Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wickert, Jurgen D
Jakarta: Intermasa, 1993
726.1 WIC b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Belinda Natasya
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk kerusakan yang terdapat pada relief Lalitavistara Candi Borobudur. Tahapan penelitian dimulai dari pengidentifikasian jenis kerusakan seluruh panil relief Lalitavistara menggunakan satuan blok batu kemudian jumlah kerusakan diintegrasikan dengan adegan dan dinding candi agar diketahui dinding mana yang mengalami kerusakan terbanyak. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kerusakan di setiap dinding hampir sama dan tidak ada satupun blok batu yang tidak mengalami kerusakan.

The focus consists of the forms of damage found on the Lalitavistara’s relief of Borobudur. The first step of research is identifying the type of damage throughout Lalitavistara relief panels using the unit block of stone then it will be integrated with the amount of damage in scenes and the wall of the temple in order to know where the wall is damaged most. Research results showed average of damages on every wall in the same amount approximately and the damages occur in every block of stone."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadriana
"Cerita Garudeya merupakan salah satu cerita yang terdapat dalam kitab Adiparwa, yaitu salah satu parwa dari epos Mahabha_rata yang ditulis dalam huruf dan bahasa Jawa Kuna. Kitab menurut P.J. Zoetmulder ditulis sekitar abad 10 M atau pada masa pemerintahan Sri Dharmawangsa Teguh. Inti cerita terutama mengu_raikan tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh Garuda untuk mene_bus sang ibu (Winata) yang diperbudak oleh Kadru. Penggambaran cerita ini dalam bentuk relief ditemukan pada bagian belakang dari kaki candi Kedaton yang terletak di Probo_linggo (Jawa-Timur). Candi ini didirikan pada tahun 1370 M. Jarak waktu yang panjang dari kedua data seni sastra dan seni rupa ini mendorong penulis untuk mempertanyakan hubungan dart keduanya. Dalam penelitian ini relief digunakan sebagai data utama, sedang teks cerita Garudeya adalah data banding. Pada tahapan analisis penulis menggunakan ketentuan-keten_tuan di dalam Ikonografi Hindu sebagai data bantu dalam mengiden_tifikasi tokoh dan adegan yang terdapat pada relief. Hasil iden_tifikasi ini kemudian digunakan dalam telaah perbandingan dengan teks cerita Garudeya, Tahap akhir dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa antara relief Garudeya dengan teks cerita yang terdapat dalam Adiparwa terdapat hubungan dekat. Kesembilan adegan yang terdapat pada relief menunjukkan kesamaan-kesamaan dengan sembilan adegan yang terdapat pada teks cerita Garudeya. Selain itu terdapat pula perbedaan dalam memilih adegan yang dipahatkan ataupun diuraikan. Gambaran adegan pada relief ternyata dititik beratkan pada satu episode cerita dalam teks, yaitu usaha-usaha Garuda dalam menebus atau melepaskan diri sang ibu dari perbudakan. Hal ini mungkin berkaitan dengan pembangunan candi itu sendiri sebagai tempat memperingati orang-orang yang telah wafat dan diharapkan telah mencapai moksa dengan melaksana_kan pelepasan diri secara sempurna. Di samping itu penelitian ini juga berusaha memperlihatkan bahwa ikonografi dan teks cerita memiliki peranan penting dalam mengidentifikasi relief"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fontein, Jan
Amsterdam: North-Holland , 1989
731.549 FON l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Simangambat temple was reported by Schnitger, a Dutch Schola, in 1935. At that time Simangambat was already became a brick ruins , some of sandstones were bare a very beautiful relief . In 2008 and 2009 a team from National research and development center for archeology and Medan archaelogical office tried torevealed all of things about Simangambat, its architecture, religious,art and style."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Story's relief is a combination of narrative and visual art which function as a communication media for people in the past. It moreover consist of social culture information , story's relief has also left tracks of the methode of an artist for framing the story in visual form. One thing that insteresting in this regard is time dimension visualization. Time dimension is extremely difficult visualized in the form of images without any in the form of the verbal. Yet, the artist of the past were able to overcome these problems by way of a typical visualization without including any verbal information."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
""Sudah menjadi kebiasaan untuk mengawali suatu disertasi dengan pertanggungan-jawab moril, berupa ucapan terima kasih dan pernyata-an penghargaan kepada mereka-mereka yang back secara langsung mau_pun tidak langsung telah membantu terlaksananya penyusunan naskah disertasi tersebut. Bahwa menuruti kebiasaan yang kami maksud itu tidak semudah nampaknya, kami rasakan benar setelah kini tiba saatnya untuk me_nyudahi telaah ini dan menyajikan hasilnya. Usaha yang memakan wak_tu lebih dari 15 tahun telah menimbun sejumlah besar nama-nama,yang masing-masing berhak dan harus kami dahulukan. Memang, usaha kami ini tidak mungkin terlaksana dan kami akhiri tanpa adanya bantuan yang luar biasa banyaknya, meskipun hal ini lama sekali belum berarti bahwa hasilnya sudah sesuai dengan bantuan yang telah kami teri_ma itu. Kiranya tidak memperkecil peranan satu pihak pun, kalau ucapan terima kasih itu pertama-tama kami tujukan kepada tiga alamat, yaitu: Lembaga Purbakala, Promotor, dan East-West Center. Lembaga Purbakala adalah tempat diri kami mendapatkan latihan yang sangat luas lagi mendalam untuk menangani segala macaw masa_lah kepurbakalaan, balk yang bersifat teknis dan ilmiah maupun yang bersifat administratif dan organisatoris. Tambahan pula, melalui Lembaga itulah kami dapat memperoleh dan menghimpun bahan-bahan fang kami perlukan untuk telaah ini.Promotor dapat juga kami golongkan sebagai ""lembaga"" pula, lalam' arti bahwa promotorlah yang memungkinkan dapatnya hasil te_aah ini dituangkan dalam bentuk disertasi. Barangkali kurang la_im untuk mengucapkan terima kasih - apalagi menyatakan penghar_aan - kepada promotor, tetapi soalnya menjadi lain kalau keadaan_ya bersifat khusus. Dan memang demikianlah nyatanya. Dengan tidak Tanya gurubesar dalam bidang ilmu purbakala maka sulit sekali bagi tmi untuk mendapatkan seorang promotor yang tidak saja secara _""
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1974
D1632
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hogarth, D. G.
