Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Styles, Margretta M., foreword
St. Louis: Mosby , 1982
610.730 69 STY o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly, Lucie Young
New York: London MacMillan 1975 , 1975
610.730 692 KEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kelly, Lucie Young
New York: Macmillan, 1981
610.73 KEL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fani Hestiana Sari
"Perawat menjadi profesi yang berada di dekat pasien selama 24 jam, tiga shift dari pagi, sore, dan malam. Periode peralihan ke perawat yang berbeda membutuhkan komunikasi efektif untuk menjamin keselamatan pasien. Akibat tingginya peluang miskomunikasi dan kegagalan informasi, maka diperlukan suatu standar pelaksanaan handover untuk mencegah risiko cedera pada pasien. Metode penulisan yang digunakan yaitu Case Report, dengan tahap pertama mengidentifikasi masalah melalui observasi dan wawancara langsung. Tahap kedua melalui analisis dengan studi kepustakaan dan tindakan. Tahap ketiga menyusun pembahasan dan rekomendasi. Hasil laporan kasus ini menunjukkan dari enam tahap bedside handover, tahapan yang memiliki persentase subtahap tertinggi (100%) yaitu tahap introduksi/perkenalan. Laporan kasus ini merekomendasikan perawat untuk menyimpulkan dan menyampaikan tindakan yang akan diberikan pada pasien untuk hari itu selama shiftnya berlangsung. Laporan kasus ini menyimpulkan bahwa penerapan bedside handover masih perlu dilakukan secara optimal.
Nurses become a profession that provide 24-hour care to patients, three shifts from morning, afternoon, and evening. The transition period to different nurses requires effective communication to ensure patient safety. Due to the high risk of miscommunication and information failure, a standarized handover implementation is needed to prevent patients injury. The case report study has been used as a method to write this article through several stages. The first stage was identify the problem through direct observation and interviews. The second stage analyzes the literature and action studies. The third stage is to formulate discussions and recommendations. The results showed that Introduction stage have the highest percentage of sub-stages (100%) compared to the other six stages. This case report recommends the nurse to conclude and notify the patients about the intervention has been planned for that day during their shift. This case report concludes that the implementation of bedside handover still needs to carried out optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Lamria
"Bum our merupakan kondisi kelelahan kerja yang dialami oleh perawat, yang disebabkan oleh Factor personal dan lingkungan kerja. Jika terjadi burn out, maka asuhan keperawatan tidak dapat terlaksana dengan baik, karena bum out member dampak terhadap mutu pelayanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian burn out pada perawat pelaksana di RS PGI Cikini. Dari 175 responden perawat pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan di RS PGI Cikini yang mengalami bum out 5,1%.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pada kejadian burn out terbanyak, bahwa sebagian besar responden berusia 26 sampai dengan 33 tahun yaitu sebanyak 125 orang (71,4%), dari pengelompokan berdasarkan karakteristik pendidikan didapatkan responden paling banyak adalah D3 sebanyak 130 orang (74,3%), berdasarkan beban kerja terlihat bahwa responden yang beresiko sebanyak 102 orang (58,3%), kepemimpinan beresiko yaitu berjumlah 69 orang (39,4%) dan hubungan interpersonal beresiko sebanyak 89 (50,9%).
Hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat usia dengan Kejadian bum out pada perawat pelaksana (p=0,5l5 ; p > 0,05), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan Kejadian bum out pada perawat pelaksana (p=1,092 ; p > 0,05), tidak ada hubungan antara beban kerja responden dengan Kejadian burn out pada perawat pelaksana. (p=0,082), tidak ada hubungan antara kepemimpinan dengan Kejadian burn out pada perawat pelaksana. (p=0,157), tidak ada hubungan antara hubungan interpersonal dengan Kejadian burn out pada perawat pelaksana (p=0,169).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat resiko terjadinya burn
out pada perawat pelaksana di RS PGI Cikini. Hasil ini menjadi perhatian bagi
pimpinan RS PGI Cikini dan kepala bidang keperawatan.

Burn out a working fatique condition suffered by nurses, caused by personal and working environment factors. If bum out happend the nursing care would not be carried out well, because a burn out affect the quality of service. This research is carried out to find out what factors influence the burn out incident to charge nurses at PGI Cikini hospital. From 175 respondents from the nurses on duty who provide nursing care at PGI Cikini hospital, 5,1 % suffered from burn out.
This is a correlative descriptive research with cross sectional approach. The highest incident of burn out are on respondent aged between 26 to 33 years old, amounted to 130 people (71,4%); on respondent grouped based on educational back ground is D3, amounted to 130 people (74,3%); on respondent grouped based on work load, 102 people (58,3%) at risk on respondent based on leadership, 69 people (39,4 %) at risk and on respondent based on interpersonal relationship, 89 people (50,9%) at risk.
