Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peran orangtua dalam mengembangkan kecerdasan ewmosional anak usia Sekolah Dasar (SD). Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling dengan besar sampel 380 orang anak usia SD...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Setya Hilmawan
"Kebahagiaan atau subjective well-being umumnya dikaitkan dengan emosi positif dan pandangan diri positif dalam kultur individualistik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, tingkat kebahagiaan berdampak pada pengorganisasian konsep emosional positif dan negatif hanya dalam tugas penilaian kondisi diri. Namun, efek kebahagiaan tidak ditemukan pada tugas menilai kondisi sahabat. Sejauh mana temuan ini akan ditemukan dalam masyarakat kolektivistik masih menjadi pertanyaan. Untuk itu, penelitian ini menguji perbedaan pengorganisasian konsep emosional terkait diri dan non-diri di antara orang Indonesia dengan tingkat kebahagiaan dan pandangan diri kultural yang berbeda.
Dua studi affective priming (N = 134) dalam bentuk sequential judgment task (SJT) dilakukan untuk mengukur waktu reaksi ketika peserta menilai kondisi psikologis mereka sendiri (Studi 1) atau kondisi psikologis sahabat (Studi 2) selama dua tahun terakhir.
Studi 1 menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan dan pandangan diri kultural secara signifikan mempengaruhi organisasi konsep emosional. Namun, kedua aspek diri ini tidak secara bersamaan memengaruhi pengorganisasian konsep emosional.
Studi 2 menunjukkan bahwa baik tingkat kebahagiaan atau pandangan diri kultural tidak memengaruhi pengorganisasian konsep emosional tentang sahabat.
Temuan ini menunjukkan universalitas diri-individual (the individual-self), yang unik dan dibentuk oleh self-knowledge, terlepas dari pandangan diri kultural individu. Implikasi teoretis dari temuan penelitian ini akan dibahas dengan menyoroti peran organisasi konsep emosional sebagai strategi adaptif dan perbedaan makna kebahagiaan dan pengalaman emosional negatif dalam masyarakat individualistik dan kolektivistik.

Happiness or subjective well-being is generally associated with positive emotions and a positive self-view in individualistic cultures. A previous study conducted in the United States showed that the effects of happiness on the organization of positive and negative emotional concepts were found only when participants assessed their own conditions. However, the effect of happiness was not found when participants assessed the condition of friends. To what extent these findings would be found in collectivistic societies remains a question. Thus, this thesis examined differences in organization of the representations of self-related and non-self-related emotional concepts among Indonesians with different levels of happiness and cultural self-views.
Two affective priming studies (N = 134) in the form of sequential judgment task (SJT) were conducted to measure reaction times when participants assessed their own psychological condition (Study 1) or the psychological condition of best friends (Study 2) over the past two years.
Study 1 showed that happiness levels and cultural self-views significantly affect the organization of emotional concepts. However, these two aspects of self did not simultaneously affect the organization of emotional concepts.
Study 2 showed that neither happiness level or cultural self-views influence the organization of emotional concepts regarding best friends.
The findings suggest the universality of the individual-self, which is unique and shaped by self-knowledge, regardless of the individual's cultural self-view. The theoretical implications of the findings of this study will be discussed by highlighting the role of emotional concept organization as an adaptive strategy and the differences of the meanings of happiness and negative experiences in individualistic and collectivistic societies.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Yenni
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestia Primayanti
"Emosi merupakan fenomena sosial yang merefleksikan hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya. Markus dan Kitayama (1995) berpendapat bahwa pengalaman emosi seseorang bersifat saling tergantung dengan interaksi antar individu. Karena interaksi antar individu selalu berada dalam konteks budaya, maka pengalaman emosi yang hadir dalam interaksi antar individu akan berbeda-beda pada setiap budaya. Melihat dekatnya hubungan antara emosi dan budaya, maka penelitian ini menggunakan batasan budaya sebagai 'kriteria' khususnya, peneliti memilih budaya Jawa dengan dasar asumsi bahwa budaya Jawa merupakan budaya yang dominan di Indonesia. Kehormatan dan kerukunan adalah dua kaidah yang paling menentukan pola interaksi antar individu dalam budaya Jawa (Geertz, dalam Magnis-Suseno 1984) yang berarti juga mempengaruhi pengalaman emosi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk melihat core cultural ideas dalam budaya Jawa yang berhubungan dengan emosi. Dari bentuknya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mencari gambaran umum pengalaman emosi. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengalaman emosi dalam dua kelompok usia yang berbeda, yang masingmasing diasumsikan mewakili dua generasi yang berbeda. Ada 8 responden yang disertakan dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk mencari adanya bentuk-bentuk budaya Jawa berupa nilai atau norma yang tampak dalam pengalaman emosi tersebut. Mengingat penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang akan dilakukan oleh Markam bersama Mesquita dan Sato, maka peneliti menggunakan instrumen pedoman wawancara yang disusun oleh Mesquita (2001). Setiap responden akan diwawancara mengenai situasi dihargai dan situasi tersinggung.
