Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta Depkes 1997 ,
WA525 Ind N97p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilga Prameswari Jayaputri
"Laporan magang ini membahas evaluasi atas kesesuaian antara teori penyusunan pedoman whistleblowing system (WBS) yang diluncurkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dengan praktik riil yang dilakukan oleh PT MOM untuk PT MID. Lingkup pembahasan meliputi tahap persiapan penyusunan pedoman WBS serta tahap penyusunan pedoman WBS. Penulis melakukan evaluasi dengan membandingkan kerangka evaluasi, yaitu teori yang telah dipelajari dalam mata kuliah Tata Kelola Perusahaan & Manajemen Risiko, serta beberapa referensi relevan lain, dengan pengalaman penulis selama menjalani aktivitas magang pada PT MOM. Melalui analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa praktik penyusunan pedoman WBS oleh PT MOM sudah sesuai dengan kerangka evaluasi milik Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Penulis juga melakukan evaluasi diri atas aktifitas magang yang penulis jalankan pada PT MOM.

This internship report discusses the evaluation of the conformity between the theory of drafting the whistleblowing system (WBS) guidelines launched by the National Committee on Governance Policy (KNKG) and the real practice carried out by PT MOM for PT MID. The scope of the discussion includes the preparation stage for the preparation of the WBS guidelines and the preparation stage for the WBS guidelines. The author evaluates by comparing the evaluation framework, namely the theory that has been studied in the Corporate Governance & Risk Management course, as well as several other relevant references, with the author's experience during internship activities at PT MOM. Through the analysis carried out, it was found that the practice of compiling WBS guidelines by PT MOM was in accordance with the evaluation framework belonging to the National Committee for Governance Policy (KNKG).The author also conducts a self-evaluation of the internship activities that she runs at PT MOM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Yoganingrum
"Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan adalah upaya untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia. Tetapi pemetaan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia belum dilakukan, sehingga penelitian yang telah dilakukan tidak dapat dinilai apakah telah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah dirumuskan sebelumnya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencoba mengembangkan dan mengaplikasikan metode bibliometrik untuk membuat peta ilmu pengetahuan. Metoda tersebut mengkaji puluhan bahkan ratusan dokumen penelitian, sehingga memerlukan perangkat lunak untuk membantu analisis dan mengeluarkan hasilnya yaitu berupa peta dan grafik.
Tujuan dari tesis ini adalah mengembangkan sistem yang dapat menganalisis ilmu kesehatan masyarakat secara bibliometrik dan menampilkan hasil analisis dalam bentuk peta dan grafik.
Tesis menggunakan metodelogi pendekatan sistem yaitu dengan melakukan analisis dan perancangan prototype. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendaiam terhadap informan-informan kunci dan kajian pustaka. Sedangkan analisis data dilakukan dengan cara analisis isi (content analysis).
Pengembangan sistem menghasilkan aplikasi basis data yang dapat menganalisis dokumen penelitian secara otomatis dengan tehnik co-word dan analisis produktivitas subjek, penulis, instansi penelitian dan kategori penulis. Output dari sistem adalah berupa peta ilmu kesehatan masyarakat secara dan grafik produktivitas.
Kesimpulan dari tesis adalah sistem mampu menganalisis dokumen penelitian dengan tehnik co-word dan menampilkan hasil analisis berupa peta KIDS. Selain itu sistem juga mampu menghitung produktivitas dan menampilkan hasilnya berupa grafik produktivitas. Disarankan pengembangan dan peningkatkan kemampuan sistem selanjutnya.
Daftar bacaan: 43(1983-2003)