The statistic test result showed that there are no relationship between the age level and the bum out incident on charge nurses (p=0,515; p>0,05); between educational back ground and the bum out incident on the nurses on duty (p=l,092; p>0,05); between work load of the respondent and the burn out incident on charge nurses (p=0,082); between leadership and the bumout incident on the nueses on duty (p=0,157); between interpersonal relationship and the burn out incident on charge nurses (p=O,`69).
Based on the reaarch result to show that there is the burn out risk occur for charge nurses in PGI Cikini hospital. The result to be care for Director and the Clinical Nurse Manager PGI Cikini hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5743
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juanda
"Hubungan Karakteristik dan Beban Kerja Perawat Dengan Stres Kerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit di JakartaPerawat merupakan satu profesi dari pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi mengalami stres kerja karena beban kerja yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan beban kerja dengan stres kerja perawat rawat inap rumah sakit di Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dan dilakukan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini melibatkan 243 perawat yang bekerja di rawat inap rumah sakit di Jakarta dan dipilih berdasarkan metode random sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penelitian mengalami stres kerja ringan 65 dan mempunyai beban kerja sedang 95. Hasil uji chi square ada hubungan karakteristik status pernikahan p value = 0,002 ,masa kerja p value = 0,001 dan beban kerja p value = 0,009 dengan stress kerja. Rumah sakit diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap stres dan beban kerja para perawatnya agar dapat memberikan situasi kerja yang lebih kondusif.

Relation of Characteristics of Nurses and Workload with Nurses Job Stress In patient Unit of Hospital in Jakarta Nurse are one of the health care profession at high risk of job stress because of heavy workload. This study that aims to know the relation of workload and nurses job stress In patient Unit of hospital in Jakata.
This is a descriptif correlation research method and performed in June 2017. This study was conducted involving 243 nurses who work In patient Unit of hospital in Jakata selected by random sampling method. The data were analyzed using Univariat and Bivariat analyses.
The result showed the majority of study respondents were experiencing mild stress level 65 and moderate workload level 95. The chi square showed there was a significant correlation between marital status p value 0,002, length of work p value 0,001 and workload p value 0,009 with nurse job stress. The hospital is expected to give more attention to nurse stress and workload in order to provide more conducive work situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharni Fatima
"Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit untuk menghadapi kompetisi dengan rumah sakit lain, manajemen rumah sakit harus memandang keberadaan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset rumah sakit yang sangat penting. Tenaga kesehatan sebagai SDM merupakan unsur penentu dalam keberhasilan rumah sakit. Tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya di rumah sakit adalah perawat. Kekurangan tenaga perawat dalam segala bentuk akan mempengaruhi jalannya pelayanan kepada pasien dan dapat mempengaruhi citra rumah sakit.
RSUD Pasar Rebo saat ini masih mengalami kekurangan tenaga perawat. Sejauh ini belum diketahui beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat yang bertugas di RSUD Pasar Rebo khususnya di ruang rawat Inap. Karena itu rumah sakit harus memberikan perhatian terhadap beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat untuk menghitung jumlah tenaga perawat secara tepat sesuai dengan kegiatan pelayanan di rawat inap.
Tujuan penelitian adalah menganalisis beban kerja, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit, dan karakteristik perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah dalam upaya penghitungan jumlah tenaga perawat yang sesuai.
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kegiatan perawat, pengisian kuesioner pada perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah, dan wawancara mendalam pada manajer RSUD Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pasar Rebo masih mengalami kekurangan tenaga perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah berdasarkan penghitungan melalui analisis beban kerja perawat dan dari rasio jumlah perawat dengan jumlah pasien. Salah satu unsur yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam penghitungan jumlah tenaga perawat adalah klasifikasi pasien dimana klasifikasi pasien di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah paling banyak adalah moderate care.
Kegiatan tindakan merupakan tindakan langsung yang menyita sebagian besar waktu perawat di ruang Cempaka dan Melati. Kegiatan komunikasi kepada pasien dan keluarga pasien di ruang Cempaka dan Melati masih kurang. Kurangnya komunikasi ini dapat menggambarkan bahwa kurang tenaga perawat dapat mengakibatkan ada kegiatan penting yang tidak dilaksanakan atau kurang dilaksanakan. Kegiatan administrasi pasien dan rekam medik menyita waktu sebagian besar kegiatan keperawatan tidak langsung. Kegiatan administrasi yang tidak dianjurkan adalah kegiatan administrasi keuangan karena perawat dapat terbebani dengan hal-hal yang seharusnya bukan kegiatannya.
Metode penugasan yang berlaku di ruang Cempaka dan Melati adalah kombinasi dari metode fungsional dan tim. Rencana ke depan akan diubah menjadi metode tim dengan dasar penyempurnaan dari metode penugasan yang berlaku sekarang. Dengan akan diberlakukannya metode penugasan tim maka harus diperhatikan perbandingan jumlah tenaga perawat dengan jumlah pasien untuk setiap tim.
