Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
LeVine, Robert A.
Chicago: The University of Chicago Press, 1969
158.1 LEV d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Budiyanto
"Sub Bagian Umum Kepegawaian ini merupakan bagian yang sangat vital, untuk itu seharusnya pegawainya mampu menunjukkan performance kerja yang terbaik. Performance kerja yang baik akan muncul apabila pegawai tersebut memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Namun demikian hanya beberapa orang saja yang menunjukkan perilaku yang diharapkan. Banyak pegawai yang justru menunjukkan perilaku yang sebaliknya, hal ini bisa dilihat dari beberapa indikasi seperti tingginya jumlah absensi, seringnya pegawai terlambat datang atau pulang lebih awal dan banyaknya pegawai yang melakukan aktivitas lain di luar tugas dinas.
Beberapa fenomena tersebut di atas mengindikasikan lemahnya motivasi berprestasi. Mereka tidak memiliki tanggung jawab yang memadai sebagai seorang pegawai, perilaku mereka tidak menunjukkan adanya keinginan untuk mencapai suatu target tertentu, mereka juga tidak ada usaha untuk dapat mengungguli apa yang telah dicapai oleh pegawai lain. Lemahnya motivasi pegawai dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya : atasan yang kurang peduli, beban kerja yang tidak merata, placement pegawai yang kurang tepat, kesejahteraan pegawai yang tidak terpenuhi, dan ketidakharmonisan hubungan dengan atasan atau rekan kerja yang tidak baik.
Permasalahan di atas itu dapat mempengaruhi produktivitas kerja yang nantinya akan menghambat pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu akan diupayakan satu alternatif pemecahan masalah yang ada, bagaimana cara meningkatkan motivasi berprestasi pegawai Sub Bagian Umum Kepegawaian Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan cara memberikan suatu pelatihan yaitu Achievement Motivation Training (AMT). Hal ini dilakukan untuk merubah sikap dan perilaku pegawai yang kurang mendukung terhadap pencapaian produktivitas kerja yang tinggi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenesha Flourencia Effraim Mirah
"ABSTRAK

Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sibling relationship dengan motivasi berprestasi pada remaja yang kedua orangtua bekerja. Variabel sibling relationship diukur dengan menggunakan kuesioner Lifespan Sibling Relationship Scale (LSRS) dan motivasi berprestasi diukur dengan Skala Motivasi Berprestasi. Responden pada penelitian ini adalah 147 remaja yang kedua orangtuanya bekerja. Dengan menggunakan Pearson Correlation Test, hasil korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi sibling relationship, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi yang dimiliki pada remaja dengan kedua orangtua yang bekerja (r(146) = 0,46, p < 0,01, 2-tailed).


ABSTRACT

This quantitative research aim for the relationship between sibling relationship and achievement motivation among adolescents whose both parents are workers. Using questionnaire as a instrument, Lifespan Sibling Relationship Scale (LSRS) was use to measure sibling relationship, and Skala Motivasi Berprestasi was use to measure achievement motivation. 147 adolescents were asked to complete the questionnaires. This research shows significance result between both variables, which means the higher sibling relationship correlates with the higher achievement motivation score (r(146) = 0,46, p < 0,01, 2-tailed).

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Leofitri
"Laki-laki pada keluarga Batak Toba memiliki peran yang penting karena membawa marga keluarganya dan dituntut untuk memiliki prestasi yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan motivasi berprestasi dan urutan kelahiran psikologis pada remaja laki-laki Batak Toba. Motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) yang disusun oleh Lang & Fries (2006) menghasilkan skor motivasi berprestasi hope of success dan fear of failure. Urutan kelahiran psikologis akan menggunakan alat ukur White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) yang disusun oleh Campbell, White & Stewart (1991) menghasilkan kategorisasi skor urutan kelahiran yang dipersepsikan oleh individu di dalam keluarganya. Responden penelitian sebanyak 124 laki-laki bersuku Batak Toba dan berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan motivasi berprestasi hope of success pada urutan kelahiran psikologis remaja laki-laki di keluarga Batak Toba. Kemudian, ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi berprestasi fear of failure pada urutan kelahiran psikologis remaja laki-laki di keluarga Batak Toba.

