Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Dewan Asuransi Indonesia, 1993
304.64 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Jatmika Nurahsid
"ABSTRAK
Asuransi jiwa adalah suatu pertanggungan yang menyediakan maslahat tertentu untuk
ahli waris yang ditunjuk oleh pemegang polis setelah pemegang polis atau tertanggung
meninggal duma, atau untuk pemegang polis atau tertanggung apabila pemegang polis atau
tertanggung masih hidup pada saat masa pertanggungan asuransi berakhir.
Kinerja perusahaan asuransi jiwa seperti umumnya kinerja perusahaan-perusahaan
sektor industri latnnya dapat dilihat pada laporan keuangan yang dikeluarkan. Untuk
meningkatkan minat masyarakat umum khusunya para investor dan pemegang saham terhadap
perkembangan industri asuransi jiwa, malca unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan
perlu dibuat dengan mengacu pada kondisi saat ini, sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan menggambarkan kondisi realistis perusahaan.
Cadangan premi merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan
perusahaan asuransi jiwa. Cadangan premi adalah cadangan wajib yang harus dibentuk oleh
perusahaan asuransi jiwa untuk membayar inanfaat yang telah diperjanjikan kepada pemegang
polis dimasa yang akan datang. Cadangari premi merupakan unsur terbesar di dalam total
kewajiban (liabilities) yang terdapat dalam neraca perusahaan asuransi jiwa. Cadangan teknis
lainnya yang dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa adalah cadangan kiaim (Claim Reserve)
termasuk Incurred But Not Reported (IBNR) Reserve.
Pembentukan cadangan premi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan asuransi
jiwa di Indonesia termasuk perusahaan yang telah go public didasarkan pada metoda Statutory
Reserve yaitu metoda pembentukan cadangan premi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 48IIKMLO17/1999, yang akan menghasilkan
cadangan premi yang umumnya lebih besar dan kondisi pada saat cadangan premi dibentuk.
Hal ini berdampak pada tìngkat solvabilitas dan tingkat profitabilitas perusah asuransi jiwa
yg tidak mencerminkan kon?itisi yaiìg sebenarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut maka untuk kepentingan investor dan pemegang saham
perusahaan asuransi jiwa perlu membentuk cadangan premi yang mendekati kondlisi
sebenarnya dengan menggunakan metoda Generaly Accepted Accounting Principles Reserve
(GAAP Reserve). Pembentukan cadangan premi dengan sistem ini menggunakan asumsi
asumsi yang lebih moderat dan mendekati kondisi going concern, sehingga cadangan premi
yang dihasilkan memberikan gambaran yang realistis mengenai kewajiban perusahaan
terhadap pemegang polis.
Di Indonesia ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan cadangan premi dengan
GMP Reserve belum ditetapkan. Oleh karena itu dalam karya akhir ini dibentuk cadangan
premi dengan menggunakan US GAAP Reserve. Pembentukan cadangan premi dengan metoda
ini menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris (Best Estimate
Assumption) yang disesualkan dengan kondisi pada saat pembentukan eadangan premi.
Asuxnsi-asumsi ini disesuaikan dengan menggunakan Provision Adverse Deviation (PAD).
Untuk membandingkan hasil perhitungan cadangan premi berdasarkan metoda ini
dengan cadangan premi berdasarkan Statutory Reserve digimakan produk asuransi jiwa
berjangka kombinasi yang berasal dan sebuali penisahaan asuransi jiwa. Produk tersebut
menggunakan mata uang Dollar Arnerika Serikat dan mempunyai 3 jangka waktu asuransi
yaitu jangka waktu 12 tahun yang berisikan 116 peinegang polis, jangka waktu 15 tahun
sebanyak 41 pemegang polis, dan j angka waktu 18 tahun sebayak 60 pemegang polis.
Dengan menggunakan asumsi terbaik (Best Estimate) maka GAAP Reserve yang
dibentuk untuk jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun adalah sebesar US$
219.704,50, USS 53.567,96, dan US$ 59.534,40. Sedangkan cadangan premi yang dibentuk
dengan menggunakan Statutory Reserve untuk produk asuransi dwiguna tersebut a4alah untuk
jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun sebesar US$ 332.652,12, uss
101.859,61, dan US$ 120.696,30.
Perbedaan ini terutama disebabkan karena asumsi-asumsi yang digunakan dalam
Statutory Reserve berlaku sepanjang masa asuransi dan jauh lebih konservatif dibandingkan
dengan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris yang digunakan dalam GAAP
Reserve.
