Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Docter, Richard F.
New York: The Haworth Press, Taylor & Francis Group, 2008
306.768 Doc b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woolf, Virginia
London : Woolf at the Hogarth Press, 1928
823.912 WOO o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nangoi Priscilla Francis
"Di Indonesia, Jakarta khususnya, kita kenal dengan keberadaan kelompok individu yang memiliki nama popular waria atau wanita-pria. Waria adalah individu yang memiliki jenis kelamin pria namun mengidentifikasikan dirinya serta berpenampilan selayaknya seorang wanita. Waria dapat disebut atau digolongkan ke dalam istilah transeksual, karena selain memiliki identifikasi sebagai seorang wanita, is juga mengubah penampilannya seperti seorang wanita, baik dari pakaian hingga bentuk tubuh. Hal ini dilakukannya dengan melakukan operasi ataupun melakukan suntikan hormon pada bagian-bagian tubuh tertentu sehingga semakin mirip dengan wanita. Operasi yang pada umumnya dilakukan oleh para waria adalah suntik payudara atau memasang silikon, operasi wajah (tulang pipi, dagu, hidung, dli.), dan juga pada bagian-bagian tubuh lainnya kecuali pada alat kelamin.
Keputusan seseorang untuk menentukan ia menjadi seorang waria ataukah tidak, terkait dengan istilah gender identity atau identitas jender. Identitas jender adalah proses dimana seseorang melakukan klasifikasi terhadap dirinya, apakah ia seorang wanita ataukah pria. Selama seorang anak menjalani proses pembentukan identitas jender, yang paling memiliki peran sebagai pembimbing anak adalah keluarga, terutama orang tua. Ketika anak dalam masa pengenalan jenis kelamin serta perannya, tugas utama dari prang tua adalah memperkenalkan hal-hal yang menunjang pembentukan identitas jender sesuai dengan jenis kelamin anak, seperti misalnya mainan, pakaian, gaga rambut, warna, dan lain sebagainya. Selain pengenalan terhadap obyek, hal lain yang juga sangat penting adalah pengenalan terhadap peran dan perilaku yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
Ayah dan ibu sebagai orang tua dalam keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Peran tersebut antara lain adalah untuk merawat anak, menjadi teman/companion bagi anak, mengajarkan anak mengenai nilai-nilai ataupun norma-norma terutama yang berkaitan dengan jender, menjadi tokoh model bagi anak, dan juga sebagai pencari nafkah untuk pemenuhan tuntutan ekonomi keluarga. Selain itu menurut Lamb (1997), hubungan ayah dan ibu sebagai pasangan suami istri dan orang tua juga mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Terpenuhi atau tidaknya peran tersebut dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, terutama identitas jender.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitati f, dengan teknik pengambilan data dengan wawancara dan observasi. Subyek penelitian ini ada 3 orang, yang pengambilan subyek dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian yaitu alat perekam, pedoman wawancara, lembar informed conscent, dan lembar Identitas diri.
Dari data yang didapat serta berdasarkan hasil analisis dapat terlihat bahwa terdapat kontribusi yang tidak sedikit dari peran orang tua terhadap pembentukan identitas jender anak. Pada setiap peran orang tua terdapat salah satu orang tua yang menonjol dalam memenuhi peran mereka. Salah seorang yang menonjol ini kemudian menjadi patokan anak dalam memandang orang tuanya. Pada responden penelitian sangat terlihat bahwa pemenuhan peran yang paling dinilai positif adalah ibu, dimana ibu sebagai orang yang dekat dengan anak, merawat anak, menerima anak, serta menjadi idola serta rontoh dari anak. Padahal mungkin ibu sebenarnya tidak memenuhi perannya dengan baik, namun karena dianggap menguntungkan anak sehingga dinilai positif oleh anak. Seperti misalnya ibu yang menerima keadaan anak apa adanya, atau juga ibu yang menjadi pembela anak. Pada ayah, terlihat bahwa dalam memenuhi perannya ayah lebih cenderung ditakuti karena ayah lebih banyak melakukan kontrol dengan hukuman fisik yang menyebabkan anak takut dan menghindar dari ayah, atau bahkan melawan ayah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masing-masing peran orang tua sangat mempengaruhi pembentukan identitas jender anak, seperti pegajaran, pengawasan, kontrol, perhatian, role model, dan Iainnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sry Heniwati
"Tingkat penggunaan kondom pada kelompok Waria sebesar 39% pada tahun 2007 terjadi sedikit peningkatan sebesar 36% tahun 2011 (Kemenkes 2011), tetapi masih dibawah target (60%) (KPAN, 2010). Penggunaan kondom pada seks komersial dipengaruhi oleh kemampuan penjaja seks untuk menawarkan pemakaian kondom ketika berhubungan seks kepada pelanggannya. Dari penjaja seks yang tidak pernah menawarkan penggunaan kondom kepada pelanggannya ternyata pemakaian kondom pada seks komersial terakhir cukup rendah, hanya sekitar 10–20%. Determinan yang diduga berhubungan dengan perilaku Waria dalam menawarkan penggunaan kondom kepada pasangan seks antara lain : umur, tingkat pendidikan, pengetahuan pencegahan HIV/AIDS, riwayat IMS, kemudahan memperoleh kondom, lama melakukan seks komersil, kontak dengan petugas, konsumsi alkohol/napza sebelum berhubungan seks.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku Waria dalam menawarkan penggunaan kondom kepada pasangan seks. Penelitian ini menggunakan data STBP tahun 2011 yang dilakukan di 5 kota besar di Indonesia, dengan desain studi Cross Sectional. Jumlah data yang dapat dianalisis sebanyak 684.
