Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Riawan Amin
Jakarta: Celestial Publishing, 2008
338.9 RIA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
SEBI 3:1 (2010) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Chamid Endra
"ABSTRAK
Inefisiensi industri gula nasional yang terjadi pada berbagai subsistem dalam sistem pergulaan nasional, menimbulkan kecaman dari banyak pihak. Efisiensi tersebut akan dapat ditingkatkan bila seluruh subsistem yang ada telah menjadi efisien. Tujuan kebijakan pergulaan nasional yang terlalu kompleks dan sangat sulit dicapai secara simultan, perlu skala prioritas agar tidak berakibat tiada satupun tujuan yang dapat dicapai.
PT. Rajawali Nusantara Indonesia adalah salah satu BUMN yang bisnis intinya di bidang industri gula. Pada akhir-akhir ini kinerja industri gula tersebut cenderung menurun. Di sisi lain isu globalisasi dan liberalisasi ekonomi sudah tidak mungkin ditawar lagi, sedangkan kesiapan untuk tetap eksis dalam percaturan ekonomi belum juga dimiliki. Pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk meraih daya saing merupakan senjata ampuh yang dibutuhkan dalam menghadapi kompetisi global tersebut.
Penelitian dilakukan bertolak dari kinerja keuangan industri gula PT. Rajawali, sebagai upaya pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan dimaksud. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi PT. Rajawali dan BUMN Indonesia secara keseluruhan, terutama industri gula nasional.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder yang relevan dengan aktivitas industri gula. Data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan kuesioner sebagai pemandu responden dalam menyediakan data, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumentasi.
Analisis rantai nilai merupakan gagasan Michael E. Porter (1985) yang diuraikan kembali oleh John K. Shank dan Vijay Govindarajan (1993), sebagai paradigma baru di dalam konsep manajemen biaya strategis. Konsep ini meletakkan fokus perhatian eksternal perusahaan, yang berbeda dengan akuntansi manajemen tradisional yang lebih berfokus pada internal. Dengan kata lain akuntansi manajemen mengambil perspektif nilai tambah, yang dimulai terlalu lambat dan diakhiri terlalu cepat menyebabkan tidak membahas adanya masalah keterkaitan dengan pemasok dan dengan pelanggan.
Dari analisis rantai nilai yang dilakukan terhadap industri gula PT. Rajawali Nusantara Indonesia tampak jelas beberapa penyebab biaya yang tidak mendukung keunggulan kompetitif. Analisis lebih lanjut terhadap penyebab biaya yang berpengaruh negatif menuntun pada penyebab inti, yaitu adanya regulasi di bidang tebu rakyat intensifikasi atau TRI dan tata niaga gula pasir serta kalkulasi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pengembangan keunggulan kompetitif berkelanjutan industri gula dapat dilakukan dengan : pertama, mengendalikan secara efektif penyebab biaya, dan kedua, menyusun konfigurasi ulang aktivitas nilai. Kesediaan Pemerintah untuk melakukan deregulasi terhadap regulasi yang berlaku, sehingga mengarah pada kebijakan kondusif dan adaptif, merupakan langkah yang sangat strategis.
Tindak lanjut yang diambil oleh pabrik gula bersama petani tebu dan pihak-pihak yang terkait, akan mendorong pengembangan keunggulan kompetitif industri gula nasional dan akan membalikkan keadaan dari industri bermasalah menjadi berdaya saing, siap menghadapi pasar bebas ASEAN, yaitu AFTA dan APEC yang dimulai pada tahun 2003 mendatang.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Chassty T.
"ABSTRAK
Untuk negara - negara ASEAN + 3 yang telah lama mengandalkan minyak dan batu bara sebagai sumber energi utama, gas bumi merupakan alternatif sumber energi yang menarik dan konsumsinya akan terus meningkat di masa depan. Gas bumi merupakan salah satu komoditas ekspor penghasil devisa bagi Indonesia yang juga berperan sebagai sumber energi domestik. Akhir-akhir ini Indonesia mengalami kesulitan dalam mempertahankan reputasinya sebagaieksportir gas bumi yang terpercaya akibat ketidakmampuan dalam memenuhi komitmen kontrak di masa lalu dan ketidakjelasan pemerintah mengenai pengalihan pasokan gas ke pasar dalam negeri. Dengan menurunnya minat konsumen terhadap gas Indonesia dan meningkatnya persaingan di tingkat regional, diperlukan strategi baru untuk mempertahankan posisi sebagai eksportir gas bumi. Strategi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan selama negosiasi perpanjangan kontrak maupun kontrak baru.