Mengingat perkembangan perekonomian yang semakin cepat dan sangat sulit untuk
diprediksi dalam jangka panjang, Pemerintah kiranya perlu mengkaji kembali dasar
penggunaan asumsi secara flat dalam perhitungan cadangan premi dengan metoda Statutory
Reserve.
"
2002
T5091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Irawati Purbani
"ABSTRAK
Sistem asuransi merupakan kumpulan perjanjian diantara beberapa pihak di mana salah
satu pihak setuju untuk menerima risiko pihak lainnya. Sistem asuransi ini secara keseluruhan
didisain untuk mengurangi ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko. Dalam karya akhir
ini faktor- fáktor ketidakpastian yang secara potensial dapat menyebabkan terjadinya risiko
diidentifikasi melalui pendekatan yang digunakan yaltu dengan membagi fkktor-faktor
ketidakpastian menjadi beberapa sumber.
Dengan membagi faktor-faktor ketidakpastian menjadi beberapa sumber, maka
selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan suatu aLat ukur yaitu koefisien determinasi.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk menghitung nilal-nilal relatif dan fàktor-Thktor
ketidakpastian. Koefisien deterininasi yang cligunakan didasarkan pada ruetoda regresi dengpn
sam variabel tidak bebas, Y (dependent variable) dan dua buah variabel bebas, X (independent
variable).
Data yang digunakan yang berasal dan sebuah perusahaan besar ?suransi jiwa adalah
data asuransi berjangka 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun ðengan masing-masing diaxnbil
data sebanyak 10, 50 dan 100. Sebagai vaniabe! ¥ ialah uang pertanggungan (policy fie),
sebagai vaniabel X, adalah tìngkat suku bunga (interest rate) dan variabel X2 adalah tingkat
mortaLita (mortality). Hasil yang ingin dilihat adalah faktor risiko yang mana yang
mempengaruhi uang pertanggungan dan model regresinya untuk masing-niasing masa asuransi
dan masing-masing jumlah polis.
Kontribusi risiko dan tingkat mortalita hampir mendominasi untuk jumlah polis 10 dan
100 pada setiap masa asuransi. Sedangkan untuk tingkat suku bunga memberikan kontribusìnya
yang besar pada jumlab polis 50 untuk setiap masa asuransi, kecuali asuransi beijangka S tahun
yans tetap didominasi oleh tingkat mortalita. Selain itu nilai kontribusi tingkat suku bunga dan
tingkat mortalita semakin besar untuk jangka waktu asuransi yang semakin lama.Misalnya
untuk asuransi yang berjangka 1 tahun kontribusi tingkat suku bunga terbesar hanya 0,642,
tetapi pads asuransi berjangka 5 tahun meningkat menjadi 0,947 dan akhirnya untuk asuransi
berjangka 10 tahun menjadi 0,982. Sedangkan untuk tingkat mortalita pada asuransi berjangka
1 tahun kontribusi terbesar diberikan sebesar 0,937, pada asura.nsi berjangka S talma 0,965 dan
meningkat untuk asuransi berjangka 10 tahun menjadi 0,991.
Tahap selanjutnya dilakukan pembentukan model atau memilih model terbaik melalui
kontribusi variabel-variabel bebas tersebut. Untuk asuransi betjangka 1 tahun dengan jumlab
polis 10 dan 100, variabel tingkat suku bunga dan rnortalita diterima untuk diniasukkan ke
dalam model. Sedangkan untuk junth polls 50 hanya variabel tingkat suku. bunga saja yang
diterinia. Pada asuransi beijangka 3 tahun, untukjumlah polis 10 dan 100, variabel tingkat suku
bunga ditolak untuk dimasukkan ke dalam model, tetapi untuk jumlah polis 50 hanya vaiiabel
tíngkat suku bunga saja yang diterima. Pada asuransi beijangka 5 tahun, untuk jumlah polis 10
ke dna variabel diterinia untuk dimasukkan ke dalam model, untuk jumlah polis 50, hanya
menerima variahel tingkat suku bunga saja. Sedangkan untuk jumlah polis 100, variabel tingkat
mortalita ditolak untuk dimasukkan ke dalam model. Terakhir pada asuransi beijangka 10
tahun, untuk jumlah polis 10 dan 100 kedua variabel diteiima untuk dimasukkan ke dalam
model, tetapi untuk jumlah polis 50 hanya variabel tingkat suku bunga saja yang diterima dalazn
model.
