Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chichester: Wiley, c1992
155.9 Ris
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meiga Putri Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi national culture: uncertainty avoidance, individualism vs. collectivism, masculinity vs. femininity, power distance index, dan long term orientation terhadap bank risk-taking behavior yang berfokus pada sampel beberapa negara Asia. Penelitian ini menggunakan metode regresi ordinary least square pada data cross-section. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi national culture memiliki pengaruh terhadap bank risk-taking di beberapa negara Asia. Uncertainty avoidance, masculinity vs. femininity, dan long term orientation memiliki pengaruh negatif terhadap bank risk-taking. Sedangkan power distance memiliki pengaruh positif terhadap bank risk-taking.

This study aims to determine the effect of national culture uncertainty avoidance, individualism vs. collectivism, masculinity vs. femininity, power distance index, and long term orientation on bank risk taking behavior focusing on Asian countries sample. This study uses cross section data ordinary least square regression model. The results of this study find that dimensions of national culture have an effect on bank risk taking behavior. Uncertainty avoidance, masculinity vs. femininity, and long term orientation have a negative effect on bank risk taking. meanwhile power distance have a positive effect on bank risk taking.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
In Min
"Penelitian ini menginvestigasi pengaruh likuiditas pendanaan terhadap perilaku pengambilan risiko bank. Penelitian sebelumnya di negara maju menunjukkan bank yang mengalami peningkatan deposit lebih agresif dalam mengambil risiko di periode berikutnya, untuk meningkatkan profitabilitas dan mengejar kompensasi pribadi, serta adanya skema deposit insurance yang dapat menciptakan moral hazard.
Menggunakan data 336 bank di 26 negara selama periode 2004-2016, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan perilaku pengambilan risiko antara tiap wilayah dalam kaitannya dengan likuiditas pendanaan. Pada bank-bank di Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah, ditemukan hubungan positif antara deposit dengan risk weighted asset.
Di Amerika Utara, peningkatan deposit juga berpengaruh signifikan terhadap penurunan z-scores. Di Asia Timur, peningkatan likuiditas pendanaan ternyata tidak memiliki pengaruh yang signifikan untuk semua ukuran risk taking. Di Asia Tenggara, meningkatnya funding liquidity bahkan berkontribusi terhadap menurunnya perilaku pengambilan risiko.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan skema explicit deposit insurance dapat meningkatkan agresivitas pengambilan risiko ketika bank mengalami peningkatan likuiditas pendanaan. Sebaliknya, bank cenderung mengambil risiko yang lebih rendah dalam merespons peningkatan likuiditas pada periode krisis keuangan global. Hal ini secara konsisten ditemukan di seluruh kawasan yang diteliti, kecuali di Asia Timur.

This research investigates the effect of funding liquidity on bank risk taking behavior. Previous research in developed countries shows that banks with higher deposits are more aggressive in taking risks in the next period, to increase profitability, pursue personal compensation, and the existence of deposit insurance schemes that can create moral hazard.
Using data of 336 banks in 26 countries over the period 2004 2016, this study shows differences in risk taking behavior between each region in relation to funding liquidity.In banks in North America, Europe and the Middle East, a positive relationship was found between deposit and risk weighted assets.
In North America, increased deposits also have a significant effect on the decrease in z scores. In East Asia, increased funding liquidity did not have a significant effect on all measures of risk taking. In Southeast Asia, increased funding liquidity even contributes to the decline in risk taking behavior.
The results of this study also indicate that the implementation of explicit insurance deposit scheme can increase the aggressiveness of risk taking when the bank has higher funding liquidity. In contrast, banks tend to take lower risks in response to increased liquidity in the period of global financial crisis. This is consistently found throughout the area studied, except in East Asia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosua Samuel Ramli
"Perilaku pengambilan risiko merupakan salah satu hal penting dalam menjalankan perusahaan. Perilaku pengambilan risiko dibutuhkan saat perusahaan menghadapi situasi sulit. Perilaku pengambilan risiko didasarkan pada pemilihan risiko yang berbeda di setiap perusahaan maupun individu. Pada tingkat manajemen, keberagaman menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku pengambilan risiko.
Tinjauan literatur sebelumnya mengenai keberagaman manajemen seperti gender, usia, pendidikan, pengalaman dan lainnya menunjukan hasil yang tidak konsisten terhadap perilaku pengambilan risiko. Berdasarkan perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan analisa terhadap hubungan keberagaman manajemen puncak sebagai pengambil keputusan di perusahaan terhadap perilaku pengambilan risiko.
Penelitian ini menggunakan regresi generalized least square (GLS) terhadap data panel dari 333 perusahaan Indonesia nonkeuangan yang terdaftar selama 3 tahun dari tahun 2015 sampai 2017. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pengambilan risiko. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keberagaman manajemen puncak dalam hal gender, usia, bangsa, pendidikan, dan pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko. Sementara itu, karakteristik perusahaan seperti ukuran, profitability, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengambilan risiko.

