Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahmi Basyah
"Dalam lingkungan kerja yang sangat kompetitif, tekanan kerja seringkali dialami seseorang setiap hari. Para tenaga penjual asuransi umum atau agen di PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 juga menghadapi tantangan berat sebagai akibat tekanan kerja. Melalui penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa karakteristik kepribadian berupa tingkat optimisme dari seorang tenaga penjual asuransi umum atau agen dapat ditransformasi kedalam sikap yang baik menuju bekerja dibawah tekanan kinerja dan bekerja mencapai target kinerja penjualan. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuisioner. Subjek penelitiannya adalah para tenaga penjual asuransi umum atau agen di PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967. Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa para agen yang memiliki tingkat optimisme yang tinggi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja. Tekanan kerja dan usaha kerja dapat menjadi media perantara yang turut mempengaruhi kinerja, dimana para agen yang memiliki tingkat optimisme yang tinggi akan sangat merasakan secara signifikan pengaruh tekanan kerja dan usaha kerja bagi peningkatan kinerja mereka.

In a keen competitive work environment, it is very difficult for an outsider know the pressure from work every employee has to face everyday. The general insurance salesmen or agents in PT Bumiputeramuda 1967 General Insurance may face critical challenges because their pressure from work. It is hoped that we could understand through the research if the personality characteristics of the degrees of optimism of general insurance salesmen or agents can be transformed into better attitude toward work under the pressure of performance and works to achieve good sales performance. This research adopted questionnaire survey method. The subjects were general insurance salesmen or agents in PT Bumiputeramuda 1967 General Insurance. We found that the degree of optimism had significant effects on their performance and the medium effects of pressure from work that might be used by the agents had significant effect on performance. The agents who had higher degree of optimism might take advantage of the medium effects of work pressure and work efforts to affect significantly their performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T27195
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahirul Mursid
"Pembentukan bodi kendaraan (mobil) dengan proses press tentunya banyak terjadi bengkokan-bengkokan dengan jari-jari tertentu sesuai desain dari perusahaan masingmasing. Dari bengkokan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan struktur mikro dan tegangan sisa, dimana pada akhirnya terpengaruh terhadap sifat mekanis dan kecepatan korosi.
Dilakukan penelitian tentang pengaruh proses press fanel roof ( salah satu bagian bodi kijang) di Toyota Astra Motor, yaitu melakukan pengepresan lembaran plat SPCD dengan merubah arah roll 00; 25°;90 dan jari-jari bengkokan yang terbentuk adalah 0 mm ;15,6 mm ; 22mm ; 27.8 mm ; 38mm.
Didapatkan hasil bahwa pada arah roll 25°kekuatan tarik kekuatan luluh dan kekerasannya paling tinggi juga diikuti dengan meningkatnya laju korosi. Untuk jari - jari kelengkungan 27,8 mm ; 38 mm di dapatkan kekerasan dan kekuatan tarik yang tinggi dan laju korosinya rendah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Priambodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan dan kecepatan pada fluida laminer yang terdapat dalam Persamaan Bernoulli serta mendesain dan membuat rancang bangun pengukuran debit fluida menggunakan metode alat tabung venturi dan orifice plate. Penelitian menggunakan data kuantitatif dengan mengambil data berupa pengukuran tekanan yang terjadi pada alat tabung venturi dan orifice plate. Sensor MPXV7002DP digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur perbedaan tekanan yang mengeluarkan data analog sehingga harus diolah terlebih dahulu menjadi data tekanan dengan menanamkan fungsi transfer ke dalam Mikrokontroler ATmega8 sebagai media akuisisi data yang diberikan oleh Sensor MPXV7002DP. Data kuantitatif terdiri dari tekanan, debit, dan kecepatan fluida yang berbentuk grafik. Pengolahan dari data tersebut menghasilkan hubungan antara tekanan dan kecepatan yang berupa akar dari ΔP dan nilai massa jenis fluida cair (air) yang digunakan sebesar 1.000,208 kg/m3.

