Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Agustina Puspitasari
"Latar Belakang: Jumlah kecelakaan kerja yang masih tinggi dan belum ada studi epidemiologi kasus kecelakaan kerja yang ditangani Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit di Indonesia. Penelitian ini untuk mengetahui distribusi kasus kecelakaan kerja di tempat kerja yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan faktor di tempat kerja yang berhubungan dengan kefatalan cedera.
Metode: Desain penelitian yang digunakan cross-sectional dengan cara wawancara dan data sekunder status rekam medis. Didapatkan 131 sampel dengan convenient sampling dari 23 April sampai dengan 16 Desember 2013. Analisis yang digunakan univariat, bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Exact Fisher’s Test serta analisis multivariat regresi logistik. Variabel yang diteliti faktor sosiodemografi, riwayat kecelakaan kerja sebelumnya, waktu terjadinya kecelakaan, perilaku kerja tidak aman, kondisi fisik pekerja tidak aman, lingkungan kerja tidak aman dan kinerja manajemen keselamatan tidak aman.
Hasil: Distribusi berdasarkan klasifikasi kecelakaan kerja didapatkan jenis kecelakaan terbanyak adalah tertumbuk atau terkena benda, penyebab kecelakaan terbanyak adalah mesin, sifat luka terbanyak adalah luka superfisial, lokasi luka terbanyak adalah ekstremitas atas, bidang pekerjaan terbanyak adalah bidang konstruksi dan pemeliharaan gedung serta jenis pekerjaan terbanyak adalah kelompok pekerja kasar. Persentase cedera fatal 7,6 % dari 131 kasus kecelakaan kerja di tempat kerja. Faktor sosiodemografi pekerja bukan formal didapatkan mempunyai resiko 12 kali mengalami cedera fatal dibanding pekerja formal. Adapun faktor sosiodemografi lain, riwayat kecelakaan kerja sebelumnya, waktu terjadinya kecelakaan, perilaku kerja tidak aman, kondisi fisik pekerja tidak aman, lingkungan kerja tidak aman dan kinerja manajemen keselamatan tidak aman didapatkan tidak berhubungan bermakna dengan kefatalan cedera.
Kesimpulan: Faktor utama yang berhubungan dengan kefatalan cedera kasus kecelakaan kerja di tempat kerja adalah pekerja bukan formal.

Background: The number of workplace accident still high and epidemiological study about workplace accident cases that treated in emergency department in Indonesia has not yet been available. This study is to determine workplace accident cases that was treated in emergency department of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital distribution and association between workplace factors with injury fatality.
Methods: Research design was cross-sectional with interview and secondary data from medical records. Sample size was obtained 131 through convenient sampling from April 23 to December 16, 2013. Analysis that conducted are univariate analysis, bivariate analysis using Chi-square and Fisher's Exact Test and multivariate analysis using logistic regression. Variables that examined were sociodemographic factors, history of previous workplace accident, the time of the accident, unsafe acts, unsafe conditions, unsafe management performance, physical condition of the workers.
Results: Distribution of workplace accident classification showed the highest number of workplace accident type was striking against or struck by objects, agency type was machine, injury nature type was superficial wound, injury bodily location type was upper limb, job field type was construction and occupation type was blue-collar workers. Percentage of fatal injury was 7.6 % from 131 workplace accidents and non-formal workers have 12 times risk of fatal injury than formal workers. The other sociodemographic factors, history of previous work accident, the time of the accident, unsafe acts, unsafe conditions, unsafe management performance, physical condition of the workers were found no significant relationship with the fatality injury.
Conclusion: Main factor that associated with injury fatality of workplace accident is non-formal workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Hardo Priyoasmoro
"Resiko bekerja di perusahaan migas PT X yang berlokasi di offshore Natuna adalah relatif tinggi. Sepanjang tahun 2018 – 2023, terjadi fluktuasi kecelakaan kerja dengan korbannya kontraktor dan pekerja tetap (2021), dan semua korbannya kontraktor (2022-2023). Unsafe acts adalah penyebab langsung semua kecelakaan, dan sampai sekarang belum ada analisis menyeluruh dari investigasi kecelakaan-kecelakaan yang telah dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor penyebab dasarnya. Dengan demikian, penelitian perlu dilakukan, dengan tujuannya untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kecelakaan kerja di PT X antara tahun 2018 – 2023 dengan metode HFACS - karena berhubungan dengan human factor. Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan data sekunder berupa laporan investigasi 41 kecelakaan di PT X, yang diklasifikasikan menurut empat (4) tahapan di HFACS, yaitu unsafe acts, precondition of unsafe acts, unsafe supervision, dan organizational influence. Pengklasifikasian tersebut divalidasi oleh dua ahli keselamatan kerja dengan hasil validasinya relatif tinggi (96%). Lima faktor HFACS terbesar yang mempengaruhi kecelakaan adalah adverse mental state (51,2%), skill-based error (39%), routine violations (34,1%), dan tools/technological dan resource management (masing-masing 31,7%) dan decision error (29,3%). Faktor-faktor tersebut disimpulkan mempengaruhi kecelakaan di PT selama kurun waktu 2018 – 2023 dan dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan program K3 di PT X guna menurunkan angka kecelakaannya.