Hampir semua negara ? negara ASEAN + 3 sedang menjalani reformasi pasar agar lebih kompetitif. Transisi ke pasar kompetitif dapat meningkatkan volume penjualan dan menurunkan harga di pasar. Hal tersebut dapat memberikan peluang yaitu perluasan pasar ekspor gas bumi Indonesia. Pemodelan pasar gas kompetitif ASEAN + 3 dapat dilakukan untuk mengetahui peluang ekspor gas bumi Indonesia yang saat ini belum terikat kontrak dan harga yang dapat diperoleh. Dengan mengetahui volume gas yang dapat diekspor ke konsumen tertentu, strategi ekspor gas bumi dapat diusulkan.
Berhubung data historis untuk negara ? negara ASEAN + 3 sulit diperoleh, tipe data model adalah parametrik dan deterministik. Tipe model adalah kesetimbangan statis parsial. Sesuai dengan filosofi pasar kompetitif, fungsi objektif model adalah consumer welfare. Perangkat lunak yang akan digunakan dalam pemodelan pasar kompetitif adalah GAMS (General Algebraic Modeling System) dengan solver MINOS. Proyeksi suplai dan permintaan diperoleh dari data sekunder. Penambahan infrastruktur gas baik kilang maupun terminal regasifikasi di Indonesia dan Singapura merupakan dasar dari skenario yang akan digunakan dalam modelisasi. Kerangka waktu yang digunakan adalah 2011 ketika sebagian kontrak gas akan habis masa berlakunya dan perpanjangan kontrak maupun kontrak baru dapat mulai diberlakukan.
Berdasarkan analisa hasil keluaran model, strategi ekspor yang sebaiknya ditempuh adalah memaksimalkan penggunaan jaringan pipa dan kontrak yang ada untuk ekspor gas pipa ke Singapura dan Malaysia; membangun kilang gas Senoro dan train 3 Tangguh dan mengarahkan ekspor ke konsumen ? konsumen tradisional LNG Indonesia seperti Jepang dan Korea Selatan; dan mengalokasikan sebagian produksi gas Kalimantan ke Jawa serta mengalihkan sisanya dalam bentuk LNG ke pasar spot.

ABSTRACT
For ASEAN + 3 countries who have long depended on oil and coal as primary energy sources, natural gas is an attractive alternative energy source and its consumption will continue to increase in the future. Natural gas is one of Indonesia?s export commodity as well as primary energy source. Lately, Indonesia is having difficulties in maintaining its reputation as natural gas exporter due to its inability in meeting contracts a few years ago and unclear commitment on domestic market obligation. Reduced interest of Indonesian gas as well as increased level of competition in the regional market have created the necessity to have a clear strategy in order to maintain its position as one of the leading natural gas exporter. This strategy can be put into consideration while negotiating contract extensions as well as new contracts.
Almost every member of ASEAN + 3 is undergoing market reforms to increase its competitiveness. Transition to competitive market can increase sales volume and lower price. This transition represents an opportunity for Indonesia to increase its market share. A model of the ASEAN + 3 natural gas competitive market can be employed to discover how much volume of Indonesia?s uncommitted natural gas can be exported to a certain country. This knowledge can later be used to propose an export strategy.
Because historical data for certain Asian countries is inaccessible, the model?s data type is parametric and deterministic. The model?s type is partial static equilibrium. Coherent with the principles of competitive market, the objective function of the model is consumer welfare. GAMS (General Algebraic Modeling System) with solver MINOS is used during the modeling of ASEAN + 3 competitive market. Supply and demand projections will be obtained from secondary data. Additional gas infrastructure (LNG plant, regasification terminal and pipeline) in Indonesia and Singapore will be used to define the scenarios used in the model. The selected timeframe is 2011 when several existing contracts will be terminated and any contract extension or new contract will be enforced.
