Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryo Budiwidarto
"Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II adalah organisasi publik, yang menjalankan dan mendukung visi misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan yaitu terselenggaranya program pemerintah dan pelayanan umum kepada masyarakat. Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton : 1996 adalah merupakan konsep untuk penilaian kinerja, dengan memasukkan non perspektif keuangan, yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, proses operasi intenal, pelanggan, disamping perpektif keuangan itu sendiri.
Dalam Penilaian kinerja organisasi publik, penilaian kinerja non perspektif keuangan merupakan tujuan pokok dari organisasi, terutama perspektif pelanggan/mitra kerja. Tujuan utama organisasi publik bukan untuk memaksimalkan keuntungan secara finansial (laba) akan tetapi keseimbangan antara pertanggungjawaban finansial (anggaran yang disediakan) dengan yang digunakan, yang mengambarkan target program yang terlaksana dengan jumlah anggaran yang tersedia selama proses operasi internal, dan pelayanan yang berlangsung.
Penelitian terhadap Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II mengunakan metode analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran setiap variabel yang dinyatakan dalam kuesioner terhadap pelayanan, proses operasi internal, pertumbuhan dan pembelajaran. Adapun hasil analisis terhadap penilaian kinerja secara keseluruhan dalam adalah baik dengan total skor 57 dengan rincian sebagai berikut :
1). Kinerja pertumbuhan dan pembelajaran organisasi berada dalam kondisi cukup baik dengan total skor 9
2). Kinerja proses operasi internal organisasi berada dalam kondisi yang baik dengan total skor 11
3). Kinerja pelanggan yang dilayani organisasi berada dalam kondisi yang sangat baik dengan total skor 25
4). Kinerja keuangan organisasi berada dalam keadaan yang effisien dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam kondisi yang cukup baik dengan skor 10 Dimasa mendatang Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II sebagai organisasi publik harus terus menerus meningkatkan kinerja khususnya kinerja pelanggan dengan terus meningkatkan pelayanan kepada mitra kerja dan kinerja operasi internal organisasi dengan didukung sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan pengetahuan serta bermoral tinggi tanpa mengesampingkan tugas pokok dan fungsi

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II is a public organization who runs and supports the vision and mission of The Directorate General of Treasury that is the implementation of government?s programs and services for the public. Balanced Scorecard which is introduced by Kaplan and Norton: 1996 is a method of evaluating performances that includes non-financial perspective, such as learning and growth, customers, internal operating process, along with financial perspective.
In appraising public organization?s performance, assessment on nonfinancial perspective is the major approach, particularly customer?s or client`s perspectives. The ultimate goal of a public organization is not maximizing financial profit but balancing financial responsibility between provided funds and spent funds that points up the accomplishment of the target programs compared with the available funds throughout the internal operating process and the delivering of the service.
Research on Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II utilizes the descriptive analytic method which is used to study the research variables which are applied in the questionnaire. Those research variables are service, internal operating process, and learning and growth. Moreover, the finding of the analysis of the overall performance assessment is good with total score 55 which is dispersed as follows:
1. Performance of the organization`s learning and growth is in enough condition with total score 9
2. Performance of the organization`s internal operating process is in good condition with total score 11
3. Performance of the organization`s service is in exelent condition with total score 25
4. Performance of the organization`s finances is efficient and accountable is in enough condition with total score 10
In the future, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta II as a public organization should continuously increase its performance especially service?s performance by consistently increasing service to the clients and performance of internal operating process which are supported by human resources that have knowledge, skill and high morale without disregarding main duty and function."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Uli Sintong
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dan efikasi diri dengan kinerja pegawai pada Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI. Iklim organisasi merupakan semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia dalam suatu organisasi yang mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas keorganisasiannya, yang diukur berdasarkan dimensi otonomi, kebersamaan, kepercayaan, tekanan, dukungan, pengakuan, kewajaran dan inovasi. Efikasi diri adalah evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri atas kemampuannya melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, dan menggerakan motivasi yang diperlukan untuk keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang diukur dengan indikator: besaran, kekuatan dan generalitas. Sementara kinerja pegawai adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan seseorang dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan diukur dengan indikator: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, dan perencanaan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Sampel yang digunakan sebanyak 93 orang yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik non parametrik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim organisasi dan efikasi diri memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pegawai P3DI Sekretariat Jenderal DPR RI. Hasil ini memberikan arti bahwa semakin baik iklim organisasi dan semakin tinggi efikasi diri, maka semakin baik kinerja pegawai; sebaliknya semakin buruk iklim organisasi dan semakin rendah efikasi diri, maka semakin buruk kinerja pegawai. Dengan demikian iklim organisasi dan efikasi diri menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu adanya pembenahan terhadap iklim organisasi dan efikasi diri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan kompetensi komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosional, peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan, memberikan pekerjaan sesuai deskripsi tugas, mengusahakan penghargaan kepada para pegawai yang berprestasi, dan penerapan sistem kompensasi yang adil, dan menjadikan sikap inovatif sebagai budaya dan filosofi organisasi. Sementara untuk meningkatkan efikasi diri perlu adanya pemberian pemahaman terhadap pegawai tentang efikasi diri, mulai dari pengertiannya, manfaatnya sampai cara-cara untuk meningkatkannya dan mengadakan pelatihan khusus untuk meningkatkan efikasi diri pegawai.