The risks of working at the PT X oil and gas company located offshore Natuna are relatively high. Throughout 2018 – 2023, there were fluctuations in work-related accidents with the victims being contractors and permanent workers (2021), and all the victims being contractors (2022-2023). Unsafe acts are the direct cause of all accidents, and until now no comprehensive analysis of accident investigations has been carried out to obtain the basic causal factors. Thus, research needs to be carried out, with the aim of analyzing the factors that influence work accidents in PT X between 2018 - 2023 using the HFACS method - because it is related to human factors. The research is descriptive analytical in nature with a qualitative approach using secondary data in the form of investigation reports of 41 accidents at PT X. This classification was validated by two occupational safety experts with relatively high validation results (96%). The five biggest HFACS factors that influence accidents are adverse mental state (51.2%), skill-based errors (39%), routine violations (34.1%), and tools/technological and resource management (31.7% each). %) and decision error (29.3%). It is concluded that these factors influence accidents at PT X during the period 2018 – 2023 and can be used as input for improving the (H&S) program at PT X in order to reduce the number of accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Maulana
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis risiko kecelakaan kendaraan alat berat pada jalan hauling tambang batu bara PT. X Tahun 2020 dengan menggunakan metode bowtie. Metode bowtie digunakan untuk mengidentifikasi ancaman, pengendalian, dan konsekuensi pada kronologi kecelakaan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian berdasarkan data kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan barrier management system, peningkatan teknologi pada pengendalian kecelakaan, pengawasan dan pemeliharaan rutin yang disiplin, serta kebijakan yang menekankan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pekerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan.

ABSTRACT
This study analyzes the risk of heavy equipment accidents on coal mining hauling road of PT. X of 2020 using the bowtie method. The bowtie method is used to identify threats, barriers, and consequences on accident chronology which are then analyzed to determine the level of effectiveness based on accident data. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that companies need to implement barrier management system, technological improvements in accident control, routine supervision and maintenance, and policies that emphasize the improvement of employee competency and discipline as an effort to prevent accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Susilo Joko
"ABSTRAK
Latar belakang: Mata masih merupakan salah satu organ yang paling sering terluka dalam kecelakaan kerja. Diperkirakan 1,6 juta orang buta terhadap cedera mata di seluruh dunia. Secara umum, cedera mata di tempat kerja dapat dicegah dan disebabkan oleh tidak digunakannya kacamata pelindung. Tujuan dari laporan kasus berdasarkan bukti ini adalah untuk menentukan efektivitas alat pelindung diri (APD) untuk pencegahan cedera mata akibat kerja.
Metode: Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Cochrane, Science Direct, dan Wiley Online. Kriteria inklusi dari strategi pencarian ini adalah teks lengkap, manusia, dan diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Kriteria eksklusi dari pencarian ini adalah anak-anak, artikel teks lengkap yang tidak dapat diakses, dan penelitian yang tidak berfokus pada pekerjaan. Artikel-artikel itu dinilai secara kritis dengan menggunakan kriteria yang relevan oleh Oxford Center for Evidence-based Medicine.
Hasil: Dua artikel yang relevan dan valid ditemukan. Sebuah studi kasus-kontrol oleh Zakrzweski H et.al menyatakan bahwa APD mata tidak dikenakan oleh 66,9% dari responden, dengan 33,1% dari responden mengalami cedera mata akibat pekerjaan meskipun telah menggunakan APD. Penggunaan APD tidak mengurangi proporsi yang signifikan dari pekerja tersebut dari kemungkinan cedera. Sebuah studi cross-sectional oleh Lombardi DA et.al (2009) menyatakan bahwa kurangnya kenyamanan, dan asap/embun dan goresan kacamata merupakan hambatan paling penting dalam penggunaan APD. Usia yang lebih muda dan kurangnya pelatihan keselamatan adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi pengunaan APD.
Kesimpulan: Efektivitas penggunaan APD untuk mencegah cedera mata masih belum terbukti. Advokasi untuk penggunaan dan pemilihan APD mata yang tepat di tempat kerja masih merupakan hal penting yang harus terus didorong untuk dilaksanakan.

