Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138389 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hananto Wiryo
Jakarta : Sagung Seto , 2002
613.043 2 HAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Gamanuari Zawati
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi bayi 1-4 bulan dan status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Desain yang digunakan adalah cohort prospektif, melibatkan 21 pasang ibu-bayi yang masih menyusui ASI predominan dengan eksposur negatif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan kurus dan eksposur positif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan normal. Pada Maret-Juni 2014 dengan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, wawancara asupan makanan 1x24 jam, pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) ibu serta bayi. Uji t-independent menunjukan bahwa terdapat pengaruh bermakna antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Uji korelasi menunjukkan terdapat pengaruh bermakna antara berat bayi lahir terhadap status gizi bayi menurut BB/U dan IMT/U dengan tingkat keeratan rendah.

ABSTRACT
The objective of this study is to assess the effect of postpartum 0 month nutrition status to infant nutrition status (1-4 month) and breastfeeding mother during 4 month. Desain of this study is cohort prospective, which conducted on 21 pair mother-infant that still in predominant breastfed period with negative exposure is mother with lower BMI postpartum 0 month and positive exposure is mother with normal BMI postpartum 0 month. On March-June 2014 was used by purposive sampling. Data were collected through the questionnaire, 24 hours food recall, mother and infant anthropometric. Independent t-test showed that there was significant effect between postpartum 0 month nutrition status and breastfeeding mother during 4 month. Correlation test showed that there was significant effect between birth weight and infant nutrition status (weight-age and BMI-age) with low correlation level (r=0,5 and r=0,4)."
2014
S56078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Puspa Rahmani
"ABSTRACT
Pertambahan berat badan selama hamil (PBBH) adalah salah satu faktor yang dapat menjadi penentu kesehatan ibu dan bayi postpartum. Untuk mencapai PBBH yang ideal, Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan angka pertambahan berat badan selama hamil yang dilihat berdasarkan IMT prahamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBBH terhadap status gizi ibu selama menyusui dan status gizi bayi usia 1-4 bulan pada studi kasus di wilayah Jakarta Selatan tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort prospektif (longitudinal), dengan jumlah responden sebanyak 22 pasang ibu-bayi yang menerapkan pemberian ASI predominan. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap Z-score bayi berdasarkan PB/U pada bulan keempat. Terdapat pengaruh yang bermakna antara PBBH terhadap IMT ibu selama menyusui. Pada bulan kedua menyusui, didapatkan pengaruh yang bermakna antara penyakit infeksi bayi terhadap Z-score bayi berdasarkan BB/U dan IMT/U.

ABSTRACT
Gestational weight gain (GWG) is one of the factors that affect lactating women and infant health status. To reach ideal GWG, Institute of Medicine recommends the number of GWG based on prepregnancy BMI. The objectives of this study were to analyze the effect of GWG to lactating women and infant nutritional status on case study in South Jakarta area on 2014. This study was conducted by prospective cohort (longitudinal) design. As many as 22 pair mother-infant applying predominant or exclusive breasfeeding had been followed since 1 mo until 4 mo. Using independent t-test, the results are there was no significant association between GWG on Z-score of infant based on weight on age and BMI on age. There was a significant association between GWG on Z-score of infant based on height on age when the infant was 4 mo. Besides, there was a significant association between GWG and BMI of lactating women nutrition status. There was a significant association between infectious disease and Z-score of infant based on weight on age and BMI on age."
