Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Bank, as financial institution, plays an important role for the community economic activity in gonernment development program in particular. The strategic role of bank is a medium to raise and to distribute fund to community effectively and effesienly. To help the development, bank should be able to revitalize its role as intermediary especially in field of credit. In accommodating the credit program for the community, the concept developed in Bangladesh, known as Gramen Bank can be taken into account. The credit distribution according the system is focusing on poor community and small-scale business, in which women are the main target by reducing one of the credit requirements that is collateral. This concept surely should consider prudential regulation and risk management."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arief Mulyadi
"Usaha Mikro dan Kecil (UMK) memiliki peran strategis terhadap percepatan pemulihan kondisi nasional dan menjaga ketahanan nasional, mengingat jumlahnya menempati posisi terbesar dalam dunla usaha di Indonesia, dan menyerap hampir 90 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada. Dengan demikian, keberpihakan dan penciptaan iklim kondusif pada UMK akan memberikan nilai manfaat langsung terhadap mayoritas masyarakat Indonesia.
Telah diakui secara nasional maupun internasional bahwa, LKM adalah institusi yang paling tepat untuk menjadi kendaraan utama dalam upaya pemberdayaan UMK, yang pada sisi lain juga mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan penggangguran sebagai permasalahan utama nasional. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Garut, dimana dalam propinsi Jawa Barat, termasuk yang kesejahteraan masyarakatnya belum beruntung dibandingkan wilayah lain, namun ada upaya sistemik dari pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan UMK.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Dukungan LKM dalam memenuhi kebutuhan permodalan bagi UMK
2. Dukungan LKM dalam meningkatkan kapasitas usaha UMK
3. Peran LKM dalam meningkatkan ketahanan daerah
Penelitian dilaksanakan sebagai penelitian kuantitatif menggunakan metode deskritif analitis. Disiapkan kuisioner sebagai pedoman wawancara terbuka untuk mendapatkan data nominal berkaitan dengan masalah penelitian kepada UMK dan LKM di Kabupaten Garut. Sedangkan data pendukung, didapat dari studi pustaka berbagai literatur dan dokumentasi yang diterbitkan dari berbagai lembaga, khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dan beberapa instansi di tingkat pusat. Sehingga pada akhirnya, tergambar secara obyektif dukungan LKM terhadap UMK untuk meningkatkan ketahanan daerah Kabupaten Garut.
Penelitian di Kabupaten Garut ini dibatasi, dengan tiga permasalahan yang diharapkan jawabannya, yaitu : bagaimana dukungan LKM untuk memenuhi kebutuhan permodalan UMK di Kabupaten Garut ?; bagaimana dukungan LKM untuk meningkatkan kapasitas usaha UMK ?; dan bagaimana peran LKM dalam meningkatkan ketahanan daerah Kabupaten Garut ?.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa LKM sangat dibutuhkan dan membantu UMK untuk meningkatkan kapasitas usaha, dan meningkatkan pendapatan. Demikian pula terhadap peningkatan ketahanan daerah Kabupaten Garut, peran LKM dapat dilihat atas tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan UMK yang juga rata-rata meningkat setelah mendapatkan fasilitas pinjaman dari LKM. Ketiga indikator tersebut menjadi ukuran bagi peningkatan kesejahteraan yang menjadi salah satu faktor utama yang mernpengaruhi ketahanan daerah.

Micro and Small-scale Enterprises (MSE) has strategic function to accelerate national revitalization and resilience. They have significant part in the whole business in Indonesia and provide almost 90% of employment. Therefore support and building conducive climate for MSE will directly create added value for majority Indonesian society.
Micro Finance Institution (MFI) have been acknowledging in national and international that they are the perfect institution to become main vehicle in order to empowered MSE, which in the other hand they will also support the eradication of poverty and unemployment as a nation problem. The Research has taken place in Garut Regencycy in West Java Province that has the least prosperity, which the local government has systematic effort to increase the prosperity by empowering MSE.
The result of this research is to observe:
1. MFI supports on fulfillment the capital needs of MSE
2. MFI supports on increasing the MSE capabilities
3. MFI roles on increasing the local preservation
The Research conducted as quantitative research with analytical descriptive methods. Questionnaires have been made as an open interview guideline to gather the nominal data that related with MFI and MSE research problematic in Garut Regency. The research has been supported also by several literature and documentation published by various institute and local government at Garut Regency. Therefore in the end the MFI supports for MSE to increase the local resilience can be described objectively.
