Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1995
351.841 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto Suprapto
"Salah satu aspek pelayanan rawat nginap yang diberikan kepada pasien yaitu pelayanan administrasi keuangan yang merupakan mata rantai proses sejak pasien mendaftar sampai pasien membayar. Peneliti melihat adanya pasien yang masih menunggu lama pada saat membayar. Yang paling mengtahui beban biaya pasien yaitu Unit Nurse Station. Kesalahan dan kemacetan informasi biaya dari unit ini, akan mempengaruhi keseluruhan proses administrasi keuangan pasien yang akhirnya merugikan kepentingan pasien dan rumah sakit.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan dalam proses administrasi keuangan pasien di unit-unit Nurse Station & mendapatkan cara/model pemecahannya. Jenis penelitian adalah diskriptif. Dan hasil observasi, lamanya proses administrasi keuangan pasien rawat nginap sejak data biaya masuk ke Unit Penata Rekening sampai dengan pasien membayar rata-rata 4 jam 42 menit.
Hasil pcnelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang menycbabk:an keterlambatan pengiriman informasi biaya dari unit Nursing Station yaitu informasi biaya dari unit yang terkait/penunjang, pengetahuan terhadap juklak kerja, kelengkapan dari pengisian form biaya di Unit Nurse Station perhitungan biaya harian pasien, monitoring atasan langsung, dan pelaksanaan evaluasi kerja petugas.
Disimpulkan juklak kerja di Unit Nurse Station belum dijalankan se[enuhnya karena kenda1a dari dalam dan luar unit. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi /menghambat proses administrasi keuangan rawat nginap adalah keterlambatan informasi biaya dari berbagai unit kerja yang merupakan mata rantai kegiatan adminitrasi keuangan.
Masalah keterlambatan dan ketidaklengkapan data biaya di Unit Nurse Station, terrutama diseebabkan oleh informasi biaya dari unit terkait/ unit penunjang yang tidak 1engkap. Cara pemecahan masalah yang dipilih yaitu dengan melaksanakan model proses administrasi keuangan pasien rawat nginap yang dikembangkan. Dalam pengembangan ini termasuk didalamnya pembentukan Unit Informasi Biaya Rawat Nginap. Sebelum diberlakukan, di sarankan untuk terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap usulan model ini."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Darmanto Djojodibroto
Jakarta: Hipokrates, 1997
362.173 DAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Erni Kurniati
"Tesis ini membahas analisis Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Pada Instalasi Rawat Inap Di RSUD Kabupaten Ciamis Sebelum Dan sesudah Menjadi Badan Layanan Umum Daerah di Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dari informan terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan dari aspek SPO, SDM, sarana prasarana pada instalasi rawat inap sesudah menjadi BLUD lebih lengkap dari segi kuantitas maupun kualitas meskipun dari aspek SPO masih ada tindakan yang tidak sesuai dengan SPO, sedangkan dari aspek SDM masih kekurangan dokter spesialis, dan dari aspek sarana dan prasarana masih kurang dalam sistem pemeliharaannya. Kesimpulannya, pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di instalasi rawat inap belum dilaksanakan secara maksimal, karena keadaan rumah sakit yang masih mempunyai kelemahan dan kekurangan.
Saran peneliti bagi RSUD Kabupaten Ciamis diharapkan dapat lebih bekerja sama dan melakukan koordinasi yang baik dengan pihak Pemerintah Daerah agar dapat dicarikan solusi yang terbaik, dan diperlukan evaluasi berkala SPM agar pelaksanaannya lebih baik.

This thesis studied an analysis of the implementation of Hospital Minimum Service Standards of Ciamis District General Hospital at Inpatient Care Unit which was held before and after becoming Local Public Service Institution in 2013. This research used a qualitative approach by conducting detailed interview to selected interviewees.
The result of the research showed that aspects of SPO, Human Resources, infrastructures at Inpatient Care Unit, viewed after the hospital's becoming Local Public Service Institution are more quantitatively and qualitatively complete although if viewed from SPO there are still acts which are not appropriate with SPO, meanwhile viewed from Human Resources, it is still lack of specialists, and from its infrastructures, it’s maintenance system is regarded still inadequate. The Minimum Service Standards implementation at Inpatient Care Unit has not been maximally implemented because of the hospital's weaknesses and lack.
