Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130915 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Blackburn, Ivy-Marie
Semarang: IKIP Semarang Press, 1994
153.4 BLA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burns, David D.
Jakarta: Erlangga , 1980
616.85 BUR f t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Burns, David D.
Jakarta: Erlangga, 1988
616.891 4 BUR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suzanna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penurunan depresi pada lansia harga diri rendah melalui Terapi Aktivitas elompok (TAK) stimulasi persepsi dan Terapi Kognitif Perilaku. Desain penelitian menggunakan quasi experiment with pre post test control group, dengan sampel berjumlah 28 orang pada kelompok intervensi dan 28 orang pada kelompok kontrol. Alat pengumpul yang digunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji T-Test. Hasil penelitian menunjukkan ada penuruan bermakna kondisi depresi lansia harga diri rendah pada kedua kelompok dengan penurunan sebesar 67,4% kelompok intervensi dan 31,9% kelompok kontrol (p value < 0,05), dan ada hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05). TAK stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah.

Decrease in Elderly Depression through Therapy Low Self-Esteem Group Activities and Cognitive Therapy. The aim of this study was to determine the influence of Therapy of Group Activities (TGA) stimulatiing low self esteem perception and Cognitive Behavioral Therapy (CBT) for depression in elderly low self esteem. The research design was quasi experiment with pre-post test control group. The sample of this research are 28 respondents in the intervention group and 28 respondents in control group. Data collection with Geriatric Depression Scale (GDS) and were analyzed using T-test. The results showed significant decrease of elderly depression low self-esteem in both groups with a decrease of 67.4% intervention group and 31.9% of controls (p value <0.05) and significant relationship exists between elderly characteristics (gender, education, marital status, employment and comorbid physical illness) with depression in elderly low self-esteem (p value <0,05). Therefore, TGA stimulating low self-esteem and perception of cognitive behavioral therapy are recommended for depression in the elderly low self esteem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retha Arjadi
"Depresi merupakan gangguan perasaan yang dapat dialami individu dari berbagai golongan usia, termasuk lanjut usia atau lansia. Pada lansia, depresi dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam diri mereka saat memasuki usia lanjut, misalnya berhenti bekerja, penurunan kondisi kesehatan, dan lain-lain. Depresi pada lansia ini perlu ditangani karena dapat menyebabkan mereka tidak mampu melakukan aktivitas harian, memunculkan masalah kesehatan, menurunkan kualitas hidup, hingga mempercepat kematian.
Fenomena mengenai lansia yang mengalami depresi ditemukan di Depok.Para lansia di Depok dinaungi oleh lembaga Perhimpunan Gerontologi Indonesia cabang kota Depok yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lansia di Depok. PERGERI Depok seringkali mendapati anggotanya mengalami depresi, tetapi tidak memiliki tenaga pendukung untuk menangani masalah ini, karena selama ini perhatian hanya difokuskan pada penanganan masalah fisik. Untuk itu, peneliti mencoba menjawab kebutuhan tersebut dengan memberikan Terapi Kognitif- Perilaku kepada 3 (tiga) orang lansia di Depok yang mengalami depresi. Penelitian dijalankan dengan menggunakan desain single-subject repeated measures. Pengukuran dilakukan saat pra-intervensi, pertengahan intervensi, dan pasca-intervensi untuk mendapatkan gambaran perubahan tingkat depresi yang jelas pada masing-masing partisipan.
Ketiga partisipan yang menjalani Terapi Kognitif-Perilaku mengalami penurunan tingkat depresi yang dilihat melalui hasil wawancara dan observasi, status mental, serta pengukuran menggunakan alat ukur Beck Depression Inventory (BDI), Geriatric Depression Scale (GDS), dan BDRS (Brief Depression Rating Scale). Salah satu partisipan mengalami penurunan yang tidak terlalu besar dibandingan dua partisipan lain, diperkirakan karena kurangnya ketaatan (adherence) dalam menjalani terapi dan adanya riwayat depresi cukup berat yang pernah ia alami sebelumnya. Selain itu, para partisipan sudah mampu mempraktekkan teknik-teknik yang diberikan dalam rangkaian terapi, mulai dari mengenali ciri depresi, memonitor perasaan, mempraktekkan rencana kegiatan harian, berlatih relaksasi, memecahkan masalah, mengenali pikiran negatif dan melakukan restrukturisasi pikiran. Para partisipan pun memahami bahwa keberhasilan terapi ditentukan oleh kemandirian dan niat mereka untuk menjalankan teknik-teknik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Depression is a mood disturbance that can be experienced by all ages, including the elderly. Depression in older adults can be caused by changes due to the aging process, such as: being in pension, declining health conditions, etc. Its imperative to treat depression in older adults as it disable them from their daily activities, raise health problems, impede quality of life, and increase mortality.
The depression phenomenon occurs to the elderly residents in Depok. The Association of Gerontology Indonesia (Perhimpunan Gerontologi Indonesia/ PERGERI) in Depok is an organization that aimed to improve the welfare of older adults in Depok. Older adults in Depok often have depression, but PERGERI does not have the personnel to deal with this problem, because so far it is only focused on treating physical health problems. In this research, I provide Cognitive- Behavior Therapy for 3 (three) older adults with depression in Depok. This study use single-subject design, repeated measures. There are pre-test, mid-test, and post-test assessment to show clear changes in depression level for each participant.
All participants experienced decreased levels of depression, that are assessed from interviews and observations, mental status, and psychological measures. The measurements are Beck Depression Inventory (BDI), Geriatric Depression Scale (GDS), and BDRS (Brief Depression Rating Scale). One of the participants experienced lower therapy effect compared to the other two participants, presumably due to lack of adherence and a history of depression. Furthermore, all participants can successfully practice the techniques presented in the therapy, such as recognizing depression features, mood monitoring, daily activity scheduling, relaxation training, problem solving, recognizing negative thoughts, and cognitive restructuring. The participants understand that therapeutic success is determined by their independence in doing all techniques in their daily lives.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30095
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Barus, Sedia Willing
Jakarta: Mini Jaya Abadi, 1996
070.4 SED j
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Girsang, Bina Melvia
"Sebagian besar wanita mengalami gangguan emosional setelah melahirkan seperti depresi, mudah marah, terutama mudah frustasi serta emosional. Gangguan mood selama periode postpartum paling sering terjadi pada wanita primipara dan multipara.
Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh penerapan pengobatan perilaku kognitif (cognitive behavior therapy) untuk mengatasi depresi postpartum di ruang kebidanan Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi eksperimen dengan non equivalent control group. Sampel yang diambil dengan metode purposive sampling berjumlah 30 ibu postpartum yang terdiri dari 15 orang kelompok perlakuan dan 15 orang kelompok kontrol.
Penelitian ini menemukan rata-rata perbedaan depresi pada ibu postpartum yang diintervensi dengan ibu postpartum yang tidak diintervensi adalah 0,15, standar deviasi adalah 0,724, dan pada nilai t sebesar 3,56, dan nilai p = 0,003. Ada perbedaan depresi postpartum pada ibu yang dilakukan intervensi terapi pengobatan perilaku kognitif dan yang tidak.Temuan ini memerlukan penerapan penyuluhan kesehatan khususnya melalui terapi cognitive behavior dengan memberikan informasi tentang pencegahan depresi postpartum pada saat pemeriksaan kehamilan trimester I, II, dan III dan setelah tiga hari melahirkan untuk mencegah dan mengatasi depresi postpartum.