2014
S56677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardy Rachman
"Latar Belakang: Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologis yang memengaruhi metabolisme nutrisi dan energi. Sehingga status nutrisi pra-kehamilan merupakan faktor penting bagi pertumbuhan janin dan kesehatan ibu Wanita dewasa dengan indeks massa tubuh (IMT) <18,5 digunakan sebagai indikator kekurangan energi kronis (KEK). Dan sebanyak 24,2% wanita hamil yang berumur 15-49 tahun memiliki risiko KEK berdasarkan indikator lingkar lengan atas (LILA). Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi wanita hamil berisiko tinggi dengan tinggi badan <150 cm mencapai 31,3 %. Hingga saat ini, hanya beberapa penelitian yang mempelajari status nutrisi wanita hamil trimester I dengan mengukur IMT, LILA dan tinggi badan, serta hubungannya dengan luaran bayi dan plasenta
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT, LILA dan tinggi badan ibu hamil trimester I sebagai prediksi status nutrisi prakonsepsi dengan ukuran plasenta dan luaran bayi.
Metode: Desain penelitian adalah potong lintang pada 134 pasien yang sesuai kriteria. Data pasien mengambil riwayat kehamilan trimester pertama menggunakan catatan kehamilan untuk menilai kecukupan gizi ibu dan keadaan klinis bayi pada saat persalinan.
Hasil: Pada uji korelasi bivariat antara IMT, LILA, dan tinggi badan ibu hamil dengan karakteristik bayi lahir (berat, panjang, lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, volume plasenta), menunjukan hasil yang signifikan pada semua variabel kecuali pada korelasi antara tinggi badan dengan lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi. Analisis multivariat menunjukan adanya korelasi antara berat, panjang, lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi lahir dengan LILA.
Kesimpulan: Terdapat korelasi positif antara berat, panjang,lingkar kepala, lingkar perut, berat plasenta, dan volume plasenta bayi lahir terhadap LILA kehamilan trimester pertama.

Background: The maternal nutritional status is an important factor for fetal growth and maternal health. Adult women with BMI <18.5 were used as an indicator of chronic energy deficiency (CED). And as many as 24.2% pregnant women aged 15 to 49 years old have the risks of CED based on their UAC. According to Riskesdas 2013, the prevalence of high risk pregnant women with body height <150 cm reaches up to 31.3%. Until now, there are few studies have studied the nutritional status of first trimester pregnant women by measuring their BMI, UAC and body height, as well as their association with the outcomes from placenta and infants.
Objective: This study aims to determine the correlation between BMI, UAC and body height of first trimester pregnant women as predicted pre-conception nutritional status with placental size and outcomes of the infants.
Method: The design of this study is cross sectional 134 patients who matched the criteria. Patients' data were obtained during their first trimester of pregnancy at network hospitals and Budi Kemuliaan Hospital.
Results: Bivariate correlation test between BMI, UAC and body height of pregnant women with the characteristics of infants (body weight, body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, placental volume), elicited significant result on all of the variables, except on the correlation between body height with head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume. Multivariate analysis showed a correlation between infant's body weight, infants' body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume with UAC.
Conclusion: Significant correlation between infants' body weight, body length, head circumference, abdominal circumference, placental weight, and placental volume with UAC of first trimester pregnant women was proven."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T55528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nindiana Pertiwi
"Pada masa kehamilan, terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan janin dan perubahan fisiologis tubuh ibu. Kurangnya asupan gizi pada masa kehamilan dapat menyebabkan malnutrisi dan masalah kesehatan pada ibu dan janin. Kalsium merupakan salah satu mikronutrien yang berperan penting dalam mempertahankan kepadatan tulang ibu dan pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara kadar kalsium darah dengan asupan kalsium harian khususnya pada ibu hamil trimester pertama. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel berjumlah 62 yang merupakan data sekunder dari penelitian primer yang dilakukan pada ibu hamil trimester pertama di beberapa rumah sakit di Jakarta. Data asupan diperoleh dengan menggunakan food frequency questionnaire, sedangkan kadar kalsium darah diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan flame atomic absorption spectrophotometry (AAS). Data diolah melalui uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Spearman dengan software SPSS versi 22 Mac OS X. Dari penelitian didapatkan sebanyak 93,5% subjek memiliki kadar kalsium normal dan sebagian besar (91,9%) subjek tidak mencapai angka kecukupan kalsium harian. Tidak didapatkan korelasi antara kadar kalsium darah dengan asupan kalsium ibu hamil trimester pertama (p=0,803). Dibutuhkan penelitian yang lebih komprehensif terkait faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kalsium darah ibu hamil trimester pertama.