Kurang banyaknya variabel adalab kelemahan dalam penelitian ini. Selanjutnya
disarankan untuk menambah variabel bebas yang sesual agar terlihat lebib jelas lagi pengaruh
faktor-faktor ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko seliingga dapat dipilih teknik
manajemen risiko yang sesuai."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Indrayana
"Seorang praktisi asuransi di Indonesia pernah mengatakan bahwa bisnis asuransi kesehatan adalah bisnis cash flow semata. Maksudnya adalah apabila kita terjun dalarn bisnis tersebut, kita harus siap bekerja ekstra keras dengan memperoleh keuntungan yang relatif kecil atau bahkan mengalami kerugian.
Pendapat tersebut senada dengan pendapat Drs. K. Iskandar, M.Sc., MBA, HIA, MHP, FSAI. Dalam salah satu cerarnahnya, beliau mengatakan bahwa tidak ada perusahaan asuransi komersial yang menjadi besar karena menjual asuransi kesehatan, bahkan sebaliknya banyak yang "gulung tikar". Narnun perusahaan asuransi akan lebih dikenal dan populer setelah terjun kedalarn bisnis asuransi kesehatan sehingga akan lebih mudah dalam menjual produkproduk lainnya.
Kedua pendapat tersebut menunjukkan bahwa bisnis asuransi kesehatan merupakan bisnis yang penuh risiko dan dapat menyebabkan kerugian apabila tidak ditangani secara hatihati. Karya akhir ini membahas perhitungan premi asuransi kesehatan dengan cara Manual (Manually Rated Groups/ MRG) dengan terlebih dahulu membentuk Tabel Morbidita sebagai manual berdasarkan data pertanggungan asuransi kesehatan kumpulan di PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA (BRingin Life). Tabel tersebut kemudian menjadi dasar perhitungan premi asuransi kesehatan kumpulan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan premi asuransi kesehatan kumpulan yang diperoleh dengan menggunakan asumsi-asumsi yang selama ini digunakan. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memperbaiki asumsi aktuaris perusahaan tersebut sehingga dapat diperoleh tarip premi yang lebih kompetitif namun tetap meminimalisasi risiko dan dapat memuaskan semua pihak yarig berkepentingan.
Selain daripada itu, karena perhitungan premi berdasarkan data dari pengalaman perusahaan asuransi itu sendiri yang mencerminkan kekuatan dan kelemahan sendiri baik dari segi underwriting (penutupan dan klaim), pelayanan nasabah maupun sistem kontrol biaya (cost control system), diharapkan pengaruh tarip premi perusahaan asuransi pesaing dapat lebih ditekan atau bahkan dihilangkan sehingga berapapun premi yang ditawarkan perusahaan asuransi pesaing tidak dapat mempengaruhi besarnya premi netto BRingin Life."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Intan P.
"Tugas akhir ini raetnbahas cara perhitungan laju mortalita berdasarkan atas usia dan durasi. Perhitungan laju mortalita berdasarkan pada usia dan durasi dilakukan dengan menggunakan persamaan paparan resiko. Perhitungan resiko kematian dilakukan dengan menggunakan pendekatan difference formula."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2000
S27529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Bhakti Pertiwi
"Penelitian ini menjelaskan penerapan tabel Incident Rate dalam penentuan premi neto asuransi kredit. Tabel Incident Rate diperoleh berdasarkan hasil taksiran analisis statistik non parametrik. Analisis yang digunakan adalah menentukan fungsi survival menggunakan metode Kaplan-Meier dan fungsi hazard menggunakan metode Nelson-Aalen. Selanjutnya tabel Incident Rate akan digunakan dalam penentuan premi neto menggunakan metode Actuarial Present Value. Contoh perhitungan yang dalam penelitian adalah menentukan premi neto dari asuransi berjangka dikarenakan asuransi kredit memiliki jangka waktu kredit antara 1 sampai dengan 15 tahun. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa tingkat survival tertinggi terdapat pada kelompok usia 36 sampai dengan 45 tahun. Sedangkan tingkat survival terendah terdapat pada kelompok usia 46 sampai dengan 55 tahun. Atas hasil tersebut dapat ditentukan tingkat hazard dari masing-masing kelompok usia dan kemudian dapat dilanjutkan dengan pembentukan tabel Incident Rate sebagai pedoman dalam penentuan premi neto.