The research objective is to examine the influence of organizational climate and self efficacy on personel performance at Centre for Research and Processing Data and Information of Secretariat General of DPR RI. Organizational climate refers to all environment aspect that people face in an organization that influenced someone in doing his organization task, which could be measured by dimension of autonomy, cohession, trust, pressure, support, recognition, fairness, innovation.
Self efficacy is the evaluation of self capabilities in doing the tasks, to achieve the goals and drives motivation to get succeed in doing the tasks that could be measured by indicators of sizing, strong and generality. Meanwhile, personel performance is a self-adjusment of work prestigious that someone had shown to achieved the goals that could be measured by indicators of speedy, quality, services, values, interpersonel skill, mentality for succeed, openness to change, creativity, communication skills, initiative, and organizational planning.
This research using quantitative approach and explanative method. The samples are 93 and using sensus techniques. Collecting datas were using questionaires and nonparametric statistic. The results shown that organizational climate and self efficacy have a positive and significant influence to the personel performance at P3DI of Secretariat General of DPR RI, either itself or together. It means that as good as the organizational climate and high of self efficacy is, the performance also be good and vice versa. So, organizational climate and self efficacy are significant factors to increase performance.
Based on the result of research, it is important to improve the organizational climate and self efficacy. It is important to develop competence in interpersonal communication and emotional intelligence, to improve human competence by training, giving tasks depend on job description, giving rewards and implementing justice compensation, and making innovative attitude as philosophy and organizational culture. Meanwhile, it is important to know and giving dissemination and specific training to increase personel self efficacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25831
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati
"Tesis ini membahas pengukuran kinerja sektor publik dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif pelanggan, keuangan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Objek penelitan dalam tesis ini adalah RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja RSUD Dr. Moewardi pada tahun 2010 dengan menggunakan empat perspektif dalam metode Balanced Scorecard. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan antara lain: (1) perlunya peningkatan peralatan, sarana dan prasarana rumah sakit, (2) segera mengintegrasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, dan (3).segera memberlakukan sistem kehadiran dengan mesin sidik jari bagi seluruh pegawai rumah sakit.

This thesis discusses the measurement of public sector performance by using Balanced Scorecard that includes four perspectives namely the customer perspective, financial, internal business processes, and learning and growth. Object of research in this thesis is RSUD Dr. Moewardi Surakarta defined as "BLUD".
This study aims to measure the performance of RSUD Dr. Moewardi in 2010 by using the four perspectives of the Balanced Scorecard method. This type of research used is quantitative descriptive research.