Dengan adanya data tentang beban kerja perawat, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit dalam memenuhi jumlah tenaga perawat, dan karakteristik perawat yang ada. Data ini di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan jumlah tenaga perawat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kepada pasien rawat inap di RSUD Pasar Rebo.

Concerning with the enhancement of hospital services for facing competition among hospitals, hospital management has to consider human resources as the most influential asset. Human resources in health section is one of determining factor for hospital success. The largest number of human resources in health section is nurse. Lacking of nursing resources can influence hospital services and image.
RSUD Pasar Rebo, where this research was carried out, has been lacking of nursing resources. So far, it is still unknown about the nursing workload and work-time pattern of nurses' activities whose duty is giving medical care in the in-patient wards. Therefore, the hospital management has to pay attention to the workload and work-time pattern of nurses to determine the number of nurses needed to match the service activities in the in-patient wards.
The purpose of this research was to analyze nursing workload, patient classification, assignment method, hospital policy, and nurses' characteristics in the in-patient wards of internee and post surgery patients to calculate appropriate number of nursing resources.
The research method was descriptive with qualitative and quantitative analyses. The research was carried out by observing nursing activities, questionnaire, and in-depth interviews with hospital managers.
Results of the research indicate that RSUD Pasar Rebo has been lacking of nursing resources based on the calculation against nursing workload analysis. One of the important factor to be noted for calculating the number of nursing resources is patient classification which in the in-patient wards of internee and post surgery most of patients were classified in a moderate care.
The treatment activity is a direct treatment which takes the nurses? working time a lot at Cempaka and Melati wings. Communication with the patients and their family at these wings is still negligible. This can show the lack of nursing resources which can further be used as an indication that there is an important activity with no or little implementation. The administration procedure of the patient and medical recording indirectly take most of the nurses' working time. The unnecessary administrative duty is not financial as it means adding nurses' workload with a job not in line with their job's description.
The assignment method carried out at Cempaka and Melati wings is combination of functional and team method. In the future, this will be changed into team method only, based on the improvement of the current assignment method. Adopting team assignment method will require close attention to the ratio between the number of nurses and patients in each team.
The data resulted from this research, was the nurses' workload, patient classification, assignment method, hospital policy to meet the required number of nursing resources, and current nurses' characteristics. These data can be used in the future as the basis of planning program to meet appropriate number of nurses in order to provide excellent services for the in-patients at RSUD Pasar Rebo Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T1895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadi
"Tujuan penelitian ini yang pertama adalah untuk memperoleh gambaran mengenai perbedaan penerapan fungsi-fungsi manajemen, gaya kepemimpinan kepala ruangan dan kinerja perawat pelaksana di rurnah sakit yang berbasis militer dan non militer di Jakarta. Kedua untuk memperoleh informasi mengenai hubungan penerapan fungsi-fungsi manajemen dan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana . Variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian) dan gaya kepemimpinan (otoriter, partisipatif, katalis dan bebas tindak). Variabel terpengaruh adalah kinerja perawat pelaksana, sedangkan variable confounding adalah umur, jenis kelamin dan lama kerja.
Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan partisipatif berbeda bermakna antara rumah sakit militer dan non-militer di Jakarta. Rumah sakit non-militer memiliki skor rata-rata lebih tinggi pada ke enam variable diatas, sedangkan variable gaya kepemimpinan katalis , bebas tindak dan kinerja perawat pelaksana tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada analisis hubungan dengan uji regresi linier sederhana juga menunjukkan bahwa variable fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan partisipatif, umur dan lama kerja menunjukkan hubungan yang signifikan serta masing-masing menyumbang (sesuai urutan) 21,5%, 19%, 17,2%, 12%, 13%, 2% dan 1,9% variasi nilai kinerja. Sedangkan pada analisis regresi linier ganda menunjukkan bahwa variable penerapan fungsi perencanaan dan pengorganisasian merupakan variable yang paling kuat hubungannya dengan kinerja perawat pelaksana dan memperoleh model prediksi; Kinerja =55,174+1,816 (fungsi perencanaan)+0,958 (fungsi pengorganisasian). Model ini juga meyumbang sebesar 23% variasi nilai kinerja.