In general, most women experience postpartum emotional disturbances, depression, irritable, easily frustrated and emotional especially. Mood disorders during the postpartum period is one of the most common disorders in both primiparous and multiparous women.
This study aimed to analyze the effect of the application of cognitive behavioral intervention therapy (CBT) in overcoming postpartum depression in Space Obstetrics Hospital Bhayangkara, Palembang. This study was conducted with a quasiexperiment (quasi_experimental), using the draft non equivalent control group.
The sample study of postpartum mothers 30 respectively 15 people as the treated group, and 15 men as a control group. Samples were taken by purposive sampling. Results of t-test pair test showed an average difference of postpartum depression in mothers who psychoeducation intervention with postpartum mothers who did not intervene psychoeducation is of 0.15, standard deviation (standard deviation) of 0.724, and the t_value of 3.56, and with a significance value of p= 0.003. There are differences in postpartum depression in mothers who do CBT therapy intervention with mothers who did not.The findings need health education, especially through the application of cognitive behavior therapy by providing information on the prevention of postpartum depression during the first trimester of pregnancy examination, II, and III and three days after giving birth to prevent and cope with postpartum depression.
"
Universitas Sriwijaya, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Keperawatan, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Pratomo Amiseso
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai penyakit hipertensi, depresi, dan terapi kognitifperilaku.
Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi awal dari penyakit berat
lain seperti gagal jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan retina mata.
Pengobatan teratur menjadi hal penting namun sulit untuk dicapai karena bisa
dipengaruhi oleh mood dan level aktivitas pasien, dalam hal ini ketika hipertensi
komorbid dengan depresi. Depresi dan hipertensi merupakan kondisi dan penyakit
yang saling berkaitan. Depresi merupakan sebuah kondisi penurunan mood,
fungsi kognitif, fungsi perilaku, dan tingkat aktivitas. Depresi memiliki dampak
berupa meningkatnya resiko hipertensi hingga dua kali lipat. Pasien hipertensi
yang mengalami depresi cenderung memiliki keteraturan berobat yang rendah
disebabkan oleh mood yang jelek dan minimnya level aktivitas. Treatment dengan
obat-obatan memiliki resiko tersendiri sehingga pendekatan nonfarmakologi lebih
diutamakan bagi pasien hipertensi dengan depresi. Penelitian terdahulu
membuktikan bahwa depresi bisa diatasi dengan pendekatan cognitive-behavioral.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif-perilaku dapat
mengurangi simptom depresi pada pasien hipertensi dan menurunkan tingkat
tekanan darah setelah menjalani intervensi.

ABSTRACT
This thesis focused on hypertension disease, depression, and cognitive-behavioral
therapy. Hypertension as a disease is a condition of another terminal illnesses
such as renal failure, stroke, heart failure, and retinal damage. Medication
adherence is an important factor but is hard to achieve since it is affected by
patient’s mood and level of activity, specifically in this thesis when hypertension
is comorbid with depression. Both depression and hypertension are an interrelated
condition. Depression is a condition where one has lowered mood level,
cognitive function, behavioral function, and level of activity. Risk of having
hypertension is increasead nearly as twice when a person had depression.
Hypertension patient with depression tend to have low adherence due to bad
mood and low level of activity. Pharmacological treatment bears its own risk for
hypertension condition yet earlier researches proved that a cognitive-behavioral
approach is effective to treat depression. The result of this research shows that
cognitive-behavioral therapy could lower depressive symptoms among
participants and lowering blood pressure as well."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>