The researcher suggestion for Ciamis District General Hospital is that hopefuly there will be more cooperative good coordination with the local government in order to find the best solution, and the Minimum Service Standards periodic evaluations is required so that the implementation will be better conducted.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rozali Sukamto
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2000 tentang Perusahaan Jawatan (Perjan), diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 116-128 tahun 2000 tentang pendirian 13 rumah sakit menjadi Perusahaan Jawatan. Dasar pertimbangan perubahan status rumah sakit dari unit pelaksana teknis Departemen Kesehatan atau Instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi Perjan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing dibidang pelayanan kesehatan pada era globalisasi dan guna kelancaran dan terjaminnya pelaksanaan pengelolaan rumah sakit secara ekonomis serta diperolehnya manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Perubahan status rumah sakit dan instansi pengguna PNBP menjadi Perjan mengundang perbedaan persepsi bagi seseorang atau sekelompok orang, menimbulkan perbedaan pendapat dari berbagai kalangan baik pejabat Depkes maupun rumah sakit juga kalangan ilmuwan.
Dengan alasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perbedaan persepsi/pendapat dengan melakukan penelitian pada kelompok manajemen keuangan di RSUP Fatmawati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang persepsi kelompok manajemen keuangan RSUP Fatmawati terhadap perubahan status dari instansi pengguna PNBP menjadi Perjan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 informan yang terdiri dari manajemen puncak, menengah dan operasional yang bertindak sebagai subjek dan objek dari perubahan status.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya informan setuju terhadap perubahan status, namun diperlukan persiapan dan sosialisasi terhadap karyawan tentang Perjan mengenai kebijakan, struktur organisasi serta perencanaan anggaran dan laporan keuangan.
Peneliti berkesimpulan bahwa untuk perubahan status menjadi Perjan rumah sakit harus merubah paradigma, kebijakan dan struktur organisasi, kultur pegawai serta sistem pengelolaan keuangan.
Peneliti menyarankan agar dalam perubahan status menjadi Perjan perlu dilakukan perubahan visi dan misi sehingga mampu mamanuhi kepuasan pelanggan dan dapat memenuhi misi pemerintah dalam pemenuhan pelayanan kesehatan, budaya kerja mencerminkan corporate culture dengan menggabungkan sifat pegawai dengan misi organisasi rumah sakit, perlu perubahan sistim akutansi serta perlu adanya strategi perubahan kearah terbentuknya pengelolaan secara profesional.

Perception of Financial Management Group towards Modification of Hospital's Status from a Recipient of Non Tax State Fund Institution into Jawatan Company 2001Referring to Government Regulation no. 6, 2000, about Jawatan Company (Perjan), a Government Regulation no. 116-128, 2000 was issued on the establishment of 13 hospitals to become Perusahaan Jawatan. The rational of modifying the status of hospitals from technical implementation unit or Instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) into Perjan was in the attempt to improve the services for having better capacity towards globalization era. Furthermore, this is also to ensure an economical hospital management as well as to provide best services to community.
The conversion of hospital's status from PNBP into Perjan has triggered different perception either from individuals or group of people, resulted different opinions among Health Ministry officials, hospital personnel as well as scientists.
Based on the above situation the researcher was interested to search for the difference among various perception/opinion by conducting research to the division of financial management at Public Hospital Fatmawati.
Objective of this research was to gain information on different perception within the group of financial management at Public Hospital Fatmawati with regard to conversion of status from PNBP into Perjan.
The research was applying qualitative approach of which the data was collected through in-depth interview from 10 respondents consisting of high and medium level management and operation who are subject and object of the modification of status.
The data showed that the respondents were aware and agreed on the modification of status, however they consider the need for preparing the change and dissemination issues regarding Perjan covering the policy, the organization structure as well as budget allocation and financial report
The researcher concluded that for changing the status into Perjan, the hospital should adapt the paradigm, policy and organization structure, staff culture and system for financial management.