Male in Batak Toba’s family have an important role because they inherit the family name and demanded to have high achievements. This research is aimed to find comparisons of achievement motivation and psychological birth order in male adolescence of Batak Toba tribe. In this research, achievement motivation measured with Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) developed by Lang & Fries (2006), which will result achievement motivation score in hope of success and fear of failure. Next, the researcher measured the psychological birth order with White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) developed by Campbell, White & Stewart (1991) which will give the categorization of respondent’s birth order that perceived by the individual in his family. Respondents in this research are 124 male adolescence, aged 18-24 and have Batak Toba’s tribe. The research found that there are differences of achievement motivation hope of success in psychological birth order male adolescence Batak Toba’s tribe and there is no difference of achievement motivation fear of failure in psychological birth order male adolescence Batak Toba’s tribe."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prianka Diany Kinanti
"ABSTRAK

Motivasi berprestasi merupakan faktor penting yang menentukan kemampuan akademik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan motivasi berprestasi dalam hope of success dan fear of failure pada anak sulung laki-laki dan perempuan. Sebanyak 140 responden merupakan mahasiswa Universitas Indonesia usia 18-24 tahun, terdiri dari 65 anak sulung laki-laki dan 75 anak sulung perempuan. Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) oleh Lang dan Fries (2006) untuk melihat hope of success dan fear of failure. Urutan kelahiran terdiri dari urutan kelahiran ordinal dan psikologis. Urutan kelahiran psikologis diukur dengan menggunakan White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) oleh White, Campbell, Stewart dan Davies (1997). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara ordinal, anak sulung perempuan memiliki motivasi berprestasi dalam fear of failure yang lebih tinggi dibandingkan anak sulung laki-laki (signifikan pada p < 0.05). Tetapi secara psikologis, anak sulung laki-laki memiliki motivasi berprestasi dalam hope of success yang lebih tinggi dibandingkan anak sulung perempuan (signifikan pada p < 0.05).


ABSTRACT

Achievement motivation is an important that determine academic proficiency. The research was done to see the difference of achievement motivation in hope of success and fear of failure among firstborn male and firstborn female. Respondents are 140 college students from Universitas Indonesia aged 18-24, 65 respondents are firstborn male and 75 respondents are firstborn female. Achievement motivation was measured by Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) by Lang and Fries (2006) to see hope of success and fear of failure. There are two kind of birth order: ordinal and psychological. Psychological birth order was measured by White-Campbell Psychological Birth Order Inventory (PBOI) by White, Campbell, Stewart and Davies (1997). The result of this research shows that ordinal firstborn female have higher achievement motivation in fear of failure than ordinal firstborn male (significant at p < 0.05). But, psychological firstborn male have higher achievement motivation in hope of success than psychological firstborn female (significant at p < 0.05).

