Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butler, Gillian
New York : The Guilford Press, 2008
616.85 BUT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Spence, Susan H.
London : Chapman & Hall, 1991
616.85 SPE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Young, Jeffrey E.
"Buku ini diharapkan dapat menyediakan sebuah pendekatan/cara baru bagi terapis untuk menghadapi pasien kronis, tema dan pola yang relatif lama"
New York: Guilford Press, 2003
616.858 YOU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi
"ABSTRAK
Gagal ginjal terminal merupakan kondisi ketika ginjal hanya berfungsi dibawah
15 % sehingga ginjal tidak dapat menyaring sisa metabolisme tubuh dalam darah.
Salah satu cara untuk menggantikan fungsi ginjal adalah dengan melakukan
hemodialisis atau cuci darah. Prosedur hemodialisis merupakan prosedur yang
menyakitkan dan menimbulkan distres. Apabila pasien tidak mampu melakukan
coping, maka mereka akan mengalami kecemasan ketika akan melakukan
hemodialisis.
Kecemasan biasanya timbul karena simtom fisiologis yang dirasakan serta
pikiran-pikiran negatif yang menyertai prosedur hemodialisis. Kecemaan dapt
mempengaruhi pengobatan hemodialisis yang diberikan kepada pasien. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan Small N design dengan mengukuran pre dan
post intervensi untuk melihat perubahan tingkat kecemasan yang dirasakan,
Pengukuran dilakukan dengan melihat perubahan subjetive unit of distress
sebelum dan setelah intervensi.
Tiga partisipan yang menjalani intervensi dengan pendekatan Kognitif
perilaku ini melaporkan penurunan tingkat kecemasan mereka. Simtom fisiologis
yang menyertai kecemsan dapat secara langsung diatasi dengan relaksasi
progresif. Partisipan juga mengalami perubahan kognisi mengenai prosedur
hemodialisis melalui edukasi dan teknik restrukturisasi kognisi. Salah satu
partisipan yang melaporkan penurunan yang tidak terlalu besar dan masih
menunjukkan simtom kecemasan dalam menghadapi hemodialisis. Hal tersebut
didiuga karena masih adanya asumsi yang salah mengenai hemodialisis,
dependensi dan perhatian yang didapatkannya ketika ia sakit, serta kurangnya
kepatuhan partisipan dalam menjalani latihan.

Abstract
End-Stage renal disease is a health condition where the kidney could only
perform less than 5 percent of its function. This Kidney failure process is
progressive and irreversible. When kidney couldn?t perform its function, they may
held hemodialysis procedure as a substitiution. Hemodialysis may be a distressing
procedure for patient. Dependency to machine for a life support could bring
patient feeling of helplessness. Hemodialysis is painfull procedure. Patient have to
adapt their life styles, change in daily activities, and control their dietary habit.
Inabilities to adapt with treatment regiment may result in psychological distress.
Patients may feel anxious especially prior to hemodialysis procedure.
Patients said that anxiety prior to hemodialysis may effect patients? quality
of life. Increase in anxiety prevent them from finishing the procedure even they
could not held hemodialysis at all. Increase of anxiety may be caused by
physiology symtoms and negative asumtion related to hemodialysis procedure. In
this research, I provide intervention with Cognitive-Behavior approach for 3
(three) patients with anxiety. This study use small-N design, with pre and post
measurement. There are pre-tests, and post-tests assessment to show clear changes
in anxiety level for each participant. Changes in anxiety level are assessed by
changes in subjective unit of distress, interviews, and observation.
All participants experienced decreased levels of anxiety. Physiological
symptoms are eliminated directly after patients applied progressive relaxations.
Patients also showed changes in cognitive level after recognizing negative thought
and cognitive restructuring sessions. One of the participant experienced lower
therapy effect compared to the other two participants, presumably due to negative
assumption related to hemodialysis procedures, dependency with caregiver, nature
of problems, and failure to adher with the assignment and therapy techniques in
daily lives."