Hasil menunjukan bahwa proporsi Waria yang menawarkan penggunaan kondom kepada pasangan seks sebesar 81,3%. Determinan yang berhubungan signifikan adalah kontak dengan petugas (p=0,000), OR = 3,847 (95% CI= 2,507-5,902) dan kemudahan memperoleh kondom (p=0,000), OR = 3,010 (95% CI=1,934–4,685). Umur, tingkat pendidikan, pengetahuan pencegahan HIV/AIDS, riwayat IMS, lama melakukan seks komersil dan konsumsi alkohol/Napza sebelum melakukan hubungan seks tidak berhubungan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat diberikan adalah peningkatan frekuensi kontak petugas dengan Waria baik petugas dari pemerintah maupun dari LSM yang peduli terhadap masalah HIV/AIDS dengan Waria untuk membahas risiko tertular HIV dan cara pencegahannya terutama tentang pentingnya menggunakan kondom dalam hubungan seks berisiko dan menjamin agar kondom selalu tersedia dan terjangkau dalam jumlah cukup terutama di dalam tempat kerja Waria.

Levels of condom usage on MTF transgender group was found 39% at 2007, there was a increase of 36% in 2011 (Ministry of Health, 2011), still below the target (60%) (KPA, 2010). Condom usage in commercial sex is influenced by the ability to negotiation sex workers condom usage to sex patner. At sex workers who do not ever negotiation to sex patner of condom usage turns was found condom usage at last sex is quite low, only about 10-20%. Determinants related to MTF transgender behavior in condom usage negotiation to sex partner among others: age, level of education, knowledge of HIV/AIDS, STI history, ease of obtaining condoms, old of commercial sex, contact with the officer, the consumption of alcohol/drugs before sex.
The purpose of this study to knowing determinants of MTF transgender behavior in condom usage negotiation to sex partner. This study uses producted IBBS conducted in 2011 in 5 major cities in Indonesia, with a cross-sectional study design. The amount of data that can be analyzed as many as 684.
Results showed that the proportion of MTF transgender behavior in condom usage negotiation to sex partner was 81.3%. Determinants significantly related are contact with the officer (p = 0.000), OR = 3.847 (95% CI = 2.507 to 5.902) and the ease of obtaining condoms (p = 0.000), OR = 3.010 (95% CI = 1.934 to 4.685). Age, level of education, knowledge of HIV / AIDS, STI history, the old of commercial sex and alcohol / drugs before sex are not related.