ABSTRACT

Background : The eyes are still among the organs most frequently injured in occupational accidents. It is estimated that 1.6 million people are blinded as a result of eye injuries worldwide. In general, ocular injuries at work can be preventable and attributable to non-use of protective eyewear. The purpose of this evidence based case report was to determine the effectiveness of PPE for the prevention of occupational ocular injury.
Method : The literature search was conducted through PubMed, Cochrane, Science Direct, and Wiley Online. The inclusion criteria of this searching strategy were full text, humans, and published within 10 years. The exclusion criteria of this searching were children, inaccessible full text article, and non-occupational focus study. The articles were critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-based Medicine.
Result : Two relevant and valid articles were included. A case-control study by Zakrzweski H et.al stated that eye PPE was not worn by 66.9% of the cohort, with 33.1% of the cohort sustaining an occupational eye injury despite the use of eye PPE. Its use does not preclude a significant proportion of such workers from injury. A cross-sectional study by Lombardi DA et.al (2009) stated that lack of comfort/fit, and fogging and scratching of the eyewear were suggested as the most important barriers to PPE usage. Younger age and lack of safety training were other important factors affecting use of PPE
Conclusion : The effectiveness of PPE usage to prevent ocular injury is still inconclusive. The advocating for both the use and appropriate selection of eye PPE in the workplace is still an important thing that should be continuously encouraged.
"
2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Abdurafiud
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26424
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Monicasari
"ABSTRAK
Perundang-undangan mengatur mengenai Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) disetiap perusahaan guna melindungi pekerja/buruh dari ancaman kecelakaan
yang mungkin timbul di tempat kerja. Program K3 itu sendiri harus diterapkan
kepada seluruh pekerja/buruh. Dalam kenyataannya jaminan atas kecelakaan kerja
yang menimpa pekerja/buruh yang dialih daya/outsourcingkan hanya dibebankan
kepada satu pihak dan menimbulkan ketidakpastian yang selanjutnya akan dibahas
dalam pokok permaslahan yang diangkat dalam skripsi ini. Penelitian dalam skripsi
ini menggunakan bentuk metode penilitian yuridis-normatif yang mengacu pada
norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penulis juga melakukan serangkaian wawancara untuk digunakan sebagai data
pendukung. Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui status hukum
pekerja alih daya/outsourcing dan pihak yang harus bertanggungjawab atas
kecelakaan kerja yang menimpa pekerja/buruh alih daya/outsourcing.