Based on further analysis of the model?s output, the recommended export strategy incorporates maximizing current gas pipeline and contracts for export to Singapore and Malaysia; constructing Senoro LNG plant and Tangguh?s third train then directing the resulted volume for export to Indonesia?s usual customers which are Japan and South Korea; and allocating a portion of Kalimantan?s gas to Java and exporting the rest to international spot market.
"
2007
T22717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rachman Rofel Ashadi
"Seiring dengan dilakukannya ujicoba terhadap TV digital free to air, dilakukan pula uji coba terhadap layanan Mobile TV berbasis DVB-H. Terdapat dua konsorsium yakni konsorsium Tren Mobile TV dan kosorsium Telkom yang diberikan kesempatan uji coba. Jika uji coba berhasil maka kedua konsorsium tersebut diberikan lisensi oleh pemerintah untuk menyelenggarakan layanan Mobile TV berbasis DVB-H di Indonesia.
Sebagai calon pemain bani dalam layanan Mobile TV dengan teknologi yang juga baru yakni DVB-H, tentunya bukanlah hal yang mudah bagi kedua konsorsium tersebut untuk ikut bermain dalam layanan Mobile TV. Perlu dilakukan analisis khususnya mengenai tekanan kompetitif dan keunggulan kompetitif layanan Mobile TV berbasis DVB-H di Indonesia untuk melihat tingkat ketertarikan dan profitabilitasnya.
Tesis ini menganalisis potensi tekanan kompetitif serta menentukan strategi positioning yang tepat bagi layanan Mobile TV berbasis DVB-H supaya memiliki kineija diatas rata-rata dan tingkat profitabilitas yang tinggi. Dari hasil analisis didapatkan tekanan kompetitif dari layanan Mobile TV saat ini adalah Medium to High. Dengan strategi positioning yang berupa keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus didapatkan penurunan tingkat tekanan kompetitif menjadi Low to Medium.

During the free to air digital TV trial in Indonesia, it is also executed the Mobile TV Service based on DVB-H trial. There are two consortiums, Tren Mobile TV and Telkom consortium, that are given the trial occasion. If the result of this trial is successful, then both of consortium will be given a lisence by the govemment to implement Mobile TV based on DVB-H Service in Indonesia.
As new entrant in Mobile TV Service with new technology called DVB-H, certainly is not easy mentioned for both of consortium to make a role in the Service. It is absolutely needed to analyze the competitive pressure and competitive advantage of Mobile TV based on DVB-H Service in Indonesia in order to know the level of industry attractiveness and its profitability.
This thesis analyzes the level of competitive pressure of Mobile TV DVB-H Service and also determines appropriate positioning strategy in order to have best perfonnance and high profitability level. It can be found from this analysis that the competitive pressure of Mobile TV DVB-H service is Medium to High. By implementing positioning strategy such as cost leadership, differentiation, and focus, it is obtained descending of competitive pressure level into Low to Medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26914
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Adyawardhani
"Tren bisnis telekomunikasi yang terjadi belakangan ini adalah munculnya suatu bentuk model bisnis baru, yaitu Operator Jaringan Maya Bergerak yang biasa dikenal dengan Mobile Virtual Network Operator (MVNO). MVNO berkembang pesat di beberapa negara di dunia, menjual layanan selular dengan menyewa jaringan operator. Di sisi lain, pemilik jaringan mendapat tambahan pendapatan tanpa harus memelihara hubungan dengan pelanggan dan menambah jumlah pegawai. Di Indonesia, bentuk MVNO ini belum diimplementasikan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa implementasi MVNO menggunakan model Porter 5 Forces untuk mengidentifikasi potensi keuntungan kompetitifnya dalam industri telekomunikasi di Indonesia. Porter 5 forces, merupakan salah satu perangkat strategi bisnis yang paling sering digunakan, dan keampuhannya telah terbukti dalam berbagai macam kasus. Porter 5 forces lebih mengarah pada analisa industri dari luar perusahaan, mencoba melihat potensi kedalam. Analisa yang dilakukan meliputi intensity of rivalvy among existing player, threat of new entrant, bargaining power of supplier, bargaining power of buyer, dan threat of substitution. Analisa keuntungan kompetitif digunakan untuk merancang strategi lebih lanjut dalam menghadapi kompetisi yang ada di industri selular. Dengan menerapkan model Porter 5 forces untuk analisis implementasi MVNO di Indonesia diperoleh hasil bahwa bisnis MVNO memiliki keuntungan kompetitif yang rendah. Untuk pengembangan MVNO ditawarkan beberapa strategi untuk memperbaiki posisi dalam kompetisi di industri telekomunikasi. Apabila pemerintah Indonesia ingin mengembangkan MVNO, yang perlu dilakukan adalah menurunkan bargaining power MNO, dan juga pelanggan.

