Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Setiawan
"Tesis ini menganalisis dampak goncangan perekonomian dunia (external shock) terhadap indikator makroekonomi Indonesia (output, inflasi dan nilai tukar riil efektif) serta analisis atas efektivitas kebijakan moneter Bank Indonesia melalui penerapan suku bunga (BI Rate) menggunakan model Structural VAR yang dikembangkan oleh Eric Parrado (2001). Penulisan tesis ini terutama dilatarbelakangi oleh dampak kenaikan harga minyak dunia dan krisis finansial global 2008. Menggunakan data time series bulanan yang terdiri dari variabel domestik (output, tingkat harga, suku bunga domestik, jumlah uang beredar dan nilai tukar riil efektif) serta variabel dunia (harga minyak dunia dan suku bunga dunia) dengan rentang periode observasi 2004:12 sampai 2009:12.
Hasil IRF dan FEVD menunjukkan bahwa external shock harga minyak dunia memiliki pengaruh yang signifikan dan langsung terhadap variabel nilai tukar riil efektif yang ditransmisikan melalui jalur transmisi nilai tukar (exchange rate channel) serta shock suku bunga dunia mempengaruhi peningkatan suku bunga domestik. Kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia masih cukup efektif untuk mempengaruhi tingkat harga, memperkuat nilai tukar dan juga memperhatikan pencapaian pertumbuhan ekonomi. Analisis monetary condition index (MCI) mengindikasikan bahwa stance kebijakan moneter Bank Indonesia selama periode 2005:7-2009:12 dapat dikatakan secara umum adalah tepat.

This thesis analyze worldwide economy convulsion impact (external shock) to Indonesian macroeconomic indicators (output, inflation and real effective exchange rate) as well as analyze of the effectiveness of monetary policy through the implementation of Indonesian Cental Bank interest rate (BI Rate) using the Structural VAR model developed by Eric Parrado (2001 ). Mainly motivated by the impact of increasing world oil prices and global financial crisis in 2008. Using monthly time series data consisting of domestic variables (output, prices, domestic interest rates, money supply and real effective exchange rate) and world variables (oil prices and world interest rates) with the range of the observation period 2004:12 to 2009: 12.
The IRF and FEVD results indicates that external shock of world oil price has significant and direct influence to real effective exchange rate variables which transmitted through exchange rates transmission channel (exchange rate channel) furthermore the world interest rate shock affects the domestic interest rate increases. Monetary policy gone pursued by Indonesia Central Bank still effective enough to influence level of price, strengthens exchange rates as well as paying attention to the achievement of economic growth. The analysis of monetary condition index (MCI) indicates that the monetary policy stance of Bank Indonesia during the period 2005:7-2009:12 in general can be said is correct.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27788
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sri Damajanti
"Akumulasi utang Iuar negeri Indonesia saat ini telah menjadi persoalan serius bagi perekonomian karena beban pembayaran utang luar negeri sangat besar, dominasi utang luar negeri swasta, struktur utang luar negeri semakin jauh dari format konsesional, dan kinerja perekonomian makro yang memburuk. Ketika pemerintah dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan besarnya utang luar negeri karena dianggap sudah terlampau tinggi, bagaimana dampak penurunan tersebut terhadap kinerja perekonomian secara makro?
Tujuan studi ini adalah menganalisis permasalahan utang luar negeri Indonesia dan implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi (sustainable economic growth). Secara khusus studi ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif masalah utang luar negeri Indonesia dan yang utama adalah menganalisis implikasi kebijakan penurunan stok utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi swasta.
