Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Purnomo
"Pejabat Atase Perdagangan Republik Indonesia di luar negeri bertujaun untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Untuk itu pejabat Atase Perdagangan Republik Indonesia mempunyai tiga fungsi mengumpulkan, menyimpulkan menafsirka serta menyampaikan data dan informasi tentang keadaan perekonomian dari Negara Akreditasinya.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari 41 negara tujuan utama ekspor non migas Indonesia periode 2002-2005. Data panel tersebut kemudian diolah dengan menggunakan software Stata. Hasilnya adalaha keberadaan Atase Perdagangan Republik Indonesia dapat meningkatkan ekspor non miga Negara Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T27716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"ABSTRAK
Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang melatarbelakangi lebih besarnya ekspor Thailand ke Timur Tengah, dibandingkan dengan ekspor Indonesia. Tujuannya adalah untuk mempelajari pengalaman Thailand dalam meningkatkan pertumbuhan ekspornya ke kawasan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, wawancara dan riset pustaka. Dari hasil penelitian ini, disarankan agar kapabilitas teknologi di sektor industri perlu ditingkatkan; beberapa instrumen kebijakan strategis perlu digunakan demi pembangunan industri nasional; isu infrastruktur, lingkungan bisnis dan upah buruh segera diatasi untuk memperkuat daya saing ekonomi; kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dilembagakan; perjanjian bilateral dimanfaatkan untuk memperluas akses pasar; alokasi anggaran untuk program promosi dan misi dagang ditingkatkan.

ABSTRACT
This research studied factors underlying the greater export of Thailand to Middle East than the Indonesia?s export to that region. The objective is to study Thailand?s experiences in increasing its export to the region. The research method was qualitative by library research and interviewing. The result suggests that government enhance technological capability in industrial sector; employ strategic policies to boost the development of national industries; overcome issues in infrastructure, business environment and labor cost to strengthen economic competitiveness; institutionalize collaboration between government and private sector; optimize bilateral agreement to gain market access; allocate greater budget for promotion and trade mission.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Damayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak realisasi anggaran Atase Perdagangan terhadap ekspor non migas Indonesia di 24 negara dan di negara pasar tradisional yang terdapat Atase Perdagangan dari sisi nominal dan riil. Penelitian ini menggunakan metode estimasi dan regresi data panel realisasi anggaran total di 24 negara dan di negara pasar tradisional yang terdapat Atase Perdagangan secara nominal dan riil dari tahun 2011-2014. Hasil penelitian menemukan bahwa dampak realisasi anggaran Atase Perdagangan terhadap peningkatan ekspor non migas nominal tahun 2011-2014 paling signifikan terlihat pada realisasi anggaran nominal di negara pasar tradisional yang terdapat Atase Perdagangan dan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center). Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB), nominal exchange rate, tariff, dan adanya Free Trade Area (FTA) juga signifikan berpengaruh terhadap ekspor non migas nominal di negara pasar tradisional yang terdapat Atase Perdagangan dan ITPC. Sedangkan dari sisi ekspor non migas riil, dampak realisasi anggaran Atase Perdagangan riil di 24 negara yang terdapat Atase Perdagangan paling signifikan meningkatkan volume ekspor non migas Indonesia. Sedangkan faktor lain yang signifikan meningkatkan ekspor non migas riil di 24 negara yang terdapat Atase Perdagangan yaitu PDB riil dan adanya FTA

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of budget realization of The Trade Attache on Indonesian non-oil exports in 24 countries and in countries that are traditional markets Trade Attache of the nominal and real terms. This study uses panel data regression estimation and realization of the budget total in 24 countries and in countries that are traditional markets Trade Attache in nominal and real terms from 2011-2014. The study found that the impact of budget realization Trade Attache of the nominal increase in non-oil exports in 2011-2014 most significantly to the realization of the state budget in the face of traditional markets which are the Trade Attaché and ITPC (Indonesian Trade Promotion Center). In addition, the Gross Domestic Product (GDP), the nominal exchange rate, tariff, and the Free Trade Area (FTA) also significantly effect the nominal non-oil exports in the traditional market countries contained Trade Attaché and ITPC. In terms of non-oil exports of the real impact of the budget realization of real Trade Attache in 24 countries which are the most significant increase the volume of non-oil exports Indonesia. Meanwhile, another factor that significantly increases the real non-oil exports in the 24 countries which are the Trade Attaché namely real GDP and the FTA."
2016
T46144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Maulina Firdausi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh bank-firm relationship terhadap kinerja perusahaan non-keuangan di Indonesia. Bank-firm relationship ini dilihat dari hubungan ownership yang diukur dengan melihat kepemilikan bank di perusahaan. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur menggunakan rasio profitabilitas ROA return on asset dan ROTA return of operating on asset. Penelitian menggunakan sampel dari 80 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2016 yang mempunyai kepemilikan bank dan pinjaman bank. Data merupakan data panel yang diolah menggunakan analisis regresi OLS. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan bank memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan pinjaman bank memiliki pengauh negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selain itu ukuran perusahaan juga mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Di sisi lain, usia perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA, namun berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja yang diukur dengan ROTA.

