Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107499 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianipar, T.
[place of publication not identified]: Grafikatama Jaya, 1992
133.4 SIA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, T.
Jakarta: Grafikatama Jaya, 1992
291.144 SIA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 4(1-2) 2003
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah asal Bali. Mantra ini berisi segala macam ajaran dari Dewi Uma kepada putranya sang Kumara tentang asal mula adanya dunia beserta segala isinya, nama dan istana Dewa Nawa Sanga, pelaksanaan yoga untuk mencapai moksa, sapta tirta dan sapta samudra di dalam tubuh, tri bhuwana (bhur, bhurwah, swah), dan ajaran kediatmikan lainnya. Disebutkan juga pemcerminan makrokosmos (bhuwana agung) terhadap mikrokosmos (bhuwana alit), seperti sapta loka (bhur loka, bhuwah lika, swah loka, maha loka, jana loka, tapa loka dan satya loka) dan sapta petala (Manusa loka, candra ditya, wisnu loka, brahma loka, rudra loka, mahadewa loka, dan siwa loka). Semua ini tercantum di dalam tubuh manusia sebagai nadi, peryt, hati, kasta mula, mulut, hidung dan kepala. Disinggung juga tentang tri sakti (utpeti, stiti, pralina), lima bayu atau tenaga dalam tubuh manusia (pramana, apana, samana, utana dan byana), tryantah karana (brahma sebagai angkara/marah, Wisnu sebagai manah/pikiran, Iswara sebagai budi); dan Dewa Tri Guna yakni rudra sebagai Rajah, Sangkara sebagai Tamah dan Mahadewa sebagai satwam. Hampir di setiap lempir naskah ini terdapat mantra-mantra dan sloka-sloka berbahasa sanskerta sehubungan dengan ajaran Dewi Uma terhadap sang Kumara. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tida diketahui secara jelas. Hanya menyebutkan jabatan pemilik naskah yaitu Jro Mangku Penataran Agung (tanpa nama jelas) yang terdapat pada h.23b. Mengenai asal pemilik naskah maupun kapan naskah ini ditulis atau disalin tidak disebutkan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PR.27-LT 193
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Artining Anggorodi
"Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia adalah persalinan dengan pertolongan oleh dukun
bayi. Kenyataannya, hampir semua masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di perdesaan maupun perkotaan lebih
senang ditolong oleh dukun. Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. Tujuan penelitian ini adalah
menemukan cara/strategi untuk membangun cohesive network di antara para pemuka setempat, masyarakat, dukun dan
bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal secara bersama-sama. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam. Informan yang dipilih adalah
dukun bayi, bidan, ibu yang melahirkan dengan pertolongan dukun bayi dan ibu yang melahirkan dengan pertolongan
bidan. Penelitian dilakukan di desa Tobimiita, desa Inalobu, dan desa Lapulu, Kabupaten Kendari (Sulawesi Tenggara),
di desa Bode Sari, desa Karangasem dan desa Gombong Kabupaten Cirebon (Jawa Barat). Usaha-usaha peningkatan
pelayanan kesehatan seperti yang tercermin dalam program dukun latih ini memang bukan bertujuan untuk
menghilangkan peranan yang dimainkan oleh sistem perawatan kesehatan yang lama dan menggantinya dengan sistem
perawatan kesehatan yang baru. Pendidikan yang diberikan dalam program dukun latih ini justru terwujud sebagai
pengakuan untuk menyelenggarakan (enforcement) pelayanan kesehatan kepada lembaga dukun bayi. Lebih dari itu,
dengan pendidikan yang diberikan, dukun bayi dianggap mampu menggantikan kehadiran fasilitas kesehatan yang baru
yang dianggap dapat meningkatkan taraf kesehatan penduduk. Kemitraan merupakan salah satu solusi untuk
menurunkan masalah kematian ibu dan bayi yang terutama akan menguntungkan daerah-daerah terpencil dimana akses
terhadap pelayanan kesehatan sangat terbatas.
