Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125575 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"About 4.4tons smoked fish were marketed perday in Semarang, Central Java. In terms of food stock and economic activity of lower income people it gave a positive value, but the processing method of smoked fish was not sanitary and hygienic. Therefore, the products quality was not suitable to be consumed...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila
"Indonesia memiliki panduan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan setiap obat yang diproduksi harus memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sebagai hasil dokumentasi bahwa industri farmasi tersebut telah memenuhi persyaratan CPOB. Mutu produk perlu dikaji secara berkala sebagai penerapan CPOB bab pertama, yaitu Sistem Mutu Industri Farmasi. Pengkajian mutu produk atau product quality review (PQR) dimuat dalam sebuah laporan yang merupakan salah satu peran dari departemen pemastian mutu. Berdasarkan CPOB tahun 2018, pengkajian mutu produk dilakukan di bawah departemen Pemastian Mutu sebagai dasar untuk memastikan mutu produk yang beredar telah sesuai dengan spesifikasi yang berlaku, sekaligus sebagai landasan data untuk mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan demi memastikan mutu produk dan proses. Product Quality Review (PQR) di salah satu industri farmasi di Indonesia, yaitu PT. Guardian Pharmatama dilakukan secara berkala dan didokumentasikan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan bahan awal, bahan pengemas, dan produk jadi untuk mengetahui tren mutu produk tersebut sejak dari bahan awal hingga produk jadi dikormersilkan. Laporan PQR dibuat dengan meninjau beberapa aspek utama, diantaranya jumlah seluruh bets yang diproduksi, kajian bahan awal, kualitas purified water, status kualifikasi peralatan dan mesin, pemantauan lingkungan, hasil uji saat proses (in process control), setiap perubahan pada tahap proses produksi perlu dicantumkan, disertai tindakan pencegahannya, hasil analisis uji pada produk jadi, pengendalian perubahan, serta rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan. Laporan PQR di PT. Guardian Pharmatama telah disusun dengan terorganisir dan komprehensif. Namun masih ada data yang belum lengkap sesuai dengan current Good Manufacturing Products (cGMP).

Indonesia has guidelines for Good Manufacturing Practices (GMP) and every drug produced must have a certificate for Good Manufacturing Practices (GMP) as a result of documentation that the pharmaceutical industry has met GMP requirements. Product quality needs to be reviewed periodically as the implementation of the first chapter of GMP, namely the Pharmaceutical Industry Quality System. Product quality review (PQR) is contained in a report which is one of the roles of the quality assurance department. Based on the 2018 CPOB, product quality reviews are carried out under the Quality Assurance department as a basis for ensuring the quality of products in circulation is in accordance with applicable specifications, as well as a data basis for identifying necessary improvements to ensure product and process quality. Product Quality Review (PQR) in one of the pharmaceutical industries in Indonesia, namely PT. Guardian Pharmatama is conducted periodically and documented to prove process consistency, suitability with starting materials, packaging materials, and finished products to find out product quality trends from starting materials to commercialized finished products. The PQR report is made by reviewing several main aspects, including the total number of batches produced, review of starting materials, quality of purified water, status of equipment and machinery qualifications, environmental monitoring, test results during the process (in process control), any changes at the stage of the production process necessary listed, accompanied by preventive measures, results of test analysis on finished products, change control, and recommendations for actions that need to be taken. PQR Report at PT. Guardian Pharmatama has been prepared in an organized and comprehensive manner. However, there is still incomplete data according to the current Good Manufacturing Products (cGMP)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edrina Elfia Rosa
"Salah satu penerapan aspek sistem mutu industri farmasi yang di atur dalam CPOB adalah pengkajian mutu produk. Pengkajian Mutu Produk (PMP) / Product Quality Review (PQR) yang dilakukan berkala pada tiap tahun untuk menganalisa tren dan perbaikan dengan mempertimbangkan hasil kajian terhadap produk yang diproduksi setahun sebelumnya dan didokumentasikan. Aspek lain yang diatur dalam CPOB adalah personalia, personil harus terkualifikasi, salah satu nya yaitu kualifikasi personil dengan menggunakan dummy batch record. Tujuan dari penulisan ini adalah mengetahui prosedur pemeriksaan catatan bets, memahami tahapan proses kualifikasi personil untuk pemeriksaan catatan bets menggunakan Dummy Batch Record, memahami cara pembuatan laporan Product Quality Review, membuat Dummy Batch Record sediaan solid dan laporan Product Quality Review sediaan injeksi steril produksi PT. Mahakam Beta Farma. Pelaksanaan dilakukan di PT Mahakam Beta Farma pada periode Agustus – September 2020. Pembuatan dummy Batch Record dan draft Product Quality Review (PQR) dilakukan dengan tahap pengumpulan data, tahap pembuatan dummy Batch Record dan tahap pembuatan draft Product Quality Review (PQR). Hasil yang didapat yaitu kualifikasi personil dengan dummy batch record dinyatakan lulus apabila nilai yang diperoleh selama kualifikasi minimal 70 dan tidak satupun penyimpangan kritikal yang terdeteksi dan Penyusunan Product Quality Review di PT. Mahakam Beta Farma telah memenuhi kriteria regulasi (persyaratan CPOB) yang ada.