ABSTRACT
Every company has to make Occupational Health and Safety regulation to protect
their employee from accident that can happened while they are working.
Occupational Health and Safety programs itself should be applied to all
workers/laborers. In fact, the guarantee on accidents that befall workers/laborers who
converted only being charged to one side and cause uncertainty which is further
discussed in problems that is raised in this thesis. The research in this thesis using the
method of juridical-normative reference to legal norms a series of interviews to be
used as supporting data. The purpose of writing this essay is to determine the legal
status of outsourcing workers/laborers and the parties shall be liable for accident that
befall to outsourcing workers/laborers."
2016
S65358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyadi
"Dalam merealaesasikan proyek konstruksi ada beberapa kendala yang harus dilewati diantaranya adalah biaya, mutu waktu dan yang tidak kalah pentingnya ialah selamat dan sehat bagi semua yang terlibat didalamya dari saat mulai hingga selesai pelaksanaan proyek. Dewasa ini kecelakaan kerja pada industri konstruksi oleh sebagian masyarakat dinilai masih tinggi hal ini dikarenakan proyek konstruksi memiliki karakter sedemikian rupa sehingga memiliki potensi terjadinya resiko kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian merupakan jenis kecelakaan pada proyek konstruksi yang akibatnya dapat menimbulkan cacat permanen sampai kematian.
Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya ada beberapa faktor dan variabel penyebab terjadinya kecelakaan tersebut antara lain : faktor manusia, peralatan, manajemen, organesasi dan lingkungan. Penelitian disini bermaksud mengetahui berapa besar tingkat resiko faktor dan variabel penyebab kecelakaan tersebut.Untuk itu maka dilakukan penelitian pada beberapa proyek konstruksi bangunan dengan responden para pelaku pelaksnaan proyek konstruksi yang sedangan dikerjakan.
Dari hasil penelitian disini diperoleh bahwa faktor dan variabel penyebab terjadinyan kecelakaan kerja jatuh dari ketinggian, dengan frekuensi "Sering" yang berarti kemungkinan dapat terjadi dan tingkat dampak "Dapat menimbulkan luka berat, sedera parah dan cacat tetap". Sedangkan tingkat resiko yang "Medium" yang berarti dapat beresiko membahayakan keselamatan umum, dan harta benda serta terganggunya kegiatan konstruksi.

In the realization of a construction project there are several obstacles that must be overcome, such as cost, quality, time, and not least is safe and healthy for everyone involved in it, from the start to finish the project. Today occupational accidents in the construction industry is still considered by most people this is due to high construction project has a character such that it has the potential risk of occupational accidents. Occupational accidents fell from a height is the type of accidents on construction projects that result can cause permanent disability to death.
Of research has been done before there are several variable factors and causes of accidents include: human factors, equipment, management, organization, and environment. The study intends to find out here how much the level of risk factors and variable causes of the accident. For those reasons, do some research on building construction projects with the perpetrators of respondent's implementation of construction projects in the works.
From the results obtained here that the variable factors and causes of occupational accidents fell from a height, with a frequency of "line" which means the possibility exists and the impact of "the impact caused serious injury, severe injury and permanent disability" while the level of risk is "medium" which means it can be at risk of endangering public safety, and property and disruption of construction activities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T40834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Octy Hartanti
"Industri konstruksi dihadapi oleh banyak risiko keselamatan. Dari data yang diperoleh 32% kasus kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi di sektor konstruksi. Dimana penyebab kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh jatuh. Adapun faktor yang menyebabkan kecelakaan jatuh dalam penelitian ini terdiri dari manusia, peralatan, organisasi, manajemen, dan lingkungan.
Untuk meminimalis risiko keselamatan, pemerintah perlu memberlakukan aturan ketat, peraturan perundang-undangan, dan standar terkait konstruksi agar dapat diimplementasikan untuk meningkatkan tingkat keselamatan. Namun terkait dengan keselamatan kerja di Indonesia masih saja mengalami permasalahan, dimana aturan perundangan dan manual K3 yang ada di Indonesia belum cukup detail secara teknis memberikan arahan yang diperlukan untuk pencegahan kecelakaan kerja konstruksi di lapangan. Sehingga diperlukan suatu evaluasi implementasi kebijakan K3 konstruksi. Mengacu pada PP Nomor 38 Tahun 2007, kebijakan nasional serangkaian aturan yang dapat berupa norma, standar, prosedur dan/atau kriteria (NSPK).
Tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) mengetahui kelengkapan kebijakan K3 dalam produk NSPK, 2) mengukur tingkat implementasi kebijakan K3 dalam NPSK pada proyek konstruksi terhadap faktorfaktor kecelakaan jatuh. Untuk perolehan data dilakukan survei kuesioner dengan wawancara terstruktur dan pengamatan langsung terhadap 30 proyek gedung bertingkat di Jabodetabek.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelengkapan kebijakan untuk faktor manusia 70%, peralatan 9%, organisasi 39%, manajemen 78%, dan lingkungan 30%, sedangkan untuk tingkat implementasinya manusia 51%, peralatan 52%, organisasi 58%, manajemen 64%, dan lingkungan 48%.

