Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Using the data from 1.139 female migrants we observe that most of the females (65.85%) mirated due to the reason of marriage. The result indicates that only 6.41% female migrate due to pull factors and the remaining percent migrate due to push factors. By using a well known procedure Z (mean test) we see that there is a significant difference in migrant ststus, before and after migration. The binary logistic regression model reveals that age, education, family income, occupation and types of family significantly influence the process of migration among more educated women than illiterate. Further, the risk of migration is higher among older women than among younger women."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Beverly Hills: Sage, Beverly Hills
711.4 DEC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Catanese, Anthony J. (Anthony James)
Jakarta: Erlangga, 1986
307.121 6 CAT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bey Sapta Utama
"Untuk mengatasi masalah perbedaan bobot dari banyaknya faktor
yang mempengaruhi pola mobilitas penduduk, maka analisis
migrasi harus diletakkan dalam konteks proses pembangunan
yang sedang berlangsung. Da1am konteks ini, analisis migrasi
dalam kerangka perbedaan pembangunan. antar, daerah di
Indonesia menjadi penting, terutama dalam kaitannya dengan
kebijaksanaan redistribusi penduduk dari Jawa ke luar Jawa,
dan tujuan pemerataan pembangunan antar daerah.
Dalam skripsi ini analisis migrasi antar daerah dikaitkan
dengan indikator-indikator pembangunan masing-masing daerah
menggunakan model place-to-place migration. Untuk merangkul
perbedaan perilaku migran antar wilayah, penulis menggunakan
variabel dummy untuk membedakan migrasi yang masuk dan keluar
dari Pulau Jawa, Sumatr.a , dan Kawasan Timur Indonesia. Dari '
penelitian tersebut penulis menemukan bahwa penanaman modal
di daerah asal dan daerah tujuan, aglomerasi di daerah tujuan
dan jarak mempengaruhi pola migrasi dari dan ke semua daerah.
Variabel kesempatan kerja di daerah tujuan, tingkat upah dan
kepadatan penduduk hanya mempengaruhi pola migrasi dari dan
ke daerah-daerah tertentu. Migran dari Jawa mempertimbangkan
probabilitas memperoleh pekerjaan dan tingkat upah di daerah
tujuan sebagai faktor penarik, dan tingkat upah di daerah
asal sebagai faktor pendorong. Migran yang menuj u ' Jawa
ditarik oleh tingkat penanaman modal dan tingkat aglomerasi
di Jawa, berhuQungan negatif dengan tingkat upah di Jawa,
dan didorong oleh pe~anaman modal dan aglomerasi di daerah
asal. Penulis menyimpulkan bahwa mobili tas penduduk antar
daerah dipengaruhi oleh variabel-variabel yang bersifat umum,
dan yang bersifat spesifik, demikian pula kebijaksanaan yang
harus diambil untuk mempengaruhi redistribusi penduduk dan
pembanqunan reqional. Untuk itu, penulis menvarankan aqar
intervensi Pemerintah melalui program transmigrasi harus
terkai t dengan kebij aksanaan yang mempengaruhi lokasi
investasi dan pengembangan wilayah, dengan tetap
memperhatikan faktor jarak sebagai penghambat arus migrasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 1997
307.12 Tow
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 1999
307.121 6 SOC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Duhr, Stefanie
New York: Routledge, 2007
307.120 94 DUH v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ipuk Sri Hadiyati
"Perubahan lingkungan yang cepat telah memaksa pemerintah daerah Pemda perkotaan mengembangkan strategi perencanaan kota yang efektif mewujudkan kenyamanan masyarakat. Tangerang Selatan Tangsel merupakan salah satu daerah yang berubah cepat, sehingga analisis perumusan strategi perencanaan kota layak huni livability di Tangsel sangat menarik. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses serta hasil perencanaan livability di Tangsel, menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang mengkolaborasikan antara perencanaan livability dan kerangka manajemen strategis. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pemda Tangsel telah berinisiatif membangun livability, yang dibuktikan dengan munculnya konsep dan tujuan livability dalam pernyataan visi misi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD . Namun, visi dan misi tersebut tidak dilanjutkan menjadi pernyataan tujuan, sasaran strategis dan program strategis yang efektif mendukung pernyataan visi misi. Keadaan ini terjadi karena perencana tidak mengikuti aturan dalam perumusan strategi, yaitu rumusan strategi yang saling terkait dan berkesinambungan, hasil rumusan strategi pada tahap sebelumnya tidak digunakan sebagai acuan untuk merumuskan strategi selanjutnya. Menggabungkan perencanaan livability dengan manajemen strategis seperti dalam penelitian ini merupakan metode untuk menghasilkan strategi perencanaan yang efektif, yang mendukung keberhasilan pencapaian konsep livability.