The research has been limited for 3 problems which suppose to be resolved, : "How do MFI supports on fulfillment the capital needs of MSE, How do MFI supports on increasing the MSE capabilities and how do MFI take part on increasing the local resilience.
The research result's has shown that MFI are really needed on helping MSE to increase their capacities and earnings. Local resilience increase as well as can be shown by improvement of education, health and earnings in average level after receiving MFI loan facilities. These 3 indicators turns into parameter measured for welfare and also as a key factor which affect the local resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Yudi Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pegawai tentang kondisi-kondisi yang mendukung efektivitas kerja di dalam perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada Micro And Hajj Division kantor pusat PT Bank Syariah Mandiri. Penelitian bersifat univariabel dan dilakukan dengan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan metode kuesioner skala likert. Responden diambil dari 40 orang pegawai. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan empat dimensi kondisi-kondisi yang mendukung efektivitas kerja yang terdiri dari 26 indikator dengan menggunakan program aplikasi SPSS 20 for windows. Empat dimensi kondisi-kondisi yang mendukung efektivitas kerja tersebut adalah Perceptions of Access to Opportunity, Perceptions of Access to Information, Perceptions of Access to Support, dan Perceptions of Access to Resource. Berdasarkan hasil perhitungan mean kondisi-kondisi yang mendukung efektifitas kerja terbukti bahwa pegawai memiliki persepsi yang baik terhadap kondisi-kondisi yang mendukung efektivitas kerja.

This study aimed to determine the perceptions of employees about the conditions that support the effectiveness of work within the company. This research was conducted in the Micro And Hajj Division on headquarters of PT Bank Syariah Mandiri. Research is conducted by univariable and quantitative methods. The primary method of data collection was conducted using a Likert scale questionnaire. Respondents were drawn from 40 employees. Data were analyzed based on four dimensions of the conditions that support the effectiveness of work consisting of 26 indicators using the program SPSS 20 for windows. Four dimensions of the conditions that support the effectiveness of the work are Perceptions of Access to Opportunity, Perceptions of Access to Information, Perceptions of Access to Support, and Perceptions of Access to Resource. Based on the results from the calculation of the mean conditions that support the effectiveness of work proved that the employee has a good perception of the conditions that support the effectiveness of the work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Eloni Flowita
"Pendidikan berperan sebagai hal yang penting dan signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun, pendidikan di Indonesia kini masih jauh dari kata optimal yang dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan industri. Tidak terbatas pada rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, pandemi COVID 19 terjadi dan menyebabkan adanya adaptasi sistem pembelajaran e-learning yang memicu terjadinya fenomena learning loss, yang tentunya menjadi ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia jika dibiarkan begitu saja. Hingga saat ini, hal tersebut ditanggulangi dengan penggunaan kursus daring sebagai komplemen pendidikan formal. Akan tetapi, penerapan kursus daring masih memiliki tingkat penyelesaian yang rendah dikarenakan kurangnya keterlibatan dan motivasi pengguna dalam menyelesaikan kursus. Oleh karena itu, diperlukan strategi baru dalam merancang metode belajar untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pengembangan model microlearning berbasis gamifikasi pada penelitian ini berfungsi sebagai objek penelitian untuk selanjutnya dapat dievaluasi pengaruhnya terhadap efektivitas belajar. Penelitian ini akan mengevaluasi pengaruh penerapan microlearning berbasis gamifikasi terhadap empat aspek: pemahaman materi, keterampilan, pemenuhan kebutuhan intrinsik, serta keterlibatan. Hal ini dilakukan untuk dapat menyusun rekomendasi metode belajar microlearning berbasis gamifikasi yang dapat mengoptimalkan efektivitas belajar dalam lingkungan belajar digital.

