Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yessika Indarini
"Kampus UI-Depok memiliki berbagai masalah sekuriti, akibat penerapan dualisme tujuan UI, yaitu sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan tinggi dan kampus rakyat. Masalah sekuriti yang kemudian muncul harus ditangani secara sistematis dalam bentuk manajemen sekuriti, supaya sivitas akademika dan tamu UI dapat merasa aman beraktivitas di kampus UI Depok. Pembahasan manajemen sekuriti di kampus UI-Depok dilakukan terhadap keempat elemen manajemen sekuriti, yaitu organisasi, personil, perlengkapan dan lingkungan (fisik dan sosial). Pelaksanaan manajemen sekuriti turut pula dilihat. Namun solusi mendalam hanya diberikan pada dua dari keempat elemen manajemen sekuriti, yaitu organisasi dan lingkungan. Diharapkan solusi yang ditawarkan dapat memperbaiki masalah sekuriti di kampus UI-Depok. Dua teori utama yang dipergunakan untuk menganalisis manajemen sekuriti yang dilakukan UI di kampus UI-Depok, adalah teori Pencegahan Kejahatan Situasional (Situational Crime Prevention) dari Ronald V. Clarke, dan teori Manajemen Sekuriti yang diungkapkan ahli Manajemen Sekuriti dari UI, Hadiman. Manajemen sekuriti yang kini diterapkan UI dibahas secara mendalam, dan pelaksanaan dari manajemen sekuriti ini juga di analisis dengan menggunakan ke-25 teknik pengurangan kejahatan dari teori Pencegahan Kejahatan Situasional milik Clarke. Meski penelitian ini bersifat kualitatif, data temuan dari penelitian lapangan dan wawancara mendalam, turut diperkuat dengan survei rasa takut akan kejahatan (fear of crime) mahasiswa di 10 fakultas dalam kampus UI-Depok.
Dalam penelitian ditemukan, bahwa persepsi UI terhadap sekuriti masih sebagai suatu biaya, menyebabkan sekuriti mendapat prioritas rendah dalam kepentingan UI sebagai organisasi. Persepsi ini berdampak pada rendahnya posisi dan otoritas UPT PLK UI sebagai pelaksana sekuriti dalam organisasi UI. Tak lengkapnya peralatan dan personil sekuriti, serta tidak terlibatnya sivitas akademika UI terhadap sekuriti, menambah panjang daftar masalah sekuriti dalam kampus UI- Depok.
Pemecahan yang ditawarkan untuk mengatasi masalah sekuriti di kampus UIDepok, adalah merombak semua elemen manajemen sekuriti yang saat ini sudah diberlakukan di UI, baik di bidang organisasi, personil, perlengkapan dan lingkungan fisik dan sosial. Sebagai organisasi, UI harus menentukan tujuan organisasi dan mengubah persepsi sekuritinya. Penempatan UPT PLK UI dalam struktur organisasi UI harus diubah, yang diperkuat dengan ketetapan dan aturan sekuriti baku bagi UI. Personil dan perlengkapan sekuriti perlu ditambah dan dibenahi, serta lingkungan fisik perlu ditata dan dirawat. Lingkungan sosial pun perlu dilibatkan dalam menjaga sekuriti di kampus UI-Depok, dengan cara pemolisian komunitas (community policing) dan pengembangan masyarakat (community development).

The University of Indonesia campus in Depok is plagued by security problems, due to its dualism role, as the provider of higher learning education, and the people's campus. In taking care of the security problems, UI must have a working security management, to make Depok campus safe for civitas academica and guests. Security management in UI includes four elements, organization, personnel, equipment and environment (physically and socially). The implementation of security management in Depok campus is also being noted. Based on these, a solution is found, but only 2 out of 4 security management's elements that are being discussed in depth, the organization and environment.
This solution is then hoped can improve the security problems faced by UI in Depok campus. Two major theories used to analyze security management implemented by UI in Depok campus, are the Situational Crime Prevention theory by Ronald V. Clarke, and the Security Management Diagram by a prominent Security Management expert, Hadiman. Although this is a qualitative research, data from the field research and in-depth interviews are also supported by fear of crime survey on 200 students from 10 faculties located in Depok campus. This research then found that UI still hold firm to the belief that security is only cost, putting security as a low priority in the organization. This perception has a great impact, putting UPT PLK UI, the institution responsible for security, at the lowest rung of authority ladder. This position allows UPT PLK UI the barest minimum of space and authority, while at the same time it has great responsibilities and tasks. The list of security problems in Depok campus continues with minimal security equipment and personnel, and civitas academica's ignorance in security.