London: Oxford University Press, 1950
930 HOG a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan
"Penelitian yang membahas masalah pengangkutan dengan relief candi Borobudur sebagai sumber utama, belum pernah dibahas secara mendalam oleh pers ahli arkeologi. Pengamat_an secara khusus atas relief yang menggambarkan alat angkutan di candi Borobudur, mungkin dapat dijadikan petunjuk yang berguna bagi pendalaman pengetahuan mengenai masalah transportasi masyarakat Jawa Kuno pada masa lalu.Dalam pembahasan, selain mempergunakan relief candi Borobudur yang menggambarkan alat angkutan darat sebagai sumber utama, juga dipergunakan prasasti, sumber naskah, dan sumber arkeologis sebagai data pembanding dan penunjang. Penanganan data selanjutnya, dirangkaikan dengan pengelom_pokan taksonomi untuk membentuk sejumlah tipe alat angkut_an dari data utama, dan tipe golongan pemakai serta tipe kegiatan berdasarkan data banding. Kemudian masing-masing satuan analisis tersebut dipadukan dan ditafsirkan lebih lanjut melalui analisis konteks.Berdasarkan pengamatan, dapat ditafsirkan bahwa alat angkutan telah mempunyai peranan dalam masyarakat Jawa Kuno pada masa candi Borobudur berfungsi. Meskipun pengamatan atas penggambaran alat angkutan pada relief yang ada tidak seluruhnya dapat menggambarkan hal-hal yang berkenaan dengan penggunaan alat angkutan, tetapi umumnya penggambaran alat angkutan pada relief dapat dianggap menunjukkan adanya pola yang teratur antara bentuk alat angkutan dengan golongan pemakai dan, jenis kegiatan yang menggunakannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S12132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Abimanyu Wihastomo
"Relief Karmmawibhangga memberikan penjelasan teoritis yang diilustrasikan dengan banyak contoh tentang cara kerja Hukum Sebab Akibat atau karma. Dari total 160 panil pada relief Karmmawibhangga didapati sebanyak 85 panil yang menggambarkan bangunan beratap kanopi. Setiap panil tersebut bukan hanya menggambarkan satu bangunan kanopi saja, melainkan juga menggambarkan dua bahkan tiga bangunan kanopi pada satu panil yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran lebih lanjut mengenai representasi sosial dari masyarakat yang digambarkan pada relief Karmmawibhangga berdasarkan perbedaan bentuk atap kanopi. Metode penelitian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi. Atap kanopi pada relief Karmmawibhangga digambarkan dengan enam jenis bentuk, yaitu bentuk lonceng, pelana, perisai, datar, lengkung, dan siku. Bangunan kanopi tersebut juga disertai dengan penggambaran tokoh serta adegan yang berada di dalam dan di sekitar bangunan. Keterkaitan antara bentuk-bentuk atap kanopi, penggambaran tokoh, dan penggambaran adegan menghasilkan tentang setiap bentuk atap kanopi yang dapat merepresentasikan kedudukan sosial dari masyarakat yang tergambarkan pada relief Karmmawibangga.

The Karmmawibhangga relief provides a theoretical explanation illustrated with many examples about how the Law of Cause and Effect, or karma, works. Out of the total 160 panels in the Karmmawibhangga relief, 85 panels depict buildings with canopies. Each of these panels not only shows one canopy building but also depicts two or even three canopy buildings on the same panel. This research aims to obtain a further understanding of the social representation of the society depicted in the Karmmawibhangga relief based on the different shapes of canopy roofs. The research method was carried out in three stages: data collection, data analysis, and interpretation. The canopy roofs in the Karmmawibhangga relief are depicted in six types of shapes: bell, saddle, shield, flat, curved, and angular. These canopy buildings are also accompanied by depictions of characters and scenes in and around the buildings. The correlation between the shapes of the canopy roofs, the depiction of figures, and the depiction of scenes suggests that each form of canopy roof can represent the social status of the community depicted in the Karmmawibhangga relief."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>