Berdasarkan hasil pendukaan dengan pendekatan 2SLS pada model makroekonometri sederhana periode 1971-1999, pada variabel debt overhang (DEBTY) dan variabel crowding out (USX) menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel-variabel tersebut akan menurunkan tingkat investasi. Simulasi dilakukan pada periode 1995-1999 dari rentang periode observasi tahun 1971 - 1999 untuk melihat dampak kebijakan penurunan stok utang luar negeri Indonesia terhadap kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa penurunan stok utang luar negeri Indonesia secara signifikan akan meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara serentak, bahwa perbaikan kinerja perekonomian melalui reformasi struktural dan kebijakan yang berorientasi pada penurunan utang luar negeri mutlak dilakukan, seraya berupaya mendorong tercapainya kesepakatan dengan kreditor dalam strategi-strategi penyelesaian utang dan mengurangi secara bertahap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrizal Tatang
"ELCB mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1980-an, yaitu dipasang pada instalasi perumahan dengan tegangan sistem 220 volt. tanpa megetahui terlebih dahulu tingkat sensi ti vi tas dan efektifitas kerjanya dalam melidungi dari bahaya terkena sengatan listrik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ELCB yang beredar di pasaran dapat bekerja secara efektif untuk melindungi dari bahaya kematian akibat listrik. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 3 sampel ELCB yang beredar di pasaran kemudian dicoba diteliti dengan Cara memasangkannya pada rangkaian simulasi listrik dan perumahan dengan tegangan sistem 220 .V satu fasa. Didapat beberapa besaran arus bocor dan tegangan sentuh yang terdeteksi oleh ELCB untuk memutuskan sumber daya listrik jika terjadi kontak satu kutub ke tanah. Hasil dari hasil penel i ti an ter nyata salah satu ELCB dapat bekerja dengan efektif memutuskan daya listrik jika arus bocor yang terdeteksi 21.5 mA dengan tahanan tubuh manusia 3000 Ohm."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmahwati
"yok kardiogenik yang terjadi pada seseorang dapat disebabkan oleh penurunan kinerja miokard yang parah dan mengakibatkan penurunan curah jantung hingga hipoperfusi organ akhir. Pemberian resusitasi cairan pada manajemen awal syok kardiogenik menjadi tantangan klinis karena seringkali sulit dinilai dan dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Sehingga, salah satu cara untuk mengetahui efektivitas resusitasi cairan dengan syok kardiogenik adalah dengan pemantauan hemodinamik pasien menggunakan tekanan arteri rata-rata/mean arterial pressure (MAP). Metode dalam karya ilmiah ini dengan case study pada praktik klinik keperawatan kegawatdaruratan di RSUI. Pasien kelolaan adalah Tn. A berusia 74 tahun dengan diagnosis syok kombinasi kardiogenik dan intervensi utama yaitu pemantauan status sirkulasi menggunakan tekanan darah arteri rata-rata (MAP) untuk mengukur efektivitas resusitasi cairan. Hasil implementasi pemantauan MAP menunjukkan MAP dapat menjadi pengukuran efektivitas resusitasi cairan pada status sirkulasi pasien dengan syok kardiogenik. Perawat dapat menggunakan pemantauan status sirkulasi menggunakan tekanan darah arteri rata-rata (MAP) sebagai salah satu pengukuran efektivitas resusitasi cairan.

Cardiogenic shock that occurs in a person can be caused by a severe decrease in myocardial performance and result in a decrease in cardiac output to end organ hypoperfusion. Providing fluid resuscitation in the initial management of cardiogenic shock is a clinical challenge because it is often difficult to assess and can vary over time. Thus, one way to determine the effectiveness of fluid resuscitation in cardiogenic shock is to monitor the patient's hemodynamics using the mean arterial pressure (MAP). The method in this scientific work is a case study in clinical of emergency nursing at RSUI. The patient being managed is Mr. A is 74 years old with a diagnosis of combined cardiogenic shock and the main intervention is monitoring of circulation status using mean arterial blood pressure (MAP) to measure the effectiveness of fluid resuscitation. The results of implementing MAP monitoring show that MAP can be a measure of the effectiveness of fluid resuscitation on the circulation status of patients with cardiogenic shock. Nurses can use monitoring of circulation status using mean arterial blood pressure (MAP) as one measure of the effectiveness of fluid resuscitation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Teofilus
"Penelitian ini menyelidiki pengaruh rasio utang luar negeri swasta terhadap tingkat suku bunga pinjaman bank. Sampel penelitian meliputi 140 fasilitas pinjaman bank kepada negara BRIC dan MIST pada periode 2000-2013. Metode regresi memakai Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara rasio utang luar negeri swasta terhadap tingkat suku bunga fasilitas pinjaman bank kepada negara BRIC dan MIST pada periode 2000-2013.