2012
T31018
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"The book is meant to help students and professionals in dentistry to understand the complexity of the anxiety phenomenon, and in psychology to understand the specific situation for the dental phobia (DP) patient, and bridge the gap between dentistry and psychology"
Chichester: Wiley-Blackwell, 2013
616.852 2 COG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maha Decha Dwi Putri
"Kecemasan adalah suatu perasaan gelisah atau ketakutan terhadap sesuatu yang dapat dialami oleh semua individu, termasuk diantaranya lanjut usia. Pada lansia, kecemasan dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisik yaitu kondisi geriatrik, perubahan psikologis yaitu perubahan fungsi kognitif, perkembangan temprament individu, dan perubahan lingkungan seperti kemiskinan, seringnya terjadi kekerasan, pola adaptasi yang gagal, serta peristiwa hidup yang negatif. Kecemasan pada lansia dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit, diantaranya penyakit jantung, hipertensi, hingga berujung pada kematian.
Fenomena kecemasan ini cukup sering ditemui di usia lanjut. Di Indonesia, fenomena ini sering ditemui di beberapa kota dengan tingkat populasi lansia yang tinggi seperti di Kota Depok. Penelitian ini berusaha menjawab fenomena yang ada dengan memberikan intervensi psikologis kepada lansia yang berdomisi di Depok. Intervensi ini merupakan intervensi kelompok cognitive behavioral therapy (CBT) yang diberikan kepada 5 orang partisipan. Pegukuran dilakukan pada saat pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk mengetahui perubahan tingkat kecemasan yang jelas pada masing-masing partisipan. Kelima partisipan yang mengikuti intervensi ini mengalami penurunan tingkat kecemasan yang diukur menggunakan skala PSWQ (Penn State Worry Questionaire) dan STAI (State Trait Anxiety Inventory). Penurunan pada kelima partisipan bervariasi tergantung dari masalah dan ketaatan partisipan saat mengikuti intervensi.
Kelima partisipan telah mengikuti teknik-teknik yang sudah diberikan selama proses intervensi seperti mengenali gejala, reaksi tubuh dan dampak cemas, membuat dan mengevaluasi rencana kegiatan, mengenali pikiran negatif, merekonstruksi pikiran negatif, mencari solusi dari masalah, dan berlatih relaksasi. Keberhasilan penelitian tergantung dari motivasi untuk sembuh, kepatuhan dalam mengikuti intervensi dan keinginan untuk melakukan teknik-teknik yang sudah diberikan selama intervensi.

Anxiety can be defined as a feeling of discouraged or frightened about something, occur in human beings, as well as to the old ages. For older people, anxiety can be caused by the changing of their physical condition e.g. geriatric condition, the changing of psychological condition e.g. the change of cognitive function, individual temperament development, the changing of their surroundings e.g. poverty, violence, the failure of adaptation pattern, and the negative side of life. Anxiety for the old ages may lead to some diseases such as coronary heart disease, high blood pressure which could lead them to death.
This anxiety phenomenon often appears in the old ages. In Indonesia, this phenomenon can be found in some cities with high population of the old ages such as in Depok. This research was trying to figure out the answer by giving a psychological intervention for old aged individual living in Depok. The intervention was group cognitive behavioral therapy (CBT) given to 5 participants. The measurement was done at pre intervention and post intervention to find the changing of anxiety level of each participant.
All participants who joined this intervention experienced decrease of anxiety level which was measured by PSWQ scale (Penn State Worry Questionnaire) and STAI (State Trait Anxiety Inventory). Various result was found depends on problems and the obediency of the participant during the intervention. The success of this research may be influenced the motivation of healing, obedient, and willingness to do the techniques given by participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31084
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Putri Wulandari
"Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak terduga. Bencana alam yang paling banyak terjadi di Indonesia selama 2018 adalah puting beliung sebanyak 750 kejadian dan tercatat bahwa 21% dari bencana alam yang tejadi di Indonesia disebabkan oleh angin puting beliung. Anak-anak merupakan individu yang lebih terdampak secara emosional paska bencana. Kesiapsiagaan psikologis yang rendah dan kurangnya kemampuan yang dimiliki anak-anak menyebabkan dampak emosional yang diterima berkembang menjadi kecemasan dan muculnya pikiran negatif. Terapi yang tepat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut adalah terapi kognitif dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah. Tujuan karya ilmiah akhir ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah terhadap kecemasan dan kesiapsiagaan psikologis paska bencana. Pendekatan dalam karya ilmiah akhir ini menggunakan case series dengan responden sebanyak 8 klien kelolaan anak sekolah dengan dilakukan pengukuran pre post test terhadap kecemasan, kesiapsiagaan psikologis, dan kemampuan klien. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS). Analisis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel. Hasil analisis menunjukkan terjadi perubahan kecemasan, kesiapsiagaan psikologis paska bencana, dan kemampuan anak sekolah yang lebih optimal setelah diberikan tindakan keperawatan Ners, terapi kognitif, dan terapi kelompok terapeutik usia sekolah. Pemberian Terapi Kognitif dan Terapi Kelompok Terapeutik Usia Sekolah direkomendasikan sebagai penanganan dasar untuk anak sekolah yang mengalami kecemasan dan membentuk kesiapsiagaan psikologis anak sekolah paska bencana.