Development of System for Mapping on Public Health in Indonesian Institute of Sciences (LIPI)Research and development on health is an effort to solve the problems in Indonesia. However mapping on public health has not been done yet, therefore the previously researches could not be valued. It is best for the researches be suitable with the program that has been drafted before.
Indonesian Institute of Sciences (LIPI) has been trying to develop and apply the bibliometrics to map the science. Those methods are using numbers of research document so need a database application to support the analysis and give the result of a map and graphic.
This thesis purposes to develop a system that have capable to analysis the research documents using bibliometrics and to display the result as a map and graphic.
The methodology is the system approach by doing analysis and design a prototype. Data is collected through in-depth interview of key informants and literature study, and then the data is analyzed by content analysis.
This thesis yields a database application that has capable to analyze the research documents on Public Health using bibliometrics automatically. The outputs of the database application are a map by using co-word techniques and graphics of productivity.
The conclusions are the database application could display a map with co-word techniques and graphics of productivity. To develop and gain the capable of the database application are the suggestion.
References: 43 (1983-2003)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 11199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C.H. Tuty Ernawati
"Pembangunan Kesehatan yang merupakan salah satu upaya penunjang Pembangunan Nasional, dibutuhkan tersedianya sumberdaya manusia yang tangguh, mandiri serta berkualitas, dengan desentralisasi memmberlkan wewenang kepada Kabupaten/Kota untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan kesehatan daerahnya sesuai kemampuan, kondisi dan kebutuhan setempat, sehingga diharapkan mampu melakukan perencanaan kesehatan dan dapat memecahkan masalah kesehatannya sendiri, metode perencanaan dan penganggaran yang tepat akan dapat memberikan dampak pada perencanaan dan penganggaran yang dihasilkan, oleh karena anggaran yang diserahkan dari Pemerintah Pusat dalam bentuk block grant, dengan demikian kualitas perencanaan dan penganggaran kesehatan serta efektifitas advocacy mentadi sangat menentukan alokasi anggaran yang akan diperoleh dinas kesehatan, dimana akan menentukan pelaksanaan operasional program dalam kegiatan tahun berlalan.
Kota Payakumbuh merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Sumatera Barat, secara struktur Organisasi baru berjalan lebih kurang 1 (satu) tahun dengan peningkatan eselonering, 4 (empat) Sub dinas, 1 Bagian yang salah satu Sub Dinasnya adalah Sub Dinas Bina Program. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang Sistem Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2004 dengan mengkaji komponen Input, komponen Proses dan komponen Output.
Dari hasil penelitian ini dalam pelaksanaan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2004, telah dapat dilakukan dengan bottom up planning, hambatan yang timbul berkaitan dengan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan, antara lain kuantitas dan kualitas sumber daya tenaga belum memadai, sarana komputasi, transportasi dan komunikasi belum memadai, belum tersedianya dana khusus untuk penyusunan perencanaan, ketersediaan data yang masih kurang dan kevalidan datanya, masih rendahnya pemahaman tentang metode perencanaan, pelaksanaan langkah - langkah perencanaan belum optimal. Dengan keterbatasan yang ada dalam penyusunan Perencanaan dan Penganggaran, maka perlu ditingkatkan kernampuan melakukan advocacy terhadap penentu kebijakan dalam kaitannya menentukan pembiayaan kesehatan.
Proses dokumen perencanaan dan penganggaran di Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2004 belum sesuai yang diharapkan karena belum didukung oleh data yang akurat dan valid dan dokumen yang dihasilkan adalah Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK), Proposal Proyek Health Workforce and Services (HWS) dan Rencana Strategi Kesehatan Kota Payakumbuh yang disyahkan serta merupakan dokumen penting dalam melakukan kegiatan evaluasi dan acuan selama melakukan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Payakumbuh yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehata n.
Saran yang harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh yaitu penempatkan sumberdaya manusia yang tepat dengan posisinya sesuai dengan pendidikan dan keahliannya dengan mempertimbangkan profesionalisme, diperlukan visi organisasi yang menjadi komitrnen bersama oleh seluruh staf dan penguatan kepemimpinan di semua jenjang administrasi