One of the aspects of the pharmaceutical industry quality system that is regulated in CPOB is the assessment of product quality. Product Quality Review (PQR) which is carried out periodically every year to analyze trends and improvements by considering the results of the study on products produced a year earlier and documented. Another aspect that is regulated in the CPOB is personnel, personnel must be qualified, one of which is the qualification of personnel using a dummy batch record. The purpose of this paper is to know the procedure for checking batch records, understand the stages of the personnel qualification process for checking batch records using the Dummy Batch Record, understand how to make a Product Quality Review report, make a Dummy Batch Record for solid preparations and a Product Quality Review report for sterile injection preparations produced by PT. Mahakam Beta Farma. The implementation was carried out at PT Mahakam Beta Farma in the period August - September 2020. The production of a dummy Batch Record and a draft Product Quality Review (PQR) was carried out with the data collection stage, the dummy Batch Record preparation stage and the Product Quality Review (PQR) drafting stage. The results obtained are personnel qualifications with a dummy batch record passed if the scores obtained during the qualification are at least 70 and no critical deviation is detected and the Preparation of Product Quality Review at PT. Mahakam Beta Farma has met the existing regulatory criteria (CPOB requirements)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan dapat memberikan kontribusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin sandal dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga berdampak juga bagi pengingkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas proses rata-rata pengrajin sandal untuk menghasilkan produk yang sesuai (tidak cacat) sebesar 78,7% dan produk cacat sebesar 21,3%. Hal ini menunjukkan adanya performa produk cacat yang tinggi (melebihi 5% dari derajat ketelitian) sehingga perlu adanya peningkatan kualitas produk pengrajin sandal."
600 SATEK 3:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Nur Afida
"Obat merupakan salah satu produk yang peredaran dan pembuatannya diatur secara ketat di Indonesia sehingga produksinya harus berpedoman pada CPOB. Pengkajian Mutu Produk (PMP) merupakan salah satu penerapan aspek CPOB di industri farmasi. Pengkajian mutu produk adalah kegiatan evaluasi berkala untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan spesifikasi bahan awal, bahan pengemas dan produk jadi, untuk melihat tren dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses (CPOB, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan dan tata cara penyusunan laporan PMP di Industri PT Kalbe Farma, Tbk. Penyusunan laporan PMP dilakukan dengan pengumpulan data kemudian dilakukan analisis data serta evaluasi tren untuk selanjutnya dilakukan penyusunan laporan mengikuti kebijakan yang ada di masing-masing industri. Pembuatan laporan PMP di PT. Kalbe Farma telah mencakup semua data yang diperluukan dan sesuai dengan CPOB 2018.