Telecommunication business trend in many countries is a new celuler business model, Mobile Virtual Network Operator (MVNO). MVNO own their costumer but use the telecom network and radio spectrum of a Mobile Network Operator(MNO). This wholesale agreement will gives extra revenue for the host without maintain the customer.It has not implemented in Indonesia. This thesis is to analyze MVNO implementation by using Porter 5 forces model, to identify the MVNO competitive profit potential in Indonesia's telecommunication structure. Porter 5 forces, is one of the most often used business strategy tools and has proven its usefullness on numerous ocassione. Porter 5 forces is an outside in industryanalysis.The analysis consist of intensity of rivalvy among existing player, threat of new entrant, bargaining power of supplier, bargaining power of buyer, dan threat of substitution. This analysis is needed in order to formulate strategy to face existing micro environment condition within the industry. By using Porter 5 forces to analyze MVNO implementation, resulting low competitive profit potential for MVNO in Indonsia. Several strategies are proposed in order to achieve better positioning. The goverment support for MVNO could be by decreasing bargaining power of MNO and subscribers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malaon, Duma Meividia
"Pada garis besarnya, penelitian ini bertujuan untuk mencoba menetapkan tingkat required reserve ratio yang optimum untuk sistem perbankan di Indonesia. Melalui penetapan RR yang tepat, diharapkan volume simpanan masyarakat pada perbankan juga akan mencapai tingkat optimum. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan data triwulanan antara tahun 1983 sampai 1990. Model yang digunakan adalah model Maxwell J. Fry, yang mengasumsikan adanya perbedaan tingkat required reserve untuk dua jenis simpanan : giro (demand deposit) dan tabungan (saving deposit). Untuk mendapatkan hasil akhir (tingkat RR) optimum, model Fry menggunakan dua langkah, persamaan ekonometri yang disambung dengan program optimisasi, berupa minimisasi biaya untuk perbankan. Dari hasil persamaan regresi, diketahui bahwa besamya volume giro dipengaruhi oleh tingkat bunga tabungan. Sementara besamya volume tabungan selain dipengaruhi oleh tingkat bunganya sendiri, juga dipengaruhi oleh laju inflasi. Lebih jauh lagi, dari program optimisasi, diperoleh berbagai kombinasi selisih tingkat RR untuk masing-masing jenis simpanan, pada tingkat inflasi yang berbeda-beda. Namun harus diingat bahwa hasil akhir yang diperoleh dari penelitian ini merupakan nilai optimum dari sudut pandang perbankan. Nilai ini diperoleh melalui diterapkannya perbedaan antara RR untuk giro dan RR untuk tabungan yang akan meminimumkan biaya yang harus ditanggung sektor perbankan. Sedangkan dari sisi otoritas moneter, karena adanya beberapa pertimbangan lain, maka pembedaan RR berdasar jenis simpanan bukanlah hal yang menguntungkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Feria Wardani
"Tujuan penulisan skripsi adalah untuk mengetahui faktor-faktor dalam pendekatan Hofer/Schendel yang patut diperhatikan Goodyear guna meningkatkan posisi kompetitifnya. Metode penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, dalam hal ini para manager PT. Goodyear Indonesia yang tugasnya berkaitan dengan bidang pemasaran. Kemudian data diolah dengan menggunakan teknik Semantic Differential Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor Hofer/Schendel yang diteliti dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu faktor-faktor yang sangat penting dan faktor-faktor yang penting dalam menentukan posisi kompetitif, serta memiliki relevansi tinggi dengan industri ban. Analisa yang dilakukan terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan pendekatan Hofer/Sehendel, membantu dalam menentukan kekuatan dan kelemahan PT. Goodyear Indonesia. Selanjutnya hasil temuan ini dan hasil penelitian dengan menggunakan teknik semantic differential, merupakan alat penting yang membantu perumusan strategi apabila dijadikan dasar pembuatan matriks TOWS. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Goodyear Indonesia tergantung pada faktor-faktor tertentu dalam lingkungan eksternalnya untuk dapat bertahan dan meraih keuntungan. Pilihan strategik dibatasi dan merupakan hasil interaksi dari perusahaan dan lingkungannya. Kepentingan setiap faktor itu sendiri (dalam hal ini yang dimaksud adalah faktor-faktor Hofer/Schendel) dalam menentukan posisi kompetitif, tergantung dari sifat industri. PT. Goodyear Indonesia sebaiknya mempergunakan kekuatannya serta berusaha untuk mengatasi kelemahannya, agar dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada secara lebih baik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yvana Sal Sabila
"Teknologi digital memainkan peran inti dalam penciptaan dan penguatan gangguan yang terjadi di tingkat masyarakat dan industri. Gangguan tersebut berupa perilaku dan ekspektasi pelanggan, lanskap kompetitif dan kesediaan data atau informasi. Berdasarkan data Nielsen (2020), rata-rata biaya iklan yang dikeluarkan oleh pengiklan pada platform media cetak dan radio analog cenderung menurun masing-masing sebesar 7% dan 2% per tahun. Di sisi lain, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat secara signifikan, mencapai 74% dari populasi penduduk. Keberadaan perusahaan teknologi digital semakin memperketat persaingan di industri media Indonesia. Beberapa media terintegrasi secara vertikal maupun horizontal untuk mempengaruhi volume iklan (pendapatan) yang bisa diperoleh. Diperlukan strategi khusus untuk menjalankan integrasi perusahaan pasca-penggabungan organisasi. Keberhasilan strategi integrasi pasca-penggabungan perlu diukur efektifitasnya. Penelitian ini melibatkan penilaian dari 6 orang ahli di bidang manajemen atau profesional yang menduduki posisi manajerial atas. Penilaian ahli diolah menggunakan metode AHP untuk mendapatkan tingkat kepentingan subfaktor terhadap keberhasilan strategi integrasi. Penelitian ini menghasilkan pengembangan peta strategi yang mendukung keberhasilan integrasi pasca-penggabungan di konglomerasi media. Diperoleh 14 strategi objektif yang memiliki hubungan sebab-akibat satu sama lain. Usulan key performance indicator (KPI) pada praktiknya dapat berkontribusi untuk pengukuran kedalaman aktifitas integrasi yang dilakukan oleh perusahaan pasca-penggabungan. Kegiatan pengabungan organisasi ini menjadikan konglomerasi media sebagai one-stop solution bagi pelanggan karena memiliki layanan mulai dari produksi konten, strategi pemasaran hingga platform distribusi konten. Performa perusahaan konglomerasi media pasca-penggabungan organisasi mulai tahun 2019-2022 menghasilkan pertumbuhan omset secara konsisten berkisar antara 8% - 15%. Di sisi lain, penggabungan organisasi dapat menahan laju penurunan pangsa pasar media menjadi sebesar 2% per tahun

Digital technology plays a core role in creating and amplifying disruption at the societal and industrial levels. These disturbances include customer behavior and expectations, competitive landscape, and availability of data or information. Based on data from Nielsen (2020), the average advertising costs incurred by advertisers on print media platforms and analog radio tend to decrease by 7% and 2% per year, respectively. On the other hand, the number of internet users in Indonesia has increased significantly, reaching 74% of the population. The existence of digital technology companies is increasingly tightening competition in the Indonesian media industry. Some media are integrated vertically or horizontally to influence the advertising volume (revenue) that can be obtained. A specific strategy is needed to carry out the post-merger enterprise integration. The success of the post-merger integration strategy needs to be measured for its effectiveness. This research involves the assessment of 6 experts in the field of management or professionals who occupy top managerial positions. Expert judgments were processed using the AHP method to obtain the level of importance of the subfactors on the success of the integration strategy. This research resulted in developing a strategy map that supports the success of post-merger integration in media conglomerates. Obtained 14 objective strategies