Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Russell, Bertrand, 1872-1970
Jakarta: Gramedia Pusaka, 1992
300 RUS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Bertrand, 1872-1970
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1991
501 RUS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Horgan, John
Bandung: Teraju, 2005
501 HOR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Verhaak, Christ
Jakarta: Gramedia, 1991
100.01 VER f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Verhaak, Christ
Jakarta: PT Gramedia, 1989
100.01 VER f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Junaidi
"Dalam ranah epistemologi, iluminasionisme memang tidak sepopuler empirisme dan rasionalisme. Banyak kalangan yang skeptis, menganggap metode memperoleh ilmu pengetahuan yang bertumpu pada kekuatan hati dan perasaan ini sebagai luapan pengalaman spiritual-mistis yang sangat personal, dan tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Anggapan ini sejatinya lahir dari kecenderungan para iluminasionis yang menulis karya mereka dalam bahasa yang sulit dimengerti, sarat dengan kiasan, dan terkadang abai pada argumentasi logis dan analisa yang ketat.
Di tangan Suhrawardi, benang kusut epistemologi iluminasi ini terurai sempurna. Dengan bahasa yang lugas dan argumentasi yang logis, ia mampu menyajikan sistematika ilmu hudhuri atau ilmu yang diperoleh melalui metode iluminasi sehingga benar-benar membumi dan sangat terbuka untuk diafirmasi. Tesisi ini mengupas tuntas keberhasilan Suhrawardi dalam membuktikan keunggulan epistemologi iluminasi atas epistemologi yang lain. Suatu epistemologi yang efektif dalam mentransformasi pengetahuan intuitif serta pengalaman mistik ke dalam kemampuan berpikir yang konsisten dan koheren.

In the realm of epistemology, illuminationism is not as popular as empiricism and rationalism. Many people are skeptical, consider the method of acquiring knowledge based on the strength of the heart and this feeling as a surge of spiritual - mystical experience that is highly personal, and cannot be proven scientifically. This assumption is actually born from the tendency of the illuminationist who wrote their works in a language that is difficult to understand, full of allusion, and sometimes neglect the logical arguments and rigorous analysis.
In the hands of Suhrawardi, the tangled threads epistemology illumination is perfectly unraveled. With simple language and logical argument, he was able to present a systematic hudhuri science or knowledge obtained through the method of illumination so it's really down to earth and very open to be affirmed. This Thesis discuss thoroughly Suhrawardi?s triumph in proving the superiority of illumination epistemology over the other epistemologies. An epistemology that is effective in transforming mystical intuitive knowledge and experience into consistent and coherent thinking skills."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T39303
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ritzer, George
Jakarta: Rajawali, 1985
301 RIT st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ritzer, George
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010
301 RIT st
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sugiarto
"ABSTRAK
Tumpahan minyak mentah (sludge oil) di sepanjang pantai Majene pada tanggal
11 Januari 2009 menyebabkan kerusakan lingkungan dan berdampak negatif
terhadap sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui
sejauh mana dampak dan seberapa besar nilai kerugian sosial-ekonomi
masyarakat yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak mentah serta intervensi apa
yang harus dilakukan terhadap dampak tersebut sebagai bagian dari upaya
pembangunan berkelanjutan pesisir Majene. Metode penelitian yang digunakan
adalah ekspost facto, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan
kualitatif dianalisis secara deskriptif analitik, sementara pendekatan kuantitatif
dianalisis dengan analisis citra dan analisis valuasi ekonomi berdasarkan manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dampak tumpahan minyak (jenis sludge oil) di pantai Tammeroddo Sendana
Kabupaten Majene telah menimbulkan kerusakan ekosistem mangrove seluas 7,3 Ha,
ekosistem padang lamun seluas 1,5 ha dan tercemarinya pasir pantai
sepanjang 7 km. Dampak sosial yang ditimbulkan berupa penurunan pendapatan
nelayan, hilangnya kesempatan melaut, pengecatan perahu, pencucian perahu,
peningkatan biaya operasional melaut dan kerusakan alat tangkap. Hasil valuasi
ekonomi memperlihatkan nilai total kerugian sebesar Rp. 21.874.907.863,-
(terdiri dari kerugian pemerintah sebesar Rp. 18.125.000,-; kerugian lingkungan
sebesar RP. 19.012.496.363,-; kerugian masyarakat sebesar Rp. 2.844.286.500,-)."
2010
T33356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Kharisma Fehmita Mubin
"Eratnya hubungan sejarah antara Indonesia dan Belanda merupakan salah satu factor penentu keragaman budaya di Indonesia. Salah satunya adalah keragaman gaya berpakaian masyarakat pulau Jawa pada abad 18--19 dilihat melalui tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan jenis kelamin. Terjadi percampuran budaya berpakaian antara masyarakat Belanda dan masyarakat pulau Jawa pada abad ke- 18—19. Masyarakat pulau Jawa mulai mengenal dan mengenakan jas, kemeja lengan panjang, alas kaki berupa sepatu tertutup, gaun dan pakaian tidur. Mereka juga mulai mengenal renda, pita, topi, sepatu, kaus kaki, tutupan kepala dan motif pada pakaian. Percampuran kebudayaanyang terjadi dan berlangsung pada kehidupan sehari-hari ini merupakan hasil dari proses keberterimaan budaya berpakaian masyarakat Belanda oleh masyarakat pulau Jawa abad ke-18--19, meskipun pada dasarnya masing-masing kebudayaan sangatlah bertolak belakang.

The tying historical relation between Indonesia and the Dutch plays one of the key factor to Indonesia diversity in culture. One of Indonesia culture being impacted is the attire, specifically in Java island during the 18 to 19 century. The attire change is reflected through education level, occupation, and gender. With the Dutch arrival, the traditional attire style of Javanese society are mixed with the Dutch attire culture. Javanese people began to discovered suits, long sleeves shirt, conventional shoes, dress and night clothes. Not only clothes, Javanese began to know other attire accessories such as lace, ribbon, hats, socks, and motif on clothes. The blending between the two culture occurred along the daily lives. Even in reality the two culture contracted against each other, the Javanese society acceptance to the Dutch attire culture had made new fusion which lead to culture diversity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>