Medicines are one of the products whose distribution and production are strictly regulated in Indonesia, so their production must be guided by cGMP. Product Quality Review (PQR) is one of the aspects of cGMP in the pharmaceutical industry. Product quality Review is a periodic evaluation activity to prove process consistency, conformity with specifications for raw materials, packaging materials and finished products, to see trends and identify necessary improvements to products and processes (CPOB, 2018). This research aims to understand the application and procedures for preparing PQR reports in the PT Kalbe Farma, Tbk Industry. The preparation of the PQR report is carried out by collecting data, then analyzing the data and evaluating trends, then preparing the report following existing policies in each industry. PQR reports at PT. Kalbe Farma has included all mandatory data that must be entered and is in accordance with cGMP 2018."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Parsaulian, Teressa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai peningkatan kualitas produk dan pengembangan pasar organisasi bagi UKM LucuLucu Indonesia. UKM LucuLucu Indonesia bergerak pada industri kreatif yang menawarkan jasa aplikasi bordir customized. Pembahasan pada tesis ini mengenai peningkatan atribut kualitas pada lini produk yang sudah ada dan langkah UKM untuk meningkatkan jumlah pesanan. Usulan model usaha yang diberikan kepada UKM LucuLucu Indonesia yaitu pengembangan pasar organisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dan Total Quality Management.

ABSTRACT
This thesis discusses the enhancement of product quality and development of organizational market for UKM LucuLucu Indonesia. UKM LucuLucu Indonesian engaged in the creative industries that offer services customized embroidery applications. The discussion in this thesis regarding the improvement of the quality attributes of existing product lines and UKM steps to increase the number of orders. Proposed business model given to UKM LucuLucu Indonesia is the market development organization. This study uses quantitative data analysis and Total Quality Management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iriawan Yulianto
"ABSTRAK
Flynn dick telah mengembangkan satu set perangkat pengukuran terhadap pelaksanaan praktis manajemen mutu yang disusun berdasarkan penelitian yang mendalam pada literatur dan penemuan-penemuannya selama melaksanakan kunjungan ke pabrik-pabrik. Mereka memperkenalkan tujuh dimensi manajemen mutu, yaitu top management support, quality information, process management, product design, workforce management, supplier relationship dan customer interaction, yang telah berhasil di uji cobakan pada pabrik-pabrik manufaktur milik Amerika dan Jepang yang berada di Amerika Serikat.
Pada penelitian disini, perangkat tersebut diuji cobakan pada sampel industri manufaktur yang sudah terkenal mutu hasil produknya, terutama yang berada di Pulau Jawa. Tujuan yang ingin dicapai di dalarn penelitian ini adalah terutama untuk mengukur tingkatan pelaksanaan praktis manajemen mutu dan mempelajari pengaruhnya terhadap hasil unjuk kerja mutu di pabrik manufaktur berdasarkan tanggapan dari berbagai tingkathn responden. Dari tujuh dimensi tersebut, di dalamnya terdapat 14 skala variabel yang akan diuji kehandalan dan kelayakannya dengan menggunakan sampel 69 responder dari 9 industri manufaktur di Indonesia, yaitu elektronika, komponen transportasi dan perakitan mesin. Nilai rata-rata dan simpangan diukur untuk mengetahui tingkatan pelaksanaan praktis, sedangkan analisa canonical correlation dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil unjuk kerja mutu, yaitu perceive quality market outcomes, percent items that pass final inspection without rework dan competitive advantage.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh dimensi pelaksanaan praktis manajemen mutu yang telah dikembangkan oleh Flynn dkk. tersebut adalah handal dan layak untuk dipergunakan mengukur penerapan praktis manajemen mutu di Indonesia dalam hubungannya untuk mencapai kriteria hasil mutu dan keunggulan di dalam persaingan. Dengan memanfaatkan perangkat pengukuran ini secara berkala diharapkan dapat membantu para pembuat keputusan di dalam mengevaluasi penerapan manajemen mutu di perusahaan mereka dan kemudian memberikan prioritas pada variabel-variabel praktis manajemen mutu yang diketahui masih perlu untuk ditingkatkan penerapannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Armelia Kawe
"Penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh service quality perception dan merchandise quality perception terhadap brand trust dan behavioral intentions pada industry Casual Dining Restaurant, yaitu pada restoran Warunk Upnormal. Penelitian ini menguji peran langsung dari service quality perception yang terdiri dari lima dimensi; tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy , dan merchandise quality perception, serta menguji peran brand trust sebagai variabel mediasi. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 431 pelanggan Warunk Upnormal yang pernah mengunjungi dan makan di Warunk Upnormal, berusia 17-25 tahun, dan berdomisili di Jabodetabek. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling SEM dengan menggunakan Lisrel 8.80. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 service quality perception dan merchandise quality perception berpengaruh positif terhadap brand trust, 2 service quality perception and merchandise quality perception berpengaruh positif terhadap behavioral intentions, dan 3 brand trust berpengaruh positif terhadap behavioral intentions.