Construction industry faced by many safety risks. From the data obtained 32% cases of work accidents in Indonesia occurred in the construction sector. Where the cause of accidents are caused by falls. The factors that lead to accidental falls in this study consisted of people, equipment, organization, management, and environment.
To minimize safety risks, the government should impose strict rules, regulations, and standards related to construction in order to be implemented to improve safety levels. But the safety-related work in Indonesia is still experiencing problems, where the rule of law and manuals that exist in Indonesia is not enough technical detail to give the necessary directions for the prevention of occupational accidents in the construction field. Thus required an evaluation of policy implementation on construction. Refer to PP No. 38 of 2007, national policy can be a set of norms, standards, procedures and / or criteria (NSPK).
The purpose of this research are: 1) know the completeness of safety policy in product NSPK, 2) measuring the level of safety policy implementation in NPSK on construction projects of the factors of accidental falls. For the acquisition of data was a questionnaire survey with a structured interview and direct observation of the 30 building project in Jabodetabek.
From the results showed that the level of completeness of the policy for 70% of people factors, equipment 9%, 39% of the organization, management 78%, and the environment 30%, while the implementation rate of 51% people, 52% equipment, 58% of the organization, management 64% , and the environment 48%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T40846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Rani
"Kecelakaan kerja di PTSI Cilegon Factory terus terjadi berulang setiap tahunnya walaupun perusahaan telah mengimplementasikan sistem manajemen K3 berdasarkan PP 50 tahun 2012 dan OSHAS 18001 selama kurang lebih delapan tahun. Untuk mengendalikan insiden kecelakaan yang terus berulang maka diperlukan analisis mendalam terkait penyebab kecelakaan di PTSI Cilegon Factory, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan dengan adanya tindakan pengendalian.
Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor apa saja yang merupakan penyebab kecelakaan kerja terus terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian campuran metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yaitu analisa data sekunder berupa laporan kejadian kecelakaan, laporan klinik dan laporan investigasi. Metode kualitatif dengan observasi di lingkungan kerja dan wawancara mendalam terhadap pekerja, supervisior dan manajer.
Hasil penelitian kuantitaif didapatkan dari data sekunder bahwa faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah slip kegagalan keterampilan karena tidak fokus dan pelanggaran yang segaja di lakukan oleh pekerja. Hasil ini sebanding dengan faktor kerusakan alat atau mesin yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif didapatkan bahwa faktor penyebab utama adalah pekerja yang tidak fokus dalam bekerja karena keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan supervisior terhadap prosedur kerja dan keadaan alat kerja.Kata kunci : Kecelakaan, Gambaran Kecelakan Kerja, Faktor Kecelakaan Kerja.

Accidents at PTSI Cilegon Factory continue recuring every years even though the company has implemented occupational health and safety management system based on PP 50 tahun 2012 and OSHAS 18001 for about eight years. To control the incident of accidents that continue to repeat the necessary in depth analysis of the causes of accidents in PTSI Cilegon Factory, so that workplace accidents can be avoided with the existence of control measures.
This thesis aims to analyze about the factors are causes of recurrent work accidents. This research is descriptive with research method of mixed quantitative method and qualitative method. Quantitative method is analiyze secondary data of accident reports, clinical reports and investigative reports. Qualitative method with workplace observation and in depth interviews of workers, supervisors and managers.
The result of quantitative research from the secondary data that the biggest causes of accidents is a slip failure skills because not focus and workers deliberately have violations. This result is balance about the damage factors of the tool or machine have used. The result of qualitative research are found that the main causes factor are the worker not focus when working and have a limited time, and the lack of supervision on work procedure and the state of the work tool.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>