This study explains the application of the Incident Rate table in determining the net premium for credit insurance. The Incident Rate table is obtained based on the results of non parametric statistical analysis. The analysis used was to determine survival function using the Kaplan-Meier method and hazard function using the Nelson-Aalen method. Furthermore, the Incident Rate table will be used in determining net premium using the Actuarial Present Value method. An example of a calculation in research is determining the net premium from term insurance because credit insurance has a credit period of between 1 and 15 years. In this study, the highest survival rate was found in the age group 36 to 45 years. While the lowest survival rate was in the age group 46 to 55 years. Based on these results, the level of hazard can be determined from each age group and can then be continued with the formation of the Incident Rate table as a guideline in determining net premium."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Rucita
"Penulisan karya akhir ini membahas asumsi mortalita yang digunakan dalam perhitungan premi produk asuransi jiwa mikro bersama, Si Peci. Dalam menentukan premi untuk Si Peci, asumsi mortalita yang digunakan adalah Tabel Mortalita Indonesia 2011. Pada karya akhir ini, dilakukan perbandingan hasil perhitungan premi Si Peci menggunakan asumsi mortalita Tabel Mortalita Indonesia 2011 dengan tingkat mortalita yang berbeda-beda, yakni tingkat mortalita yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, tingkat mortalita Indonesia berdasarkan U.S. Central Intelligence Agency, Angka Kematian Kasar Indonesia berdasarkan The World Bank, serta tingkat mortalita berdasarkan The Comissioner's Standard Ordinary 2001 (CSO 2001) Mortality Table untuk tertanggung dengan risiko Super Preferred (non-smoker), Preferred (non-smoker dan smoker), dan Residual Standard (non-smoker dan smoker). Selain itu, diamati pula tren penjualan, profil kepesertaan, dan pola klaim yang terjadi atas produk asuransi mikro Si Peci. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi mortalita yang saat ini digunakan untuk perhitungan premi produk asuransi mikro Si Peci kurang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

This thesis discuss about the mortality assumption used in premium calculation of life micro insurance product sold through consortium, named Si Peci. Premium calculation of Si Peci uses Tabel Mortalita Indonesia 2011 that constructed based on the analysis of individual mortality rate from several insurance companies in Indonesia. On this final assessment, the result of Si Peci premium calculation using mortality assumption mentioned above, is compared to the result of premium calculation with some other mortality assumptions, that are mortality rate of Indonesia according to Badan Pusat Statistik, mortality rate of Indonesia according to U.S. Central Intelligence Agency, Indonesia Death Crude Rate according to The World Bank, and mortality rate based on The Comissioner?s Standard Ordinary 2001 (CSO 2001) Mortality Table for Super Preferred (nonsmoker), Preferred (non-smoker and smoker), also Residual Standard (nonsmoker dan smoker). Moreover, sales figure, participation profile, and claim pattern of Si Peci are examined. Result of this observation show that the mortality assumption used is less appropriate for the current condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Nisyawati
"Tugas akhir ini membahas penghitungan premi netto dan cadangan premi netto pada suatu model disability income insurance dengan menggunakan metode tabel penurunan darab (multiple decrement tabled), yang mempunyai dua penurunan primer, yaitu mortalita dan cacat serta satu penurunan sekunder, yaitu mortalita."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Purnomo Aji
"ABSTRAK
Harga premi asuransi jiwa di Indonesia dipengaruhi oleh tabel kematian Indonesia digunakan oleh masing-masing perusahaan asuransi, seperti tabel kematian Indonesia berdasarkan jenis kelamin. Jika informasi tahun mendatang tabel kematian Indonesia berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui, informasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan asuransi untuk mengatur premi
strategi perhitungan sehingga lebih cocok untuk menghadapi risiko di masa depan. Makalah ini memprediksi tabel angka kematian Indonesia berdasarkan jenis kelamin selama lima periode ke depan dengan menggunakan Lee- Model Carter. Parameter model Lee-Carter diperkirakan dengan menggunakan Least Square metode dan metode Newton Raphson, sedangkan prediksi parameter yang tergantung pada waktu menggunakan metode Double Moving Average. Keakuratan hasil estimasi dan perkiraan
diukur dengan menggunakan Mean Absolute Perscentage Error (MAPE). Dari penelitian ini, Tabel kematian Indonesia berdasarkan jenis kelamin diperoleh untuk periode 2015-2020 sampai
2035-2040.

ABSTRACT
The price of life insurance premiums in Indonesia is influenced by Indonesia's death tables used by each insurance company, such as Indonesia's death tables by sex. If the next year's information on Indonesia's death table based on sex can be known, this information can be useful for insurance companies to manage premiums calculation strategies so that it is more suitable for dealing with risks in the future. This paper predicts Indonesia's mortality table by sex over the next five periods using the Lee-Carter Model. The Lee-Carter model parameters are estimated using the Least Square method and Newton Raphson method, while the parameter predictions that depend on time use the Double Moving Average method. Accuracy of estimation and estimation results measured using Mean Absolute Perscentage Error (MAPE). From this study, Indonesian death tables by sex were obtained for the period 2015-2020
2035-2040.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>