During pregnancy, the needs for most nutrients are increased to meet the demands of growing fetal and physiologic changes of the mother. Nutrient deficiency in pregnancy causes malnutrition and several problems of maternal and fetal health. Calcium is needed for maintaining bone density of mother and fetal development of bone and teeth. This research helps to find out the correlation between blood calcium level and daily calcium intake in first trimester pregnant women. This is a cross sectional research with 62 samples gathered from secondary data by the primary research done to pregnant women in several hospitals in Jakarta. The data of calcium intake is acquired from food frequency questionnaire, while blood calcium level is acquired from cilinical laboratory measurement by using flame atomic absorption spectrophotometry (AAS). The data is analyzed using Kolmogorov-Smirnov and Spearman’s test in SPSS for Mac OS X version 22 software. It is found that 93,5% of the subjects have normal blood calcium level, but 91,9 % of them do not meet the minimum requirement of daily calcium intake. There is no correlation between blood calcium level and daily calcium intake (p=0.803). More comprehensive studies associated to other factors determining blood calcium level are needed.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rendra Hadi
"Omega-3 dan omega-6 berperan penting dalam kehamilan, asam lemak esensial yang saling terkait ini, berperan penting dalam penentuan masa gestasi ibu, pertumbuhan perilaku serta pembentukan saraf pusat janin, sehingga perlu dijaga rasio kadarnya. Angka gizi lebih semakin meningkat di Indonesia, dan diduga berpengaruh terhadap kadar omega-3 dan omega-6. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan kadar omega-3 dan omega-6 serum dengan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh ibu hamil trimester satu dalam rangka menurunkan angka kurangnya keseimbangan omega-3 dan omega-6 di Indonesia. Jumlah subjek penelitian adalah 70 ibu hamil trimester satu, menggunakan desain studi potong lintang dan simple random sampling. Dari penelitian ini diperoleh 57,1% subjek mengalami gizi lebih dan 7,1% mengalami gizi kurang. Kadar ALA 173,37 (1,18-724) μg/ml, EPA 9,74 (0,06-166) μg/ml, DHA 15,45 (1,2-96) μg/ml, total n-3 199,65 (22,7-776,51) μg/ml, LA 1849,93 (119-8986) μg/ml, ARA 263,48 (21-993) μg/ml, total n-6 2114,24 (210-9643) μg/ml dan perbandingan n-3:n-6 1:10 (1:20-1:2,7). Uji Spearman menunjukkan tidak ada korelasi bermakna antara kadar omega-3 dan omega-6 dengan indeks massa tubuh, Uji chi square antara rasio omega-3:omega-6 dengan Indeks massa tubuh tidak menunjukkan korelasi bermakna, p 0,307. Perlu perubahan asupan makanan lebih kaya omega-3 untuk mengatasi kekurangan rasio omega-3 dan omega-6 seiring mengurangi angka gizi lebih.

