Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45966 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagimun Mulus Dumadi
Jakarta: Dinas Museum Dan Sejarah, 1988
959.83 SAG j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifuddin Alambai
"ABSTRAK
EfektivHas pelayanan suatu prasarana dan sarana pubuk sebagaimana pengadaan air bersih diukur dengan berkurangnya keterlambatan suplai air, meningkatnya kualitas air dan bertambahnya efisiensi pengelolaan pengusahaan air tersebut. Permasalahan pokok adalah permasalahan aspek manajemen dalam arti luas, yang harus dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelayanan sepanjang masa rencana proyek air bersih dimaksud Perencanaan dan pelaksanaan, serta pemilihan alternatif pengembangan biasanya dilakukan dengan metode yang umum dilakukan yaitu studi kelayakan, disain detail dan pengawasan teknis. Namun dengan meningkatnya kompleksitas teknologi dan kesadaran masyarakat akan hak-hak mereka selaku konsumen, dampak-dampak negatif bersifat teknis maupun non teknis, termasuk masalah kesehatan, kelestarian lingkungan dan baiknya tingkat pelayanan, perlu dipelajari dengan metode manajemen risiko. Pengertian risiko selalu mencakup dua elemen yaitu fiekuensi / probabilitas terjadinya dampak negatif, dan konsekwensi daripada dampak negatif tersebut. Tingkat risiko (level of risk) yang mungkin terjadi akan memberikan prioritas penanganan bagi semua pihak yang berkepentingan.
Karena itu manajemen risiko adalah aplikasi secara sistematis kebijaksanaan manajemen, prosedur dan praktek terhadap tugas menganalisa, mengevaluasi dan mengontrol risiko-risiko.
Dalam penelitian ini, untuk memberikan pengadaan air baku bagi PAM DKI Jakarta, di samping Saluran Terbuka Tarum Barat yang telah ada, dibahas suatu altematif pengaliran air dari Waduk Juanda ke DKI Jakarta, dan dilihat alternatif mana yang paling kecil dipengaruhi oleh konsekwensi-konsekwensi akibat risiko teknis, aiam, lingkungan dan kesehatan dan keselamatan. Metode penelitian dilakukan secara semi kuantitatif dan termasuk kategori quasi experimental, dan data kualitatif dijadikan kuantitatif dengan skala Likert.
Untuk meUhat pengaruh besarnya konsekwensi terhadap kedua alternatif tersebut dilakukan analisa statistik menggunakan SPSS (Statistical Pnoduct and Service Solutions). Kemudian dari aspek biaya dilakukan analisa Equivalent Monetary
IV
PERPUSTAKAAN PUSAi
Value Cost dengan model Decision Tree, yang memberikan hasil mendukung
anafea pengaruh konsekwensi di atas.
Dari kedua ahernatif penyaluran air baku dari Waduk Juanda untuk menghadapi
kebutuhan tahun 2025, setelah dilakukan analisa disarankan alternatif pemasangan
sifon-sifon di sungai Bekasi, Cikarang dan Cibeet. Kemudian dibuat rencana
penanganan risiko untuk alternatif yang menggunakan sifon.
