Ditemukan 3793 dokumen yang sesuai dengan query
Taba, Hilda
New York: Harcourt Brece & World, 1962
375.001 TAB c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Green, Joan L.
New York: Springer Publishing, 1977
375.61 GRE c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Subroto
"
ABSTRAKTesis ini membahas praktik pelaksanan Kurikulum 2013 yang diterapkan di SD Ujung 1 Tangerang Selatan-Banten. Melalui metode etnografi, dipaparkan konstruksi negara dan dampaknya dalam relasi sosial para pelakunya di sekolah. Pada masa konstruktif ini, pendekatan positivisme dengan model pendekatan top-down yang diterapkan banyak negara berubah. Siswa yang dulu diposisikan sebagai objek oleh otoritas pendidikan, pada abad ke-21 ini bergeser menjadi siswa aktif akibat revolusi teknologi informasi yang menjangkau semua warga dunia. Gejala ini kemudian ditangkap pemerintah dengan mengkonstruksi perubahan paradigma kultural melalui perubahan kurikulum sekolah. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengkonstruksi pola pikir pendidik melalui model pelatihan guru. Namun, di level empiris model pelatihan guru itu cenderung menjadi mode penguasaan dan pengendalian oleh para pemegang otoritas. Kondisi ini tidak jarang menjadi kesenjangan akibat distribusi kekuasaan yang tidak merata. Tanpa pengelolan yang baik, ketidakmerataan ini sewaktu-waktu bisa menyebabkan konflik yang dapat menggoyahkan sistem pendidikan.
ABSTRACTThis thesis discusses the practical implementation of Curriculum 2013, which is applied in Sekolah Dasar Ujung 1 South Tangerang-Banten. Through ethnographic methods, described the construction of the state and its impact on social relations of the subject in schools. At the time of this constructive approach, positivism era with a top-down approach that is applied many states changed. Students who used to be positioned as an object by the education authorities, the 21st century has shifted into an active student as a result of the information technology revolution that reach all citizens of the world. This phenomenon was later arrested by the government to construct the cultural paradigm shift through changes in the school curriculum. One way to do is construct the mindset of teachers through teacher training model. However, at the empirical level teacher training model that tends to become a mode of domination and control by the authorities. This condition is not uncommon to be gaps due to the unequal distribution of power. Inequality is at times can lead to a conflict that could destabilize the education system. Without proper maintenance, this inequality at times can lead to a conflict that could destabilize the education system"
2016
T46152
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Meirita Rahmi Azizi
"Penelitian ini betujuan untuk menyelidiki penerapan asesmen formatif di kelas bahasa Inggris yang mencakup strategi yang digunakan guru dan aksi tindak lanjut pasca asesmen formatif. Selain itu, penelitian ini juga menyelidiki pengetahuan dan persepsi guru bahasa Inggris terhadap asesmen formatif. Desain studi kasus melalui observasi dan wawancara digunakan untuk mendapatkan data mendalam terkait pelaksanaan asesmen formatif serta pengetahuan dan persepsi guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pertama yang digunakan oleh guru adalah menciptakan tugas kelas yang efektif untuk menilai pemahaman siswa melalui berbagai teknik asesmen. Teknik-teknik tersebut mencakup latihan menyimak yang disertai dengan kegiatan tanya jawab, tugas pemahaman bacaan, dan tugas performa yang mencakup roleplay, storytelling, picture description task, presentasi, dan simulasi debat. Strategi lainnya yang digunakan oleh guru adalah pemberian umpan balik untuk meningkatkan kemajuan siswa melalui penerapan penilaian dinamis. Temuan juga menunjukkan bahwa guru tidak melakukan tindak lanjut setelah menilai siswa selama asesmen formatif termasuk pemenuhan kebutuhan belajar siswa dan perbaikan pemelajaran. Selain itu, temuan terkait pengetahuan guru menunjukkan miskonsepsi terhadap konsep asesmen formatif dan keterbatasan pemahaman mengenai Kurikulum Merdeka. Meskipun demikian, persepsi guru mengindikasikan bahwa guru menyetujui asesmen formatif penting dan efektif untuk mengevaluasi siswa selama proses pembelajaran. Namun, kedua guru mempersepsikan aksi tindak lanjut secara berbeda, dengan salah satu guru tidak menyetujui aksi tindak lanjut setelah asesmen formatif. Miskonsepsi dan pemahaman guru yang terbatas mengenai asesmen formatif menyebabkan pelaksanaan asesmen formatif yang tidak optimal. Selain itu, ketidaksetujuan salah satu guru terhadap aksi tindak lanjut semakin menghambat proses tersebut. Pelaksanaan asesmen formatif yang tidak optimal terlihat pada penggunaan skor yang mempengaruhi nilai akhir siswa dan tidak adanya tindak lanjut setelah asesmen formatif di kedua kelas bahasa Inggris. Penelitian selanjutnya dianjurkan untuk menggali pelaksanaan tindak lanjut dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan pengetahuan dan persepsi guru berdasarkan usia dan pengalaman mengajar mereka, serta mengeksplorasi praktik asesmen formatif di berbagai jenjang pendidikan. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menganalisis dampak pelatihan berbasis studi kasus dalam meningkatkan pemahaman guru tentang penilaian formatif.