The solutions for these problems are many, designed to improve the security management implemented in Depok campus. As an organization, UI have to decide its goals and change its security perception. UPT PLK UI has to be put at the top-level management, strengthened with the Chancellor's decree in security and authority of UPT PLK UI. Increased the security equipment and personnel, and re-arranging and tending the physical environment. Social environment also have to be involved in security, through community policing and community development program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyono
"Keamanan sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi baik yang bergerak dibidang produksi barang maupun jasa termasuk didalamnya adalah universitas, kontruksi berpikirnya adalah bahwa suatu organisasi mempunyai kepentingan untuk mencapai tujuan, namun ada pihak-pihak yang berupaya untuk mengganggu kepentingan tercapai tujuan tersebut. Penyelenggaraan Manajemen Sekuriti sangat dibutuhkan untuk mencegah tenjadinya hal-hal yang mengganggu kepentingan organisasi dalam mencapai tujuan, karena bentuk pengamanan yang digunakan berbentuk fisik maka dinamakan Manajemen Sekuriti Fisik. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta merupakan Salah satu universitas swasta di Yogyakarta yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pcngabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik agar mampu bersaing dan mengisi peluang dalam bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja. Pihak kampus telah menyelenggarakan Manajemen Sekuriti Fisik dalam rangka melindungi fasilitas, para tamu dan seluruh sivitas akademika berupa pembentukan Satpam, pos jaga, alat komunikasi, akses kontrol, pager kampus, penerangan dan kunci, tetapi tindak pidana yang cukup menonjol baik yang dilakukan oleh orang dalam maupun orang luar masih terjadi, hal ini dikarenakan penyelenggaraan Manajemen Sekuriti Fisik belum optimal. Saran yang saya ajukan untuk mencegah terjadinya gangguan (tindak pidana) dan meningkatkan keamanan kampus adalah pembenahan pada penyelenggaraan Manajemen Sekuriti Fisik yang mencakup organisasi dan sekuriti fisik itu sendiri. Organisasi perlu dibenahi, mulai dari komitmen pimpinan terhadap sekunti (security awareness), kualifikasi personil pada Bagian Pengamanan Kampus, job description dan komunikasi yang efektif baik intern maupun ekstern. Universitas mempunyai karateristik yang berbeda dengan instansi lainnya seperti perusahaan, perkantoran bahkan lingkungan pendidikan pada tingkat dibawahnya seperti SMU, SLTP maupun SD, dimana lalu-Iintas orang dan kendaraan yang keluar masuk kampus bisa terjadi setiap menit bahkan detik. Fungsi akses kontrol menjadi sangat penting sehingga harus didukung oleh elemen sekuriti fisik yang lain seperti CCTV, jumlah dan kualitikasi Satpam serta penerapan disain Iingkungan untuk mencegah terjadinya kejahatan (crime prevention through environmental design) dan membuat situasi menjadi tidak menguntungkan bagi pelaku kejahatan (situational crime prevention), dengan langkah-langkah tersebut diharapkan kejahatan yang terjadi di lingkungan Kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dapat dicegah dan kerugian dapat diminimalisir.

Security is badly needed by both manufacturing and service industries including universities. The bottom line is that any organization in any industry tries its best to achieve its goal. However, goal achievement is often hindered by certain disturbing parties. Security management is definitely needed to prevent the disturbing parties form functioning. Because the management form used is physical, it is called Physical Security Management Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta is a private university in Yogyakarta. It is responsible for conducting education, research and social services to produce the bcst quality graduates who can compete in the job markets and even create jobs. '1`he university management has provided physical security management to protect its facilities, guests, students, lectures and staff by providing security guards, security posts, means of security communication, control access, fences, lighting and keys. Noticeable criminal conducts done by both insiders and outsiders yet still happen due to the fact that the security management is not maximized. I suggest that the university should rejuvenate its physical security management and organization. The university security organization needs its head to bc more committed, the qualifications of security guards should meet certain standards, clear job descriptions, and effective internal and external communication. University is different fiom other offices, elementary, junior and senior high schools. People can come and go every single minute even second. The function of access control becomes paramount. CCTV is therefore a must, enough qualified security guards and the application of crime prevention through envirorunental design and situational crime prevention. The prevention measures taken are expected to prevent the criminal conducts in UPN Veteran Yogyakarta and further losses fiom happening."
Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indra Laksmana
"Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai pelaksanaan Manajemen Sekuriti Fisik di Kampus Universitas Tarumanagara (Untar). Kenyataan menunjukkan bahwa kasus-kasus gangguan keamanan di lingkungan Kampus Untar masih relatif besar dan cenderung meningkat. Kondisi fisik Untar yang terdiri dari tujuh blok bangunan dengan ratusan ruangan-ruangan kelas, laboratorium, pusat komputer, kantin, bank dan jumlah mahasiswa yang terus meningkat membuat kampus ini menjadi rentan terhadap gangguan keamanan dan kejahatan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukung dengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancara dilakukan kepada para petugas terkait dengan pengelolaan pengamanan kampus.
Hasil penelitian dianalisa secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan dalam sistem manajemen sekuriti antara lain bahwa sistem pengamanan kampus terlalu mengandalkan tenaga-tenaga outsourcing, sehingga mereka kurang mempunyai rasa memiliki. Disamping kekurangan tenaga keamanan, juga kekurangan jumlah sarana pengamanan seperti CCTV dan sarana penghalang, serta kurangnya koordinasi dengan pihak kepolisian. Oleh sebab itu disarankan untuk memperkuat tenaga pengamanan internal, pengintegrasian sistem pengamanan tenaga internal dan tenaga outsourcing dan kepolisian, melengkapi sarana prasarana pengamanan serta pemberdayaan tenagatenaga pengamanan melalui program pelatihan.

The thesis analyzes the result of the research conducted on the implementation of physical security management at the Tarumanagara University (Untar). The facts showed that the number of cases against security at the Untar campus is relatively big and tend to increase. The physical condition of Untar campus consisting of several building blocks with hundreds of class-room and the increasing number of students make the Untar campus is facing the potential security problems and threats.
The research was conducted by using field research method, supported by interviews and documents collection. Interviews were conducted to a number of key informants related to security management of Untar campus. The result of the research were analyzed qualitatively and descriptively.
The result of the research showed the lack of the security management system at the Untar campus, among other that the security personnel is too much dependent on the contract and outsourced employees, who have a relatively low of sense of belonging. Also there has been insufficient security means such as CCTV and physical border installation, as well as the lack of coordination with the police officers. Therefore, it is adviced to empower internal security personnel, to integrate internal and outsourced employees and the role of police into an integrated physical security management system, improve security device and installations and empower security personnel through training programs.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"A security defines as amarketable investment instrumen representing financial value. Securities are broadly categorized into debt securities, commercial bonds, stock, bound, equity, securities e.g comman stocks,future trading securities, and derivative securities...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Tabrani
"Tesis ini mencoba mendeskripsikan dan menganalisis penyelenggaraan manajemen sekuriti di PT. Lafarge Cement Indonesia Lhok Nga Aceh Besar yang dilakukan oleh PT. Security Phisik Dinamika. Permasalahannya adalah bahwa Penyelenggaraan manajemen sekuriti di PT. Lafarge Cement Indoesia telah dilaksanakan namun, pelanggaran dan kriminalitas tetap terjadi sehingga perusahaan mengalam kerugian dan ketidak nyamanan.
Tujuan dan kegunaan tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis proses penyelenggaraan manajemen sekuriti yang dilakukan oleh PT. Security Phisik Dinamika dan untuk mengetahui dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi PT. Security Phisik Dinamika dalam mengamankan PT. Lafarge Cement Indonesia serta untuk mendapatkan upaya-upaya perbaikan sehingga pengamanan PT. Lafarge Cement Indonesia menjadi Ideal sehingga tercipta rasa aman, dan tertib.
Metode penulisan tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis manajerial, teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara, pengamatan, pengamatan terlibat dan studi dokumen. Data yang diperoleh melalui wawancara diperdalam dan diperkuat lewat kajian dokumen untuk menjamin akurasi dan objektivitas data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerugian terjadi karena kurangnya perhatian PT. Security Phisik Dinamika terhadap sumber daya satpam sehingga satpam tidak mampu melaksanakan manajemen sekuriti dengan baik dan tidak mampu melaksanakan Standar Operasional Prosedur yang dibuat oleh PT. Security Phisik Dinamika Sendiri. Dari hasil penelitian ini maka disarankan agar PT. Security Phisik Dinamika memperbaiki kinerja satpam dengan melakukan perbaikan terhadap sumber daya satpam.

This thesis attempts to describe and analyze the implementation of security management at PT. Lafarge Cement Indonesia Lhok Nga Aceh Besar by PT. Security Phisik Dinamika. The problem is that the implementation of security management at PT. Lafarge Cement Indonesia has been implemented yet, violations and crime continue to occur so that the company suffered loss and inconvenience.