The researcher recommended that for changing the status into Perjan requires adaptation of vision and mission who could fulfill clients satisfaction in providing health services, reflect corporate culture by combining character of staffs with hospitals' mission, lead towards professional management through adaptation of accounting system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rancana aksi pelayanan berkesinambungan di rawat jalan RSUP (Rumah Sakit Umum Pendidikan) Fatmawati guna meningkatkan citra RS Fatmawati. analisis dilakukan secara mikro melalui wawancara pasien, manajemen, serta petugas kesehatan dan secara makro melalui analisis kebijakan. hasil menunjukkan bahwa kesenjangan pada pelayanan rawat jalan terdapat pada kesesuaian kualitas (kecepatan layanan, kelengkapan obat, kenyamanan) dan komunikasi. masalah ketidakpuasan yangh terjadi di RS Fatmawati merupakan pengembangan dari akar yang dirancang dibuat secara makro yaitu memperbaiki sistem rujukan dengan fokus menyeimbangkan peran Uaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan juga secara mikro melalui perbaikan internal RS."
Depok: Pusat Kajian Administrasi Kebijakan Kesehatan FKM UI,
351 JARSI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
UI-JMARSI 1(1-2) 1999
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Suhendra
"Angka Kematian Ibu (AKI) karena kehamilan dan persalinan merupakan salah satu tolok-ukur dari derajat kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat, AKI di Indonesia masih yang tergolong tertinggi diantara negara-negara ASEAN.
Atas dasar hal tersebut, maka pada tahun 1996 oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dicetuskan suatu program intervensi, Program tersebut dinamakan Program Gerakan Sayang Ibu (GSI), dimana kabupaten Karawang ditunjuk sebagai salah satu kabupaten di Indonesia untuk melaksanakan uji coba yang berlangsung sampai saat ini. Program tersebut terdiri dari 2 komponen yaitu Program Kecamatan Sayang Ibu (KSI) yang berperan untuk meningkatkan kepedulian aparat pemerintah dan masyarakat terhadap wanita. Sedangkan Program Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI) berperan untuk meningkatkan fungsi Rumah Sakit Kabupaten sebagai Rumah Sakit rujukan untuk menangani kasus-kasus kegawat-daruratan obstetrik.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran proses penatalaksanaan kasus ibu hamil, bersalin dan nifas risiko tinggi beserta upaya perbaikan dalam rangka Program Rumah Sakit Sayang lbu.
Metodologi penelitian dilakukan secara kualitatif yaitu dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan para pelaksana disetiap unit pada instalasi kebidanan Rumah Sakit Umum Karawang untuk menggali permasalahan yang ada beserta pemecahan masalah yang ideal sesuai dengan persepsi dari para pelaksana disamping saran jangka pendek dan jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ditemukan permasalahan sebagai berikut: masih belum optimalnya Pelayanan Obstetrik Emergensi Komprehensif terutama untuk pelayanan purna waktu, masih adanya hambatan dalam pengadaan darah dan prosedur administratif beserta pengaturan ketenagaan yang belum menunjang upaya perbaikan proses penatalaksaan ibu hamil, bersalin dan nifas risiko tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum optimalnya dukungan manajerial dalam proses penatalaksanaan kasus ibu hamil, bersalin dan nifas risiko tinggi di Rumah Sakit Umum Karawang. Untuk itu disarankan agar Rumah Sakit Umum Karawang, khususnya Instalasi kebidanan lebih meningkatkan lagi pemanfaatan sumber daya manusia yang ada baik tenaga medis maupun paramedis beserta perbaikan prosedur administratif dan pengaturan ketenagaan yang lebih efisien, melengkapi prasarana penunjang dan pengadaan Bank darah. Sedangkan terhadap Dinas Kesehatan dan Instansi Lintas Sektoral disarankan untuk meningkatkan peranan koordinasi dalam pembinaan jaringan rujukan.

"The Analyze of the Management of Pregnant Women, Parturition and Puerperal with High Risk in Mother-Friendly Hospital Initiative Program at Karawang General Hospital"
Maternal Mortality Rate (MMR) because of pregnancy and birth is one of indicators from people health degree and people prosperity level, the MMR in Indonesia is still classified as the highest number among ASEAN countries.