This study aims to investigate the implementation of formative assessment in English classrooms, focusing on the strategies used by the teachers and the follow-up actions taken after formative assessment. In addition, it also explores English teachers' knowledge and perceptions regarding formative assessment. A case study design utilizing observations and interviews was used to obtain the data related to the practice of formative assessment as well as the teachers’ knowledge and perceptions. The results show that the first strategy used by the teacher was creating effective classroom tasks to assess students' understanding through various assessment techniques. These techniques included listening exercises accompanied by questions and answer activities, reading comprehension tasks, and performance tasks which include roleplay, storytelling, picture description tasks, presentations, and debate simulations. Another strategy used by the teachers was providing feedback to enhance students' progress through the implementation of dynamic assessment. However, the findings show that no follow-up actions, including addressing students’ needs and improving learning, were carried out by the teachers after formative assessment. Furthermore, teachers' knowledge revealed misconceptions about formative assessment and a limited understanding of emancipated curriculum. Despite this, teachers’ perceptions indicated a tendency to favor formative assessment as an important and effective tool to evaluate students during the learning process. Regarding the follow-up actions, however, both teachers perceived them differently, with one teacher opposing the idea of follow-up actions after formative assessment. The teachers’ misconceptions and limited understanding of formative assessment contributed to suboptimal implementation. In addition, one teacher’s opposition to the follow-up actions further hindered the process. The suboptimal implementation was evident in the use of influential scores to assess students and the absence of follow-up actions after formative assessments in both English classrooms. Further research can explore the types of follow-up actions after formative assessment and their impact on students’ learning outcomes. Comparing teachers' knowledge and perceptions based on their age and teaching experience, as well as examining the practice of formative assessment across educational levels could provide valuable insights. Additionally, further research is encouraged to assess the impact of case-based training on improving teachers' understanding of formative assessment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Glatthorn, Allan A.
Glenview: Harper-Collins, 1987
372.19 GLA c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Widodo
"Penelitian ini bertujuan menjelaskan bahwa era globalisasi baik dibidang perkonomian, politik, teknologi, pengetahuan, perdagangan dan pendidikan mempengaruhi negara-negara di dunia berkembang termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar kekayaan alam baik penduduk, kepulauan, budaya ingin mensejajarkan diri dengan negara-negara maju di dunia. Kemudian ada pergeseran cara pandang atau pemikiran yang semula dari positivisme : Struktur – fungsi yaitu cara pandang dalam tataran linier sebagai salah satu komponen dari suatu sistem yang lebih besar sehingga pendidikan nasional dibuat untuk berpikir seragam. Sedangkan paradigma proses: konstruktivisme merupakan respon teoritis terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Paradigma ini menempatkan manusia sebagai sentral, manusia dipandang sebagai subyek dan menempatkan faktor interaksi sebagai unsur yang lebih penting. Kurikulum masa lalu cenderung melanggengkan praktek kekuasaan sehingga sangat positivistik, peserta didik dijadikan objek. Padahal dalam perspektif antropologi manusia itu selalu berkembang sesuai perubahan jaman, oleh karena itu perubahan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 memandang aspek peserta didik sebagai subyek atau dengan kata lain bahwa sistem pembelajaran bergeser dari teacher center menjadi student center. Pendidikan Kontruktivisme memandang peserta didik sebagai subyek, siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui. Guru sebagai agen perubahan bukan hanya bertugas menstransfer pengetahuan tetapi memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Guru harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan murid yang berbeda. Praktek Pendidikan dalam perubahan Kurikulum 2013 juga harus memberi dampak kepada perubahan budaya guru dalam mengajar maupun sikap.
This study aims to explain that the era of globalization both in interconnected economy, politics, technology, knowledge, trade and educational impact in countries in the developing world, including Indonesia. Indonesia as a country with great potential natural wealth of the population, islands, culture want to align themselves with the developed countries in the world. Then there is a shift in perspective or original thinking of positivism: Structure - function that is at the level of linear perspective as one component of a larger system so that national education made to think uniform. While the process paradigm: Constructivism is a theoretical response to the changes in society. This paradigm puts human beings as a central, humans are viewed as subject and put the interaction factor as more critical element. Curriculum past tended to perpetuate the practice of power so it is positivistic, learners as object. Whereas in the perspective of human anthropology was always develop according to changing times, therefore the new curriculum changes that Curriculum 2013 looked at aspects of the learner as the subject or in other words that the system shifted from teacher learning center into a student center. Constructivism study looked at students as subjects, students construct their own knowledge through the activities of the phenomenon and the object to be known. Teachers as agents of change not only in charge menstransfer knowledge but gives greater opportunities for learners to develop their potential. Teachers must master the material widely and deeply so that it can be more flexible to accept the idea that different students. Practice Education in Curriculum 2013 changes also must give effect to the change of culture and attitude of teachers in teaching."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Washington: The American Psychological Association, 1991
150.71 COR
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Paris: UNESCO, 1984
001.642 MOD
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Atwan, Robert
New York: McGraw-Hill, 1987
808.042 7 ATW e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library