One of health case which still many
happened in Indonesia, born children with helped by baby soothsayer. In reality, most all Indonesia publics either that is
who live in rural and also more even a urban love to be helped by soothsayer. The thing because of local tradition and
mores. Finds strategic to build cohesive network between the prominent as of themes, public, soothsayer and midwife in
executing health service of maternal and perinatal joinly. Applies qualitative method. Technique done is in-depth
interview. Informan is baby soothsayer, nurse and delivering birth mother helped by delivering birth baby soothsayer
and mother helped by midwife. Research is done in Kabupaten Kendari (South-east Sulawesi), countryside Tobimiita
and countryside Inalobu and countryside Lapulu; Sub-Province Cirebon (West Java), countryside Bode Sari and
countryside Karangasem and countryside Gombong. Effort for improvement of service of health of like the one mirror
in soothsayer program to train that of course not aim to eliminate role played by system treatment of old health and
changes it with system treatment of new health. Education given in soothsayer program to train that is justri realized as
confession to carry out (enforcement) health service to baby soothsayer institute. Moreover, with education given, baby
soothsayer is assumed can replace presence of new health facility assumed able to increase public health level.
Partnership is one of solution for this problem most off all will develop cloistered areas where access every very limited
health service."
Universitas Indonesia, 2009
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Direktorat kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, 2005,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan menguraikan tentang upaya polisi membangun kepercayaan masyarakat
yang memang seharusnya sangat diperlukan bagi keberhasilan tugas Polisi.
Merupakan uraian pengalaman dalam membangun sebuah kepercayaan
masyarakat setelah terjadinya konflik antara polisi dan masyarakat.
Kepercayaan masyarakat terhadap polisi pada dasarnya adalah tuntutan bagi
polisi untuk mewujudkan profesionalismenya, karena tidak mungkin masyarakat
akan dapat mempercayai polisinya yang tidak profesional. Upaya itu harus
didukung dengan kemampuan berkomunikasi, berdiplomasi dan negosiasi
dalam penyelesaian setiap permasalahan yang dihadapi disamping ketegasan
dan obyektifitas dalam setiap penyelesaian masalah.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 7 (2005) Juli : 66-98, 2005
JPI-7-Jul2005-66
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Masalah yang paling mendasar dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai bentuk dan fungsi ritual dan kepercayaan masyarakat Ende, serta nilai-nilai yang terkandung dalam ritual dan kepercayaan masyarakat Ende?, dengan menggunakan landasan teori yaitu seperti teori klasik, teori integrasi, teori interaksi simbolik dan teori akulturasi. Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat terkait dengan permasalahan tersebut, digunakan metode kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi, serta data sekunder diperoleh melalui perpustakaan. Analisis data bersifat kualitatif yang dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil analisis data disajikan dengan deskripsi. Sebagai sebuah penelitian yang bersifat Ilmiah Populer, maka penelitian ini bertujuan tidak semata-mata mengetahui, mengidentifikasikan, serta mendeskripsikan fokus bahasan, akan tetapi juga akan dapat memberikan gambaran atau informasi yang utuh kepada masyarakat pada umumnya tentang ritual dan kepercayaan masyarakat Ende, sehingga diharapkan dapat memunculkan sikap cinta terhadap budaya sendiri. Hasil penelitian menunjukkan : Pertama, beberapa bentuk kepercayaan yang dikenal dalam masyarakat Ende adalah :(1) Wujud Tertinggi Keilahian; (2) Bobo-Mamo Embu-Kajo; dan (3) Nitu Pa'i. Kedua, ritual adat yang masih hidup dan berkembang pada masyarakat Ende umumnya dan masyarakat Wolotopo Timur khususnya adalah sebagai berikut : (1) Upacara Adat Membuka Lahan Kebun Baru; (2) Upacara ka poo; (3) Upacara ka poka; (4) Upacara joka ju; (5) Upacara Mure atau upacara mohon curah hujan; dan (6) Upacara Mopo. Sedangkan fungsi ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Lio-Ende yang berkaitan dengan tata berladang, pada intinya adalah: (1) Penghormatan terhadap Maha Pencipta/Dewa Tertinggi, serta roh Leluhur; (2) Memohon kesuburan dan kelimpahan panen; (3) Fungsi untuk menumbuhkembangkan sikap solidaritas; (4) Konservasi sumberdaya alam. Di dalam keseluruhan bentuk kepercayaan dan ritual masyarakat Ende di dalamnya mengandung nilai-nilai luhur yaitu : (1) Nilai sangat menghargai dan mencintai alam; (2) Nilai kebajikan, berhati suci, sikap hidup saling tolong menolong, saling menghargai sesama, membentuk moral bangsa yang berakhlak mulia, bermartabat dan berkeadilan; dan (3) Nilai mencintai tanah airnya sendiri."
JNANA 18:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2001
899.2242 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>