Education plays an important and significant role in improving the quality of human resources. However, education in Indonesia is still far from optimal in meeting the needs and demands of the industry. Not limited to the low quality of human resources in Indonesia, the COVID-19 pandemic occurred and caused an adaptation of the e-learning system which triggered the phenomenon of learning loss, which would certainly be a threat to the quality of human resources if ignored. Until now, this problem is handled using online courses as a complement to formal education. However, the implementation of online courses still lacking because it has a low completion rate due to the low of user engagement and motivation in completing the course. Therefore, a new strategy is needed in designing learning methods to overcome these problems. The development of a gamification-based microlearning model in this study serves as an object of research for further evaluation of its effect on learning effectiveness. This study will evaluate the effect of implementing gamification-based microlearning on four aspects of learning effectiveness: material understanding, skills, intrinsic needs fulfillment, and engagement. This is intended to develop recommendations for gamification-based microlearning learning methods in a digital learning environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Alcredo
"Bank Digital XYZ sebagai salah satu inisiator bank digital di Indonesia mengembangkan aplikasi ABC untuk nasabah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Aplikasi ABC dikembangkan oleh beberapa tim dengan mengadopsi metode Scrum. Hipotesis awal menunjukkan beberapa praktik Scrum tidak terlaksana secara baik sehingga Sprint Goal sering tidak tercapai dan berdampak langsung pada keterlambatan rilis yang sering terjadi. Persentase ketercapaian Sprint Goal tidak lebih dari 47% dan keberhasilan rilis tepat waktu hanya 31,82%. Penelitian ini bertujuan memberikan rancangan Scaled Agile untuk meningkatkan efisiensi rilis aplikasi ABC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi implementasi Scrum dan menghasilkan sebuah rancangan Scaled Agile. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner yang berlandaskan Scrum Maturity Model untuk mengukur tingkat kematangan implementasi Scrum. Data kuesioner dihitung menggunakan Key Process Area (KPA) Rating dari Agile Maturity Model. Rekomendasi praktik disusun berdasarkan Scrum Guide 2020 dan beberapa praktik Scaled Agile. Penelitian ini menggunakan empat domain Scaled Agile, yaitu produk, arsitektur, koordinasi, dan peran. Hasil penelitian menunjukkan tim Scrum ABC memiliki tingkat kematangan 2 dengan 44 praktik perlu diperbaiki yang menghasilkan 17 masalah umum yang perlu rekomendasi. Rekomendasi dan situasi tim Scrum ABC diidentifikasi berdasarkan domain untuk menemukan komponen rancangan Scaled Agile. Komponen disusun untuk menghasilkan rancangan Scaled Agile yang secara umum menggambarkan proses koordinasi antar peran yang meliputi produk hasil koordinasi dalam skala kecil dan besar. Hasil akhir penelitian ini berupa rancangan Scaled Agile yang telah tervalidasi oleh beberapa anggota tim Scrum ABC dan telah disesuaikan dengan kebutuhan tim. Proses validasi terkait dengan redundansi koordinasi, penambahan peran, dan proses koordinasi kumulatif. Implementasi secara bertahap dan konsisten diharapkan dapat memperbaiki efisiensi rilis produk ABC.

XYZ Digital Bank as one of the initiators of digital banks in Indonesia has developed an ABC application for micro, small and medium enterprise (MSMEs) customers. The ABC application was developed by several teams by adopting the Scrum method. The initial hypothesis shows that some Scrum practices are not implemented properly so that the Sprint Goal is often not achieved and has a direct impact on release delays that often occur. The percentage of achieving the Sprint Goal is not more than 47% and the success of the release on time is only 31.82%. This study aims to provide a Scaled Agile design to improve the efficiency of ABC application releases. This study uses both quantitative and qualitative methods to evaluate Scrum implementation and produce a Scaled Agile design. Data was collected through interviews and questionnaires based on the Scrum Maturity Model to measure the maturity level of Scrum implementation. Questionnaire data is calculated using the Key Process Area (KPA) Rating from the Agile Maturity Model. Practice recommendations are based on the 2020 Scrum Guide and several Scaled Agile practices. This study uses four domains of Scaled Agile, namely product, architecture, coordination, and roles. The results showed that the ABC Scrum team had a maturity level of 2 with 44 practices that needed improvement which resulted in 17 general problems that needed recommendations. The ABC Scrum team's recommendations and situations were identified by domain to find the components of the Scaled Agile design. Components are structured to produce a Scaled Agile design which generally describes the process of coordination between roles which includes the results of coordination on a small and large scale. The result of this research is a Scaled Agile design that has been validated by several members of the ABC Scrum team and has been adapted to the team needs. The validation process is related to coordination redundancy, adding roles, and cumulative coordination processes. Gradual and consistent implementation is expected to improve the efficiency of ABC product releases."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM,
