Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muaja, A.J.
Djakarta: New Nusantara Publishing Coy, [date of publication not identified]
327.951 MUA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muaja, A.J.
Djakarta: New Nusantara Publishing Coy, 1958
992 MUA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Farani
"Skripsi ini membahas tentang kehidupan masyarakat Tionghoa di Kalimantan Barat selama periode pendudukan Jepang hingga masa revolusi. Kehidupan masyarakat Tionghoa mengalami dinamika di berbagai aspek kehidupan baik politk, ekonomi hingga sosial. Masyarakat Tionghoa yang sangat sulit menentukan sikap sehingga mereka dikenal dengan “minoritas perantara” ditambah lagi dengan sikap mereka yang terpecah satu sama lain. Kesulitan dalam menetukan sikap ini diakibatkan oleh rasa cinta tanah air yang masih dalam terhadap Tiongkok. Hal itu juga berdampak pada sikap mereka yang hanya peduli dengan bidang ekonomi dan terkesan tidak peduli dengan keadaan politik Kalimantan Barat. Motivasi mereka yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan membuat mereka memegang sektor-sektor strategis dalam perekonomian di Kalimantan Barat.

This thesis discusses about the Chinese community in West Kalimantan during the period of Japanese occupation until the Revolution. China suffers dynamic community life in many aspects of life both political, economic to social. Chinese society is very difficult to determine the attitude that they are known as "middleman minorities" coupled with the attitude of those who split from each other. The difficulty in determine the attitude is caused by a sense of patriotism that is still in the China. It also affects the attitude of those who are only concerned with the economy and do not seem to care about the political state of West Kalimantan. Their strong motivation to improve the welfare of making them hold strategic sectors of the economy in the West Kalimantan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aimee Dawis
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010
305.859 8 AIM o (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dana K. Anwari SB
[Place of publication not identified]: Orayta, [date of publication not identified]
951.095 98 DAN b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Greif, Stuart William
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991
305.895 159 8 GRE it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Franke, Wolfgang
Singapore: South Seas Society, 1997
495.1 FRA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Willmott, Donald Earl
New York: Cornell University Press, 1960
301.45 WIL c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rifa`ati Hanifah
"Jurnal ini membahas mengenai akulturasi upacara kematian masyarakat Cina Benteng di Tangerang, Banten. Masyarakat Cina Benteng adalah orang-orang keturunan Tionghoa yang tinggal di wilayah Tangerang, Banten. Nama Cina Benteng berasal dari kata ldquo;Benteng rdquo;, nama lama kota Tangerang. Kata ldquo;Benteng rdquo; dalam istilah Cina Benteng mengacu pada Benteng Makassar, yang terletak disisi timur sungai Cisadane.
Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara lengkap bagaimana ritual upacara kematian masyarakat tradisional Tionghoa dan menjelaskan bagaimana ritual upacara kematian masyarakat Cina Benteng yang telah mengalami akulturasi dengan budaya masyarakat setempat di Tangerang, Banten. Selain itu, juga untuk menunjukan bagaimana upacara kematian menjadi salah satu titik temu antara dua budaya yang berbeda dan melihat sejauh mana budaya tradisional masih mempengaruhi budaya yang sudah terakulturasi melalui upacara kematian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upacara kematian masyarakat Cina Benteng telah terakulturasi dengan budaya upacara kematian masyarakat Non- Cina Benteng di sekitarnya. Oleh karena itu, dalam upacara kematian Cina Benteng terdapat beberapa bagian yang berbeda dari upacara kematian masyarakat tradisional Tionghoa. Upacara kematian masyarakat Cina Benteng lebih sederhana dalam pelaksanaannya. Selain itu, akulturasi kematian masyarakat Cina Benteng terjadi karena adanya pergeseran zaman dan pergeseran budaya.

This journal talks about the acculturation of the death ceremony of Chinese Benteng community in Tangerang, Banten. Chinese Benteng are people of Chinese descentdant who live in Tangerang, Banten. The name of Chinese Benteng comes from the word ldquo;Benteng rdquo; means ldquo;Fort rdquo; , which is the old name of city of Tangerang. The word Benteng in the term of Chinese Benteng refers to Benteng of Makassar Makassar Fort , which lies on the east side of the Cisadane river.
The purpose of this research is to fully describe the death ceremony ritual of the Chinese Traditional community and the death ceremony ritual of Chinese Benteng people that has been acculturated with the culture of the local community in Tangerang, Banten. In addition, it shows how the death ceremony became the point of intersections between two different cultures and to what extent the traditional cultures still affect the culture that has been acculturated through the death ceremony. The method used in this research is qualitative method.
The result of this research shows that the death ceremony of Chinese Benteng community has been acculturated with the death ceremony of Non-Chinese Benteng community in Tangerang. Therefore, the death ceremony of Chinese Benteng is different in some parts from the death ceremony of traditional Chinese community. The death ceremony of the Chinese Benteng community is more simple in its implementation. In addition, the acculturation of death ceremony of Chinese Benteng community also occurred due to the changing of time and culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Dea Desita
"Batik merupakan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia. Periode awal kemunculan batik erat hubungannya dengan masa kerajaan Majapahit dan penyebaran Islam di tanah Jawa. Motif batik secara general dapat dibagi menjadi dua, yaitu motif batik pedalaman (keraton) dan motif batik pesisir. Motif batik pedalaman biasanya bermotif simbolik geometrik, serta corak-corak yang yang memiliki makna tertentu. Batik pedalaman biasanya berwarna hitam, cokelat, biru atau putih. Sedangkan batik pesisir biasanya memiliki motif yang banyak dipengaruhi oleh negri lain karena daerah pesisir biasanya dijadikan tempat persinggahan oleh para saudagar asing. Motif batik pesisir yang mendapat pengaruh dari negri lain, antara lain : awan, burung phoenix, naga, gajah, dll. Warnanya pun biasanya berwarna terang. Salah satu batik pesisir yang terkenal di Indonesia adalah batik mega mendung, batik ini merupakan produk asimilasi budaya antara kebudayaan Cina dan Indonesia.

Batik is the ancestral heritage of Indonesia. The initial period of batik emergence is closely connected with the Majapahit empire and the spread of Islam in Java. Batik motifs in general can be divided into two, namely the inland batik motif (palace) and the coastal batik motifs. Inland batik motif is usually symbolic geometric motifs, and the motifs that have specific meanings. Batik inland usually black, brown, blue or white. Meanwhile, coastal batik motifs usually have a lot of other lands as influenced by coastal regions typically be a haven by foreign merchants. Coastal batik motifs from other lands influenced by, among other things: clouds, phoenix, dragon, elephant, etc.. The color is usually light. One of the famous coastal batik in Indonesia is a batik mega mendung, batik mega mendung is a product of cultural assimilation between Chinese and Indonesian culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>