Based on these results, the suggestions can be given are to increase the frequency of contact of the officers with MTF transgender both officers of the government and NGOs concerned with the problem of HIV/AIDS with MTF transgender to discuss the risk constracting HIV and how to prevent it, especially about the importance of condom usage in unsafe sexual behavior; and affordable in sufficient quantities, especially in the workplace MTF transgender.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Setyaning Hudi
"[ABSTRAK
Simone de Beauvoir melihat terdapat dualitas seksual dalam masyarakat yang menjadikan perempuan sebagai gender kedua. Laki-laki dianggap sebagai makhluk yang lebih tinggi daripada perempuan, bahkan hanya laki-laki yang disebut sebagai human sedangkan perempuan menjadi liyan. Dalam cerpen Le Vengeur karya Guy de Maupassant ini, dualitas seksual dapat terlihat melalui tokoh Leuillet dan Mathilde. Penelitian pada cerpen ini menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Dualitas seksual dapat dilihat melalui analisis sintagmatik dan analisis semantik naratif. Melalui cerpen, perbedaan peran laki-laki dan perempuan dapat dilihat melalui tokoh Leuillet yang menjadi penggerak utama cerita, sedangkan Mathilde hanya berperan sebagai pendukung cerita. Tokoh Mathilde ada jika tokoh Leuillet menggerakkan cerita, dan tokoh Mathilde tidak dapat muncul di awal dengan sendirinya. Penelitian ini akan menunjukkan terdapat dualitas seksual dalam cerpen, bahwa laki-laki selalu yang menjadi tokoh penggerak dan aktif, sedangkan perempuan hanya bisa menjadi penunggu dan pasif.ABSTRACT Simone de Beauvoir notices there is sexual duality in a society where women are seen as the second gender. Men are considered superior than women, and are labeled as human, while women are persived as the others. Sexual duality is also seen in Le Vengeur written by Guy de Maupassant. This study used Roland Barthes? structural approach. Based on this study, sexual duality can be seen using the syntagmatic analysis and semantic narrative analysis. In this story, the different roles of men and women are portrayed through Leuillet and Mathilde. Leuillet is the main character, while Mathilde is the supporting character. Mathilde cannot appear in the story by herself. This study reveals that men always play the main active character, while women can only play passive supporting character.;Simone de Beauvoir notices there is sexual duality in a society where women are seen as the second gender. Men are considered superior than women, and are labeled as human, while women are persived as the others. Sexual duality is also seen in Le Vengeur written by Guy de Maupassant. This study used Roland Barthes? structural approach. Based on this study, sexual duality can be seen using the syntagmatic analysis and semantic narrative analysis. In this story, the different roles of men and women are portrayed through Leuillet and Mathilde. Leuillet is the main character, while Mathilde is the supporting character. Mathilde cannot appear in the story by herself. This study reveals that men always play the main active character, while women can only play passive supporting character., Simone de Beauvoir notices there is sexual duality in a society where women are seen as the second gender. Men are considered superior than women, and are labeled as human, while women are persived as the others. Sexual duality is also seen in Le Vengeur written by Guy de Maupassant. This study used Roland Barthes’ structural approach. Based on this study, sexual duality can be seen using the syntagmatic analysis and semantic narrative analysis. In this story, the different roles of men and women are portrayed through Leuillet and Mathilde. Leuillet is the main character, while Mathilde is the supporting character. Mathilde cannot appear in the story by herself. This study reveals that men always play the main active character, while women can only play passive supporting character.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini menganalisis bagaimana gay dan transgender dalam dua dunia yang berbeda, secara sosial dan politik, yaitu Indonesia dan Eropa Barat, aktif berparitsipasi dalam pembentukan subjektivitasnya. Subjektivitas gender dalam kajian ini terkait dan tak dapat dipisahkan dari seksualitas, agam, hubungan romatis mereka dengan laki-laki dari Eropa Barat dan tali ikatan persaudaraan mereka dengan keluarga mereka di Indonesia. Mereka berjuang menegosiasikan norma dan nilai masyaralat yang diproyeksikan oleh masyarakat terhadap mereka. Kajian ini menyimpulkan bahwa sunjektivitas gender dan seksual sesorang yang minoritas ditentukan oleh struktur yang dominan di dalam masyarakat."
362 JP 20:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2023
306.768 TRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Craven, Paul R.
California: Dickenson Publishing, 1968
923.02 CRA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Diniari
"Gender role socialization is a process of becoming a women or a man, which person will behave as a male or a female as is expected by society. Usually, women carry out their domestic tasks while men play the instrumental tasks. The gender stereotypes create gender hierarchy where men are higher and powerful than women. The gender hierarchy influenced by patriarchy culture. This ideology presents in every facet of living such as law, politics, economy, education, religion, family and occupation. It is shown in many evidences of inequality and discrimination against women.
Recently there is equality between men and women in daily life. She or he should choose whether to take the gender difference-based role or not. "Androgyny" is an interesting notion to be discussed. Sociological point of view identifies to the human roles which are no longer gender-based. The issue would be families start to transmit androgyny values to the members, so that androgyny society can be realized in the future, to reduce the patriarchy culture."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"The objective of this paper is to focus on the methodological
aspect in studying young people's sexuality. Due to the extreme sensitivity
in studying this issue, an eclectic approaches to data gathering which
include survey, in-depth interviews, focus group discussions, media
clippings and daily _,field note is used. Five sexual indices developed from
the 1994/'95 Sexuality and Marriage Values Survey is elaborated and
discussed. The index score produced from the sexual indices for sexual
behavior are categorized into three groups: low, medium and high.
Respondents who have a high score are assumed to be more liberal than
respondents with a low score. The paper also discussed the advantages,
disadvantages and how to make focus group and in-depth interview work in
such a conservative cultural setting. Finally, the paper speculate; in trying
to understanding sexuality referred to by researchers as ?ego-threatening ',
?sensitive', and 'taboo topics' by using the eclectic approaches to data
gathering.
"
Journal of Population, 7 (1) 2001 : 1-40, 2001
JOPO-7-1-2001-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>