ABSTRACT
This study aims to test empirically about the impact of bank firm relationship on non financial firms rsquo performance in Indonesia. Bank firm relationship is seen from ownership relationships as measured by bank ownership. In this study the firm 39 s performance is measured using profitability ratio, ROA return on asset dan ROTA return of operating on asset. This study used a sample of 80 companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2011 2016 which has bank ownership and bank loans during that period. Using data panel, the data were running using fixed effect model. The results of this study reveals that bank ownership has a positive impact on the firms performance, while bank loans have a significant and negative impact on the firms performance. In addition, firm size also has a negative impact on firms performance. On the other hand, firm age has no significant effect on firm rsquo s performance measured by ROA, but has a significant and positive effect on performance as measured by ROTA."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adi Perdana
"

Studi ini membahas pentingnya fasilitasi perdagangan dalam kinerja logistik untuk mendorong ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan model gravitasi struktural untuk menganalisis pengaruh kinerja logistik terhadap besarnya ekspor produk tekstil dari Indonesia ke negara-negara mitra dagangnya di seluruh dunia. Secara khusus, studi ini menggunakan Logistics Performance Index (LPI) sebagai proksi untuk fasilitasi perdagangan dan LPI sebagai cerminan kebijakan perdagangan non-diskriminatif dari negara asal. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan data perdagangan intranasional dalam persamaan gravitasi struktural untuk memastikan bahwa efek estimasi untuk kebijakan ekspor non-diskriminatif dalam logistik dapat diidentifikasi walau dengan adanya fixed effect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa LPI dapat berperan dalam memperluas ekspor produk tekstil dari Indonesia.