The results suggest, among others: (1) the need to improve equipment, facilities and infrastructure of the hospital, (2) immediately integrate the Hospital Management Information System, and (3) immediately enforce attendance system with fingerprint engine to all employees of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29982
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Saifuddin
"Tesis ini membahas dan meneliti penerapan pengukuran/evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard pada Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta (KPPBC SH). Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, yakni bagaimana penerapan evaluasi kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Soekarno Hatta?. Tesis ini disusun berdasarkan kerangka teori Balanced Scorecard yang dipopulerkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, dengan tujuan untuk menilai kinerja KPPBC SH dalam empat perspektif Balanced Scorecard yakni perspektif Finansial, perspektif Pelanggan, perspektif Proses Bisnis Internal, dan perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, dengan pengumpulan jenis data baik primer maupun sekunder. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan kuisioner. Ukuran yang menjadi operasionalisasi variabel meliputi; pertumbuhan penerimaan Bea Masuk, tingkat pengeluaran dan efisiensi untuk perspektif finansial; customer acquisition, customer retention dan customer satisfaction untuk perspektif pelanggan; waktu tunggu dan kinerja pelayanan untuk perspektif proses bisnis internal; dan peningkatan kapabilitas dan kepuasan pegawai untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam tesis ini dilakukan survey untuk mengukur kepuasan pelanggan dan kepuasan pegawai. Untuk kepuasan pelanggan digunakan purposive sampling, dan untuk survey kepuasan pegawai digunakan teknik Stratified Random Sampling.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kineja KPPBC SH yang diukur berdasarkan empat perspektif dalam Balanced Scorecard dengan empat perspektif telah menunjukkan kinerja yang cukup baik. Kinerja perspektif Finansial memperoleh nilai tertinggi, diikuti secara berurutan perspektif Pelanggan, perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dan terakhir nilai terendah pada kinerja perspektif Proses Bisnis Internal. Strategi inisiatif untuk meningkatkan kinerja KPPBC SH masih dapat dan harus ditingkatkan dalam semua perspektif, terutama perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dan perspektif Proses Bisnis Internal yang mendapat nilai terendah.

This thesis studies and explores about Performance Management based on Balanced Score Card on Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office. The question in this thesis is how performance evaluation of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office implemented based Balanced Scorecard? This thesis is arranged based on theoretical framework of the Balanced Scorecard by Robert S. Kaplan and David P. Norton. The goal of this thesis is to appraisal the performance of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office with four perspectives, are; financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective.
Type of Thesis researches descriptive and quantitative research method with primary and secondary data. The techniques of collecting data are through interviews, observations, and questionnaire. The measurement of operationalization of the variables are; revenue of import duty growth, the level of expenditure and efficiency for the financial perspective. Customer acquisition, customer retention, and customer satisfaction are for the customer perspective. Waiting time and service performances for the internal business process, and increasing the capability of employees and employee satisfaction for the learning and growth perspective. In this thesis conducted a survey to measure customer satisfaction and employee satisfaction. Customer satisfaction is used to purposively sampling and employee satisfaction survey to be used stratified random sampling technique.
The result of this research conclude that Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office performance that measured by Balanced Score Card based on four perspective is quite good. Financial perspective performance was the highest score, followed in a series customer perspective, learning and growth perspective and the last with lowest score was internal business process. Initiative strategies to enhance the performance of Soekarno Hatta Customs and Excise Inspection and Services Office is that all the perspectives on Balanced Scorecard should be continually improved so the level of performance can achieve better, even more, best condition. Learning and growth perspective and internal business process perspective as a lowest score especially.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T29097
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardian Wijayanti
"Tesis ini membahas tentang analisis kinerja RSUD Dr. Iskak Tulungagung sebagai organisasi sector public berstatus BLUD dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Dr. Iskak Tulungagung secara komprehensif dengan metode Balanced Scorecard, yang meliputi empat perspektif yaitu perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat (deskriptif) yang diwakili dengan nilai rata-rata dan distribusi frekuensi tingkat kepuasan setiap variable untuk perspektif pelanggan, proses internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan untuk perspektif keuangan digunakan analisis rentabilitas, likuiditas, solvabilitas dan cost recovery rate.
Hasil penelitian menunjukkan hasil kinerja secara umum untuk perspektif pelanggan, proses internal dan pertumbuhan dan pembelajaran adalah cukup baik dan untuk perspektif keuangan hasil kinerja secara umum sudah baik.

This thesis analyzes the performance of Dr. Iskak Tulungagung Hospital as public sector organizations stated BLUD using the Balanced Scorecard method. The purpose of this study was to analyze the performance of Dr. Iskak Tulungagung hospital comprehensively with the Balanced Scorecard method, which includes four perspectives namely the customer perspective, financial perspective, internal process perspective and learning and growth perspective.
