Ditemukan 4477 dokumen yang sesuai dengan query
Marsudi Djojodipuro
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia , 1991
338.52 MAR t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Marsudi Djojodipuro
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1991
338.52 MAR t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hirshleifer, Jack
Jakarta: Erlangga, 1985
338.5 HIR pt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Deasyana Kusuma Pratiwi
"Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan penduduk akan tanah, seperti untuk tempat bermukim dan tempat usaha. Ketersediaan tanah yang jumlahnya terbatas akan diperebutkan oleh penduduk untuk bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Persaingan tersebut secara tidak langsung akan menjadikan nilai dan harga tanah meningkat. Teori mengenai harga tanah di perkotaan dikembangkan oleh William Alonso. Dalam teorinya, Alonso mengemukakan bahwa harga tanah akan semakin menurun dengan menjauhnya jarak suatu lokasi terhadap CBD. Kondisi tersebut ditunjukkan dalam kurva Bid Rent Curve (BRC), dimana retail akan membentuk kurva yang paling curam, sedangkan permukiman akan membentuk kurva yang paling landai. Untuk membuktikan kesesuaian pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso, maka dilakukan deskripsi mengenai harga tanah secara keruangan berdasarkan faktor-faktor pembentuk harga tanahnya, kemudian membandingkan pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan kurva BRC. Hasilnya, terdapat perbedaan bentuk kurva kecenderungan harga tanah Kota Bogor dengan kurva BRC. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pola harga tanah yang terbentuk di Kota Bogor dengan Teori Alonso.Ketidaksesuaian tersebut disebabkan karena adanya penyimpangan yang disebabkan oleh persebaran retail sekunder dan tingkat aksesibilitas.
Increasing population gives effect with the increasing demand of land for housing or business. High demand of land, but limited supply makes people are trying to get the greatest benefit of it. The competition in getting the land makes land value and land prices are increasing. Theory, which is telling about land prices in urban areas, is developed by William Alonso. In his theory, Alonso told about land prices will decrease when the land is far from the CBD. This condition is shown in Bid Rent Curve (BRC). The steepest curve is made by retail and on the other hand the most gradual curve is made by the settlement. This research is using descriptive spatial explanation about land prices based on land prices forming to prove between the land price pattern in Bogor with Alonso's theory is suitable and then to compare the land price pattern in Bogor with BRC. The result is a land price pattern in Bogor with Alonso's theory doesn't fit each other. Unsuitable reality with theory is because of deviation that forms because of the distribution secondary retail and accessibility."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53687
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bambang Anuja Prasiddho
"This study analyzes the financial performance and valuation of Telstra Corporation Ltd using key financial accounting theories and valuation models. The research applies Return on Equity (ROE) analysis, financial ratio benchmarking, and multiple valuation techniques—including the Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, and Price-to-Earnings (P/E) Multiples—to assess Telstra’s intrinsic value and investment potential. The findings indicate that Telstra’s reported ROE of 25.43% in 2017 significantly exceeds the industry average, but this performance may be influenced by accounting policy choices, revenue recognition methods, and financial leverage. Ratio analysis further reveals that while Telstra demonstrates strong asset efficiency, its profit margins are lower than key competitors. The valuation results suggest that Telstra’s stock may be moderately undervalued, with the FCF model yielding the highest valuation estimate. Despite the potential upside, investment risks—including regulatory challenges from the National Broadband Network (NBN), competition, and financial leverage concerns—warrant a cautious investment stance. Based on a comprehensive financial analysis, this paper recommends a hold strategy for Telstra, emphasizing the need for continued monitoring of industry dynamics and financial performance.