Natural disaster is an unpredictable event. The most frequent natural disaster happened in Indonesia on 2018 was tornado as much as 750 events and it is documented that 21% of natural disaster in Indonesia are caused by tornado. Children are the most affected psychologically on the post disaster state. The shortage of psychological preparedness and the lack of capability on children cause the emotional effect lead to anxiety and emerging negative thoughts. The appropriate therapy given on overcoming such problems are cognitive therapy and school-age therapeutic group therapy. The aim of this study was to identify the effect of cognitive therapy and school age therapeutic group therapy on anxiety and post disaster psychological preparedness. The research approach used in this study was case series conducted on 8 respondents consist of school-age children by pre post test measurement of anxiety, psychological preparedness and the client capability. The instrument used were Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Psychological Preparedness for Disaster Threat Scale (PPDTS). The data were analyzed using Ms. Excel application. The analysis result showed the changes in anxiety scale, disaster psychological preparedness and the improvement of childrens capability after they were given the nursing intervention, cognitive therapy and school age therapeutic group therapy. The application of cognitive therapy and school age therapeutic group therapy were recommended as the basic management of anxiety and the therapy of post disaster psychological preparedness on school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Adhalia
"Ibu hamil seringkali mengalami kecemasan pada masa kehamilan, khususnya pada primigravida. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil primigravida. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida  di Kota Jakarta Timur. Sampel pada penelitian ini berjumlah 105 ibu hamil primigravida yang memenuhi kriteria inklusi dari lima puskesmas kecamatan yang terpilih yaitu puskesmas kecamatan kramat jati, pulo gadung, duren sawit, cakung dan jatinegara. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecemasan ialah kuesioner Generalized Anxiety Disorder-7(GAD-7) (r = 0,876) dan instrumen Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) (r = 0,79) untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data menggunakkan analisis univariat serta bivariat (uji korelasi pearson) dengan penggunaan program SPSS dan tingkat kemaknaan 0,05. Uji korelasi pearson  menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kedua variabel (r = 0.390, p-value = 0.001).

Pregnant women often experience anxiety during pregnancy, especially primigravida. Therefore, this study aims to identify the relationship between anxiety and sleep quality in primigravida pregnant women. The population in this study were all primigravida pregnant women in East Jakarta. The sample in this study amounted to 105 primigravida pregnant women who met the inclusion criteria from five selected sub-district health centers, namely Kramat Jati, Pulo Gadung, Duren Palm, Cakung and Jatinegara District Health Centers. This study used a cross sectional design, with purposive sampling technique. The instruments used to measure anxiety were the Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) questionnaire (r = 0.876) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) (r = 0.79) instrument to measure sleep quality. Data analysis used univariate and bivariate analysis (Pearson correlation test) with the use of SPSS program and a significance level of 0.05. Pearson correlation test showed a significant relationship between the two variables (r = 0.390, p-value = 0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Rahmita Frizanggi
"Dampak dari perawatan di ruang rawat inap isolasi selama berhari-hari pada klien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dapat menimbulkan masalah psikososial yaitu ansietas. Karya ilmiah ini menjelaskan asuhan keperawatan ansietas pada klien COVID-19 yang sedang melakukan perawatan di ruang rawat inap dengan teknik relaksasi, teknik distraksi dan kolaborasi medikasi. Metode karya ilmiah yang digunakan adalah laporan kasus tunggal. Karya ilmiah dilakukan selama 4 hari di ruang rawat inap isolasi RS Universitas Indonesia. Laporan kasus ini berfokus kepada klien Ny. F usia 25 tahun yang setelah dipindahkan dari IGD ke ruang rawat inap mengeluhkan napas tidak teratur dan sulit untuk tidur karena takut sendirian di ruang perawatan. Hasil evaluasi yang didapatkan adalah hilangnya tanda dan gejala ansietas, serta penurunan hasil Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) dari abnormal menjadi normal.