Data analysis methods used were univariate analysis (descriptive) represented by the average value and frequency distribution of each variable levels of satisfaction for the customer perspective, internal processes and learning and growth. As for the financial perspective of the analysis used earnings, liquidity, solvency and cost recovery rate.
The results show the performance results in general for the customer, internal processes and learning and growth perspective is quite good and for the financial perspective performance results in general are good.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sihar Maringan
"PT.Asuransi Jasindo merupakan sebuah BUMN yang bergerak dalam asuransi kerugian berfungsi sebagai pemberi jasa proteksi mempunyai peranan yang sangat besar dalam perkembangan perekonomian nasional. Dampak arus globalisasi mulai dirasakan oleh dunia asuransi di Indonesia dimana persaingan bisnis semakin ketat. Dalam hal ini PT. Asuransi Jasindo dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk bangsa Indonesia dalam menggerakkan roda perekonomian.
Peranan PT. Asuransi Jasindo disektor asuransi kerugian dalam melaksanakan kegiatannya berkompetisi dengan perusahaan asuransi swasta nasional maupun patungan swasta dengan pihak asing, dituntut untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan. Namun demikian dengan selalu berpedoman pada aturan bisnis serta tidak ada kemudahan-kemudahan maupun proteksi dari pemerintah, dengan demikian hasil yang dicapai akan sangat tergantung kepada kemampuan dan kemauan dari manajemen dalam meningkatkan kinerja.
Selama ini pengukuran kinerja yang dilakukan masih memberikan perhatian besar pada aspek keuangan yang mempunyai kelemahan. Pengukuran kinerja berdasarkan data akuntansi hanya menginformasikan laporan aktivitas keuangan periode tertentu sehingga akan memuat manajemen menitikberatkan pada tindakan jangka pendek.
Pengukuran kinerja PT Assuransi Jasindo menggunakan pendekatan Balanced Scorecard meliputi empat aspek yaitu pengukuran kinerja terhadap aspek pembelajaran dan pertumbuhan, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan serta aspek keuangan. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah untuk mendapatkan aftematif pengukuran kinerja yang lebih baik dari yang selama ini telah dilakukan terhadap PT.Asuransi Jasindo. Pengukuran kinerja di PT. Asuransi Jasindo selama ini telah diwarnai dengan pendekatan Balanced Scorecard namun belum diterapkan sepenuhnya.
Dalam melakukan pengukuran kinerja ini, telah dilakukan penyebaran
kuisioner kepada Para pejabat, karyawan serta pelanggan PT. Asuransi Jasindo. Untuk pegawai dengan total populasi 964 dan sampel yang disebar sebanyak 200 dan responden yang mengembalikan sebanyak 112 . Total sampel pelanggan adalah sebanyak 500 pelanggan dan yang mengembalikan dan mengisi dengan benar sebanyak 328 responden.
Berdasarkan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard tersebut, diketahui bahwa secara keseluruhan PT, Asuransi Jasindo memperoleh skor 61 (enam puluh satu) dengan rincian, aspek pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor 22 (dua puluh dua) dengan predikat 'Baik", aspek proses bisnis internal memperoleh skor 8 (delapan) dengan predikat "Baik" dan aspek pelanggan memperoleh skor 4 (empat) dengan predikat 'Baik', sedangkan aspek hasil keuangan mendapatkan skor 27 (dua puluh tujuh) dengan predikat "baik sekali", sehingga total skor keseluruhan 61 (enampuluh satu) dari total skor maksimal 75 dengan predikat "Baik"
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depan, manajemen perusahaan harus memelakukan peninjauan kembali kebijakan yang menyangkut sisem penggajian, sistem karir, sosialisasi kibijakan yang baru dikeluarkan, sistem penghargaan dan hukuman, mewujudkan "customer satisfaction ; proses inovasi yang berkesinambungan, sesuai dengan tuntutan persaingan dan pemenuhan kepuasan terhadap karyawan dan pelanggan.

Measuring the Performance of PT. Asuransi Jasindo based on the Balanced Scorecard ApproachPT. Asuransi Jasindo is a State-owned Corporation engaging in the business of insurance services which provides protection services and play a significant role in the development of national economy. The impact of globalization flow has perceived by the insurance sector in Indonesia in which business competition has become stricter. In this case, PT. Asuransi Jasindo is demanded to be able to provide its larger contribution to Indonesia in generating its economy.