. Studi ini menganalisis kinerja keuangan dan valuasi Telstra Corporation Ltd dengan menerapkan teori akuntansi keuangan dan model valuasi utama. Penelitian ini menggunakan analisis Return on Equity (ROE), perbandingan rasio keuangan, serta berbagai teknik valuasi, termasuk Abnormal Earnings Model (AEM), Free Cash Flow (FCF) Model, dan Price-to-Earnings (P/E) Multiples, untuk menilai nilai intrinsik dan potensi investasi Telstra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE Telstra pada tahun 2017 mencapai 25,43%, jauh di atas rata-rata industri. Namun, angka ini dapat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi, metode pengakuan pendapatan, serta tingkat leverage keuangan perusahaan. Analisis rasio juga mengungkap bahwa meskipun Telstra memiliki efisiensi aset yang kuat, margin keuntungannya lebih rendah dibandingkan pesaing utama. Hasil valuasi menunjukkan bahwa saham Telstra mungkin sedikit terundervalued, dengan model FCF memberikan estimasi nilai tertinggi. Meskipun terdapat potensi kenaikan harga saham, risiko investasi seperti tantangan regulasi akibat implementasi National Broadband Network (NBN), persaingan ketat, dan risiko leverage keuangan perlu diperhatikan. Berdasarkan analisis keuangan yang komprehensif, penelitian ini merekomendasikan strategi hold untuk saham Telstra, dengan penekanan pada perlunya pemantauan berkelanjutan terhadap dinamika industri dan kinerja keuangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Damanik, Nurilla Safitri
"Psikosis ditandai dengan adanya perubahan proses pikir, perasaan dan perilaku yang menyimpang dan membuat rasa tidak nyaman dan aman. Harga diri rendah merupakan gejala negatif yang ditemukan pada klien psikosis. Tujuan karya ilmiah untuk menguraikan penerapan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga pada klien dengan harga diri rendah. Karya ilmiah ini menggunakan pendekatan metode case series. Sampel berjumlah 32 orang dan dibagi 3 kelompok sesuai kriteria inklusi yaitu kelompok pertama untuk klien relapse dengan perlakuan terapi kognitif perilaku, kelompok dua klien early psychosis dengan perlakuan terapi kognitif perilaku dan kelompok tiga klien early psychosis dengan perlakuan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi kelurga.Alat ukur menggunakan lembar evaluasi tanda dan gejala serta kemampuan klien harga diri rendah. Analisa tampilan data berupa persentasi dalam bentuk tabulasi. Hasil menunjukkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga pada klien early psychosis menurunkan tanda dan gejala serta meningkatkan kemampuan klien lebih besar dibandingkan dengan klien relapse dan early psychosis yang hanya mendapatkan tindakan keperawatan ners dan terapi kognitif perilaku. Rekomendasi penulisan ini adalah penerapan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan harga diri klien dan dapat digunakan sebagai standar terapi spesialis keperawatan jiwa.
Psychosis is characterized by a change of thought processes, feelings and behaviors that deviate and create discomfort and security. Low self-esteem is a negative symptom found in clients of psychosis. The purpose of scientific work is to describe the application of cognitive behavior therapy and family psychoeducation to clients with low self-esteem. This study uses a case series method approach. The sample was 32 people and divided into 3 groups according to the inclusion criteria ie the first group for the relapse client with the treatment of cognitive behavior therapy, the second group clients early psychosis with cognitive behavior therapy treatment and the third group clients early psychosis with treatment of cognitive behavior and family psychoeducation therapy. Using evaluation sheets of signs and symptoms as well as low self esteem client ability. Analysis of data display in the form of percentage in tabulation form. The results show nursing actions, cognitive behavior therapy and family psychoeducation on early psychosis clients decrease signs and symptoms and increase client ability greater than with relapse and early psychosis clients who only get nursing actions and cognitive behavior therapy. Recommendation of this writing is the application of cognitive behavior therapy and family psychoeducation can increase the client's self-esteem and can be used as a standard therapy of mental nursing specialists."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Monroe, Kent B.
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1992
658.8 MON pt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Shaw, Marvin E.
Jakarta: Rajawali, 1991
302 SHA t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Shaw, Marvin E.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
302 SHA t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Shaw, Marvin E.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006
302 SHA t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library