Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allen, Louis A.
Jakarta: P.T.Pembangunan, 1960
658.3 All k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siswari Kunsaparti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S17049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hapsari
"Industri otomotif merupakan salah satu industri penting yang memberi kesempatan Usaha Kecil Menengah UKM di Indonesia untuk menjadi mitra usaha. UKM sektor otomotif ini menyuplai komponen-komponen suku cadang yang tidak dibuat sendiri oleh pabrik otomotif besar. Banyaknya pekerjaan yang diberikan membuka peluang UKM untuk terus tumbuh termasuk membuka lapangan pekerjaan. Penelitian ini meneliti salah satu perusahaan di bawah binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra YDBA yaitu PT. Duta Karya Mandiri yang membuat komponen bar stay head rest untuk PT. Astra Indonesia.
Penelitian terkait bidang Sumber Daya Manusia dalam aspek manajemen kinerja yang belum diterapkan di UKM ini, khususnya untuk jabatan operator sebagai ujung tombak produksi. Metode yang digunakan untuk penelitian bussiness coaching adalah dengan metode kualitatif melalui wawancara dan observasi lapangan yang kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian berupa rekomendasi perbaikan kinerja operator dengan menerapkan sistem manajemen kinerja yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

Automotive industry is one of significant industrial which give an opportunity to Small Medium Enterprises SMEs in Indonesia to be a working partner. Automotive SMEs supply a component parts that the main factory does not make it self. The opportunities for SME to grow up always opened. High quantity of job that given to SMEs become a consideration. This study examines one of the company under guidance of Yayasan Dharma Bhakti Astra YDBA named PT. Duta Karya Mandiri which made bar stay head rest component for PT. Astra Indonesia.
This study took a point in human resource in performance management aspect which has not be applied in SME, especially for operator position as a subject in production. The methodology that applied in this bussines coaching research was qualitative through interview and field observation then did an analysis with descriptive analysis. The result is a recommendation for performance improvement in operator position with applied performance management system that adjust with company condition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nia Octaviana
"As a developing country, Indonesia is trying hard to progress towards becoming a developed nation. In the past few years, Indonesia has achieved impressive growth. In order to maintain it, Indonesia is spending a large amount of money for its physical development, for instance, the development of infrastructure projects. Consequently, project control is then needed to carry out the projects successfully. Therefore, project control plays an important role in the development of our country. Control is basically a process of trying to achieve conformity between goals and actions. It involves comparison of the performance to the plan. If significant differences take place, corrective actions should be taken. Project control is focused on three areas: time, cost, quality. Time control can be carried out by scheduling the project. Two methods used for scheduling are bar charting and networking technique. In bar charting, a project is divided into its major operations and the time to complete each operation is estimated. The operations are represented by bars arranged in the order of their early start time. Networking techniques are used on complex projects. An example of such a technique is Critical Path Method (CPM)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Febrina Maharani
"Penelitian ini membahas analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja di Sumber Karya Indah tahun 2013. Penelitian mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan analisis risiko semikuantitatif. Penilaian risiko menggunakan metode W.T. Fine yaitu nilai risiko merupakan hasil kali antara faktor konsekuensi, pajanan, dan kemungikinan. Penelitian ini juga menggunakan metode Hazard Identification (HAZID) yaitu nilai risiko merupakan hasil kali antara faktor konsekuensi dan kemungkinan. Metode HAZID yang digunakan berfungsi untuk meningkatkan validitas dari hasil penilaian risiko dengan metode W.T. Fine.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan nilai risiko keselamatan dan kesehatan pada setiap tahapan kerja di Sumber Karya Indah. Hasil penelitian adalah tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerja menjahit dan pengecatan memiliki potensi paling tinggi. Hasil penelitian menjadi dasar pertimbangan pada program komunikasi hazard di Sumber Karya Indah.

This research describes risk assessment of occupational health and safety in Sumber Karya Indah 2013. This study referred to AS/NZS 4360:2004 standard and used semi-qunatitatie analysis. Risk assessment used W.T. Fine method. Risk score was got from multiplication of the consequency, exposure, dan probability factors. Risk score was counted with Hazard Identification (HAZID) also where risk score was got from multiplication of the consequence and probability. HAZID method was used in order to increase the validity of W.T. Fine Method.
Objective of this study is to get health and safety level of risk in every step process in Sumber Karya Indah. The results state the level of risk in every step process includes very high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable. This results is used for implementation of hazard communication program in Sumber Karya Indah.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Dwi Hermawan
"Tugas akhir ini membahas mengenai perbaikan sistem dan proses bisnis pada perusahaan BUMN PT Adhi Karya dimana secara umum semua perusahaan BUMN Karya saat ini mengalami hal yang serupa yakni keuangan yang tidak sehat sehingga Kementerian BUMN membentuk PMO (Project Management Office) yang mempunyai tujuan untuk mempercepat penyehatan keuangan BUMN Karya. Program sub stream PMO Karya ada 5 (lima) macam yaitu Financial Risk Policy, Financial Dashboard, Asset Recycling Property, Core Competencies dan Specialization. Selain itu PT ADHI KARYA yang sebelumnya pernah menjadi peringkat 1 diantara BUMN Karya pada tahun 2000an awal, saat ini ingin kembali mencapai posisi tersebut dengan tagline Transformasi “Back to be The Best”. Untuk melaksanakan transformasi diperlukan role model dan lead by example.

