Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Early children are basically active learners. They posses highcuriosity and creativity and creativity have natural tendency to fancy themselves as somebody, and fond of doing experiment and exploration upon their natural surroundings. A school that supposed to become a place for developing the mind to a maximum ability, finally only become a slaughter house upon early child creativity that blocked thinking ability. This article was inspired from a book named the little Boy. The gap upon creativity and thinking ability suffered by the early child is caused by teacher that do not understand about the development of cognitive stages and the process of learning facing by student. Besides, teacher is also inconsistent in treating student during learning activities in class. On the other side, both teacher and parent evidently teach student by practicing dictation and instruction. They also border their kids from having low estimation toward learning achievement .Outcomes from such early childhood education like this are uncreative kids, poor ideas, passive and terrified to express ideas. So early childhood education is a critical moment for developing both active, cognitive and psychomotor potencies. This must be handled seriously by a competent teacher under study of early childhood education."
JUPENDI
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Damayanto
"Tingkat partisipasi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih terbilang rendah, di mana lebih dari 70% anak Indonesia belum berpartisipasi. Padahal, perkembangan psikososial anak pada tahap prasekolah akan menjadi dasar kondisi psikososial seseorang ketika dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keikutsertaan anak dalam PAUD dengan perkembangan psikososial anak prasekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Jatirahayu, Bekasi dengan jumalh responden 130 orang anak prasekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 66,7% anak yang mengikuti PAUD memiliki perkembangan psikososial yang baik. Hasil uji Chi Square menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keikutsertaan anak dalam PAUD dan perkembangan psikososial anak prasekolah (p= 0.014, α= 0.05).

Pre-school aged children participation in Early Childhood Education (ECE) is still relatively low in Indonesia, in which more than 70% of them have not yet participated. Whereas, psychosocial development during the preschool aged will be the foundation of their psychosocial condition in adulthood. The aim of this research is to discover the corelationship between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development.
The descriptivecorrelative method was used in this research, with the cross sectional approach. This research was conducted in Jatirahayu, Bekasi, with 130 preschool aged children respondents.
The result shows that 66.7% of them who participated in ECE have good psychosocial development. The result of Chi Square shows that there is a significant correlation between the participation of preschool aged children in ECE and their psychosocial development (p= 0.014, α= 0.05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Anak usia dini membutuhkan media yang tepat ketika akan mengungkapkan keinginan serta perasaannya saat mereka belum memiliki kemampuan berkomunikasi verbal yang baik. Gambar atau karya visual dapat dimanfaatkan sebagai media yang menceritakan perasaan anak ketika mereka tidak 'berbicara'. Pada tahapan usia yang lebih matang, gambar atau karya visual yang dibuat oleh anak-anak dapat dijadikan sebagai media ekspresi serta untuk mengukur wawasan yang dimiliki oleh mereka. Karena itu, gambar dapat dijadikan sebagai media yang membantu mengembangkan keterampilan berbahasa pada anak. Agar dapat menghasilkan karya visual yang kaya dengan cerita asli khas anak-anak, banyak langkah yang perlu dilakukan untuk memberi stimulus. Menciptakan karya visual adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan berbagai komponen kecerdasan pada anak usia dini. Selain untuk mengembangkan kecerdasan visual-spasial pada anak, menciptakan karya visual dapat dilakukan sebagai salah satu cara pengembangan kreativitas berbahasa. Menggunakan karya visual membuat anak-anak lebih terbantu dalam bercerita mengenai suatu hal. Menggambarkan hal yang dialami oleh anak kemudian menceritakannya adalah merupakan salah satu jalan bagi mereka mengekspresikan perasaannya terhadap sesuatu. Dengan demikian, melalui pengembangan karya visual, guru dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi serta peningkatan kemampuan berpikirnya. "
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fitriah
"ABSTRAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini sejak tahun 2007 hingga tahun 2013 dengan dukungan dana pinjaman dari Bank Dunia dan dana hibah dari Pemerintah Belanda. Tujuan utama program ini untuk menciptakan akses (opportunity) bagi anak usia dini di pedesaan untuk memperoleh pendidikan. Penelitian dilakukan di lembaga PAUD yang berada di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Studi ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana prospek keberlanjutan lembaga pendidikan anak usia dini yang telah dibangun setelah dana dari Bank Dunia berakhir. Analisa dilakukan dengan menyelidiki pendapat pengelola lembaga PAUD, tokoh masyarakat, orang tua anak didik dan Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai pihak-pihak yang berkaitan dengan lembaga PAUD, mengenai prospek keberlanjutan lembaga PAUD, serta dengan menghitung biaya operasional lembaga per bulan yang dibandingkan dengan kesediaan orang tua untuk memberikan sumbangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi langsung dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga PAUD tidak berlanjut jika tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat, pengelola lembaga PAUD serta Pemerintah Kabupaten Majalengka.