330 INFOKOP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sihaloho, Hilde D.
"Berdasarkan hasil studi Uchida, Udell dan Watanabe (2007) dikatakan bahwa bank kecil di Jepang memiliki keunggulan komparatif yaitu strategi penyaluran kredit kepada Small Medium Enterprises (SMEs) yang didasarkan pada relationship lending yaitu kedekatan hubungan yang lebih kuat antara bank dengan debiturnya bila dibandingkan dengan bank besar. Pengukuran relationship lending dilakukan dengan menggunakan variabel: (i) kedekatan hubungan, (ii) kedekatan lokasi, (iii) frekuensi pertemuan bank dengan debiturnya, dan (iv) eksklusifitas bank. Selanjutnya keunggulan komparatif bank dengan keempat pengukurannya tersebut dilakukan analisis terhadap penyaluran kredit mikro dan kecil di Indonesia. Hasilnya dapat dibuktikan bahwa bank dan koperasi di Indonesia juga menerapkan pendekatan relationship lending dengan debiturnya dalam penyaluran kredit mikro dan kecil.
Melalui pendekatan relationship lending diharapkan penyaluran kredit mikro dan kecil meningkat, tetapi berdasarkan hasil analisis data kredit mikro dan kecil dari bank umum di Indonesia, diketahui bahwa kredit mikro justru menurun, kredit kecil naik dan secara bersama-sama (kredit mikro + kredit kecil) mengalami sedikit kenaikan atau relatif stabil. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro dan kecil diusulkan suatu pola kerjasama pembiayaan antara bank dan koperasi yang diatur spesifik skim pembiayaannya.

Based on a study conducted by Uchida, Udell and Watanabe?s (2007) which stated that small banks in Japan have comparative advantage, i.e. strategy of credit extended to Small Medium Enterprises (SMEs) is based on relationship lending of which there is a stronger relationship between small banks and their borrowers than with big banks. Measurements of relationship lending are done using the following variables: (i) the scope of relationship, (ii) the distance from the borrower, (iii) the frequency of contact with their borrower, and (iv) the exclusivity of lender. Comparative advantage of the banks with the four measurements is also used to analyze micro and small credits in Indonesia. The outcome shows that bank and cooperative in Indonesia also implement relationship lending with their borrowers in channeling their micro and small credit.
By using relationship lending approach, it is expected that micro and small credits in Indonesia will increase. However, based on data analysis of micro and small credit from commercial banks in Indonesia, it appears that micro credit tend to decline, small credit tend to rise and at the same time both micro credits and small credits experience a slight increase or relatively stable. Thus, in order to increase micro and small credits, a pattern of finance cooperation between bank and cooperative arranged by specific financing scheme is advisable."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Augustin Rina Herawati
"UMKM secara signifikan menyumbang ekonomi suatu negara, baik dari sisi penyerapan tenaga kerjanya maupun dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonominya. Dalam perkembangannya, UMKM mengalami permasalahan. Permasalahan UMKM tersebut antara lain diatasi melalui program kemitraan yang saling membantu antara UMKM, atau antara UMKM dengan pengusaha besar di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam usaha. Namun demikian, implikasi dari hubungan kemitraan dalam organisasi, tentunya tidak terlepas dari adanya permasalahan.
Berdasarkan hal tersebut, maka perumusan masalah penelitian ini dapat diringkas dalam pertanyaan umum sebagai berikut : 1. Bagaimanakah struktur hubungan antar unsur yang saling mempengaruhi pada UMKM Mitra PT. ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills, dengan menggunakan model Systems Archetype ? 2. Bagaimanakah leverage dari masing-masing model Systems Archetype dalam UMKM Mitra PT. ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah : menganalisis struktur hubungan antar unsur yang saling mempengaruhi pada UMKM Mitra PT. ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills, dengan menggunakan model Systems Archetype; dan menganalisis leverage dari masing-masing model Systems Archetype dalam UMKM Mitra PT. ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills.