Gambaran pengalaman emosi responden diperoleh melalui analisis berdasarkan komponen-komponen pengalaman emosi, yaitu peristiwa anteseden, penilaian, perasaan, kesiapan aksi, perilaku dan regulasi. Mesquita (dalam penerbitan) Beberapa hal lain yang juga dibahas karena keterkaitannya dengan pengalaman emosi adalah concern dan akibat jangka panjang dari pengalaman emosi. Concern adalah disposisi (Frijda, 1986) berupa tujuan, motif, nilai, harapan, cara memandang diri sendiri dan sekitar (Mesquita, 2001) yang mempengaruhi persepsi individu mengenai peristiwa yang terjadi padanya. Kemudian Mesquita (2001) berpendapat bahwa pengalaman emosi seringkali menimbulkan akibat jangka panjang berupa perubahan belief (keyakinan) mengenai diri sendiri dan lingkungan sekitarnya, atau menimbulkan konsekuensikonsekuensi sosial dan perubahan dalam tujuan tingkah laku seseorang.
Dari hasil analisis diketahui bahwa kelompok generasi muda menilai situasi dihargai berdasarkan dimensi keterkendalian. Sementara kelompok generasi tua menilai situasi dihargai berdasarkan dimensi ketiba-tibaan. Akibatnya, perilaku bersyukur lebih banyak muncul pada kelompok generasi tua yang mengatribusikan penyebab peristiwa pada kekuatan di luar dirinya. Dalam situasi tersinggung, diketahui bahwa responden generasi muda dan generasi tua menghindari emosi marah. Hal ini tampak dari kecenderungan responden mengganti kata marah dengan kata lain yang maknanya lebih halus, dan pada kecenderungan melakukan re-appraisal terhadap agen peristiwa dalam regulasinya. Keduanya menunjukkan bahwa prinsip kerukunan masih dianggap penting dalam interaksi antar individu.
Nilai yang muncul dalam concern kelompok generasi tua lebih banyak berasal atau berhubungan dengan keluarga, perkembangan kelompok ini ketika muda, tampak adanya perbedaan cohort mengenai peran keluarga sebagai agen sosialisasi nilai dan norma pada generasi tua dan generasi muda.
Mengingat penelitian ini merupakan penelitian yang diharapkan menjadi awal penelitian lintas budaya mengenai pengalaman emosi, pendekatan komponensial yang digunakan untuk memperoleh gambaran pengalaman emosi telah berhasil memberi hasil yang mampu dibandingkan dengan penelitian lain. Namun di sisi lain pendekatan komponensial juga mereduksi keutuhan pengalaman emosi. Pengalaman emosi merupakan suatu fenomena dengan proses yang kompleks dan tidak linear, sehingga pembahasan menggunakan pendekatan komponensial tidak dapat memberi dinamika utuh dari pengalaman emosi seseorang.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan elisitasi situasi stimulus dalam budaya yang dituju terlebih dahulu. Dengan melakukan elisitasi situasi stimulus, diharapkan situasi stimulus yang digunakan dalam pedoman wawancara lebih relevan dengan responden kelompok budaya tersebut. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan elisitasi stimulus dan langsung menggunakan situasi stimulus hasil elisitasi Mesquita (dalam penerbitan) terhadap kelompok budaya lain. Akibatnya situasi dilecehkan yang semula akan disertakan dalam penelitian terpaksa digugurkan, karena responden tidak mengenali atau menganggap situasi dilecehkan sama dengan situasi tersinggung. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nidya Desyanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ariep Budiman
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana sikap orang Jawa mengungkapkan kemarahannya dalam sebuah media komunikasi (majalah Jawa). Data yang penulis gunakan berupa majalah Jawa Panjebar Semangat edisi 1998. Penelitian penulis fokuskan pada bagian editorial Pangudarasa dalam majalah tersebut. Penelitian dilakukan melalui dua proses analisis, yaitu tahap pemahaman data, kemudian tahap analisis data menjadi fakta. Selanjutnya penulis menganalisis data tersebut dengan cara membagi tiap tahapan ke dalam beberapa bagian yaitu, tema, sikap, dan tindakan. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa ketika orang Jawa sangat marah, mereka akan tetap mengedepankan nilai rasa.

This thesis will be focusing on how Javanesse express their anger in a communication media (Java Magazine). The data that the writer use is from a Javanesse magazine Panjebar Semangat 1998 edition. The focus of the writer's research is from the editorial section of Pangudarasa in that magazine. The research is conducted under two phase, first understanding of the data and the second phase is analyzing the fact from the data. Later on the writer analyzes the data and divides them into each phase which are; theme, attitude, and act. Result of the research shows that when Javanesse people are angry, they still uphold values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42987
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Goleman, Daniel
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002
152.4 GOL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>