Langkah pengambilan keputusan manajemen dengan melakukan manajemen
risiko terlebih dahulu, diyakini akan memberikan pelayanan air bersih secara
efektif terhadap PAM OKI.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejarah Kota Palangkaraya berawal dari permukiman Kampung Pahandut di kawasan tepian Sungai Kahayan. Peran Sungai Kahayan sebagai orientasi, tempat tinggalj awal bermukim dan mengembangkan kehidupan manusiaj bekerja bagi masyarakat Dayak. Kini masalah yang terjadi ialah perubahan kawasan tepian Sungai Kahayan berkembang menjadi kota yang dinamis, permukiman tumbuh secara organik dan pola jalan berorientasi ke darat membelakangi sungai, sehingga fungsi sungai berubahdari fungsi awalnya. Sungai sebagai folsafah hidup dan orientasi masyarakat Dayak Ngaju. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi model permukiman di kawasan tepian sungai, kasus kawasan permukiman tepian Sungai Kahayan, Kota Palangkaraya. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian ekplorasi kualitatif lapangan (a qualitative exploratory research) berdasarkan ekplorasi data lapangan (field observation) nilai historis kawasan melalui survei, wawancara dan identifikasi potensi kawasan. Hasil penelitian dijabarkan dalam model integrasi permukiman tepian sungai meliputi aspek fisik antara lain: (a) model permukiman; (b) model dermaga (c) model titian dan (d) model jembatan. Sedangkan aspek non fisik : (a) ekonomi dan (b) sosial-budaya dan (c) aktivitas pendukung sepanjang tepian Sungai Kahayan. Hasil penelitian ialah teridentifikasi model permukiman tepian sungai yang relevan yang akan digunakan sebagai pengkayaan model permukiman khususnya di kawasan-kawasan tepian sungai Indonesia di masa mendatang"
Lengkap +
728 JUPKIM 9:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Syafruddin Apidiani
"Salah satu indikator tercapainya kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang antara lain kebutuhan akan perumahan. Untuk menangani pemukiman kumuh ditengah perkotaan yang berada di tepi sungai Karang Mumus, maka pemerintah Kota Samarinda membuat suatu program pemindahan warga yang tinggal di tepi sungai Karang Mumus. Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap dan untuk tahap pertama akan dipindahkan sebanyak 394 KK. Namun program tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan, tidak seluruh masyarakat bersedia pindah dari tepi sungai tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program relokasi tersebut antara lain tingkat partisipasi masyarakat, kesiapan masyarakat untuk pindah atau menempati pemukiman yang baru, peran atau fungsi dari pendamping serta tingkat koordinasi antar instansi dalam penyediaan dan pelaksanaan program relokasi penduduk tepian sungai Karang Mumus tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriplif melalui kajian literatur, observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan Para informan yang terdiri dari unsur pemerintah 1 Tim Relokasi dan unsur masyarakat I tokoh masyarakat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa program Relokasi Penduduk Tepian Sungai Karang Mumus sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi tidak ada partisipasi masyarakat, dengan kata lain tidak melibatkan masyarakat, hal ini tampak dari tidak adanya kegiatan dialog antara pemerintah selaku pelaksana program dengan masyarakat. Pengertian partisipasi dalam program relokasi ini adalah ketika masyarakat bersedia pindah tanpa ada tuntutan apapun. Masyarakat pindah hanya berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah raja. Seharusnya masyarakat dilibatkan sejak clad perencanaan hingga evaluasi clan pemanfaatan hasii dari program.
Kesiapan masyarakat, untuk masyarakat yang mampu tidak mengalami masalah karena mereka terbiasa dengan pola hidup tidak tergantung dengan aliran sungai, Bali mereka yang kurang mampu, karena sebeiumnya hidup mereka tergantung dengan aliran sungai maka mau tidak mau mereka harus sudah siap menghadapi perubahan tersebut balk perubahan pola hidup maupun pekerjaan.
Tim relokasi dibentuk oleh pemerintah dengan harapan menjadi tim yang berperan sebagai pendamping masyarakat yang terkena relokasi penduduk tepian sungai Karang Mumus. Namun kenyataannya tim tersebut tidak menjalankan fungsinya sesuai yang diharapkan, bahkan lebih hanyak berfungsi sebagai sarong pemerintah.
Dalam penyiapan fasititas umum dalam bentuk perumahan, pemerintah sudah dapat dikatakan berkoordinasi, terbukti dengan tersedianya berbagai l'asilitas dasar suatu perumahan, tapi masih perlu ditingkatkan lagi agar segala fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan balk. Sedangkan dalam hal koordinasi membina masyarakat yang' terkena relokasi, terjadi saling lempar tanggung jawab antara instansi yang satu dengan instansi yang lain."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Ragina B.