This research aims to investigate the impact of private sector share of external debt on the cost of bank loans. Reseach sample includes 140 facilities of bank loans within 2000-2013 periods in BRIC and MIST countries. The regression is estimated using Ordinary Least Square (OLS). The finding presented in this research provide evidence that banks charge a higher interest spread on loans as the private sector share of external debt increases.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"Keberhasilan perekonomian Indonesia dalam nengatasi resesi ekonomi dunia pada tahun 1980-an adalah usaha inenggalakkan ekspor non migas, sehingga Indonesia cukup lnempunyai devisa untuk uiembayar hutang luar negerinya. Tidak seperti halnya pada sebagian besar negara-negara Amerika Latin, resesi dunia benar-benar nemuku1 mereka sehingga banyak diantara negara-negara tersebut tak sanggup membayar hutang luar negerinya dan ineininta untuk melakukan penj adwalan kenibali hutang-hutangnya. Pinjaman luar negeri peinerintah Indonesia sudah mencapai 50 niilyar dollar AS pada tahun 1990 dengan Debt Service Ratio (D.S.R) diperkirakan 34%. Angka D.S.R. mi sudah inulai menurun, sejak mencapai puncaknya pada tahun 1988 yaitu 39,8% dan pada tahun 1990 diperkirakan 34%. Tingginya D.S.R. yang melanipaui batas aman nya yaitu diatas 20%, inenyebabkan permerintah Indonesia harus berhatihati dalam mengelola hutang luar negerinya.
Tulisan ini bertujuan untuk melakukan studi mengenai analisa hutang luar negeri Indonesia dan cara melindungi nilai kurs hutang hutang tersebut karena sifat eksposurenya terhadap .gejolak perubahan nilai tukar inata uang internasional, untuk keinudian ineinberikan saran-saran guna mengantisipasi xnasalah-inasalah yang akan dihadapinya. Hutang luar negeri Indonesia yang umumnya terdiri dan mata uang Yen, Dollar AS, DM dan Pound. Dan dengan kondisi eksposure seperti mi inenyebabkan pengelolaan hutang bukan sekedar nienibayar cicilan dan bunganya saja, tetapi juga harus dikelola dengan memperhatikan pergerakan dari gejolak nilai tukar dari inasing-masing inata uang. Dengan melakukan swap kita dapat niengainankan terhadap pertanibahan hutang luar negeri yang disebabkan karena terjadinya apresiasi pada niata uang yang akan dibayar.
Swap dapat dilakukan pada tingkat bunga tetap atau inengainbang, dan dengan inata uang saina atau berbeda, diniana nilainya dalain sisi pandang pihak-pihak yang bersangkutan sania pada ketika persetujuan dilakukan. Tetapi khususnya untuk swap hutang luar negeri kita pakai cross currency fixed to fixed swap atau cross currency fixed to floating swap. Dan untuk tulisan mi lebih ditekankan pada cross currency fixed to fixed swap sebab tingkat kepastian penibayarannya lebih balk dibanding cross currency fixed to floating swap dan lebih ditekankan pada perubahan nilai tukar niata uang. Pemakaian swap yang niurni relatif masih baru, swap pertama dilakukan tahun 1976. Pemakaian swap inulai populer ketika pada tahun 1981, ketika IBM dan Bank Dunia saling nielakukan swap pada hutang niereka inasing-inasing dan transaksi ini diselenggarakan oleh Salomon Brothers. Swap terbukti inerupakan jawaban yang ideal dalain mengatasi masalah hutang pada perusahaan-perusahaan swasta, tetapi beluni banyak cligunakan, oleh negara-negara yang meinpunyai hutang luar negeri.
Pada saat ini hanya sedikit saja negara yang inemandang teknik swap sebagai suatu inetode yang effisien untuk pendanaan defisit negara. Negara-negara tersebut antara lain: Denmark, Irlandia clan Austria. Kondisi dan ketentuan umuin dalani pelaksanaan swap juga diuraikan dalani tulisan mi yaitu inengenai pihak-pihak yang terlibat dalain produk swap, mata uang yang umunt dipakai dalam swap, yaitu jatuh tempo, tingkat bunga inaupun amortisasi swap.