ABSTRACT
Ministry of Education and Culture has an Early Child Education and Development Program since 2007 until 2013 which funded by loan from The World Bank and grant from Netherland Government. The main purpose of this program is to create opportunity for early child in rural area to get an education. Research conducted in Early Child Education Institutions in Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Purpose of this study is to analyze sustainability prospect of Early Child Education Institutions after The World Bank’s fund ended. Analysis conducted by explore opinion of institution agencies, society, parents, Government of Kabupaten Majalengka and related parties of the institutions about sustainability prospect of institution, and calculate operational cost per month compared with willingness of parents to pay. Research using an descriptive qualitative approach through spread of questioner, indepth interview, direct observation and literature study. Result of research shows that institutions would not sustain if there is no active participation from society, institution agencies and Government of Kabupaten Majalengka."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ratu Khabiba
"Skripsi ini membahas proses transfer nilai yang terdapat di lembaga pendidikan anak usia dini dalam kajian sosiologi organisasi. Proses transfer nilai tersebut dilihat dari proses yang terjadi di lembaga pendidikan biMBA-AIUEO, sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang didirikan oleh Yayasan Pengembangan Anak Indonesia (YPAI) yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan belajar anak usia dini. Dengan menggunakan teori institusionalisasi, hasil dari penelitian ini adalah proses transformasi yang terjadi dalam proses transfer nilai di lembaga pendidikan anak usia dini, yang dikaji melalui tahap-tahap di Soft Systems Methodology.

This final paper discusses the process of value transfer in early-childhood institution, in the study of organizational sociology. This value transfer process is viewed from the processes that occur in biMBA-AIUEO, an early-childhood education insititution from Yayasan Pengembangan Anak Indonesia (YPAI) which aims to foster interest in reading and learning the early-childhood. By using institutionalization theory, the result of this study is a transformation process that occurs in the value transfer in the early-childhood education insititution, being studied by using of Soft Systems Methodology."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novita Dewi
"Kualitas pendidikan menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia. Pendidikan anak usia dini yang berkualitas bagi seluruh masyarakat menjadi salah satu agenda pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Salah satu kebijakan pemerintah adalah penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini. Indikator kualitas pendidikan anak usia dini dapat diketahui melalui proses akreditasi satuan pendidikan PAUD yang dilaksanakan oleh BAN PAUD dan PNF. Penelitian yang banyak dilakukan di negara lain adalah mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keluaran kualitas anak yang pernah mendapatkan pendidikan anak usia dini namun belum mempertimbangkan kualitas dari layanan pendidikan yang mereka akses. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan pengaruh kebijakan DAK Non Fisik BOP PAUD terhadap akreditasi PAUD untuk mendekati variabel kualitas layanan pendidikan anak usia dini pada 481 kabupaten/kota selama tahun 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran DAK Nonfisik BOP PAUD memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan persentase PAUD terakreditasi terutama akreditasi A dan B, serta berpengaruh signifikan dalam menurunkan persentase PAUD yang Tidak Terakreditasi.