Rapid environmental change has forced urban local governments to develop appropriate and effective urban planning strategies so that people do not lose their comfort. South Tangerang city is one of the regions in Indonesia that change fast enough, so the analysis of Tangsel 39 s livability strategy formulation is interesting. This research aims to analyze the process and result of the livability planning in South Tangerang, use qualitative method with case study approach that collaborated between the livability planning and the strategic management framework. The analysis shows that South Tangerang Local Government has had initiative to build a livable city, as evidenced by the emergence of vision and mission of livable city in the development strategy planning. However, the vision and mission are not maintained in the statement of strategic goal, objectives and strategic programs. This situation occurs because the planners do not follow the rules of strategy formulation, which is inter related and continuous inter phase formulation, the result of previous stage formulation is not used as a reference to formulate the next strategy. Combining livability planning with strategic management in this research is a method to produce an effective planning strategy, which supports the successful achievement of the livable city concept."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabilla Putri
"ABSTRAK
Trip development dan urban sprawl telah lama menjadi masalah perkotaan. Seringkali bentuk perkembangan memusat (nodal development) dipilih untuk menjadi solusi penyelesaian masalah tersebut. Koridor T.B. Simatupang ? Kartini saat ini sedang mengantisipasi perubahan yang dapat terjadi setelah Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rampung dan Transit Oriented Development (TOD) diimplementasikan. Namun, apabila melihat kondisi lapangan saat ini, apakah mungkin Koridor T.B. Simatupang ? Kartini dikembangkan sebagai kawasan Transit Oriented Development? Apakah akan terdapat perbedaan antara kondisi nyata dan konsep teoritikal? Dengan pentingnya konteks pada masing-masing ruang kota, tentunya akan terdapat banyak perbedaan dalam proses penerapan TOD pada koridor T.B. Simatupang - Kartini, baik pada transformasi fisik maupun non-fisik (liveliness). Hingga saat ini, koridor tersebut mengalami perkembangan secara linear, namun kedepannya akan dikembangkan secara memusat untuk menjadi kawasan yang compact dan memiliki berbagai fungsi (mixed-use). Skripsi ini akan membahas kondisi jalan menjelang selesainya proyek MRT Jakarta berdasarkan teori mengenai jalan dan Transit Oriented Development. Temuan dari skripsi ini ialah; untuk mendorong transformasi yang baik dan menghadirkan liveliness, diperlukan beberapa evaluasi mengenai elemen fisik dan persyaratan tambahan.

ABSTRAK
Strip development and urban sprawl have been urban problems for a long time. So many times nodal development is chosen to be the solution. T.B. Simatupang-Kartini Corridor is currently anticipating the change that could happen after the Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Project is finished and the Transit Oriented Development (TOD) is implemented. But if we look at today conditions on site; is it possible for T.B.Simatupang ? Kartini Corridor to be a Transit Oriented Development? Are there any possible differences from the theoretical concept of it? Of course, since the context does matter, many differences emerge from the implementation process of TOD. The transformation and the changes in liveliness will surely occur in T.B. Simatupang ? Kartini Corridor; as it is an area developed without particular planning. It is experiencing the linear growth, which today is expected to be a compact, mixed-use neighborhood. The thesis will examine the current street performance prior to the MRT Jakarta Project based on theories regarding streets and Transit Oriented Development. The findings suggest that; in order to encourage a good transformation and provide liveliness, there are some evaluations regarding physical elements and additional requirements needed.
"
2016
S63164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>