Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76123 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1980
613.07 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1994
362.104 25 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 1993
362.120 71 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1988
352.474 IND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Safe community as a system starts at village level, sub health centers, health center to the emergency services in hospitals. This effort is to encourage people to motivate and raise awareness of the potential. This research aims to develop a model of community-based safe community in an effort to emergency care system in the village of alert starting from system input, process and output. The study design is explanative, with qualitative data. This research was conducted in the Province of West Java and Yogyakarta Special Region. The results in terms of system inputs that safe community concept has not been much to formulate. Some claim a disaster mapping, taking into account the estimated number of victims, and needs help cure and health care in safe community based. Coordination of the main tasks and functions of each. Policy department already has a foundation of legitimacy according to laws, government regulations, medium-term development plan for the area and the Regent's decision letter, the local governor and even districts. Budget still relies on budget allocations, budget and block grand. Overview of the system process of the mdependence of the community there has been no system to start, but the potential is quite high, with the correct organizational, professional and can be better ensure the implementation of sustainable community based disaster management. Some of the inhibiting factor is the mobilization of community resources are lacking, limited human resources, budgeting, and coordination among sectors less traffic, less socialization and data collection, communications need to be increased, volunteers erratic, and less care. Development of community-based safe community model that is holistic, with the ability to empower local communities. This model includes the initiation efforts, partnerships, mobilization, advocacy resources, to accommodate the cultural, behavioral and regulatory assistance and support to the preventive, promotive safe and healthy communities in the entire cycle of human life in the state of emergency and disaster daily. Networks formed a partnership that is expected to be a shared responsibility between the cross-cutting."
BULHSR 14:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Airori, Markus
"Konsep pembangunan adalah untuk memperbaiki kehidupan mayoritas manusia, melalui program-program pengurangan kemiskinan, pelestarian lingkungan hidup, pembangunan kesehatan dan pembangunan masyarakat berbasis komunitas. Dengan demikian hanya rakyat sendiri yang dapat menentukan apa sebenarnya yang mereka anggap sebagai perbaikan dalam kualitas hidup mereka.
Jadi, partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) sebagai wadah pemusyawaran dan Partisipasi Masyarakat Adat asli orang Papua dalam pembangunan di Kota Jayapura adalah sesuatu hal yang perlu dan penting, bukan hal yang mengada-ngada dan dibuat-buat. Oleh karena itu, pokok permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimanakah partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dalam pembangunan di Kota Jayapura?
Untuk memudahkan penyusunan instrumen dan analisisnya, maka pokok permasalahan tersebut lebih difokuskan kepada tiga pertanyaan yaitu:
a. Bagaimana proses partisipasi lembaga masyarakat adat dalam perencanaan program pembangunan?
b. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam pelaksanaan program pembangunan ?,
c. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam mengevaluasi program pembangunan?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data kualitatif melalui kajian literatur dan dokumen, dan penelitian lapangan yang dilakukan kepada informan yang terdiri dari unsur pemerintah, anggota DPRD Kota Jayapura, pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di empat Distrik Kota Jayapura, melalui observasi dan wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa :
1. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di empat Distrik Kota Jayapura telah dilibatkan atau ikut serta dalam pembuatan keputusan program pembangunan Kota Jayapura. Hal itu ditandai dengan tersusunnya atau ditetapkannya Rencana Strategis Pembangunan Kota Jayapura Tahun 2001-2005. Nainun, untuk lebih mengoptimalkan partisipasi eksistensi LMA Kota Jayapura, Pemda Kota Jayapura dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisional agar diintegrasikan dalam agenda perencanaan program pembangunan, perlu mensosialisasikan dan membina LMA, yang tujuannya untuk membangun semangat kebersamaan dan intelektual pengurus dari LMA dimaksud.