This study discusses the importance of trade facilitation in logistic performance to boost Indonesia’s export. This work uses a structural gravity model to analyse the effect of logistics performance with respect to the export magnitude of textile products from Indonesia to its trading partner countries worldwide. In particular, it employs the Logistics Performance Index (LPI) as a proxy for trade facilitation and as a non-discriminatory trade policy of the origin country. Further, this study considers intranational trade in the structural gravity equation to ensure that the estimation effects for the non-discriminatory export policy in logistics can be identified in the presence of the fixed effect. The estimation results reveal that the LPI could play a role in expanding the export of textile products from Indonesia.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anika Widiana
"ABSTRAK
The relationship between Indonesia and European Union has already bond since years ago. An economic cooperation, especially in trade, was the beginning of it relation that made European Union an important business partner for Indonesia. Chapter one explains how European Union has a significant position in trade with Indonesia, where the percentage is more or less of 13 percent of Indonesian total trade worldwide. Mapping should be done in order divide Indonesian commodities into two parts, which are competitive commodities and uncompetitive commodities in European Union's market. There are several leading Indonesian commodities in European Union's market that should be secured ,and increased. Thus Indonesia is able to be more responsive to the European Union about the alternatives to increase market share. Commodities in this thesis are divided into five (5) categories such as fuels, agricultures and raw materials, food, ores and metals, and manufactures.
Indonesia hopes that the integration of European Union will increase the export value of Indonesia to EU market, although there are some barriers in trading activities. One of the barriers is EU import policy that had been imposing to Indonesia export commodity, either tariff policy or non-tariff policy.
Apparently, there are many perspectives about those trade policies that can be seen from European Union's (as the importer countries) and Indonesia's (as the exporter country) point of view. Because of that reason we have to recognize and identify -several factors that set up those policies such as Economic factor and Social-Politic factors.
Finally, after the mapping and formulating factors of export activities, Indonesia is able to describe threat and opportunities in exporting commodities to the European Union's market. As results, the writer would like to give some opinions about alternative efforts to increase Indonesian export to European Union.
"
2007
T 17560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Judith I. Elisabeth
"Berkurangnya penerimaan negara dari sektor ekspor migas mendorong pemerintah untuk mengembangkan sektor ekspor non migas sebagai alternatif sumber pemasukan negara. Dengan mengasumsikan bahwa perekonomian terdiri dari tiga sektor yaitu sektor ekspor pertanian, sektor ekspor manufaktur dan sektor non ekspor, skripsi ini membahas kontribusi dari masing-masing sektor ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi dan eksternalitas yang ditimbulkan terhadap sektor non ekspor. Pembahasan juga mencakup perbandingan produktivitas input di masing-masing sektor ekspor dengan sektor non ekspor. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan studi kepustakaan dan analisa data tahunan yang mencakup periode 1964 - 1990. Regresi dilakukan terhadap model Feder yang telah dikembangkan, dengan menggunakan tehnik Ordinary Least Square. Variabel yang dianggap terikat adalah pertumbuhan ekonomi, sementara variabel bebas adalah proporsi investasi dalam pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan tenaga kerja, proporsi sektor ekspor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan sektor ekspor pertanian, proporsi sektor ekspor manufaktur dalam pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan sektor ekspor manufaktur. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan produktivitas yang nyata antara sektor ekspor pertanian dan manufaktur dengan sektor non ekspor. Demikian juga dengan eksternalitas positif yang hanya dihasilkan oleh sektor ekspor manufaktur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun sektor ekspor memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun pada kenyataannya faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah akumulasi modal. Secara keseluruhan kinerja ekspor memberikan hasil yang cukup memuaskan, namun apabila diteliti secara sektoral akan terlihat ketimpangan kinerja. Oleh karena itu dibutuhkan keterlibatan pemerintah dengan intensitas yang berbeda sehingga sektor-sektor tertentu dapat mengejar ketinggalannya. Pada dasarnya sektor ekspor harus memiliki keterkaitan yang luas dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian. Dengan demikian diharapkan produk ekspor Indonesia dapat bersaing di pasar internasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Jenderal Kementrian Perdagangan, 2014
346.07 IND u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marselina
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
S22751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhun Sudina
"Indonesia dalam beberapa tahun terakhir intensif melakukan negosiasi perjanjian perdagangan yang tergolong komprehensif yang terlihat dari masuknya kesepakatan terkait investasi, hak kekayaan intelektual, tenaga kerja, dan kompetisi. Beberapa studi menyatakan bahwa kedalaman perjanjian perdagangan dapat meningkatkan partisipasi negara dalam rantai nilai global (GVC). Sepanjang tahun 1995-2020, Indonesia memiliki 12 perjanjian aktif yang seiring berjalannya waktu berkembang lebih komprehensif. Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai dampaknya terhadap partisipasi GVC yang justru cenderung melemah sepanjang periode tersebut. Melemahnya GVC berpotensi menurunkan kesempatan Indonesia untuk bisa meningkatkan kontribusi industri manufaktur dalam PDB serta meningkatkan nilai ekspor melalui produksi barang dengan nilai tambah yang tinggi. Berdasarkan persoalan tersebut, penelitian ini menganalisis hubungan antara kedalaman perjanjian perdagangan dengan partisipasi GVC bilateral Indonesia dengan negara partner perjanjian menggunakan model gravitasi dan PPML sebagai estimator. Secara umum, temuan menunjukkan jika pendalaman perjanjian perdagangan berkorelasi positif dengan naiknya nilai partisipasi GVC Indonesia. Manfaat positif tersebut dihasilkan dari pendalaman area kebijakan yang relevan dengan aktivitas perekonomian dibandingkan area lain kurang berkaitan. Berdasarkan temuan ini, pemerintah dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan untuk meningkatkan partisipasi dalam GVC guna mendorong perkembangan industri berbasis nilai tambah di Indonesia yang bisa berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan pendapatan per kapita

Indonesia in recent years has been intensively negotiating trade agreements that are classified as comprehensive, as evidenced by the inclusion of provisions related to investment, intellectual property rights, labor, and competition. Some studies suggest that the depth of trade agreements can increase a country's participation in global value chains (GVCs). During 1995-2020, Indonesia had 12 active agreements that over time became more comprehensive. However, this raises questions about its impact on GVC participation, which has tended to weaken over the period. The weakening of GVCs has the potential to reduce Indonesia's opportunity to increase the contribution of the manufacturing industry in GDP and increase the value of exports through the production of goods with high added value. Based on these issues, this study analyzes the relationship between the depth of trade agreements and Indonesia's bilateral GVC participation with agreement partner countries using gravity models and PPML as estimators. In general, the findings show that the deepening of trade agreements is positively correlated with an increase in the value of Indonesia's GVC participation. The positive benefits result from deepening policy areas that are relevant to economic activity compared to other areas that are less relevant. Based on these findings, the government can utilize trade agreements to increase participation in GVCs to encourage the development of value-added industries in Indonesia that can contribute to increased productivity and per capita income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>