Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22277 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vale, Lawrence J.
London: Routledge, 2008
725.11 VAL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Diba
"ABSTRAK
Kota Tua merupakan salah satu peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Jakarta, dengan susunan orisinilnya yang terinspirasi dari negeri Belanda dan dipadukan dengan konsep kota ideal yang dicetuskan oleh Simon Stevin. Dengan nilai sejarah yang dimilikinya, pemerintah menobatkan Kota Tua sebagai kawasan warisan budaya. Pada tahun 2014, Indonesia mengajukan Kota Tua sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Lalu pada tahun 2016 dilakukan revitalisasi Kali Besar sebagai bentuk pembenahan wilayah Kota Tua menuju warisan budaya dunia. Namun sayang, pada tahun 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) selaku sub-divisi UNESCO mengeluarkan pernyataan bahwa kawasan Kota Tua, tidak layak untuk dijadikan warisan budaya dunia dengan beberapa catatan. Diduga salah satu faktor ditolaknya Kota Tua sebagai warisan budaya dunia adalah adanya politik arsitektur yang terjadi dalam proses revitalisasi Kali Besar, tulisan ini mencoba menganalisa lebih lanjut sejauh mana politik arsitektur dapat menggeser nilai warisan sehingga tidak layak menjadi warisan budaya dunia dengan pendekatan deskriptif.

ABSTRACT
Kota Tua is a Dutch Colonial City in Indonesia, with its historical value, the government acclaimed the Kota Tua as a cultural heritage area. In 2014, Indonesia proposed Kota Tua as a UNESCO world cultural heritage. Then, in 2016 revitalization of Kali Besar was carried out as a form of revamping the Old City area towards the world cultural heritage. But unfortunately, in 2018, ICOMOS (International Council and Monuments) as a UNESCO sub-division stated a statement that the Old City area, is not feasible to be claim as a world cultural heritage with some notes. It is suspected that one of the factors why Kota Tua rejected as a world cultural heritage is the existence of architectural politics that occurred in the revitalization process of Kali Besar, this paper tries to analyze how architectural politics can shift heritage asset value so that not worthy for being world cultural heritage with a descriptive approach."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Reynhard Tambos Maruli Tua
"Beberapa bangunan kadang terlihat memiliki kekuatan diantara bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti bangunan-bangunan pemerintahan, bangunan-bangunan bersejarah. Saya ingin menganalisa bagaimana bangunan-bangunan tersebut menyampaikan pengaruhnya kepada manusia sehingga manusia dapat merasakan kekuasannya. Hal ini mungkin dapat dilihat dari penggunaan bentuk-bentuk elemen-elemen yang digunakan, tata letak bangunan di site, tata letak site terhadap bangunan-bangunan atau site lain di sekitarnya, penggunaan warna, dsb.

Some buildings seem to have a power among the others which surround it, such as government buildings, old buildings which have important history, etc. I would like to analyze how these buildings give effects to us so that we can feel it's Power. Possibly it can be explain by building elements, building position at the site, the influence of site position toward the others site and buildings surrounding it, colour using, etc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Academy Editions, 1995
720 POW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Castells, Manuel
Chichester: Wiley-Blackwell, 2010
303.483 3 CAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hill, Jonathan, 1958- author
"This book considers climate as well as weather but its principal focus is everyday experience. Weather and climate differ in duration and scale. Unlike the weather, which we can see and feel at a specific time and place, we cannot directly perceive climate because it is an idea aggregated over many years and across a region. Weather Architecture further extends Hill's investigation of authorship by recognising the weather as a creative architectural force alongside the designer and user. Although he acknowledges the influence of the client, contractor and engineer, the relations between the designer, user and weather are the focus of this book. Environmental discussions in architecture tend to focus on the practical or the poetic but here they are considered together. Rather than investigate architecture's relations to the weather in isolation, they are integrated into a wider discussion of cultural and social influences on architecture. The analysis of weather's effects on the design and experience of specific buildings and gardens is interwoven with a historical survey of changing attitudes to the weather in the arts, sciences and society, which leads to a critical re-evaluation of contemporary responses to climate change. At a time when environmental awareness is of growing relevance, the overriding aim is to understand a history of architecture as a history of weather and thus to consider the weather as an architectural author that influences design, construction and use in a creative dialogue with other authors such as the architect and use"
London: Routledge, 2012
720.4 HIL w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Windry Ramadhina
"Pada pertengahan 1960-an, Soekarno, presiden pertama Indonesia, memutuskan untuk membangun sebuah masjid nasional dengan gaya arsitektur modem yang monumental di pusat Kota Jakarta. Impiannya adalah untuk menjadikan ibukota tersebut sebagai mercu-suar dari negara-negara yang timbul. Yang kemudian menjadi penting bagi presiden ini bukanlah arsitek yang harus mendesain bangunan landmark ini, melainkan bentuk bangunan tersebut harus meninggalkan ekspresi arsitektural dari masjid lokal tradisional.
Soekarno menolak untuk membangun masjid tradisional seperti masjid Demak atau masjid Banten, la dan komunitas islam di Indonesia saat itu ingin mendirikan sebuah masjid yang lebih besar dan lebih indah dari masjid Muhammmad Ali di Cairo dengan alasan Indonesia adalah negara islam yang besar. Maka kemudian masjid tersebut terealisasi dan dikenal sebagai masjid lstiqlal.
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Suharto membudayakan arsitektur yang merefleksikan Indonesia. Pada masa inilah ide dan bentuk arsitektur Indonesia lahir kembali. Pada awal 1980-an, dikeluarkan suatu program nasional mengenai bangunan masjid. Ratusan masjid terstandardisasi yang mengadopsi citra masjid Demak dibangun di banyak daerah di Indonesia. Pengadopsian citra ini mungkin merupakan suatu usaha pemerintah baru untuk membangun otoritasnya.
Wacana “hubungan antara arsitektur dan politik" sudah sejak lama muncul. Banyak teorisi-teorisi arsitektur yang mengemukakan hal ini dalam esai-esai dan teori- teori mereka. Yang akan dibahas oleh karya tulis ini adalah arsitektur dan politik pada masa Orde Baru, sebagai masa pemerintahan yang paling lama di Indonesia, berdasarkan esai-esai teori-teori tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: Academy Editions, 1999
720.47 ARC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Seffiliya
"Skripsi ini membahas pentingnya jati diri dalam arsitektur di Indonesia. Jati diri dikaji melalui penelusuran terhadap sejarah Indonesia dan perkembangan arsitektur pada masanya. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap arsitek tentang bagaimana menunjukkan jati diri dalam rancangan masa kini. Tulisan ini adalah tulisan deskriptif.
Tujuan tulisan ini adalah mengetahui tentang jati diri dalam arsitektur di Indonesia dan menelusuri pemikiran arsitek Indonesia untuk menunjukkan jati diri dalam rancangan mereka. Kajian skripsi ini menghasilkan suatu penjabaran mengenai keadaan jati diri arsitektur di Indonesia dan keadaan arsitek dalam upaya menunjukkannya dalam rancangan mereka.

This thesis discusses the importance of identity in architecture in Indonesia. Identity is discovered through a search of Indonesian history and the development of the architecture of its time. Further, in this thesis are the observations of the architects on how to show identity in contemporary design. This thesis is a descriptive writing.
The purpose of this thesis is to know about identity in architecture in Indonesia and to acknowledge the thoughts of Indonesian architects on showing identity in their designs. The study of this thesis is to produce a discovering of the state of architectural identity in Indonesia and of the architects in their effort to show identity in their contemporary designs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52280
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Conway, Hazel
London: Routledge , 1994
720 CON u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>