Analysis on Health Planning and Budgeting Development System in Payakumbuh City Health Office year 2004Health development is one pillar of national development and necessitates the availability of strong, independent, and high quality human resources. Decentralization has given the districts/cities rights to self determine their own health development priorities according to their capacities, conditions, and needs. Thus it is expected that districts/cities are able to do their own planning and budgeting and solving their problems. Planning and budgeting method will have significant impact on the resulted plan and budget, and in a situation where budget and fund are provided by central government in form of block grant, quality of planning and budgeting along with effective advocacy will determine funding allocation for health sector to be received by health office. This, in turn, will strongly influence the operational of the program.
Payakumbuh City is one of city in West Sumatera Province, and structurally the organization of this city has just been running for around one year with increasing numbers of echelon in the government organization. This study aimed to obtain information on health planning and budgeting development system in Health Office of Payakumbuh City year 2004 by analyzing input, process, and output components.
The study shows that health planning and budgeting development system in Health Office of Payakumbuh City year 2004 has employed bottom up planning method, with constraints including insufficiency of human resources in term of quantity and quality,
lack of computational, transportation, and communication facilities, no specific budget for planning development, lack of valid relevant data, low understanding of planning method, and suboptimal implementation of planning steps. With those limitations, it is necessary to improve the ability to provide better advocacy to the policy maker in order to get sufficient allocation for health development.
The documentation process of health planning and budgeting development system in Health Office of Payakumbuh City year 2004 was not fully appropriate as expected due to lack of accurate and valid data. The produced document was Working Unit Budget Document (DASK), Health Workforce and Services (HWS) Project Proposal and Payakumbuh City Health Development Strategic Plan which have been legalized and are important as to provide guidance in evaluation and to be referred during implementation of health development in Payakumbuh City by Health Office.
It is suggested to Payakumbuh City Health Office to place appropriate human resources in accordance to education background by considering professionalism. There is also a need to set organization vision to be committed by all staff and to strengthen leadership in all administrative level.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Risgiyanto
"Pada sektor kesehatan, desentralisasi adalah terjadinya pelimpahan kewenangan dari Departemen Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota, yang berakibat terjadinya perubahan terhadap struktur, fungsi dan tanggung jawab, dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Disadari, bahwa desentralisasi ini berdampak juga pada sistem perencanaan pembangunan kesehatan, yaitu daerah mempunyai kewenangan besar untuk melakukan perencanaan dan penganggaran sesuai dengan situasi dan kemampuan daerah, sehingga beberapa permasalahan perencanaan terjawab dengan adanya sistem desentralisasi dengan Bottom Up Planning.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang mekanisme Sistem Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, dengan menggunakan metode kualitatif dan melakukan pengumpulan data primer terhadap kompunen input, komponen proses dan komponen out put dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, melakukan observasi dan telaahan dokumen data skunder.
Hasil penelitian ini dalam pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Kesehatan Pada Era Desentralisasi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan Tahun 2003, telah dapat dilakukan dengan mekanisme bottom up planning. Hambatan yang timbul berkaitan dengan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan pada era desentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, antara lain kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga belum memadai; kedudukan unit perencanaan pada sub bagian perencanaan di bawah bagian tata usaha, sehingga dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan program pembangunan kesehatan tidak optimal; tidak tersedianya dana khusus untuk penyusunan perencanaan; sarana komputasi, transportasi dan komunikasi belum memadai; rendahnya ketersediaan dan kevalidan data; rendahnya pemahaman terhadap metode perencanaan; pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan perencanaan belum maksimal; pelaksanaan konsultasi mengenai penyusunan perencanaan belum optimal; pelaksanaan langkah-langkah perencanaan belum maksimal; koordinasi lintas program sudah dilaksanakan akan tetapi terdapat hambatan mengenai sumberdaya manusiannya; perlu ditingkatkan untuk melakukan advocacy kepada pihak Pemerintah Daerah, DPRD dan Bapeda dan belum masuknya wawasan terhadap program pembangunan kepada sektor lain;' penggunaan pedoman penyusunan perencanaan dengan menggunakan konsep P2KT, serta melakukan rencana anggarannya dengan mengacu Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002; pedoman satuan biaya yang digunakan adalah pedoman satuan biaya dari Pemerintah Kabupaten dalam bentuk Keputusan Bupati; jadwal penyusunan perencanaan sudah dibuat secara sistematis akan tetapi penggunaannya belum maksimal serta realisasinya sering tidak tepat; dilakukannya pendokumentasian perencanaan program pembangunan kesehatan dalam bentuk DIPDA(DASK, Proposal, Master plan 2001-2005; adanya peningkatan anggaran pada tahun 2003. Kemudian adanya kegiatan district grant PIP I, guna mendorong pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yang didanai oleh pinjaman luar negeri (World Bank).
Saran utama untuk mendorong kemampuan Pemerintah Kabupaten khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan dalam rangka pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan yaitu dengan meningkntan kualitas dan kuantitas sumberdaya tenaga guna melakukan advokasi secara sitematis sehingga dapat memperoleh komitmen pengambil keputusan di daerah agar sektor kesehatan dapat dijadikan sebagai pilar pembangunan daerah melalui pelaksanaan bimbingan teknis; melakukan konsultasi; melaksanakan penyusunan perencanaan sesuai dengan langkah-langkah perencanaan; adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor; adannya petunjuk perencanaan; menyusun anggaran biaya sesuai dengan pedoman satuan biaya; melakukan penjadwalan perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program pembangunan kesehatan.