Penelitian ini menggunakan kerangka teori kemitraan dari Riane Eisler dan Alfonso Montuori (1998), yang menitikberatkan pada pendekatan sistem, dengan mempertimbangkan adanya pengaruh lingkungan organisasi dalam pertumbuhan organisasi. Stephen M. Dent (2006), memperkenalkan teori Partnership Relationship Management, yang mengemukakan adanya 4 (empat) keuntungan yang diperoleh bila menggunakan pola kemitraan dan aliansi, yaitu : Keterbukaan (openness); Kreativitas (creativity); Kecepatan (agility); dan Kelenturan (resiliency). Dalam penelitian ini dengan melihat berbagai aspek kemitraan maka sebagai acuan untuk menentukan perspektif dalam menganalisa UMKM Mitra, yaitu : a) Informasi Usaha, b) Kompetensi Usaha, dan c) Akses Usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah system dynamics. Teknik pem odelan yang digunakan adalah sistem archetypes. Sistem archetypes merupakan kombinasi umpan balik Reinforcing dan Balancing yang umum terjadi, terdiri dari dua atau lebih umpan balik. Terdapat 8 (delapan) model archetypes, namun dalam penelitian ini hanya memilih beberapa model archetypes. Hal ini dengan pertimbangan berdasarkan kondisi temuan penelitian di lapangan, dianalisis melalui tahapan : berdasarkan pengalaman (story line); identifikasi variabelvariabel kunci; grafik Behaviour Over Time; dan struktur causal loop diagram (CLD); diperoleh hasil 3 (tiga) pemodelan archetype yang sesuai, yaitu : Success to the Successful, Limit to Success, dan Growth and Under Investment.
Hasil analisis terhadap struktur hubungan antar unsur yang saling mempengaruhi pada UMKM Mitra PT. ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills, dengan pemodelan Systems Archetype, adalah sebagai berikut : (a) Success to the Successful. Perspektif : Informasi Usaha. Struktur dasar : pelatihan ketrampilan; permodalan; dan promosi usaha. (b) Limit to Success. Perspektif : Kompetensi Usaha. Struktur Dasar : keberlangsungan produksi; monitoring dan evaluasi; peningkatan omset usaha; dan pemberian insentif. (c) Growth and Under Investment. Perspektif : Akses Usaha. Struktur Dasar : pengembangan pasar; mempertahankan hubungan; dan hubungan emosional. Sedangkan leverage dari masing-masing model Systems Archetype pada UMKM Mitra PT ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills, yaitu : (a) Leverage dalam model Success to the Successful. Strategi yang mungkin dilakukan bagi UMKM Non Mitra adalah dengan memperluas sumber daya yang terbatas, yaitu melakukan kemitraan dengan PT ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. (b) Leverage dalam model Limit to Success. Strategi yang mungkin dilakukan bagi PT ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills dengan UMKM Mitra adalah dengan mengantisipasi unsur keterbatasan yang akan datang, dan memonitor serta mengelola sistem untuk mengurangi dampak keterbatasan atau mengubah sistem sehingga tidak bergantung pada sumber daya, tunggal terbatas. (c) Leverage dalam model Growth and Under Investment. Strategi yang diambil adalah meningkatkan kapasitas produksi yang ditanggung bersama oleh UMKM Mitra produk sejenis yang tergabung dalam Paguyuban. Paguyuban yang terbentuk memiliki standar kinerja yang mendukung peningkatan kapasitas produksi.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : kemitraan yang dilakukan oleh UMKM dengan PT ISM Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills ini merupakan suatu investasi ? bukan cost ? dan dapat menghasilkan win-win solution atau sinergi yang menghasilkan keadilan bagi masyarakat dan keamanan berusaha serta keserasian dengan lingkungan. Kemitraan yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip : komitmen, trust, transparansi, dan akuntabel, antara pihak-pihak yang bermitra dan dikembangkan secara rasional. Prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan azas kekeluargaan sebagaimana amanah dalam UUD 1945 pasal 33 ayat (1), yaitu Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.