Dari hasil studi disarankan bahwa untuk niemperlancar usaha dalant inelakukan transaksi swap, negara pelninjam harus ineinpunyai creditworthiness yang baik, cadangan devisa yang cukup dan adanya tenaga ahli keuangan khususnya dalam bidang swap mi. Kelemahan negara-negara berkembang pada ketiga hal mi menyebabkan terhainbatnya dalam melakukan swap hutang luar negerinya. Kemudian pada pemerintah khususnya Departemen Keuangan disarankan untuk membentuk suatu badan yang mengelola hutang luar negeri yang profesional, dengan melakukan antisipasi dan pemantauan yang terus menerus pada pergerakan dari gejolak nilai tukar. Tujuan pemantauan dan antisipasi, bukan untuk spekulasi, diharapkan dapat melakukan transaksi swap dengan tepat dan dapat niengamankan hutang luar negeri dari gejolak nilai tukar yang inerugikan, sehingga pertambahan hutang yang disebabkan apresiasi mata uang yang cukup besar dapat dihindarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miyono
"Dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal negara-negara penerima pinjaman, hingga saat ini masih merupakan salah satu isu kontroversial balk dalam tataran teori maupun empirik. Sebagian ekonom menilai, pinjaman luar negeri pemerintah hanya mampu meningkatkan konsumsi dan tidak mampu meningkatkan investasi pemerintah. Selain itu, masuknya dana pinjaman Iuar negeri ke negara-negara berkembang tersebut juga sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan pemerintah dari dalam negeri.
Untuk membuktikan keabsahan opini sebagian ekonom tersebut, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis dampak pinjaman luar negeri pemerintah terhadap perilaku fiskal, baik terhadap sisi penerimaan maupun pengeluaran. Selain itu, juga dimaksudkan untuk mengeksplor variabel-variabel selain pinjaman luar negeri yang turut mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analisis kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari berbagai publikasi dari lembaga/instansi terkait, seperti Departemen Keuangan, Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia dengan mengambil poriode penelitian dari tahun 1989 - 2003.
Berdasarkan hasil estimasi, dana pinjaman luar negeri pemerintah terbukti memberikan dampak positif terhadap pengeluaran investasi pemerintah. Hal ini berarti, peran dana pinjaman luar negeri dalam mendorong investasi pemerintah tidak perlu diragukan lagi. Dengan demikian, secara ekonomi dana pinjaman luar negeri pemerintah Iayak digunakan untuk membiayai pengeluaran investasi pemerintah.
Kesimpulan lain yang cukup menarik dari penelitian ini adalah, variabel tabungan pemerintah terbukti turut menentukan perkembangan investasi pemerintah itu sendiri. Sementara itu, antara variabel investasi swasta dan investasi pemerintah memiliki hubungan yang bersifat komplementer.
Untuk kasus Indonesia, pendapat yang mengatakan bahwa masuknya dana pinjaman luar negeri sering diidentikkan dengan menurunnya penerimaan dari dalam negeri tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan uji kausalitas Granger yang dilakukan di luar model terhadap variabel pinjaman luar negeri dan penerimaan pemerintah terungkap bahwa, apabila pengujian dilakukan dengan menggunakan data dalam valuta rupiah, maka pengaruh penerimaan pemerintah terhadap pinjaman luar negeri tampaknya lebih berarti dibandingkan dengan pengaruh pinjaman luar negeri terhadap penerimaan pemerintah. Dengan demikian, variasi perubahan penerimaan dari dalam negeri tampaknya dapat mempengaruhi pinjaman luar negeri. Hasil pengujian ini sesuai dengan konsep penerimaan pinjaman luar negeri yang digunakan dalam APBN, yaitu untuk membiayai defisit APBN.
Namun, apabila uji kausalitas Granger dilakukan dengan menggunakan data dalam va[uta USD, menghasilkan kesimpulan sebaliknya, yaitu pengaruh pinjaman Iuar negeri terhadap penerimaan pemerintah tampaknya lebih berarti bila dibandingkan dengan pengaruh penerimaan pemerintah itu sendiri terhadap pinjaman luar negeri. Dengan demikian, variasi perubahan pinjaman Iuar negeri tampaknya dapat mempengaruhi penerimaan dari dalam negeri. Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian dengan menggunakan data dalam valuta asing (USD) ini, sejalan dengan kesimpulan hasil penelitian Peter S Heller (1975) yang dilakukan di 11 negara Afrika serta penelitian Howard Pack dan Janet Rothenberg Pack (1991) di Republik Dominika.