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dweck, Carol S.
USA: Psychology Press, 2000
155.2 DWE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dweck, Carol S.
USA: Psychology Press, 2000
155.2 DWE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Missiliana Riasnugrahani
"Occupational commitment adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya yang didasari oleh ketiga komponennya, yaitu affective commitment (keterikatan secara emosional terhadap pekerjaan), continuance commitment (pertimbangan untung rugi dalam melakukan pekerjaan) dan normative commitment (rasa kewajiban moral dalam melakukan pekerjaan). Occupational commitment memegang peran penting dalam perilaku dosen yang tampil dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang lain.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang timbul di Universitas Kristen Maranatha. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat occupational commitment dosen, dan derajat dari masing-masing komponen occupational commitment dalam diri dosen. (2) untuk mengetahui task value bagi dosen, yaitu derajat keberartian tugas bagi dosen. (3) untuk mengetahui derajat achievement motivation dari dosen. (4) untuk mengetahui adanya sumbangan yang bermakna dari achievement motivation dan task value baik secara bersama-sama maupun tersendiri terhadap occupational commitment dosen, serta besarnya sumbangan yang bermakna tersebut.
Sampel penelitian adalah dosen tetap di Universitas Kristen Maranatha yang telah memiliki masa kerja minimal satu tahun sebanyak 98 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Occupational Commitment Dosen yang dimodifikasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh LaMastro, Achievement Motivation yang dirnodifikasi dari teori Mandel dan Markus, dan Task Value Dosen yang disusun berdasarkan teori Eccles dan Wigfield. Analisis data yang digunakan adalah analisis multiple regression dengan metode stepwise.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa achievement motivation dan task value memberikan sumbangan yang bermakna secara bersama-sama terhadap occupational commitment dan affective commitment, sedangkan terhadap continuance commitment dan normative commitment, hanya achievement motivation yang memberikan sumbangan yang bermakna, yaitu bersifat negatif terhadap continuance commitment dan bersifat positif terhadap nonnative commitment. Saran yang diberikan pada universitas adalah berusaha untuk menumbuhkan iklim kerja yang dapat meningkatkan achievement motivation dan task value yaitu dengan membuat penilaian kinerja yang benar-benar mampu memberikan feedback yang objektif bagi kemajuan dosen. Pihak universitas juga harus berusaha mengenali task value yang paling dominan pada dosen, agar dapat melakukan upaya perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan pula untuk melakukan penelitian mengenai occupational commitment pada organisasi atau profesi lain, dengan cakupan yang lebih luas. Selain itu juga dapat diteliti variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi occupational commitment seperti kepuasan kerja, locus of control, turn over intention dan kondisi kerja, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang occupational commitment."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirianingsih
"Motivasi beiprestasi adalah daya dorong dalam diri seseorang untuk mencapai basil yang terbaik. Dua falrtor yang mempengarohi motivasi bwprestasi seseorang. Faktor intrinsik adalah daya dorong yang tumbuh dari dalam individu. Dan faktor ekstrinsik berasal dari luar individu Penelitian tentang motivasi belprestasi dilakakan terbadap 4 (empat) santri yang memilild prestasi mengbalid al-Qur'an dan nilai akademik masuk dalam 5 (lima) besat di kelas mereka masing masing. Untuk mendapalkan gambaran lebih dalam tentang fenomena yang te adi. Hasil penelilian menunjukkan motivasi berpreslasi anak pengbalill al-Qur 'an pada kelompok takhassus (khusus) di Pesanllal Terpadu AI Kabfi, Lido dipengaruhi oleh faktor intrinsik yaitu ingin mendapat syafaat di di aldlimt dan berbak1i pada orang tua. Adapun falrtor akstrinsik yaitu pengasuhan orang tua, nilai budaya yang ada dalam keluarga dan sistem pendidikan di pesantren. Anak-anak yang belprestasi dalam penelitian ini, seperti yang disebutkan oleh McClelland dalam teori Motivasi Bwprestasi memiliki tanggung jawab, memperhittmgkan resiko. serumg mendapatkan: masukan meningkatkan kemampuan, menyelesaikan tugas secara baik, kreatif, dan ingin menjadi yang terbaik. Mcreka memiliki energi lebib terbukli dengan bemagai tanggung jaw.>b yang diamanahkan pada mereka. Mereka memiliki kekuatan mengbalill melebibi santri-santri seangkatannya. Temuan lain adalah rata-r.da anak yang memililci jumiah hafalan al Qur'an melampaui lalgejuga memililci prestasi akademik yang baik.

Motivation of achievement is the driving force in a person to achieve the best results. There are two factors 1hat affect one's achievement motivation. The first factor is intrinsic. which strengthens the impetus of the individual, The second factor is extrinsic) which originates from outside tbe individual. One research that is carried out on fuur studen1s whom, not only have memorized the Quran, but also constantly ranked top Jive in their class. This research is using qnalitative methods to gain a deeper picture of this particala.- phenomenon. This result has shown that the achievemeot modvatioo of children memorizing the Qumn in takhassus (special) groups in the Integrated Islamic School Al·Kahfi, Lido, is influenced by the intrinsic f3ctors of wanting to get some rewards in the Hereafter and to be dutiful to dteir parents. The extrinsic factors involved are nurturing paren1S, cultural values in their fiunily and the education system in pesantren, Each of the children who excel in this research, as noted by McClelland Achievement motivation theory, have the characteristics of being a child who is responsible risk taker, open to feedback. able to improve, wish to complete tasks well, creatively and relentlessly strive to be the best of !he best They have more energy as depicted by the various mandated responsibilities for 1hem.They have much more power to memorize in comparison to other studen1s at their levels. Furthermore, another relevant discovery is that average chi1d who has memorized the Quran over the targealso has a good academic achievement."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33484
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This volume focuses on the role of motivational processes – such as goals, attributions, self-efficacy, outcome expectations, self-concept, self-esteem, social comparisons, emotions, values, and self-evaluations– in self-regulated learning. It provides theoretical and empirical evidence demonstrating the role of motivation in self-regulated learning, and discusses detailed applications of the principles of motivation and self-regulation in educational contexts. Each chapter includes a description of the motivational variables, the theoretical rationale for their importance, research evidence to support their role in self-regulation, suggestions for ways to incorporate motivational variables into learning contexts to foster self-regulatory skill development, and achievement outcomes."
London: Routledge, 2012
370.154 MOT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>