Omega-3 and omega-6 are important for pregnant mother. Those essential fatty acid affect gestation time, fetal behavior and central nervous system development. Overnutrition is becoming problem in Indonesia and nutritional status seems to have role in determining omega-3 and omega-6 serum level. This research observe the association between nutritional status and the serum level of omega-3 and omega-6 with the goal to reduce omega-3 and omega-6 deficiency in Indonesia. There are 70 subject of first semester pregnant woman. This study is done using cross sectional design with simple random sampling. It is found that 57.1% have overweight and 7.1% have underweight. Serum level of ALA 173.37 (1.18-724) μg/ml, EPA 9.74 (0.06-166) μg/ml, DHA 15.45 (1.2-96) μg/ml, total n-3 199.65 (22.7-776.51) μg/ml, LA 1849.93 (119-8986) μg/ml, ARA 263.48 (21-993) μg/ml, total n-6 2114.24 (210-9643) μg/ml and ratio of n-3:n-6 1:10 (1:20-1:2.7). Spearman correlation test shown no significant correlation between any omega-3 and omega-6 serum level with BMI. Chi square between omega-3 and omega-6 ratio does not shown significant correlation with BMI category, p 0.307. Modification of food intake with higher omega-3 is needed to reduce deficiency in omega-3 and omega-6 ratio while reducing overweight case.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudistira Salwarahmadhan
"Latar Belakang: Defisiensi vitamin A pada kehamilan adalah masalah kesehatan di masyarakat. Namun hipervitaminosis A juga memiliki potensi teratogenik pada kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan vitamin A dan kadar vitamin A serum pada kehamilan trimester pertama.
Metode: Desain penelitian adalah studi potong-lintang. Data adalah data sekunder yang diambil dari penelitian primer pada ibu hamil di Jakarta. Kadar vitamin A diperolah dari hasil pemeriksaan laboratorium. Asupan vitamin A diperoleh dari pengisian food frequency questionaire oleh responden. Data yang diperoleh diolah dengan perangkat lunak SPSS for windows v.20.0.
Hasil: Hasil uji deskriptif memperlihatkan 97,4% memiliki kadar vitamin A serum yang cukup dan tidak ada subjek yang mengalami defisiensi vitamin A. Sebanyak 57,9% subjek mendapat asupan vitamin A yang memadai. Uji korelasi antara kadar vitamin A serum pada wanita hamil trimester pertama dan asupan vitamin A menunjukan nilai p 0,542.
Kesimpulan: Tidak ada korelasi yang berbeda bermakna antara kadar vitamin A subjek dan asupan vitamin A. Jumlah asupan vitamin A harian pada wanita hamil trimester pertama tidak perlu diatur dengan ketat.

Background: Vitamin A deficiency in pregnancy is a health problem in society. However, hypervitaminosis A is also has a teratogenic potency in pregnancy, The objective of this research is to find out the relation between vitamin A intake with serum vitamin A level in Pregnant Women in 1st Trimester.
Method: This is a cross-sectional study using secondary data from primary research done to pregnant women in Jakarta. The data of vitamin A intake are obtained from the food frequency questionnaire filled by the respondent. The data of serum vitamin A level are obtained by laboratory examination. The data is then analyzed by using SPSS for windows v.20.0 software.
Result: The test shows that 97.4% of the subject already have appropriate serum vitamin A level and no subject suffers from vitamin A deficiency. It is also found that 57.9% of the subject have adequate vitamin A intake. Correlation test has been done on serum vitamin A level in pregnant woman in 1st Trimester and the vitamin A intake shows p value of 0.542.
Conclusion: No Relation found beetween serum vitamin A level of the subject and the vitamin A intake. The amount of daily vitamin A intake in pregnant women in 1st Trimester should not be regulated strictly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul`Aidha Marlyana Dekatia
"Literasi gizi adalah kapasitas individu untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi gizi dasar yang diperlukan untuk membuat keputusan gizi yang tepat. Literasi gizi dibagi menjadi tiga kelompok yaitu literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat literasi gizi dan perbedaan proporsi tingkat literasi gizi berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas, dukungan petugas kesehatan dan keterpaparan informasi pada ibu hamil di Kecamatan Racaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis desain studi cross-sectional. Data diambil menggunakan kuesioner mandiri pada 100 ibu hamil yang sehat dan bisa membaca serta menulis di Desa Jelegong dan Desa Bojongloa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, maupun kritikal pada responden secara umum tergolong masih kurang. Terdapat perbedaan proporsi antara pendidikan dan pendapatan dengan tingkat literasi gizi total dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara variabel independen dengan tingkat literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal.