Dampak penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen dan gaya kepemimpinan yang tepat oleh kepala ruangan. Peningkatan kemampuan kepala ruangan dapat melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
Daftar Pustaka: (1967 - 2003)

Relation Between Applications of Management Functions and Style Leadership of Chiefs Room with the Effort of Work from Nurses Practitioner at Military and Non-Military Hospitals in Jakarta (The Comparative Study)The purposes of this research are, first, to have the description about differences in application of management functions and style leadership of chiefs room with the effort of work from nurses practitioner at military and non-military hospitals in Jakarta. Second, to have the information about relation between application of management functions and style leadership of chief s room with the effort of work from nurses? practitioner. Dependent variable in this research is management functions (planning, organizing, actuating, and controlling) and style leadership (autocratic, participative, catalyze and laizez fire). Independent variable is the effort of work from nurses? practitioner, meanwhile the confounding variable are ages, sex and time of work.
The result from this research prove that application of planning, organizing, actuating, controlling, autocratic style leadership and participative leadership have significant differences between military and non-military hospitals. Non-military hospitals have average score higher in sixth variable above, meanwhile variable: catalyst style leadership and laizez fire style leadership, free of action and the effort of work from nurses practitioner do not show significant differences. In relation analyzes with simple linier regressions test also show that variable: function of planning, organizing, actuating, controlling, autocratic style leadership, participative leadership, ages and time of work have significant relationship and they also give the point to variations of the effort of work value (one variable have one value) 21,5%, 19%, 17,2%, 12%, 13%, and 1,9%. Meanwhile in multiple linier regressions test show that variable: application of planning and organizing are strong variable in their relations with the effort of work from nurse practitioner and have prediction model: the effort of work =55,174 + 1,816*planning + 0,958*organizing. These models also give 23% point to variation of the effort of work value.
The author hope this result can use increases the effort of work from nurses? practitioner through application of management functions and right of style leadership of chief?s room. The increasing ability of chief?s room can get from courses and continuing education.
Reference (1967 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestin Kusmulyanti
"Rumah sakit merupakan bagian terpenting dalam pelayanan kesehatan sehingga memerlukan sumber daya manusia dengan kuantitas yang mencukupi dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dengan optimal. Perawat merupakan bagian integral dari sumber daya rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan secara Iangsung maupun tidak langsung terhadap pasien. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap kuantitas dan kualitas tenaga perawat disetiap rumah sakit termasuk Rumah Sakit Husada. Adapun penelitian terhadap kuantitas dan kualitas di Rumah Sakit Husada dilaksanakan di ruang perawatan anak.
Penelitian ini mencoba untuk menjawab terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Husada Jakarta. Ditinjau dari beban kerja perawat dalam melaksanakan kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lain. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana kualitas tenaga perawat yang ada, dengan menggunakan metode pengamatan kerja (work study).
Hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan keperawatan langsung merupakan kegiatan paling banyak dilakukan, setelah diketahui jumlah waktu dari kegiatan keperawatan dihasilkan .kebutuhan tenaga sebanyak 29 orang perawat dengan BOR 45,60%, tenaga yang ada 25 orang sehingga kekurangan tenaga sebanyak 4 orang. Adapun untuk kualitas keterampilan tenaga perawat yang ada menunjukan kualitas baik, walaupun masih ada beberapa aspek kegiatan yaitu : aspek komunikasi, penyuluhan dan pemenuhan hygiene pasien masih perlu ditingkatkan, dan untuk kualitas kegiatan menurut kelulusan secara keseluruhan cukup baik terlihat adanya suatu kerjasama yang saling melengkapi dari team work.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebutuhan tenaga akan berubah sejalan dengan peningkatan BOR. Dan untuk penelitian terhadap kualitas masih sederhana, karena keterbatasan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kognitif dan keterampilan tenaga perawat.
Daftar Pustaka : 22 (1980 - 2002)

Analysis of Nurse Quantity and Quality in the Pediatric Care Room at Husada Hospital JakartaHospital is the most important part in health care. So, that requires human resources with adequate quantity and quality in providing holistic health care optimally. Nurse is an integral part of human resources who provide the service directly and indirectly towards the patients. For that reason, it is need to be conducted the study of nurse quantity and quality in every hospital including Husada Hospital. The study that conducted was took place in pediatric room.
The study teed to assess the need of nurse in the pediatric room at Husada Hospital Jakarta that focused on nurse's workload in doing direct and indirect activities and other activities as well. Beside that, to assess the nurse quality was using the work-study method.
The study resulted that direct nursing activity was kind of activity that most conducted. Having counted from the time quantity of nursing activity, it was required 29 nurses with BOR 45.60%. However, the existing nurses in the room were 25. So, there was lack of nurse as many as 4 nurses. According to the quality of nurse's skill, it showed a good one although there were some aspects that need to be increased such as communication, education and hygiene fulfillment for patient. As a whole, the activity quality according to educational level showed good enough result. It was performed from the teamwork among the nurses that completed one another.
The result of this study showed that the need of nurse would change in line with the increase of BOR. In considering the study conducted was simple, it needs to be conducted further study about nurse's cognitive ability and skill.
References: 22 (1980-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>