 3:2; dan 4:1). Kondisi optimum diperoleh pada ketebalan media 2 cm, kadar air 30% dan perbandingan amonium sulfat dan urea 1:4. Biomasa yang dihasilkan memiliki kandungan protein 10,05%, lemak kasar 3,60%, serat kasar 19,00%, dan energi metabolis kimiawi 2806,10 kkal/kg serta energi metabolis biologis 3140,00 kkal/kg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>