Nutritional literacy is an individual's capacity to acquire, process, and understand the basic nutritional information needed to make informed nutritional decisions. Nutritional literacy is divided into three groups, namely functional, interactive, and critical nutritional literacy. This study aims to describe the level of nutritional literacy and the difference in the proportion of nutritional literacy based on age, education, occupation, income, parity, support from health workers and information exposure to pregnant women in Racaekek District, Bandung Regency, West Java in 2022. This study uses a quantitative approach with type of cross-sectional study design. Data were taken using an independent questionnaire on 100 healthy pregnant women who could read and write in Jelegong Village and Bojongloa Village. The results showed that the level of functional, interactive, and critical nutritional literacy of the respondents in general was still low. There is a difference in the proportion between education and income with the level of total nutritional literacy and there is no significant difference between the independent variables and the level of functional, interactive, and critical nutrition literacy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Widyastuti
"ABSTRAK
Prevalensi preeklampsia di Indonesia terus meningkat sehingga menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan janin. Penyebab dari preeklampsia masih belum dapat diketahui, defisiensi vitamin A kemungkinan dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia ibu hamil. Data mengenai status dari vitamin A pada kehamilan masih sangat terbatas. Penelitian ini untuk membandingkan retinol serum antara perempuan hamil normal dengan preeklampsia pada usia ≥18 tahun, usia kehamilan diatas 20 minggu. Penelitian ini merupakan studi potong lintang, yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat pada bulan Mei – Oktober 2014. Subyek penelitian didapatkan melalui consecutive sampling, sebanyak 96 orang yang sesuai kriteria penelitian ditetapkan sebagai subyek penelitian. Diagnosis ditegakan oleh dokter spesialis kebidanan. Interview data asupan retinol dilakukan menggunakan metode FFQ semiquantitative.
Pada penelitian ini didapatkan subjek diatas usia 35 tahun dan hamil diatas 28 minggu, cenderung lebih banyak pada dengan kelompok preeklampsia. Terdapat perbedaan bermakna asupan retinol antara subjek hamil normal dengan preeklampsia. Kadar retinol serum antara subjek hamil normal dengan kehamilan preeklampsia tidak didapatkan perbedaan yang bermakna.
Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang bermakna kadar retinol serum antara hamil normal dan preeklampsia.

ABSTRACT
The prevalence of preeclampsia in Indonesia still high, caused high mortality rates in women and fetus. Vitamin A deficiency or retinol during pregnancy may increase the risk of preeclampsia. Data on retinol serum of pregnant women and pregnant women with preeclampsia in Indonesia is still limited. The aim of this study was to compare retinol serum betwen normal pregnancy and pregnancy with preeclampsia.
The method used in this study was cross sectional, held in Tarakan Hospital, Central Jakarta during Mei to October 2014. The subject was obtained by concecutive sampling and 96 subjects who meet study criteria were enrolled in this study. Diagnosis of preeclampsia was determined by an attending gynecologist and interview on demographic chatacteristics and obstetric history was performed. Nutritional status and dietary intake of retinol were assessed using FFQ semiquantitative and MUAC measurement, respectively. Non-fasting serum retinol concentration was determined by HPLC method.
Result : More older subject and gestational age above 28 weeks were observed among pregnancy with preeclampsia. There was a significant difference of retinol intake, but no significant difference in serum retinol concentration between subjects with preeclampsia as compared to normal pregnancy.
Conclusion :. There is no significant difference of retinol serum levels betwen subject with preeclampsia and normal pregnancy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengetahui hubungan penarnbahan berat badan harnii (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektif. Hash l penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan seiarna limit agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tarnbahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil ICEK). Ibu hamil perlu seeara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan petayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang rnerupakan waktu yang kritika! untuk mengidenfifikasi resiko terjadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birthweight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design.The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CE])) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birthweight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>