The main purpose of this research is to observe the relation between pressure and velocity of a laminary fluid using Bernoulli?s formula and to design a prototype of flow measurement device using venturi tube and orifice plate. This research is conducted by gathering quantitative data such as pressure within the venturi tube and the orifice plate. The MPXV7002DP sensor which is used to measure the pressure difference has an analog output so it has to be converted into pressure data using a transfer function embedded in the ATmega8 microcontroller. The quantitative data measured are pressure, flow, fluid velocity, and are visualized using graphs. Data processing yields a relationship between pressure and velocity which is the square root of ΔP and the density of the fluid used (water) was 1.000,208 kg/m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Firdaus Jaya Permana
"Tujuan penelilian ini adalah untuk mengetahui pcngaruh lingkungan kerja, motivasi keija, ability perawat terhadap kinerja pcrawat. Dirnana kinerja perawal merupakan variabel terikat dan Iingkungan kerja, motivasi kerja serta ability perawat menjadi variabel bebas. Dalam penelitian ini digunakan studi korelasi dengan pendekatan analisis korelasi, regresi Iiniar sederhana dan regresi liniar ganda sei-ta analisis jalur, mcnggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian.
Pada penelitian ini didapat hasil bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara signiiikan terhadap motivasi kerja (17%) yang tercapai pada tingkat signifikansi 0. = 0,000 Lingkungan kexja berpengaruh secara signiiikan terhadap kinerja perawat (29,69%), yang tercapai pada tingkat signifikansi or. = 0,000. Motivasi kerja berpengaruh secara signiiikan terhadap kincrja perawat (69,39%), yang tercapai pada tingkat signinkansi <1 = 6,000 Abilinf pezawat berpengar'.:h seem. signitiknn ierhadap kinezja perawat(53,73%), yang tercapai pada tingkat signifikansi 0. = 0,000. Ability perawat berpengaruh secar signitikan terhadap motivasi kezja (56,l%), yang tercapai pada tingkat signitikansi on == 0,000. Lingkungan kerja, motivasi kerja, dan ability perawat secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perawat (76,2%), yang secara sthtislik kebermaknaannya terjadi pada tingkat 0. = 0,001 untuk Iingkungan kerja, a= 0,000 untuk motivasi kerja , dan or. = 0,02I untuk ability perawat.
Pada penelitian ini didapatkan kcsimpulan bahwa seluruh hipotesis yang dirancang tclah terbukti secara signifikan dan model yang diajukan penulis sebagai kerangka konsep dapat dipergunakan untuk model analisisjalur pengaruh lingkungan kerja, motivasi kerja, dan abiliry perawat terhadap kinerja perawat di Rumah Sakil Umum Kota Bekasi.

The aims of this research were to investigate the effects of Work Environment, Work Motivation, and Nurse Ability to Nurse Perfonnance. Wheter Nurse Perfomance such as dependent variable and Work Environment, Work Motivation, Nurse Ability as independent variables. 4 Four methods were used in this research, i.e. Correlation analysis, Simple regression, Multiple regression, and Path Analysis approaches, with questionare as a research instrument.
The results of this research _indicated that work environment gave significant effect to work motivation (17%) in level of o. = 0,000. Work environment gave significant effect to nurse performance (29,69%) in level of or = 0,000. Work motivation gave significant effect to nurse performance (69,39%) in level of a = 0,000. Nurse ability gave significant effect to nurse performance (53,73%) in level of ot = 0,000. Nurse ability gave significant effect to work motivation (56,l%) in level of or = 0,000.Work environment, work motivation, and nurse ability gave significant simultaneous effects to nurse performance (76,2%) in differences level of ot, wheter work environment in ot = 0,00l, work motivation in o. = 0,000, and nurse ability in <1 =o,o21.