MsMes significantly contribute a country?s economy, both in terms of employment or economic growth and development. In its development, MSME experienced some problems. These problems can be solved by partnership program in helping each other, between MSMEs, or between MSMEs and major businessman inside or outside the country, to avoid the This research uses system dynamics method. The modeling technique is archetypes system. Archetypes system is a combination of Reinforcing and Balancing feedback which often happen. They insist of two or more feedbacks. There are 8 (eight) models of archetypes, but this research only chooses some of them. The consideration is because: based on research findings condition in the field, analyzed by several steps: based on experience (story line); key variables identification; Behaviour Over Time graphic; and causal loop diagram (CLD) structure; the appropriate archetype model has been obtained: Success to the Successful, Limit to Success, and Growth and Under Investment.
The analysis results about the inter-elements relationship structure which effects MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division, with the System Archetype model, are as follow: (a) Success to the Successful. Perspective: Business Information. Basic structure: skills training; capital; and business promotion. (b) Limit to Success. Perspective: Business Competence. Basic structure: production sustainability; monitoring and evaluation; increase in business earnings; and incentive provision. (c) Growth and Under Investment. Perspective: Business Access. Basic Structure: market development; maintaining relationship; and emotional relationship.
Whereas the leverage from each Systems Archetype model on MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division, are: (a) Leverage in the Success to the Successful model. The strategy that might be done by MSME Non Partner to increase a limited resource is by doing a partnership with PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division. (b) Leverage in the Limit to Success model. The strategy that might be done by PT ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division with MSME Partner is by anticipating the limitations that will come, and by monitoring and managing the system to reduce the impacts of limitations or changing the system so it does not depend on a limited, single resource. (c) Leverage in the Growth and Under Investment model. The strategy that can be taken is by increasing production capacity which is shared by MSME Partner in similar products which is incorporated in a community. The established communities have a standard performance which supports production capacity enhancement.
The conclusion of this research is: the partnership which is done by the MSME with PT ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division is an investment ? not a cost ? and can obtain a win-win solution or synergy that obtains justice for the community and security in doing business, and harmony with the environment. The partnership conducted is based on some principles, which is: commitment, trust, transparency, and accountable, between the partner parties and developed rationally. These principles is accordance with the kinship principle as mandated in UUD 1945 clause 33 subsection (1), the Economy is structured as a joint venture based on the kinship principle. occurrence of monopoly in business. However, the implication from partnership relationship in an organization cannot be separated from problems. According to these issues, the research problem can be summarized as follow: 1. How does the inter-element relationship structure interplays MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division, using Systems Archetype model? 2. How is the leverage of each Systems Archetype model in MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division? Whereas the purpose of this research is: to analyze the inter-element relationship structure interplays MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division, using Systems Archetype model; and to analyze the leverage of each Systems Archetype model in MSME Partner PT. ISM Tbk, Bogasari Flour Mills Division.
This research uses partnership theoretical framework from Riane Eisler and Alfonso Montouri (1998), which focuses on a systems approach, taking into account the influence of organizational environment in the organization?s growth. Stephen M. Dent (2006) introduced the Partnership Relationship Management Theory, which claimed 4 (four) benefits that can be achieved if using the partnership and alliance pattern, that is: Openness; Creativity; Agility; and Resiliency. In this research, looking through several partnership aspects, then as a reference to decide a perspective to analyze the MSME partner are: a. Business information, b) Business competence, and c) Business access.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
D1294
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Kinerja usaha mikro dan kecil dapat dikelola secara efisien dan efektif apabila didukung oleh proses
evaluasi yang optimal, mulai dari proses pengukuran hingga proses perbaikannya. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem evaluasi kinerja usaha mikro dan kecil. Studi kasus dilakukan pada usaha mikro dan kecil keripik pisang di Provinsi Lampung. Pembangunan sistem menggunakan pendekatan manajemen strategik.
Metode pengumpulan data menggunakan in depth interview terhadap pakar. Sistem dibangun dalam 3 sub
sistem, yaitu sistem basis data, sistem basis model, dan sistem basis pengetahuan. Pengetahuan diakuisisi dari pakar (expert knowledge). Proses evaluasi terdiri atas 4 tahapan, yaitu identifikasi indicator kinerja kunci dan karakteristik teknis, proses pengukuran kinerja, proses penentuan rekomendasi perbaikan kinerja, serta proses implementasi sistem. Verifikasi dan validasi sistem menunjukkan bahwa model evaluasi kinerja mampu merepresentasikan kinerja usaha mikro dan kecil keripik pisang di Provinsi Lampung."
630 JTIP 20:1(2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>