In carrying out its activities, especially relating to its role in providing the risk insurance, PT. Asuransi Jasindo has compete with some national and foreign insurance companies, which demand it to improve its performance. Nevertheless, since it is faced with some business regulation and lack of facilities and protection provided by the government, then the results which it may be achieve will greatly depend on the capability and willingness of management in developing its performance.
Up to present, the performance measurement have been emphasized on the financial aspect with some weaknesses. Performance measurement which is based on the accounting data may only present the financial report for certain periods, which will make the management to emphasize on the short-term actions.
Performance measurement of PT. Asuransi Jasindo is applied and based on the Balanced Scorecard which involve four aspects as follows: performance measurement in its relation to the learning and growth aspect. internal business process aspect, customer-related aspect and financial aspect. Performance measurement which is based on the Scorecard Balanced is intended for obtaining an alternative performance measurement which is better than the previously performed at PT. Asuransi Jasindo. Performance measurement at PT. Thus far, Asuransi Jasindo has been based on the Balanced Scorecard approach, yet it has not been fully implemented.
This performance measurement is carried out by distributing questionnaires to some officials, employees and customers of PT. Asuransi Jasindo. For the employees with total population of 964 and 200 samples distributed. Total respondents which returned the questionnaire are 112. Total samples are 500 customers and total samples returning and completing questionnaire correctly are 328 respondents.
Based on the performance measurement with balanced scorecard approach, it is known that, as a whole, PT. Asuransi Jasindo obtain the scores of sixty one (61), in which, the learning and growth aspect obtain the score of twenty two (22) with predicate "Good", internal business aspect obtain the score of eight (8) with predicate "Good", and the customer aspect obtain the score of four (4) with predicate "Good", while financial aspect obtain the score of twenty seven (27) with predicate "Very Good". Total score is, therefore, sixty one (61) of total maximum score of 75 with predicate "Good".
In order to improve the future performance of the company, the management should review all policies relating to the compensation system, career system, socialization of the program which is newly established. reward and penalty system. It should also realize the customer satisfaction, continuous innovation process which is in line with the demand of competition and satisfaction demanded by the employees and customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ningsih
"Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis dan penyelenggaraan hubungan antar lembaga, promosi dan informasi serta keprotokolan. Pengukuran kinerja yang dilakukan selama ini hanya mengukur kinerja aspek keuangan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). Pengukuran ini tidak mengakomodir output kinerja berupa jasa layanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja Kantor Perwakilan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard karena dengan pendekatan ini kinerja Kantor akan diukur melalui 4 perspektif kinerja yaitu perspektif pelanggan, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses bisnis internal dan perspektif keuangan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja Kantor Perwakilan termasuk dalam kategori baik dengan hasil pengukuran pembobotan berimbang diperoleh nilai rata-rata kinerja variabel 3,97 dan nilai kinerja akhir 79,35. Untuk mempertahankan kinerja dan meningkatkan aspek kinerja dengan nilai paling rendah maka disarankan kepada Kantor untuk mengupayakan pemberian pendidikan dan pelatihan khususnya kepada pegawai yang bertugas langsung dalam pemberian layanan dan secara umum seluruh pegawai Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Representative office of the West Java provincial government is a regional work units that have a basic task to formulate and define technical policy and the implementation of inter-institutional relation, promotions and information and protocol. Performance measurement that been done only measure the performance of the financial aspects and performance accountability of government agencies (LAKIP). This measurement does not accomodate the output performance of service. This research was conducted to measure the performance of representative office using the balanced scorecard approach because with this approach, performance will be measured through four perspectives which are costumer perspektif, learning and growth perspective, internal business perspective and financial perspective.