Risk-taking behavior is one of important thing in running the company. Risk-taking behavior is needed especially when the company faces difficult situation. Risk-taking behavior is based on risk preference which differs among companies as well as individuals. At management level, diversity may be one of important factor affects risk-taking behavior.
Previous literature review studied about diversity in management such as diversity in gender, age, education, experience, etc shows inconsistent results towards risk-taking behavior. Based on inconsistency of previous researchs, author is interested to analyze the association between top management diversity as decision maker in the company to risk-taking behavior.
This research uses generalized least square (GLS) regression on panel data from 333 Indonesian listed non-financial companies for 3 years period from 2015 to 2017. Dependent variable of this research is risk-taking behavior. Independent variables of this research are top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience. Control variables of this research are company size, profitability, and growth.
The result of this research shows that top management diversity in gender, age, nationality, education background, and experience arenot significantly associated with risk-taking behavior. However, company characteristic such as size, profitability, and growth are significantly associated with risk-taking behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainda Cuaca
"ABSTRAK
Preferensi musik heavy pada remaja cenderung dikaitkan dengan adanya hubungan dengan keterlibatan mereka dengan risk-taking behaviour. Risk-taking behaviour di Jakarta semakin meningkat, seiring dengan berkembangnya industri musik populer terutama di jenis musik heavy. Penelitian bertujuan melihat apakah hubungan itu ada atau tidak. Semakin cenderung seseorang berpreferensi pada musik heavy, semakin cenderung ia menunjukkan keterlibatan pada risk-taking behaviour. Kuesioner mengenai preferensi musik dan kuesioner mengenai keterlibatan dalam risk-taking behaviour diberikan kepada responden yang merupakan remaja Jakarta dan sekitarnya. Hasil menunjukkan adanya hubungan antara preferensi musik dengan keterlibatan dalam risk-taking behaviour. Penelitian sebaiknya diteruskan dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan lebih terkontrol."
2004
S3489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"With increasing agricultural development, industrialization, and
urbanization india has experienced huge migration flows. These have
significant implications for the spread of sexually transmitted diseases and
HIV/AIDS spread. The present paper attempts to study the extent of
knowledge of .STDs and HW/AIDS and the prevalence and correlates of
risk-taking behaviors among migrant workers in Surat city of India utilizing
data from a research project undertaken in 2000-200l at international
Institute for Population Sciences, Mumbai. Major findings of the study
suggest that a majority of the migrants in Surat city are aware ofA'lD.S` and
have knowledge of at least one correct mode of transmission of HlV/AIDS
The awareness and knowledge of STDs and correct made of their
transmission is less widespread. A large proportion of migrant workers in
the city, particular long distance young migrants (age-group 20-30) stay
alone or with friends. Their living arrangements have significantly affected
the prevalence of risk-behavior such as visits to CS Ws and extra marital
relationship. An attempt is also made to determine the prevalence of
multiple risk-traits among these migrants in order to identify the relative
influences of contextual, social network and personal factors in the
dynamics of drug use and risky sexual behavior:
"
Journal of Population, 9 (1) 2003 : 51-80, 2003
JOPO-9-1-2003-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Melissa Esther Meditya
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh kepemilikan asing dan komponennya terhadap corporate risk taking pada perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2016. Pengujian dilakukan dengan model regresi data panel pada 74 perusahaan manufaktur. Untuk mengukur nilai variabel dependen corporate risk taking dilakukan dengan dua proksi, yaitu volatilitas laba dan volatilitas ROA, sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan asing serta variabel kontrol yang digunakan adalah ukuran perusahaan, return on asset, leverage serta capital expenditures. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan asing, leverage dan capital expenditure memiliki pengaruh terhadap corporate risk taking.

This research discusses the influence of foreign ownership and its components on corporate risk taking in companies engaged in the manufacturing sector and listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2014 2016. The test was performed by panel data regression model on 74 manufacturing companies. To measure the value of the dependent variable, corporate risk taking is done by two proxies, namely profit volatility and ROA volatility, while the independent variables used in this research are foreign ownership, for control variables used are firm size, return on asset, leverage and capital expenditures. The results of this study found that foreign ownership, leverage and capital expenditure have an influence on corporate risk taking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Fadhilah Indrawan
"Studi ini menganalisis bagaimana tata kelola risiko dan struktur kepemilikan mempengaruhi perilaku pengambilan risiko bank di negara-negara Asean-5. Sampel penelitian terdiri dari 34 bank dari tahun 2012 hingga 2021, dengan menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risk governance berdampak negatif dan signifikan terhadap credit risk, dan liquidity risk. Sedangkan, berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap operational risk dan negatif tidak signifikan terhadap insolvency risk. Selanjutnya, ownership structure berdampak negatif dan tidak signifikan terhadap credit risk dan operational risk, namun berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap liquidity risk dan insolvency risk. Selain itu, Bank Size juga terlihat berpengaruh signifikan terhadap credit risk, liquidity risk, operational risk, dan insolvency risk. Maka, regulator maupun perbankan dapat mengoptimalisasi risk governance, terutama mengenai risk committee meetings dengan meningkatkan frekuensi pertemuaan secara periodik.

This study analyzes how risk governance and ownership structure influence bank risk-taking behavior in ASEAN-5 countries. The research sample consists of 34 banks from 2012 to 2021, using the panel data regression method. The results of the study show that risk governance has a negative and significant impact on credit and liquidity risk. Meanwhile, it has a positive and insignificant impact on operational risk and a negative and significant impact on insolvency risk. Furthermore, ownership structure has a negative and insignificant impact on credit and operational risk but a positive and insignificant impact on liquidity and insolvency risk. Additionally, bank size seems to have a significant effect on credit, liquidity, operational, and insolvency risk. Thus, regulators and banks can optimize risk governance, particularly at risk committee meetings, by increasing the frequency of meetings on a periodic basis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>