The conclusion of this research that all of hypothesis design were accepted, and path analysis model can be used as a path analysis model of effects of work environment, work motivation, and nurse ability to nurse performance in Bekasi District General Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zubair
"The goal of research is to know the relation between compensation, work performance with workers product at Asuransi Bringin Sejahtera Arta Makmur. Population is all workers at the company. which have 62 respondents. The technique of collecting data use primary data within questioner distributed to the each of respondent, an the instrument of analyzing that is used in this research is correlation test. The test has been used to see the whether or not there is a relation between variable compensation, work performance and workers products. Mean while, the method for this research is "Rank Spearman Correlation Coefficient".
Generally, the result of this research explains that compensation system at PT Asuransi Bringin Sejahtera Arta Makmur has a positive relation with the workers product in compare to the relation of workers performance with worker product of PT Asuransi Bringin Sejahtera Arta Makmur. And in the fact, either the compensation has a positive relation with the worker performance even a little.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Supriyanto
"ABSTRAK
Aktivitas pengambilan keputusan hampir setiap saat kita lakukan ketika
kita dihadapkan pada suatu masalah atau alternatif pilihan. Untuk situasi
keputusan yang sifatnya kurang penting dan rutin sehari-sehari, kita dapat
menentukan alternatif melalui judgment yang sederhana. Namun untuk situasisituasi
yang memiliki kompleksitas lebih tinggi dan sifatnya jangka panjang,
seperti memilih jurusan dalam pendidikan atau menentukan bidang pekerjaan
dibutuhkan suatu prosedur yang sistematis agar diperoleh hasil optimal.
Carrel dkk.(1992), Hom & Griffeth (2001), Harvey & Stalker (2002)
menyatakan bahwa keputusan individu untuk pindah kerja (turnover) merupakan
suatu proses yang kompleks. Penyebab-penyebab yang mendasari keputusan
pindah kerja ini melibatkan faktor internal dan eksternal. Mobley (1982),
mengelompokkan faktor-faktor penentu dari pindah kerja ke dalam 4 faktor
umum, yaitu: faktor ekonomi eksternal, faktor keorganisasian, faktor individual
yang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktor individual yang tidak berkaitan
dengan pekerjaan. Dalam pandangan Mobley (1982) keputusan pindah kerja
merupakan hasil dari rangkaian proses kognitif dimana faktor ketidakpuasan
terhadap pekerjaan turut menentukan keputusan individu untuk pindah kerja. Ia
mengembangkan model teoritis dari proses pengambilan keputusan pindah kerja
yang tersusun dalam tahapan-tahapan. Model teoritis ini mengasumsikan bahwa
individu secara rasional mengikuti proses (tahapan-tahapan) yang berurutan ketika
mereka memutuskan pindah kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
faktor-faktor yang dipertimbangkan individu dalam memutuskan pindah kerja,
proses (tahap-tahap) yang dilalui individu dalam pengambilan keputusan pindah
kerja, dan hasil pengambilan keputusan pindah keija, Peneliti menggabungkan 2
pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel
penelitian ini adalah karyawan dari perusahaan yang pernah melakukan pindah kerja, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Occidental sampling.