2. Masyarakat Adat asli orang Papua yang tersebar di empat wilayah Distrik yang ada di Kota Jayapura, sudah menikmati hasil atau manfaat dari program atau prioritas pembangunan Kota Jayapura. Namur karena heterogenitas penduduk Kota Jayapura, sehingga program pembangunan belum mengakomodir semua kebutuhan atau kepentingan masyarakat adat asli orang Papua di Jayapura. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat adat asli orang Papua berupa ide, pendapat dan saran-saran dapat lebih optimal sebagai masukan yang bermanfaat dalam penyusunan arah kebijakan umum APBD Kota Jayapura, apabila Pemda Kota Jayapura melakukan sosiolisasi dan pembinaan terhadap LMA Kota Jayapura.
3. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di Kota Jayapura telah diikutsertakan untuk mengevaluasi pelaksanaan strategi atau program pembangunan Kota Jayapura. Peran LMA dimaksud dapat lebih optimal apabila Pemda Kota Jayapura melaksanakan sosialisasi dan Pembinaan atas Tugas LMA, terutama dalam mengetahui:
a. masalah-masalah yang timbul,
b. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program dapat berjalan sesuai jadwal,
c. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program menghasilkan output sesuai kebutuhan masyarakat adat asli orang Papua sebagaimana telah direncanakan,
d. apakah strategi dan anggaran berjalan sesuai dengan rencana serta sasaran (target group) yang ditangani dapat di realisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Juanda
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang peranan lembaga keujruen blang dalam menggerakkan kerjasama masyarakat dan kendala-kendala pengembangannya. Penelitian ini penting mengingat keberadaan lembaga keujruen blang sangat diperlukan masyarakat tani dalam kegiatan pertanian sawah. Dalam pelaksanaan tugasnya lembaga keujruen blang mengedepankan nilai-nilai gotong royong. Gotong royong yang berlaku disini sudah menjadi hukum adat dan merupakan salah satu alat pencapaian tujuan lembaga, yaitu agar kegiatan pertanian sawah berjalan lancar dan berhasil.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus lembaga keujruen blang, masyarakat tani, pemerintah dan tokoh adat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran yang dilakukan keujruen dalam menggerakkan kerjasama masyarakat tani kurang efektif untuk mengatasi masalah menurunnya semangat gotong royong dalam lembaga keujruen blang. Apa yang dilakukan keujruen hanyalah melaksanakan tugas rutinitas semata yang bersifat fragmatis, sehingga tidak menyentuh pokok persoalan penyebab menurunnya semangat gotong royong tersebut. Penurunan semangat gotong royong antara lain disebabkan oleh tidak optimalnya services yang diberikan lembaga keujruen blang kepada petani berupa ketersediaan air pertanian yang cukup, dan melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani.
Rendahnya services tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya fungsi irigasi setengah teknis yang digunakan sebagai prasarana penyuplai air ke persawahan. Irigasi induk yang berlokasi di Desa Blang Bayu tersebut dibangun pemerintah pada Tahun 1998. Kehadirannya justru memperburuk tata guna air yang telah ada, sehingga pasokan air ke sawah-sawah tidak tercukupi. Hal tersebut berdampak juga pada penurunan kuantitas musim tanam dari sebelumnya 2 kali setahun menjadi 3 kali dalam 2 tahun. Kemudian musim tanam juga menjadi tidak serentak lagi dalam satu wilayah kerja keujruen chick (tingkat kecamatan) sehingga menyebabkan semakin banyaknya hama yang menyerang tanaman padi. Sementara itu melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani lebih disebabkan oleh melemahnya pola hubungan tradisional petani yang mulai bergeser ke pola hubungan rasional ekonomi.
Tidak optimalnya fungsi irigasi juga merupakan kendala utama pengembangan lembaga keujruen blang. Disamping masalah lemahnya kepemimpinan lokal, struktur organisasi yang kurang mendidik, minimnya intervensi pemerintah, dan sebagian dari substansi aturan adat sudah kurang relevan dengan kondisi masyarakat tani sekarang.