"ABSTRAK
Penggunaan air rumah tangga yang tinggi biasanya terjadi dalam sebuah kota
metropolitan, seperti halnya kota Jakarta. Standar kebutuhan air domestik yang
ditetapkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum adalah sebesar 126,9
liter/kapita/hari sementara standar kebutuhan air yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan adalah 150 liter/orang/hari. Menurut Kajian dan Verifikasi Cakupan
Layanan Air Minum Perpipaan di DKI Jakarta Tahun 2009, tingkat konsumsi air
rata-rata rumah tangga pelanggan PAM adalah sebesar 253,302 liter/orang/hari
sampai 261,496 liter/orang/hari, sementara tingkat konsumsi air rata-rata rumah
tangga yang bukan pelanggan PAM di wilayah DKI Jakarta adalah sebesar
204,698 liter/orang/hari. Penduduk miskin Jakarta mengalami peningkatan dari
51,24 ribu jiwa pada Maret 2011 menjadi 363,42 ribu jiwa, dibandingkan Maret
2010 yang hanya 312,18 ribu jiwa.Jumlah ini sekitar 3,75 % dari total penduduk
Jakarta. Ironisnya di beberapa tempat warga kelas ekonomi menengah bawah
terpaksa membeli air dengan harga mahal ataupun membuat sumur komunal
karena tidak terlayani jaringan pipa air bersih atau PAM. Maka diperlukan data
penggunaan air domestik pada rumah tangga kelas ekonomi menengah ke bawah
dengan harapan dapat dijadikan dasar perbaikan layanan jaringan pipa air bersih.
Melalui metode wawancara dengan menggunakan kuisioner diketahui pola
penggunaan air rumah tangga kelas ekonomi menengah ke bawah kota Jakarta
adalah mandi sebesar 193,89 liter/orang/hari, masak beras sebesar 2,66
liter/orang/hari, merebus bahan makanan sebesar 0,18 liter/orang/hari, minum
sebesar 2,23 liter/orang/hari, mencuci pakaian sebesar 42,39 liter/orang/hari,
mencuci peralatan makan sebesar 19,41 liter/orang/hari, mencuci kendaraan
sebesar 3,87 liter/orang/hari, sehingga total penggunaan air rumah tangga kelas
ekonomi menengah ke bawah di kota Jakarta adalah sebesar 264,64
liter/orang/hari. Dari seluruh data hasil sampling yang diolah dengan dengan
metode korelasi dan regresi pada Ordinary Least Square didapatkan kesimpulan
bahwa tingkat pendapatan tidak berpengaruh secara nyata terhadap penggunaan
air rumah tangga. Data dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
penggunaan air rumah tangga yang representatif terhadap kota Jakarta.
Large quantities of household water consumption usually occurs in a metropolitan

ABSTRACT
city, as well as Jakarta. Standard domestic water requirements set by Kementrian
Pekerjaan Umum is at 126.9 liters/capita/day while the standard water
requirement established by the Departmen Kesehatan is 150 liters/person/day.
According to the “Kajian dan Verifikasi Cakupan Layanan Air Minum Perpipaan
di DKI Jakarta” in 2009, the average level of household water consumption using
PAM amounted 253.302 liters/person/day to 261.496 liters/person/day, while the
average level of water consumption of households that is not using PAM is equal
to 204.698 liters/person/day. The amount of citizens with middle-low class of
economy in Jakarta has increased from 51,240 in March 2011 to 363,420
inhabitants, compared to March 2010 is only 312.180. This amounts to about
3.75% of the total population in Jakarta. Ironically in some places middle-low
economic class citizens forced to buy water at high prices or make a communal
well as underserved water pipelines or PAM. Through interviews using a
questionnaire method it is known the patterns of water usage in household with
middle-low economic class in Jakarta. Water usage of shower is 193.89
liters/person/day, rice cooking by 2.66 liters/person/day, boiling food by 0.18
liters/person/day, drinking of 2.23 liters/person/day, washing clothes for 42.39
liters/person/day, washing dishes of 19.41 liters/person/day, washing vehicles at
3.87 liters/person/day, so the total water usege in household with middle-low
economic classes in the city is amounted to 264.64 liters/person/day. The entire
data sampling results was processed by the correlation and regression method in
the Ordinary Least Squares. It is concluded that the level of income does not
affect the use of household water significantly. The data in this study is expected
to be a source of domestic water use that are representative of the Jakarta city."
Lengkap +
2014
S53118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Jusuf Helmi
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989
327.598 ALF d;327.598 ALF d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
JANTRA 15(9-10) 2010 (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Driss, Rachid
Tunisia: Kedutaan Besar RI, 2004
303.482 DRI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>