that have a causal relationship with each other. The proposed key performance indicator (KPI) in practice can contribute to measuring the depth of integration activities carried out by the post-merger company. The merging of these organizations makes media conglomerates a one-stop solution for customers because they have services ranging from content production, marketing strategies to content distribution platforms. The performance of the media conglomerate company after the merger from 2019-2022 resulted in a consistent turnover growth ranging from 8% - 15%. On the other hand, the merger of organizations can prevent the decline in media market share to just 0,2% per year ."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnia Salma Dwi Astuti
"Latar Belakang: Periodontitis merupakan salah satu kondisi periodontal yang dapat menyebabkan poket periodontal. Terdapat berbagai metode perawatan poket periodontal, salah satunya adalah Guided Tissue Regeneration. Penelitian mengenai persepsi dan preferensi Dokter Gigi Spesialis Periodonsia di Indonesia mengenai penggunaan membran GTRpada terapi regeneratif jaringan periodontal belum pernah dilakukan di Indonesia.
Tujuan: Mendapatkan persepsi dan preferensi dokter gigi spesialis periodonsia di Indonesia mengenai penggunaan membran GTR.
Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang menggunakan kuesioner kepada dokter gigi spesialis periodonsia di Indonesia.
Hasil: 93 responden melakukan bedah regeneratif GTR dengan mayoritas 1-3 bedah setiap bulan dengan indikasi 2-3 wall defect. GTR dilakukan menggunakan membran resorbable collagen karena memberikan hasil perawatan yang lebih baik dengan parameter keberhasilan pertumbuhan tulang secara radiografi dan persentase kesuksesan sebesar 75%. Alasan responden tidak melakukan GTR karena biaya cukup tinggi. Responden puas dan percaya diri dengan teknik GTR dan setuju penggunaan material dari hewan, manusia dan sintetis. Jumlah bedah regeneratif periodontal GTR oleh dokter gigi spesialis periodonsia di Indonesia dipengaruhi oleh lama praktik dan tidak dipengaruhi oleh domisili daerah praktik.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan persepsi dan preferensi dokter gigi spesialis periodonsia di Indonesia dalam penggunaan teknik GTR pada terapi jaringan periodontal regeneratif dan terdapat perbedaan signifikan antara jumlah bedah regeneratif periodontal GTR oleh dokter gigi spesialis periodonsia dan lama praktik.

Background: Periodontitis is one of the periodontal conditions that can cause periodontal pockets. There are various methods of treating periodontal pockets, one of which is Guided Tissue Regeneration. Research on the perceptions and preferences of Periodontists in Indonesia regarding the use of GTR membranes in periodontal tissue regenerative therapy has never been conducted in Indonesia.
Objective: Obtain the perceptions and preferences of periodontists in Indonesia regarding the use of GTR membranes.
Methods: Descriptive study with a cross-sectional approach using a questionnaire to periodontists in Indonesia.
Results: 93 periodontists in Indonesia performed GTR with the majority of surgeries performed 1-3 times a month and indications of 2-3 wall defects. GTR is performed using a resorbable collagen membrane because it provides better treatment results with radiographic parameters of bone growth success and a treatment success rate of 75%. The reason respondents did not do the GTR was because the cost was quite high. Respondents were satisfied and confident with the GTR technique and agreed to use animal, human and synthetic materials. The number of GTR periodontal regenerative surgeries by periodontists in Indonesia is influenced by length of practice and not by domicile in the practice area.
Conclusion: There are differences in the perceptions and preferences of periodontists in Indonesia regarding the use of the GTR technique in regenerative periodontal tissue therapy and there are significant differences between the number of GTR regenerative periodontal surgeries by periodontists and the length of practice.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>