The purpose and usefulness of this thesis is to investigate and analyze the process of security management is done by. Security Phisik Dinamika and to identify and analyze the constraints faced by PT. Security Phisik Dinamika in securing PT. Lafarge Cement Indonesia as well as for improvement measures so that the security of PT. Lafarge Cement Indonesia became the Ideal to create a sense of security, and orderly.
The method of writing in this thesis uses a qualitative method with a managerialjuridical approach, technical data collection is to conduct interviews, observation, observation and study of documents involved. Data obtained through interviews deepened and strengthened through the study of documents to ensure accuracy and data objectivity.
The results showed that losses occurred due to the lack of attention PT. Security Phisik Dinamika on security resource so that security guards could not perform security properly and unable to implement Standard Operating Procedure made by PT. Security Phisik Dinamika itself. From these results it is suggested that PT. Security Phisik Dinamika improve security performance by improving the security resources.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T30206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sudiadi
Jakarta: UI-Press, 2011
658.47 DAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Sudiadi
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
658.47 DAD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arya Wijaya
"Tesis ini rnembahas mengenai manajemcn sekuriti fisik di pusat perbelanjaan Jakarta City Centre. Manajemen sekuriti fisik merupakan upaya efektif dan efisien dalam melindungi manusia dan aset - aset perusahaan supaya terhindar dari sebab apapun yang mengakibatkan keruglan atau kehilangan. Fokus penelitian adalah rnanajemen sekuriti fisik di pusat perbelanjaan Jakarta City Centre.
Untuk memahami secam holistik tentang fokus masalah penelitian, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan prinsip rnanajemen yaitu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Sedangkan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui pengamatan, wawancara berpedoman, penelitian dokumen, dan audio visual.
Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik di pusat pembelanjaan Jakarta City Centre dilakukan oleh kontraktor keamanan swasta PT. Garda Sekurindo. Namun manajemen belum dilaksanakan secara optimal dengan masih adanya gangguan keamanan seperti pencurian dan pengrusakan. Gangguan keamanan ini mengakibatkan kerugian bagi pemangku kepentingan di pusat perbelanjaan dan menjadi ancaman kepada pemangku kepentingan yang lain.
Untuk membuat kondisi bebas gangguan keamanan, maka penyelenggaraan manajemen sekuriti fisik di pusat perbe1anjaan Jakarta City Centre memedukan profesionalisme dad kontraktor keamanan dan dukungan dari seluruh pihak pemangku kepentlngan khususnya pengelola pusat perbelanjaan.

Seeking to provide an account of physical security management, this study has examined the effective way to protect people and their assets from any suffer of financial lost or another damages. at the Jakarta City Centre shoping mall.
Research methods used in the study are primarily those of qualitative approach : observation. in-depth interviews, document and audiovisual analysis.
Through qualitative data analysis, this study has found that the physical securitymanagement at the Jakarta City Centre has done by private security contractor. namely P.T. Garda Sekurindo. However, the management has not been done optimum due to security interference such as robbing and acts of damaging. This security interference has caused a lot of lost and damages. especially to the shaping mail's stakeholders and has threatened them also.
To create security interference-free situation, the physical security management at the Jakarta City Centre acquires proffesionalism from the private security contrnctor and from all stakeholders. particularly from the mall management.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T 25465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Ronald Ardiyanto
"Hakikat manusia dalam hidup pasti menginginkan adanya perbaikan. Perbaikan dalam hal kualitas hidup dan juga perbaikan terhadap cara bekerja yang pada akhirnya akan membawa kepada meningkatkan cara hidup dan berperilaku pada diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Dalam hal memperbaiki kualitas pengamanan pada Polres Kota Depok dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sistem keamanan fisik yang telah diselenggarakan pada saat ini, kemudian menemukan apa saja kelemahan dari sistem keamanan fisik yang telah diselenggarakan. Sehingga peneliti dapat menggambarkan serta memberikan saran serta perbaikan untuk sistem keamanan fisik Polres Kota Depok. Hal ini sesuai dengan tujuan yang peneliti inginkan yaitu adanya optimalisasi dari penyelenggaraan sistem keamanan fisik fisik pada Polres Kota Depok. Penelitian akan dilakukan dengan metode kualitatif dengan cara turun ke lapangan. Metode penelitian ini akan menggabungkan data-data yang didapatkan langsung di lapangan dengan data yang terdapat di dalam peraturan dan literaturliteratur. Penyelenggaraan sistem keamanan fisik pada Polres Kota Depok sudah terselenggara dengan baik namun untuk meningkatkan pelayanan serta pengamanan maka penyelenggaraan sistem keamanan fisik pada Polres Kota Depok perlu lebih di optimalkan. Peneliti menyarankan untuk melakukan optimalisasi kepada upaya penyelenggaraan sistem keamanan fisik yang lebih berorientasi kepada pencegahan dengan memperhatikan lingkungan serta kondisi dari Polres Kota Depok.