Sedangkan, variabel pendapatan nasional, impor dan pengeluaran pemerintah balk pengeluaran investasi, pengeluaran untuk penyelenggaraan negara maupun pengeluaran untuk pemberian subsidi, terbukti mempengaruhi variabel penerimaan pemerintah secara signifikan. Selain itu, slop dari masing-masing variabel juga sesuai dengan yang dihipotesiskan atau sesuai dengan teori yang digunakan untuk mendukung model. Secara umum, variabel-variabel bebas lain yang terdapat dalam model mempengaruhi variabel terikatnya secara signifikan sesuai dengan nilai variabel yang dihipotesiskan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Fathoni Aziz
"Manuver u-turn oleh kendaraan berat memiliki waktu tempuh serta dampak terhadap lalu lintas berbeda dengan manuver u-turn oleh kendaraan ringan disebabkan perbedaan karakteristik antara kedua tipe kendaraan tersebut, sehingga analisis mengenai dampak manuver u-turn oleh kendaraan berat secara spesifik diperlukan. Teori shock wave dipilih sebagai pendekatan analisis pada penelitian ini karena dianggap lebih cocok digunakan untuk menganalisis dampak manuver u-turn pada jalan dengan lalu lintas kendaraan berat yang tinggi dibandingkan dengan pendekatan lain seperti tundaan dan tingkat layanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis panjang antrian akibat manuver u-turn kendaraan berat pada jalur asal serta pada jalur tujuan kendaraan berat yang melakukan u-turn untuk berbagai kondisi komposisi kendaraan berat dan rasio kendaraan berat yang melakukan u-turn terhadap seluruh kendaraan berat yang melintas pada jalur asal kendaraan berat yang melakukan u-turn.
Dalam metodologi penelitian ini, data panjang antrian diperoleh dari hasil simulasi lalu lintas mikroskopik menggunakan VISSIM, di mana model lalu lintas mikroskopik yang digunakan pada simulasi dikalibrasi serta divalidasi menggunakan data lapangan yang didapatkan dari survei di salah satu bukaan median Jalan Marunda Bidara, Jakarta Utara. Berdasarkan tujuan penelitian, variabel bebas, terikat, dan terkontrol yang digunakan yaitu komposisi kendaraan berat (%KB), panjang antrian, serta arus kendaraan dari hulu yang melintas dalam skr dan rasio jumlah kendaraan berat yang melakukan manuver u-turn terhadap jumlah seluruh kendaraan berat yang melintas pada jalur asal kendaraan berat yang melakukan u-turn (%KB u-turn) secara berturut-turut.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa di bukaan median yang lalu lintas u-turn kendaraannya didominasi oleh kendaraan berat, pada jalur asal kendaraan berat yang melakukan u-turn, apabila komposisi arus kendaraan berat dan rasio jumlah kendaraan berat yang melakukan u-turn terhadap jumlah seluruh kendaraan berat yang melintas pada jalur tersebut diketahui, maka panjang antrian dapat dirumuskan dengan model linier. Sedangkan pada jalur tujuan kendaraan berat yang melakukan u-turn, panjang antrian tidak dapat dirumuskan berdasarkan komposisi arus kendaraan berat dan rasio jumlah kendaraan berat yang melakukan u-turn terhadap jumlah seluruh kendaraan berat yang melintas pada jalur asal kendaraan yang melakukan u-turn.

U-turn manuvers by heavy vehicles have travel times and effects towards traffic that differ from that of light vehicles due to the differences in the characterstics of the two vehicle types, therefore an analysis on the effects of u-turn manuvers by heavy vehicles specifically is deemed necessary. Shock wave theory has been chosen as the approach for analysis in this study due to it being considered more suitable for analyzing the impact of u-turn maneuvers on roads with high heavy vehicle traffic compared to other approaches such as delay and level of service. The purpose of this study is to analyze the lengths of queues caused by heavy vehicle u-turn manuvers on the u-turning heavy vehicles’ initial and final carriageways for various heavy vehicle compositions and ratios of u-turing heavy vehicles to total heavy vehicles passing through the initial carraigeway.
In the methodology of this study, queue length data is obtained from the results of microscopic traffic simulation using VISSIM, where the microscopic traffic model used for simulations is calibrated and validated using field data from one of the median openings on Jalan Marunda Bidara, North Jakarta. Based on the purpose of the study, the free, bound, and control variables used are heavy vehicle composition (%KB), queue length, and upstream traffic volume in pcu along with the ratio of u-turning heavy vehicles to total heavy vehicles passing through the u-turning heavy vehicles’ initial carriageway (%KB u-turn), respectively.