Jumlah sampel penelitian kuantitatif sebanyak 40 orang, sementara itu untuk
penelitian kualitatif 3 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Kuesioner penelitian
terdiri dari 3 bagian, yaitu: bagian A, mengukur faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam memutuskan pindah kerja; bagian B, mengukur tahaptahap
pengambilan keputusan pindah kerja, dan bagian C yang mengukur hasil
pengambilan keputusan pindah kerja. Untuk mengukur tahap kepuasan kerja,
digunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) di kuesioner bagian BI.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor keorganisasian menjadi
pertimbangan pertama dalam memutuskan pindah kerja, disusul dengan faktor
ekonomi eksternal, faktor individual yang berkaitan dengan pekerjaan, dan faktor
individual yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Terdapat 55,0% subyek yang
cenderung melalui tahap-tahap pengambilan keputusan pindah kerja yang rasional
sesuai dengan model teori Mobley (1977). Saat bekeija di perusahaan yang
terakhir, mayoritas subyek mengalami kepuasan kerja yang rendah terhadap aspek
ekstrinsik dari pekerjaan. Sementara itu terhadap pekerjaan secara menyeluruh
dan aspek intrinsik dari pekerjaan, tingkat kepuasan keija subyek tergolong
sedang. Ketidakpuasan ini bagi 80% subyek cenderung menimbulkan pikiran
untuk pindah kerja. Terdapat 75% subyek yang cenderung mencari pekerjaan
alternatif saat memutuskan pindah kerja dan 85% subyek cenderung mengevaluasi
pekerjaan alternatif ketika mengambil keputusan pindah kerja. Sementara itu,
subyek yang cenderung membandingkan pekerjaan alternatif dengan pekerjaannya
yang terakhir sebanyak 82,5%. Keputusan pindah kerja yang telah dilakukan
subyek menghasilkan keputusan yang memuaskan. Artinya keputusan pindah
kerja dari perusahaan terakhir ke perusahaan alternatif memberikan hasil yang
cenderung cukup tepat, cukup sesuai dengan harapan, cukup benar dan cukup
menguntungkan bagi subyek penelitian.
Penelitian kualitatif menunjukkan bahwa 3 subyek melalui proses-proses,
dan rentang waktu yang berbeda dalam mengambil keputusan pindah kerja. Dua
subyek cenderung rasional saat memutuskan pindah kerja dengan melalui tahaptahap
model pengambilan keputusan pindah kerja Mobley (1977). Sementara itu 1
subyek cenderung tidak melalui. Ketiga subyek mengalami ketidakpuasan
terhadap pekerjaan saat bekerja di perusahaan terakhir, namun ketiganya
mempunyai intensitas yang berbeda untuk melakukan pindah kerja. Keputusan
pindah kerja pada subyek yang tidak melalui tahap-tahap pindah kerja dari
Mobley (1997), menghasilkan keputusan yang kurang optimal. Sementara itu,
bagi 2 subyek yang melalui, keputusan pindah kerja ke perusahaan alternatif
menghasilkan keputusan yang memuaskan,
Untuk memperoleh hasil optimal dalam mengambil keputusan pindah
kerja, disarankan individu melalui prosedur-prosedur yang lebih rasional yaitu
dengan mengumpulkan informasi yang relevan, mempertimbangkan faktor-faktor
yang berkaitan, serta menilai dan membandingkan keuntungan-keuntungan
maupun kerugian-kerugian dari setiap aspek pekerjaan."
2004
S3322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humuntar Russell N.H.
"Tekanan surge dan swab merupakan fenomena yang selalu terjadi pada operasi pengeboran baik di darat maupun di laut. Fenomena ini muncul pada saat pipa pengeboran diturunkan dan diangkat ke dalam dan ke luar sumur pengeboran. Besar tekanan surge dan swab yang berlebihan dapat menyebabkan permasalahan serius, seperti loss circulation, kerusakan formasi, kick, dan blowout. Sehingga diperlukan manajemen tekanan pengeboran yang baik untuk mencegah permasalahan ini terjadi.
Studi teoritis dan lapangan telah menunjukkan baik tekanan surge dan swab dipengaruhi oleh kecepatan angkat/turun pipa, geometri lubang sumur, jenis aliran fluida, dan konsentris atau tidaknya pipa. Tulisan ini menunjukkan hasil studi eksperimen skala laboratorium yang mengarah kepada pengaruh karakteristik fluida dan geometri dari pipa dengan sumur terhadap tekanan surge dan swab.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pipa akrilik dengan diameter dalam 56 mm dan pipa besi dengan diameter 34 mm yang dapat bergerak vertikal dengan menggunakan sistem angkat dengan kecepatan yang dapat diatur. Ekperimen dilakukan dengan menggunakan air dan fluida polimer. Prediksi model dilakukan dengan membandingkan model pengukuran eksperimen dan matematis. Hasil penelitian menunujukkan peningkatan konsentrasi fluida pengeboran mempengaruhi tekanan surge/swab.