Untuk meminimalisir masalah yang terjadi dalam lembaga keujruen blang, diperiukan reorientasi kepemimpinan keujruen dari peranan yang terpaku pada pelaksanaan tugas rutinitas semata ke peran sebagai seorang agen perubahan (change agent) yang mampu melakukan pembaharuan bagi organisasi, pembenahan irigasi, penyadaran masyarakat tani dan pemerintah, serta redefinisi aturan adat dan restrukturisasi kelembagaan keujruen blang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesario Arga Pratama
"Studi ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan aset komunitas terkait dengan program ternak lele di lingkungan RW 01. Hasil penelitian melihat bahwa aset komunitas yang dimiliki oleh masyarakat kurang mendapat perhatian dari perusahaan selaku pembuat program. Studi ini menunjukkan bahwa setiap modal dalam kelompok mempunyai peranan masing-masing dalam mempengaruhi keberhasilan kelompok, namun penelitian melihat bahwa modal-modal yang dimiliki oleh masyarakat belum bisa dioptimalkan oleh perusahaan dalam pengimplementasian programnya. Dari sisi monitoring dan evaluasi juga kurang mendukung program ini untuk berkembang.

This study aims to describe community assets related to catfish program in RW 01 rsquo s environment. The result of this research shows that community owned assets are less attention from the company as the program maker. This study shows that each capital in the group has its own role in influencing group success, but research see that the capital owned by the society can not be optimized by the company in the implementation of the program. In terms of monitoring and evaluation are also less support for this program to grow up."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarlito Wirawan Sarwono
Jakarta: BPKM FKM UI, 1980
301.34 SAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Widaratih
"Bidang Pendidikan adalah salah satu bidang terpenting dalam kehidupan manusia modern dan dapat menjawab tantangan akan terbatasnya sumber daya manusia bcrkualitas. Keterlibatan setiap komponen sosial (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha) guna mendukung berjalannya pendidikan menjadi caktor penentu bergulirnya kegiatan-kegiatan pendidikan di masyarakat.
Penelitian ini menguraikan penerapan program intervensi terhadap pengurus Yayasan Nurul Huda (YNH), pelaku utama di bidang pendidikan di lingkungan masyarakat Desa Payalaman, Pulau Matak.
Strategi intervensi dalam bentuk workshop dengan teknik Appreciative Inquiry yang telah menimbulkan semangat pengurus YNH untuk menghidupkan kembali kegiatan-kegiatan YNH yang sempat terhenti. Kali ini dengan cara rencana kerja yang lebih sistematis. Pengurus YNH menjadi merasa sanggup untuk beraksi positif memberikan kontribusi di bidang pendidikan bagi masyarakat Payalaman. Walau keterbatasan dan kendala-kendala lain masih ada dan harus dihadapi. Namun semua hal tersebut tidak menjadi belenggu bagi pengurus YNH untuk bertindak.
Appreciative Inquiry adalah suatu pendekatan yang baru dalam penerapan program intervensi di masyarakat Payalaman maka perlu pemahaman yang sama dari setiap pihak yang ambit bagian berperan aktif dalam perubahan sosial di Desa Payalaman.

Education is one of the most important things in modem human life. The problem in the limitation of the number of the qualified human resources can solve with proper education. The involvements of the people components (government, community and private sectors) are become definite factor in order to run the people education activities.
This research try to explain the implementation of social intervention program to Board of Yayasan Nurul Huda (YNH), who is the leader organization in education sector of Payalaman's community, at Matak Islands.
The intervention strategy is in workshop form and using Appreciative Inquiry approach. The workshop has been energized YNH Board to run some activities that had been stop couples years ago. This time they will run the activities with better action plan. The Board convinced to re-run the activities as their contribution to Payalaman's education. Even they realize that they still have to face some problems. But those problems don't tie them to get action.
Appreciative Inquiry is still new approach in implementation of intervention program in Matak's community. Therefore it is need for every side that takes part in social change of Payalaman Village to have the same perception on the strategy implementation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>