The impact of hospitalization in single treatment room for days to the patients who COVID-19 positive tested could lead to the psychosocial problems, one of them is anxiety. This study explained an overview of anxiety nursing care in a patient with COVID-19 who was hospitalized in single treatment room by means of relaxation and distraction techniques also collaboration in medication. The method of this study is single case study. The study was conducted for 4 days in single treatment room of University Indonesia’s Hospital. This study focused on Mrs. F, the 25 years old patient that after being transferred from the emergency room to the single treatment room, the patient complains of having irregular breathing and could not sleep at night because the patient was too afraid to be alone in the room. The evaluation result obtained were the disappearance of sign and symptoms of anxiety and the decreasing result of Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) form abnormal to normal."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tetra Arya Saputra
"Latar Belakang: Pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) dihubungkan dengan peningkatan kejadian gangguan psikiatri. Tenaga kesehatan sebagai barisan terdepan dalam penanganan pasien COVID-19 memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan cemas. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi gangguan cemas pada tenaga kesehatan saat pandemi COVID-19 di RSUP Persahabatan dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya.
Metode: Desain penelitian ini adalah studi deskriptif potong lintang dengan melakukan wawancara kepada dokter dan perawat yang bertugas di ruang perawatan COVID-19 serta memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan Instrumen Penilaian Gangguan Jiwa MINI ICD-10 (Mini International Neuropsychiatric Interview Version ICD-10), kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) dan kuesioner peristiwa hidup Holmes-Rahe. Penelitian dilakukan pada periode Januari-Oktober 2021 dengan Teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling sampai seluruh sampel tercakup dalam penelitian.
Hasil: Didapatkan 106 subjek penelitian dengan rerata usia adalah 30,57±4,8 tahun. Terdiri dari 34 orang dokter dan 72 perawat. Jumlah subjek yang mengalami gangguan cemas sebanyak 23 orang (22%). Jenis gangguan cemas yaitu agorafobia (10,4%), gangguan panik (5,7%), sosialfobia (4,7%), gangguan obsesif kompulsif (0,9%), gangguan cemas menyeluruh (9,4%) dan stres pasca trauma (0,9%). Berdasarkan analisis bivariat didapatkan hubungan bermakna antara pekerjaan dengan gangguan cemas (p=0,025) namun tidak didapatkan hubungan bermakna antara peristiwa hidup dengan gangguan cemas. Analisis multivariat didapatkan faktor-faktor yang memengaruhi gangguan cemas pada tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19 adalah ruang perawatan dan komorbid.
Kesimpulan: Prorporsi gangguan cemas pada tenaga kesehatan yang bekerja di ruang perawatan COVID-19 di RSUP Persahabatan adalah 22% dengan jenis gangguan cemas terbanyak adalah agorafobia. Faktor-faktor yang memengaruhi gangguan cemas yaitu ruang perawatan dan komorbid.

Background: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic associated with an increased incidence of psychiatric disorder. Healthcare workers as a frontliner in caring COVID-19 patients have a high risk experiencing anxiety disorder. The aim of study is to determine the proportion of anxiety disorder in healthcare workers during COVDI-19 pandemic in RSUP Hospital and influencing factor.
Methods: The design of study was descriptive cross sectional study with interview to doctor and nurse who discharge in COVID-19 ward and met the inclusion criteria of the study. This study used questionnaire MINI ICD-10 (Mini International Neuropsychiatric Interview Version ICD-10) questionnaire, PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire, and Holmes-Rahe questionnaire. The research was conducted from January to October 2021 with convenience sampling. The data was processed using SPSS 25 for statistic test.
Results: Total subject 106 were recruited in this study with the mean age was 30,57±4,8 years old. Subject were of 34 doctors and 72 nurses. There were 23 subject (22%) experienced anxiety disorders. The types of anxiety disorders were agoraphobia (10,4%) panic disorder (5,7%), social phobia (4,7%), obsessive compulsive disorder (0,9%), general anxiety disorder (9,4%). Based on bivariate analysis, there was a significant association between health care workers with anxiety disorder (p=0.025) but there was no significant association between life event with anxiety disorder. The multivariate analysis that the influencing factors of anxiety disorder in medical healthcare workers during COVID-19 pandemic were working unit and comorbidities.
Conclusion: The proportion of anxiety disorder in healthcare workers during COVID-19 pandemic in RSUP Persahabatan was 22% with the most type of anxiety disorder is agoraphobia. The influencing factor of anxiety disorder were working unit and comorbidities.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>