Surge and swab pressure is a phenomenon that always occurs in drilling operations both onshore and offshore. This phenomenon emerges when the drill string is being lowered and lifted into and out of the well bore. Significant surge and swab pressures can lead to a number of costly drilling problems such as loss circulations, formation fractures, fluid influx, kicks and blowouts. Drilling operations require a good drilling pressure management to prevent these problems occur.
Theoretical and field studies indicate that pressure surges and swabs strongly depends on drill pipe tripping speeds, wellbore geometry, flow regime, fluid regime, and drill string concentricity or eccentricity. This paper presents results of an experimental study aimed at fluid properties and borehole geometry on surge and swab pressures under laboratory conditions.
The experiment setup consist of 56 ID (inside diameter) fully transparent polycarbonate tubing and 34 OD (outside diameter) inner steel pipe, which moves axially using speed-controlled hoisting systems. Experiment were conducted using water and polymeric fluid. Model predictions were obtained by comparing experimental measurements and mathematical model. Experimental results and model predictions confirm that fluid rheology affect the surge and swab pressures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Jusuf Susanto
"Pada setiap kerja otot akan terjadi kenaikan tekanan darah, baik itu kerja isotonik ataupun kerja isometrik. Kenaikan tekanan darah sewaktu kerja isometrik lebih tinggi daripada sewaktu kerja isotonik. Yang dimaksud dengan kerja isotonik atau kerja dinamis adalah kerja dimana terjadi pemendekan otot yang sedang berkontraksi. Sedangkan pada kerja isometrik atau statis tidak terjadi pemendekan otot.
Gerak otot-otot tubuh kita dalam kehidupan sehari-hari tidak ada yang bersifat murni isotonik atau isometrik. Pergerakan tubuh biasanya merupakan gabungan dari keduanya. Tergantung kerja yang dilakukan maka dapat lebih bersifat isotonik atau isometrik. Olahraga lari dan renang mempunyai lebih banyak komponen isotonik, sedangkan angkat besi dan push-up lebih banyak komponen isometrik.
Penyelidikan mengenai respons kardiovaskuler sewaktu kerja dinamis telah banyak dilakukan, tetapi penyelidikan mengenai respons tersebut sewaktu kerja statis belum cukup banyak. Dalam kehidupan kita sehari-hari kadang-kadang kita melakukan berbagai kerja isometrik yang bervariasi beratnya seperti mengangkat atau membawa barang yang berat, mendorong perabotan rumah tangga atau membuka pintu atau jendela yang sulit dibuka. Semuanya itu kita lakukan tanpa menyadari bahwa kerja itu dapat merupakan beban yang berat bagi jantung dan pembuluh darah terutama pada orang tua atau mereka yang berpenyakit jantung.
Di negara-negara yang mengalami musim salju seringkali dilaporkan adanya orang yang meninggal dunia segera sesudah membersihkan jalan atau halaman dari salju dengan sekop. Mereka tidak mengira bahwa bila mereka menyekop salju basah dengan kecepatan 10 x semenit selama 1 menit, energi yang dibutuhkan sama dengan naik tangga sampai lantai ke tujuh selama 1 menit. Membawa koper seberat 20 kg selama 2 menit dapat menaikkan tekanan sistolik sampai 45 mmHg dan tekanan diastolik sampai 30 mmHg.
Penggunaan alat-alat olah raga yang banyak memerlukan kerja isometrik seperti barbel dan dumbel juga mengandung resiko bagi mereka yang kesanggupan kardiovaskulernya terbatas. Apa lagi memang kegunaan alat-alat tersebut untuk meningkatkan efisiensi kardiovaskuler atau kemampuan aerobik serta kesegaran jasmani sangat terbatas. Kerja isotonik seperti berjalan atau berlari merupakan kegiatan yang rutin dikerjakan sehari-hari. Orang dengan kemampuan kardiovaskuler yang terbatas dapat segera menghentikan kegiatan itu jika merasa lelah tanpa melampaui batas kesanggupannya?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>