The results of this research indicate that overall performance of representative office is good with the measurement after a balanced weighting, obtained average values of performance variables is 3,97 and final performance values is 79,35. To maintain performance and improve aspects of performance with the lowest value, this study gives recomendation to Representative office of the West Java provincial government ti improve education and training to employees who served directly in servise delivery and in general all employees of the representative office of the west java provincial government."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28331
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Trudo Valens Matio
"Krisis ekonomi yang texjadi di tahun 1997 rnembuat PT X menyadari bahwa indikator kinerja keuangan saja tidak culcup untuk mengidentifilcasi kondisi pemsahaan, Untuk itu dibutuhkan suatu sistern yang dapat mengukur kinelja dari semua bidang pelceljaan. Balanced Scorecard mempakan sistem yang tepat digmmakan dalam perusahaan ini, yang mengukur kinelja dari 4 perspelctiil yaim perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspelctif proses bisnis intemal, perspektif pembelajaran dan perkembangan. Tujuan clari penelitian ini adalah mengukur kinexja pemsahaan dengan rancangan Balanced Scorecard yang sudah dibuaL Faktor-faktor penghambat dan pendukung kinerja juga dianalisa agar dapat memberikan masukan pada perusahaan berdasarkan hasil dari pengulcumn lcinexja. Seluruh dam dalam penelitian ini diperoleh dari interview, kuesioner dan dari data perusahaan. Untuk mengolah data digunakan telcnik-teknik pengukuran kinerja yang sesuai dengan key performance bzdicators masing-masing perspektitl untuk mendapatkan pembobotan digunakan telmik paired comparison dan kinerja keseluruhan diolah dengan sojiware Balanced Scorecard yaitu PB Views. Walaupun secara keseluruhan PT X mendapatkan nilai kinerja yang baik, tetapi beberapa key performance indicators menunjukkan hasil yang tidak memuaskan Hasil yang tidak memuaskan ini dapat menjadi faktor penghambat kinerja. Tampak bahwa key peljbrmance indicators pada proses layanan dan kapabilitas karyawan merupakan falctor yang rnenjadi penghambat kinezja. Selain itu, perspektif proses bisnis intemal dan perspektif karyawan masil terlihat lemah dan harus ditingkatkan.

The economic system which was happenned in 1997 has made PT X realized that financial performance indicator solely is not adequate to identify the company health condition- A new tool which can measure company performance moroughly and provide feedback is requierd. The alternative tool that suitable for this company need is Balanced Scorecard, as it measured performance based on 4 perspectives 1 financial, consumer, internal business process, leaming and development perspectives. The aim of this research is to measure company performance thus the result can be acquired. By using Balanced Scorecard, both inhibited and supportive factors toward company performance can be acknowledge, thus feedback can be given to company. All the data was gathered as per key performance indicators from each perspectives. It was gathered through interviews, quetionnaire and company data. Perfomance measurement tools were used for data processing, paired comparison method was used for weighting and Balanced Scorecard software produced by PB Views was used for performance measurement. Overall performance of PT X can considered as good. However some key performance indicators result are not satisfying. This unsatisfying result were performance inhibited factors. For PT X, key performance indicators in service process and employee capabilities are performance inhibited factors. Thus, intemal business process and employee perspectives in this company is still weak and needs to be improve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtar Luthfi
"Era globalisasi atau pasar bebas dapat diartikan tidak ada lagi batasan antar negara dalam perdagangan, semangat kompetisi global dengan cepat merubah teknologi, menggeser demografi, gejolak ekonomi dan kondisi dinamis lainnya yang mengisyaratkan perusahaan untuk lebih adaptif dan lincah (Walker 1992:17). Termasuk penerapan AFTA berdampak pada dominasi pelayaran asing dalam arus muatan ekspor dan impor. Globalisasi merupakan mekanisme pasar yang melibatkan semua negara internasional untuk melaksanakan transaksi, konsekuensinya setiap negara harus mampu menghadapi persaingan bebas pada semua bidang termasuk usaha angkutan lewat laut agar tidak terhempas oleh keadaan. Dalam hal ini perusahaan pelayaran nasional pada umumnya dan PT. Djakarta Lloyd (Persero) pada khususnya akan dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk bangsa Indonesia.
Peranan PT. Djakarta Llyod (Persero) sebagai perusahaan pelayaran nasional (BUMN) disektor angkutan laut dalam melaksanakan kegiatannya berkompetisi dengan perusahaan pelayaran asing yang mempunyai kapal lebih canggih dan bermodal kuat. Namun demikian selalu berpedoman pada aturan bisnis serta tidak ada kemudahan-kemudahan maupun proteksi dari pemerintah, dengan demikian hasil yang dicapai akan sangat tergantung kepada kemampuan dan kemauan dari manajemen dalam meningkatkan kinerja. Selama ini pengukuran kinerja PT. Djakarta Lloyd (Persero) dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang juga telah mempertimbangkan aspek-aspek operasional dan aspek administrasi. Hal ini memang sesuai dengan beberapa ketentuan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002.