This research aims to analyze the effects of service quality perception and merchandise quality perception toward brand trust and behavioral intentions on Warunk Upnormal Restaurant as a casual dining restaurant. This research examine direct role of service quality perception that consist of five dimensions tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy , and merchandise quality perception, and also examine the role of brand trust as mediating variable. The data were collected from 431 customer from Warunk Upnormal, that have an experience eating in Warunk Upnormal, aged 17 25 years old, and live in Jabodetabek. Data analysis was performed using structural equation modeling SEM with Lisrel 8.80. The result shows that 1 service quality perception and merchandise quality perception positively influence brand trust, 2 service quality perception and merchandise quality perception positively influence behavioral intentions, 3 brand trust positively influences behavioral intentions. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Muslim
"Six Sigma is a quality target of -3,4 Defect Per Million Opportunities- that allows quality characteristic being measured by perspective of total? defects compare to the total' opportunities of defect to occur. Six Sigma quality improvement methodology is coiled Six Sigma Improvement Framework which consist of 5 phases DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control. Sir Sigma focused on customer and oriented to the process which affect the final quality characteristic required on a product. This research analyzed the implementation of Six Sigma in a garment company PT X to reduced the number of appearance defect, and the high number of rework for the clothes product. Quantitative and qualitative data were processed by means of some Six Sigma tools for each phase ofDMA1C_ This research focused on the product with style number 148 824 which has I I critical quality characteristic (CTQ). Metric value acquired : defect per unit (DPDQ = Q603974, and the sigma value = 3, 095. Throughput yield = 39, 1026%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-79
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lentari Nisfidah
"Produk private label brand di Indonesia menunjukkan pertumbuhan dan adopsi yang lambat. Alasan dari lemahnya adopsi private label brand di Indonesia adalah karena sifat konsumen Indonesia yang brand loyal dan minimnya usaha retailer dalam mengiklankan produknya sehingga konsumen mempertanyakan kualitas produk private label brand. Ditengah lemahnya adopsi private label brand dan berkembangnya pasar konsmetik domestik, Sephora masuk ke pasar Indonesia sebagai retailer baru dengan menjual private label brandnya sendiri. Riset ini meneliti tentang perceived product quality, perceived risk, perceived relative price terhadap customer value dan willingness to rebuy terhadap private label brand Sephora. Olah data penelitian ini menggunakan LISREL-SEM.
Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa perceived product quality dan perceived price mempengaruhi perceived value yang berujung kepada willingness to rebuy produk private label brand Sephora. Pada penelitian ini perceived value terbukti memediasi perceived quality dan perceived price terhadap willingness to rebuy dan perceived quality terbukti memediasi perceived relative price terhadap perceived value. Sementara itu, perceived risk terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap perceived value dan perceived risk terbukti tidak memediasi perceived quality dan perceived value produk private label brand Sephora.

The growth and adoption of private label brand in Indonesia is proven to be sluggish. The reason behind the fall of private label adoption is because Indonesian consumers tend to be brand loyal and the retailers put less effort to advertise its private label brand product so that the quality of private label brand is questioned. In the fall of private label brand adoption and in the rise of the domestic cosmetics market industry, Sephora as an new entry player in the market sell its own private label brand. This research examines the impact of perceived product quality, perceived risk, perceived relative price towards customer value and willingness to rebuy of private label brand Sephora. The research data is run by LISREL SEM.
The result of this research show that perceived product quality and perceived price influenced perceived value which also impacted willingness to rebuy Sephora's private label brand products. In this research perceived value is proven to mediate perceived quality and perceived price towards willingness to rebuy also perceived quality is proven to mediate perceived relative price towards perceived value. Meanwhile, perceived risk is proven having no impact on perceived value and perceived risk is proven having no mediating effect on perceived quality and perceived value of Sephora s private label brand products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>