Based on the analysis, it can be concluded that, on median openings where the u-turn traffic is dominated by heavy vehicles, on the initial carriageway of u-turning heavy vehicles, if the heavy vehicle composition and the ratio of u-turning heavy vehicles to total heavy vehicles passing through the carriageway are known, the queue length can be formulated with a linear model. Whereas on the final carriageway of u-turning heavy vehicles, the queue length cannot be formulated based on heavy vehicle composition and ratio of u-turning heavy vehicles to total heavy vehicles passing through the carriageway
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Winang Budoyo
"Krisis hutang luar negeri negara-negara yang sedang berkembang muncul sebagai akibat dari adanya boom minyak pada dasawarsa 1970, yang menyebabkan pendapatan negara-negara pengekspor minyak meningkat. Peningkatan pendapatan tersebut mendorong mereka untuk membangun negaranya masing-masing, dengan menarik pinjaman dari luar negeri, termasuk pinjaman dari sektor swasta. Dilain pihak dengan adanya kenaikan harga minyak tersebut menyebabkan beban yang harus ditanggung oleh negara-negara berkembang pengimpor minyak semakin meningkat. Sehingga mereka ikut mencari dana dari luar negeri. Memasuki dasawarsa 1980, harga-harga komoditi primer yang merupakan ekspor andalan negara-negara berkembang mengalami penurunan, sehingga pendapatan mereka berkurang. Di lain pihak negara-negara maju melakukan pengetatan anggaran untuk dapat menurunkan laju inflasi dan mengurangi pelarian modal ke luar negeri. Sehingga tingkat bunga riil dunia meningkat. Kenaikan tingkat bunga riil inilah yang menyebabkan timbulnya krisis hutang luar negeri, sebab beban yang harus ditanggung oleh negara-negara berkembang sebagai penerima pinjaman meningkat. Krisis tersebut diawali dengan tindakan Meksiko yang menyatakan bahwa negara tersebut tidak mampu lagi untuk melunasi pinjamannya pada tahun 1982. Sejak saat itu muncul berbagai upaya yang dilakukan baik oleh Bank Dunia maupun Dana Moneter Internasional untuk mengatasi krisis hutang luar negeri tersebut. Diantaranya melalui Baker Plan dan Brody Plan yang menghapuskan sebagian hutang luar negeri Meksiko. Dalam perkembangannya muncul bentuk-bentuk pengurangan hutang luar negeri yang lain, seperti pengurangan tingkat bunga pinjaman, perpanjangan waktu pembayaran, pengaitan pembayaran bunga hutang dengan ekspor, maupun pengurangan hutang melalui pasar sekunder. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat pengaruh pengurangan beban hutang luar negeri (dalam hal ini beban bunganya) terhadap perekonomian Indonesia, terutama pada konsumsi swasta, investasi swasta, dan pendapatan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu : 1. menguji validitas teori yang dipakai melalui regresi dua tahap. 2. melakukan simulasi untuk melihat dampak dari adanya pengurangan beban hutang terhadap konsumsi swasta, investasi swasta, dan pendapatan nasional, baik berupa simulasi historis antara tahun 1969 sampai 1993 maupun berupa peramalan antara tahun 1994 sampai 2003. Hasil penelitian tahap pertama berhasil menunjukkan validitas teori yang dipakai. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa adanya pengurangan beban bunga hutang dapat meningkatkan kinerja konsumsi swasta, investasi swasta, dan pendapatan nasional. Di samping itu, hasil penelitian tahap kedua juga berhasil melihat dan meramalkan struktur hutang Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan struktur hutang yang sama dengan kondisinya lima tahun terakhir, maka Indonesia akan mengalami krisis hutang luar negeri pada tahun 1998. Karena krisis hutang akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat, maka dibutuhkan kesungguhan upaya pemerintah dengan sisa waktu yang ada untuk dapat menggalang sumber dana dari dalam negeri berupa pajak dan tabungan nasional, sekaligus meningkatkan pendapatannya dari luar negeri yang berupa ekspor. Penulis menyarankan perluasan model yang digunakan dengan memasukkan variabel-variabel non-kuantitatif yang relevan dalam menerangkan pengaruh pengurangan beban hutang terhadap kinerja perekonomian Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>