Pengukuran kinerja PT Djakarta Lloyd (Persero) menggunakan pendekatan Balanced Scorecard meliputi empat aspek yaitu pengukuran kinerja terhadap aspek pembelajaran dan pertumbuhan, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan serta aspek keuangan. Pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard adalah untuk mendapatkan alternatif pengukuran kinerja yang lebih baik dari yang selama ini telah dilakukan terhadap PT. Djakarta Lloyd (Persero). Pengukuran kinerja di PT. Djakarta Lloyd (Pesero) selama ini telah diwarnai dengan pendekatan Balanced Scorecard namun belum diterapkan sepenuhnya.
Dalam melakukan pengukuran kinerja ini, telah dilakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada para pimpinan, karyawan serta pelanggan PT. Djakarta Llyod (Persero), dengan total kuesioner 326. Total sampling adalah 10 % dari masing-masing jumlah populasi.
Berdasarkan pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard tersebut, diketahui bahwa secara keseluruhan PT. Djakarta Lloyd (Persero) memperoleh skor 124.5 (seratus dua puluh empat koma lima) dengan rincian, aspek pembelajaran dan pertumbuhan memperoleh skor 22,5 (dua puluh dua koma lima) dengan predikat "Baik", aspek proses bisnis internal memperoleh skor 11 (sebelas) dengan predikat "Baik" dan aspek pelanggan memperoleh skor 7.5 (tujuh koma lima) dengan predikat "Baik", sedangkan aspek hasil keuangan mendapatkan skor 83.5 (delapan puluh tiga koma lima) dengan predikat "Baik Sekali".
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan ke depan, pimpinan perusahaan harus menetapkan visi dan misi PT.Djakarta Lloyd kearah yang lebih baik dan berkesinambungan, sesuai dengan tuntutan persaingan dan pemenuhan kepuasan terhadap karyawan dan pelanggan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Piping Supriatna
"Biro Umum Sekretariat Negara selaku unit kerja pengelola anggaran rutin dan penyelenggara pelayanan umum di lingkungan Sekretariat Negara belum pernah melakukan pengukuran kinerja secara menyeluruh dari berbagai aspek pengukuran. Pengukuran yang dilakukan hanya menyangkut aspek finansial saja sedangkan untuk aspek yang lainnya belum tersentuh.
Penelitian ini mencoba untuk melakukan pengukuran dengan pendekatan Balanced Scorecard, yang mengukur kinerja dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Populasi penelitian adalah pegawai Biro Umum Sekretariat Negara selaku pengelola anggaran rutin dan penyelenggara pelayanan umum di lingkungan Sekretariat Negara (347 orang), dan pelanggan/penerima layanan yaitu pegawai dan seluruh unit kerja yang mendapatkan pelayanan dari Biro Umum Sekretariat Negara (520 orang). Sebagai sampel, dari pegawai Biro Umum diambil secara acak sebanyak 45 responden, dan dari penerima layanan sebanyak 72 responden terdiri dari pejabat (eselon II, III, dan IV) serta Staf.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja Biro Umum Sekretariat Negara selaku pengelola anggaran rutin dan penyelenggara pelayanan umum di lingkungan Sekretariat Negara dengan menggunakan Balanced Scorecard adalah baik.
Kinerja perspektif keuangan hanya diukur dengan menggunakan indikator tingkat penyerapan anggaran memperoleh skor sangat baik karena daya serap anggaran untuk setiap tahunnya rata-rata mencapai 98,25%. Kinerja perpektif pelanggan/penerima layanan yang diukur dengan menggunakan indikator tingkat kepuasan pelanggan memperoleh penilaian baik dari keseluruhan unsur yang dinilai yaitu tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
Perspektif kinerja bisnis internal yang diukur dengan menggunakan indikator inovasi memperoleh nilai baik, sedangkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan memperoleh nilai cukup baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>