The quality of education is the main concern of the Indonesian government. Quality early childhood education for all communities is one of the government's agendas in an effort to improve the quality of education. One of the government policies is the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD to support the improvement of the quality of early childhood education. Early childhood education quality indicators can be identified through the accreditation process for PAUD implemented by BAN PAUD and PNF. Research that is mostly done in other countries is to find out the factors that influence the quality outcome of children who have received early childhood education but have not considered the quality of the education services they access. This research will show the influence of the BOP PAUD Non-Physical DAK policy on PAUD accreditation to approach the variabel quality of early childhood education services in 481 districts / cities during 2018-2019. The results showed that the distribution of Non-Physical DAK BOP PAUD had a significant effect in increasing the percentage of accredited PAUD, especially accredited A and B, and had a significant effect in reducing the percentage of PAUD that were not accredited."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Bunga Ayu Putri
"Skripsi ini membahas tentang Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) oleh Pemerintah Kota Depok. Penelitian ini menggunakan teori George Edward III mengenai faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan publik. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi program PAUD di Kota Depok telah cukup baik, meskipun terdapat hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan ditemukan pada faktor komunikasi dan sumber daya. Pemerintah Kota Depok harus dapat memberikan komunikasi dan penjelasan mengenai alasan mengapa Dinas Pendidikan Kota Depok belum melaksanakan sepenuhnya pembinaan PAUD formal dan nonformal satu atap kepada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok juga harus memperhatikan sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan program PAUD secara kualitas dan kuantitas.

The focus of this paper is Analysis on factors influencing the government of Depok City early childhood education program implementation. The study based on George Edward III’s theory related to factors influencing public policy implementation. The result of this study indicates that the government’s programs are well implemented although there are some obstacles related in communication and resources in the process. The government of Depok City should explain why District Education Office not entirely conducting the formal and informal Early Childhood Education guidance for teachers and educators in Depok City under one roof. The government of Depok City should also consider the number and quality of human resources available needed to the program implementation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilakukan untuk mengimplementasikan pendekatan bahasa holistik (whole language approach) sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia 5-6 tahun di PAUD Non Formal. Sebagaimana lazim diketahui, masyarakat awam umum menyempitkan aspek pembelajaran berbahasa hanya pada salah satu bagian kecil perkembangan bahasa meliputi membaca dan menulis. Di sisi lain, pendekatan whole languange belum banyak diketahui apalagi diterapkan di dalam pembelajaran berbahasa awal anak usia dini di PAUD Non-Formal, padahal apabila diimplementasikan secara benar dan konsisten pendekatan ini mampu menumbuhkan minat literasi (keaksaran) anak secara alamiah dan menyenangkan. Whole languange telah diterapkan dalam pembelajaran berbahasa anak usia dini di negara-negara maju yang memiliki minat literasi tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) dengan memberikan tindakan pada setiap siklus mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Non Formal Mawar Tangerang Selatan pada bulan Januari sampai Juli 2014. Subjek penelitian ini terdiri dari 10 orang anak usia 5-6 tahun yang dipilih berdasar hasil observasi pra siklus. Hasil observasi diolah melalui tekhnik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu mencari persentase dan nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa awal yang diperoleh melalui observasi, interview, dan diskusi, serta kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan whole language yang meliputi immertion, demonstration, expectation, responsibility, employment, approximation, and feedback dapat meningkatkan kemampuan membaca awal anak usia dini. Berdasarkan observasi pada pra siklus pada awalnya persentase kemampuan membaca permulaan anak masih sebesar 30,25%. pada siklus I setelah dilakukan tindakan sebanyak 7 kali pertemuan diperoleh peningkatan persentase menjadi sebesar 85,50%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan persentase kemampuan membaca dari hasil observasi pra siklus sebesar 55,25%. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pendekatan whole languange dapat dijadikan sebagai pengembangan model pembelajaran berbahasa awal anak usia dini 5-6 tahun di PAUD Non Formal, karena sifatnya yang alamiah dan menyenangkan serta seusia dengan tahapan perkembangan anak."
JPUT 15:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>