This final project discusses the improvement of systems and business processes at the SOE PT Adhi Karya where in general all BUMN Karya companies are currently experiencing the same thing, namely unhealthy finances so that the Ministry of SOE has formed a PMO (Project Management Office) which has the aim of accelerating health BUMN Karya finance. There are 5 (five) types of PMO Karya sub stream programs, namely Financial Risk Policy, Financial Dashboard, Asset Recycling Property, Core Competencies and Specialization. In addition, PT Adhi Karya, which was previously ranked 1 among Karya SOE in the early 2000s, now wants to return to that position with the Transformation tagline "Back to be The Best". To carry out the transformation, a role model and lead by example are needed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alen Septanto
"Antara tahun 1997 sampai 1998, Indonesia dan sebagian negara lainnya di kawasan Asia mengalami krisis moneter yang dipicu oleh jatuh tempo utang luar negeri yang dimiliki oleh negara-negara tersebut. Hal ini mengakibatkan kondisi perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang hebat sehingga banyak perusahaan dalam negeri yang mengalami kebangkrutan.
Pada tahun 2005 yang lalu, perusahaan-perusahaan dalam negeri kembali mengalami cobaan yang hebat dengan adanya keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik, harga BBM, (dua kali dalam tahun 2005), dan peningkatan nilai inflasi dalam negeri yang mencapai 18 %.
PT. Wijaya Karya Intrade sebagai salah salah satu perusahaan manufaktur yang bergantung pada konsumen mereka, terutama perusahaan pembuatan kendaraan bermotor, juga menerima dampak ketidak stabilan ekonomi tersebut. Dampak dari kenaikan BBM dan nilai inflasi adalah berkurangnya kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan bermotor menyebabkan PT. Wijaya Karya Intrade sebagai salah satu perusahaan pemasok suku cadang kendaraan bermotor mengalami kesulitan karena berkurangnya permintaan pembuatan suku cadang tersebut dari para perusahaan pembuat kendaraan bermotor sehingga PT. Wijaya Karya Intrade terpaksa harus bekerja dalam kondisi di bawah kondisi efisien.
Untuk mengatasi kondisi bekerja di bawah kondisi efisien ini maka PT. Wijaya Karya Intrade berusaha untuk meningkatkan kinerja setiap bagian yang ada dalam kerangka supply chain. Kaya akhir ini berusaha untuk menganaiisis sejauh mana PT. WKI, terutama unit bisnis P3, telah melakukan peningkatan dalam kegiatan usahanya yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai produk yang dibuat di pabrik P3.
Dari hasil analisis yang dilakukan, penulis menemukan ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki agar unit bisnis P3 dapat memberikan hasil yang maksimal bagi para konsumennya. Beberapa hal tersebut antara lain adalah belum diterapkannya teknologi informasi yang tepat, perencanaan tingkat inventori yang belum tepat, defisiensi dalam proses produksi, dan SCM yang belum terintegrasi.
Dari hal-hal yang telah disebutkan diatas maka penulis dapat mengusulkan beberapa hal sebagai solusi dari masalah yang ada. Solusi-solusi yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan penerapan teknologi informasi yang sebaiknya dimulai dalarn waktu yang dekat sebagai tindakan pencegahan untuk menanggulangi peningkatan perrnintaan yang kemungkinan akan terjadi.
2. Peningkatan efisiensi proses produksi dengan perencanaan yang lebih diperhitungkan dengan lebih seksama dan proses desain cetakan yang lebih akurat sehingga mengurangi delay dalam produksi.
3. Perencanaan tingkat inventori dengan manual reorder point method sehingga diharapkan tidak akan terjadi lagi kekurangan bahan bake di tengah-tengah proses produksi yang akan menambah biaya lembur maupun sub kontrak.
4. SCM yang terintegrasi akan terwujud pada unit bisnis P3 apabila ada komunikasi yang lebih mendalam antara unit bisnis P3 baik dengan para suppliernya maupun dengan para konsumennya.

Between 1997 and 1998, Indonesia and some other countries in the Asian region had a monetary crisis which was caused by the due date of their foreign debt. This had caused Indonesian economic condition to be at great disaster and eventually many companies had to declare it bankrupt.
In the year 2005, domestic companies again were shocked by government decision to increase the price of electricity and fuel and gas. This had caused the inflation rate in Indonesia became uncontrollable and rose to 18%.
PT. Wijaya Karya Intrade as one of the manufacturer companies that depends to their customers, especially the automotive producer, also hit by this economical unstability. Price rise of fuel and gas and the increased inflation rate had caused the decrease of peoples need for automobiles and that caused PT. Wijaya Karya Intrade as one of the companies that manufacture spare parts for automotive had difficulties and had to work under inefficient condition.
To deal with this condition, PT. Wijaya Karya Intrade tries to level up the performance of every section in the supply chain framework. This final paper try to analyze how far PT. Wijaya Karya Intrade, especially business unit PPP, have did that can increase the quality and value of their product.
After the analysis process, the writer has found several things that have to be fixed in order to business unit PPP can give maximum outcome for their customers. That several things are the right information technology has not been implemented yet, imperfection in inventory level planning, deficiency in production process, and non-integrated SCM.
After the analysis had been done, the writer has come up with several solutions to help business unit PPP to deal with their problems. The solutions are:
1. The development of the information technology which better to start immediately as a precaution act to deal with the increasing demand that going to happen in the short term.
2. Efficiency enhancement of the production process with extra caution planning and careful design process so it can decrease delay in production.
3. Inventory level planning with the use of manual reorder point method so that material emptiness will no longer happen in the middle of the production process that can increase the cost for subcontract and overtime.
4. Integrated SCM will be accomplished as long as business unit PPP can build an inner communication bridge between themselves with suppliers and customers.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18504
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Stephen P.
New Jersey: Prentice-Hall, 2002
658 ROB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robbins, Stephen P.
Sidney: Prentice-Hall, 1997
658.4 Rob m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>