Human nature in life would want an improvement. Improvements in quality of life and also improvements to ways of working that will ultimately lead to improve the way of life and behave yourself, your family and the environment. In terms of improving the quality of security at City Depok Police performed by first knowing the physical security system that has been held at this time, then find what are the weaknesses of the physical security system that has been held. So that researchers can describe and give advice as well as improvements to physical security systems Depok City Police. This is consistent with the desired goal of researcher that is to optimize the physical implementation of physical security systems in Depok City Police. The research will be conducted with qualitative methods in a way down to the field. This Methods will incorporate data obtained directly in the field with the data contained in the regulations and literature. Implementation of physical security systems in Depok City Police already well established, but to improve services and securing the implementation of physical security systems in Depok City Police need to be optimized. Researcher suggest an effort to optimize the implementation of physical security systems that are oriented to preventive care for the environment as well as the condition of Depok City Police.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Huda
"Pembahasan dalam tesis ini adalah bahwa informasi yang ada pada Subdit Harda Ditresrkimum Polda Metro Jaya memerlukan penyimpanan dan pemeliharaan data secara akurat, baik untuk tindak lanjut penyelesaian tugas maupun untuk menjaga kerahasiaan supaya tidak disalahgunakan oleh pihak lain. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan:
1) Potensi ancaman gangguan keamanan informasi pada Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya berasal dari dalam dan dari luar, dimana yang dari dalam yakni terkait penyimpanan dokumen yang dilakukan oleh para penyidik, sedangkan ancaman yang berasal dari luar adalah upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu kasus yang sedang ditangani oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
2) Pelaksanaan kegiatan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya belum sepenuhnya mencerminkan pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang baik;
3) Dalam prakteknya pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya mempunyai beberapa kendala meliputi aspek SDM, sarana dan prasarana serta sistem dan metode yang dilakukannya, sehingga kegiatan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan menjadi tidak maksimal;
4) Kondisi ideal pelaksanaan manajemen sekuriti informasi yang dilakukan oleh Subdit Harda Ditreksrimum Polda Metro Jaya berdasarakan komponen yang terdapat dalam ISO 27702 adalah meliputi dua belas bagian utama identifikasi sasaran hasil dari tiap kendali relatif untuk diterapkan.
Implikasi dari kajian tesis ini adalah:
(a) Perlu dilakukan berbagai upaya penanggulangan potensi ancaman terjadinya gangguan keamanan informasi;
(b) Perlu dibuatkan suatu Peraturan dari pihak pimpinan yang mengikat untuk dilaksanakan oleh semua penyidik dan PNS yang bekerja di Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
(c) Para penyidik perlu diikutsertakan dalam program pendidikan dan latihan maupun kejuruan dibidang teknologi informasi; dan (d) Perlu dibuatkan ruangan khusus yang dipergunakan untuk penyimpanan dokumen maupun berkas-berkas hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh para penyidik Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
(e) Perlu dilakukan pengklasifikasian informasi, menjadi informasi sangat rahasia, informasi rahasia, informasi terbatas/konfidensial, informasi biasa, guna menghindari terjadinya kebocoran informasi.

This thesis discussed about the information at Subdit Harda Ditresrkimum Polda Metro Jaya that require storage and accurate maintenance, either for task completion or in order to maintain confidentiality. This research used descriptive qualitative metode. Data collection is conducted through observation, interview and documentation.
The research shows:
1) There are two potential threats for security of information at Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya, first is internal threat that came from the investigator?s document handling methode and second is external threat that came from other parties whom concern for the case being handled by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya;
2) The implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya has not been reflecting a good security management of information yet;
3) The implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya has some constraints that is : human resources, infrastructure, systems and methods;
4) Ideal implementation for security management of information that is done by Subdit Harda Ditreksrimum Polda Metro Jaya based on twelve main target identification results in ISO 27702.
Implication of this thesis discussion are:
(a) Reduce the potential threats for information security;
(b) Regulation is need to rules all investigators and civil servants that work in Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya; (c) The investigator should be having an educational programs and vocational training about information technology; and
(d) It should be a special room that is used for storage of documents and files that have been collected while investigation prosessed;
(e) Classification of information is necessary, which is : extremely confidential information, confidential information, limited information/confidential and regular information.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>