From above statement, so in year 1996 The Minister of Women Role Affair declared an intervention program, this program called "Gerakan Sayang Ibu" (GSI}, Karawang regency was pointed as one of regencies in Indonesia to do the trial which continue until this time. This program has 2 program units; they are "Kecamatan Sayang Ibu" (KSI) program which has purposed to improve the government staff and the people awareness to the women. In the other hand Mother-friendly Hospital Initiative Program has purposed to improve the function of Regency Hospital as Referral Hospital to handle obstetric emergency cases.
This research is made in order to get the pictures of the management process of pregnant women, parturition and puerperal with high risk and also to improve Mother-friendly Hospital Initiative Program.
This research method is done by qualitative method, they are observation and in-depth interview with the entire medical person in every unit in obstetric installation of Karawang General Hospital to find the problem which occurs and the ideal problem solving that appropriate with the perception of the medical person besides short term and long term advice.
Based on the research result which has been done, there are some problems namely: The Obstetric Emergency Comprehensive Service is still not optimal especially for full time service, there are still obstruction in blood providing and administrative procedures and also to manage the human resources, which has not support the improvement in the management process of pregnant women, parturition and puerperal with high risk.
The conclusions of this research are: the managerial support in the management process of pregnant women, parturition and puerperal with high risk is still not optimal. To handle that, there is an advice to Karawang General Hospital especially Obstetric Installation to improve the human resources and to repair the administrative procedure and the human management in order to make it more efficient, and to make support equipment and Blood Bank complete. Otherwise to the Regency Health Office and Other Institution is suggest to improve the coordination role in referral network establishment."
2000
T7869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Rusli
"Rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjut diharapkan dapat memberikan pelayanan paripurna. Dalam prosesnya itu sejalan dengan tujuan Akreditasi Rumah Sakit agar mendapatkan pengakuan mutu serta mengutamakan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesiapan pemenuhan standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) menurut Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) edisi 1 di rumah sakit Mitra dengan menggunakan langkah-langkah dalam problem solving cycle. Penelitian ini adalah riset operasional dengan metode kualitatif dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitan menunjukkan bahwa dari sisi input terhadap sumber daya manusia, sarana dan prasarana, penganggaran dan instrumen sudah maksimal meski dengan berbagai keterbatasan dan kondisi rumah sakit yang masih baru beroperasional. Dalam sisi proses untu pemenuhan kualifikasi sumber daya manusia (SDM) sudah cukup meski pembekalan terhadap pelatihan masih minim dan terbatas pelatihan internal ataupun studi banding ke rumah sakit lain. Pengadaan sarana prasana juga masih menggunakan prioritas yang berhubungan langsung dengan pelayanan seperti pengadaan handrub dan hand soap program cuci tangan dan unit Central Sterile Supply Department (CSSD), londri dan gizi untuk peralatan dan ruangan yang sesuai standar PPI. Pembiayaan masih terkendala karena ketersediaan dana yang terbatas namun mampu dioptimalkan. Pelaksanaan instrumen yang meliputi monitoring evaluasi dinilai masih belum maksimal namun sudah berjalan dengan baik. Sebagai output capaian pemenuhan standar PPI melalui self assessment dari semua bagian input dinilai sudah cukup dan mampu untuk menghadapi porses akreditasi rumah sakit. Kesimpulannya kesiapan SDM, sarana prasarana, kebijakan/ regulasi, penganggaran serta instrumen Standar PPI sebagian besar sudah terpenuhi dan telah siap menghadapi survei akreditasi rumah sakit. Saran bagi Komite PPI dan Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), Keperawatan, Manajemen Rumah Sakit serta Tim Akreditasi untuk dapat berkoordinasi secara berkesinambungan agar mendapat umpan balik, melakukan sosialisasi rutin terkait edukasi standar PPI baik kepada staf maupun pasien dan keluarga pasien sehingga mutu rumah sakit terhadap PPI dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