In the health sector, the decentralization means the submission of authority from the Department of Health to the Health Office of Province and Regency/ Municipality, which cause the change towards the structure, function and responsibility, in order to provide health services to the people. It is realized that the decentralization also effect the health development planning system, namely the region have greater authority to perform the planning and budgeting according to the situation and the regional ability, that some planning problems are responded with the decentralization system with Bottom Up Planning.
This research is intended to obtain the description regarding the mechanism of Health Development Program Planning Preparation During The Decentralization Era In The Health Office Of Way Kanan Regency In The Year 2003, by using qualitative method and performing the primary data collection by using the in-depth interview technique, observation and study of documents of secondary data.
This results of this research in implementation of the Health Development Program Planning Preparation in the Decentralization Era in the Health office of Way Kanan in the year 2003, has been done with bottom up planning mechanism. The constraints faced related to the preparation of the health development program planning in the decentralization era in the health office of Way Kanan Regency, among others are the quantity and quality of the human resources that are not sufficient; the position of the planning unit in the sub division of planning under the administration unit, that in the implementation of the health development program planning preparation is not optimum; the lack of fund available especially for the planning preparation; insufficient computation and communication facilities, the low availability and validity of data; the low understanding towards the planning method; the technical guidance implementation is not optimum; consultation implementation regarding the planning preparation has not optimum; planning steps implementation has not maximum; the inter programs coordination has been dome but there is human resource constraint; the advocacy to the regional Government, DPRD and Bapeda needs to be increased due to lack of understanding toward the development program of the other sector; the use of planning preparation guide by using the concept of P2KT, and the prepare the budget by referring to the Kepmendagri No. 29 year 2002; the standard unit cost used is standard the unit cost from the regency government in the form of Decree of the Head of Regency; schedule of the planning preparation has been systematically, however, the usage is not maximum yet and the realization is often inaccurate; the documentation of health development planning in the form of DTPDAIDASK, Proposal, Master plan 2001-2005; the increase of budget in the year 2003. Then with the district grant PHP 1, in order to encourage the decentralization in the health sector which is financed by the foreign loan (World Bank).
The main suggestion to encourage the ability of the Regency Government, especially the Health Office of Way Kanan in order to implement the decentralization of the health sector, namely by increasing the quality and quantity of human resources in order to perform the advocacy systematically that the commitment of decision maker in the region can be obtained in the health sector to be used as the regional development pillar through technical guidance implementation; perform the consultation; perform the planning preparation according the planning steps; the inter programs and inter sector coordination; the planning guidance; prepare the budget according the standard unit cost perform the planning schedule up to the implementation of the health development program activities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1990
362.104 2 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Dita Wulandari
"

Remaja merupakan tahapan usia transisi dari anak-anak ke dewasa, dimana terjadi perubahan fisik, psikologis dan perilaku yang terjadi secara substansial. Meski mengalami perubahan fisik dan emosional yang signifikan, remaja juga menghadapi banyak tantangan hidup, seperti tekanan teman sebaya, pembentukan identitas, dan dalam mencapai kebebasan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui efektivitas hasil tindakan terapi kelompok terapeutik, health promotion pada keluarga dan program kelompok teman sebaya terhadap kesiapan peningkatan perkembangan, harga diri dan mekanisme koping remaja. Metode yang digunakan adalah laporan kasus dengan sampel lima remaja dengan diagnosa keperawatan kesiapan peningkatan perkembangan remaja. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner harga diri, kuesioner mekanime koping dan buku evaluasi terapi kelompok terapeutik pada remaja. Hasil pemberian terapi kelompok terapeutik dan health promotion pada keluarga menunjukkan adanya peningkatan tugas perkembangan remaja dari rata-rata 3 menjadi 4,5 yang  remaja sudah mencapai tugas perkembangan, peningkatan harga diri  dengan rata-rata skor 19,4 menjadi 24,2 dan peningkatan mekanisme koping remaja  dari 64,2 menjadi 68,2.Penambahan pemberian program kepemimpinan teman sebaya mampu meningkatkan kemampuan remaja dalam meningkatkan tugas perkembangan menjadi rata-rata 5, peningkatan harga diri  menjadi rata-rata 26,2 dan mekanisme koping remaja menjadi rata-rata 71,2. Pemberian terapi kelompok terapeutik, health promotion pada keluarga dan program kepemimpinan teman sebaya direkomendasikan untuk diterapkan pada remaja dengan kesiapan peningkatan perkembangan, harga diri dan mekanisme koping.

 

 

Kata kunci: remaja, terapi kelompok terapeutik, health promotion, program kepemimpinan teman sebaya


Adolescents are a stage of transition from children to adults, where physical, psychological and behavioral changes occur substantially. Despite experiencing significant physical and emotional changes, adolescents also face many challenges in life, such as peer pressure, identity formation, and achieving freedom. The purpose of this scientific paper is to determine the effectiveness of the results of therapeutic group therapy, family promotion and peer leadership programs on readiness for increased development, self-esteem and coping mechanisms in teenagers. The method used is a case report with a sample of five teenagers with nursing diagnoses prepared to increase adolescent development. The measuring instrument used in this study is a self-esteem questionnaire, coping mechanism questionnaire and therapeutic group therapy evaluation book in adolescents. The results of therapeutic group therapy and health promotion in families showed an increase in the task of adolescent development from an average of 3 to 4.5 whose adolescents had achieved developmental tasks, increased self-esteem with an average score of 19.4 to 24.2 and improved coping mechanisms from 64.2 to 68,2. Addition to the provision of peer leadership programs can improve the ability of adolescents to increase developmental tasks to an average of 5, increase self-esteem to an average of 26.2 and coping mechanisms to an average of 71,2. Providing therapeutic group therapy, family health promotion and peer leadership programs are recommended to be applied to adolescents with increased development readiness, self-esteem and coping mechanisms.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, , 1989
R 001.406 84 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan, 1992
R 001.406 84 IND p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>