The hospital as an advanced health facility is expected to provide complete services. In the process it is in line with the objectives of Hospital Accreditation in order to get quality recognition and prioritize Patient Safety. The purpose of this study was to determine the readiness to fulfill Infection Prevention and Control standards according to SNARS first edition in Mitra Jambi Hospital in terms of problem solving cycle. The research method used is qualitative research where the data collection is done by indepth interviews and document review. The research results show that in terms of input to human resources, facilities and infrastructure, budgeting and instruments have been maximized despite various limitations and conditions of hospitals that are still operating. In terms of the process for fulfilling human resources qualifications, it is sufficient even though training on training is still minimal and limited to internal training or comparative studies to other hospitals. Procurement of infrastructure is also still using priority directly related to services such as the procurement of hand rubs and hand soap hand washing programs and Central Sterile Supply Department (CSSD) units, laundry and nutrition for equipment and rooms that comply with Infection Prevention and Control standards. Financing is still constrained due to the limited availability of funds but can be optimized. The implementation of the instrument which includes monitoring evaluation is considered to be still not maximal but has gone well. As an output, the achievement of meeting Infection Prevention and Control standards through self-assessment from all parts of the input is considered sufficient and able to deal with the hospital accreditation process. In conclusion, the readiness of human resources, infrastructure, policies/regulations, budgeting as well as the PPI Standard instruments have been largely fulfilled and are ready to face hospital accreditation surveys. Suggestion to Infection Prevention and Control Committee and Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), Nurse Department, Hospital Management and also Accreditation Team to continuous coordination each other to achieve feedback, regularly socialization for educational of Infection Prevention and Control standard to staff and also patient with their family, goals to maintain and increasing hospital quality thorough Infection Prevention and Control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunier Salim
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, baik jenis ataupun mutunya. Dengan meningkatnya taraf pendidikan dan pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat maka pemahaman masyarakat terhadap kesehatan juga semakin meningkat yang ditandai dengan semakin kritisnya tanggapan masyarakat terhadap mutu dan jasa pelayanan.
RSU Kota Padang Panjang merupakan satu-satunya rumah sakit pemerintah yang ada di Kota Padang Panjang. Pada pelayanan rawat jalan, terjadi penurunan kunjungan terutama terlihat pada 2 tahun terkahir ini. Untuk itu perlu diteliti penyebab dari penurunan kunjungan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang persepsi customer (pelanggan) terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang sebagai dasar penyusuuan strategi pemasaran rawat jalan RSU Kota Padang Panjang.
Penelitian ini bersifat deskriptif dimana data primer diambil dari informan yang terdiri dari dokter, perawat, pasien RSU Kota Padang Panjang, dan pasien RS Yarsi Padang Panjang dengan menggunakan metode Fokus Group Diskusi (FGD) dan wawancara mendalam sedangkan data sekunder didapatkan dari data rekam medik RSU Kota Padang Panjang.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pelayanan perawat dan dokter di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang dan kebersihan serta kenyamanan yang herhubungan dengan fasilitas rumah sakit tidak sesuai dengan harapan pasien. Selain itu tarif pelayanan rawat jalan di poliklinik umum RSU Kota Padang Panjang yang sangat rendah menyebabkan kurangnya motivasi dokter/perawat serta kepercayaan pasien terhadap pelayanan rumah sakit.
Hasil penelitian ini merupakan masukan untuk rumah sakit dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu serta pelayanan.

The Customer Perspective to The Ambulatory Care Service at General Polyclinic at District Hospital of Padang Panjang as a Basic Marketing Strategy at District Hospital in Padang Panjang CityThe technology and physician knowledge influence to community need for health service, such the kind of health or quality of health, with enhance quality of education and social economic growth in community. The understanding of people to health more enhance that can be looked at of the people responsive about health quality and health service.
District hospital of Padang Panjang is the one of government hospital in Padang Panjang city. For ambulatory care service, there is reducing of visiting, especially for two years ago.
This research is needed to obtain the information about customer perspective for ambulatory care service at general polyclinic at district hospital of Padang Panjang, as the basic of marketing strategy in district hospital Padang Panjang.
This thesis has descriptive character which primary data is gotten from, the physician, the nurse, and the patient of district hospital and Yarsi hospital patient as the informan that use focus group discussion method (FGD) and interview while secondary data is obtained of district hospital medical record at Padang Panjang.
From this thesis result is found that nurse service, the physician service, cleaning, and safety, at general polyclinic of district hospital that related by hospital facility not according to patient expect. The ambulatory service cost at general polyclinic, district hospital is so cheap and less motivation of physician, the nurse, and the patient belief to hospital service. This thesis result is for hospital to enhance service quality."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>