Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Nyoman Kutha Ratna
"ABSTRAK
Selama lebih setengah abad Layar Terkembang dan Belenggu telah dibicarakan dalam khazanah kritik sastra. Secara fragmentaris, pada umumnya kedua novel dianalisis berdasarkan ciri-ciri emansipasi wanita, dengan aksentuasi Layar Terkembang sebagai novel bertendensi, yaitu novel ide, Belenggu sebagai novel transenden, yaitu novel arus kesadaran. Popularitas novel tidak dengan sendirinya ber_arti bahwa keseluruhan aspeknya telah dibicarakan. Peneli_tian ini bertujuan untuk mengemukakan aspek-aspek lain yang belum terpecahkan, yang justru menjelaskan mengapa kedua novel populer dalam sastra Indonesia."
1998
D1675
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: PN Balai Pustaka, 1981
800 Ali l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta : Balai Pustaka , 1983
899.232 SUT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam Lajar Terkembang ini tampak betul idee dari Takdir sendiri jang terkenal semangat Indonesia jan menghendaki bangsa Indonesia duduk sama rendah dan tegak sama tinggi dengan bangsa asing. Selain dari itu hal emansipasi terhadap wanita jang diperdjuangkan oleh Tuti. Disini Takdir memperlihatkan tjorak karangannja sudah berlainan dengan Angkatan 20, hal mana wanita dalam karangan Angkatan 20 selalu dikurung didalam rumah dan tidak diberi kebebasan sedikit djuga mengedjar ilmu pengetahuan dan dilarang bergaul dengan lelaki..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1962
S10881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anita Kartini Rustapa
"Dalam rentang waktu yang cukup panjang, sejak zaman Balai Pustaka sampai sekarang, telah banyak karya sastra modern yang dihasilkan, seperti puisi, drama, dan novel. Novel adalah salah satu ragam sastra yang banyak diminati masyarakat karena dalam novel orang dapat menemukan banyak informasi tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Pencipta, dengan alam, dengan masyarakat, dan dengan dirinya sendiri. Orang dapat membaca apa yang menjadi city-cites, harapan, keinginan, atau gagasan para tokoh di dalam novel itu. Dari novel-novel yang banyak itu ada dua buah, yaitu yang berjudul Layar Terkembang (1936) karya Sutan Takdir Alisyahbana dan Pada Sebuah Kapal (1985) karya penulis wanita N.H. Dini, yang menarik perhatian penulis untuk menelitinya.
Menariknya kedua novel itu karena kedua-duanya memperlihatkan adanya gagasan tentang wanita yang berbeda dari novel-novel lainnya. Dalam novel Siti Nurbaya wanita masih diperlakukan seenaknya. Wanita diletakkan pada posisi yang lemah, tidak bebas menentukan sikap sendiri. Novel-novel tahun 20-an yang memperlihatkan wanita yang lemah adalah Azab dan Sengsara, Salah Asuhan. Salah Pilih, Kasih tak Terlarai (Rustapa, 1992:30-33). Pada novel tahun 30-an tampak ada gambaran yang memperlihatkan sikap orang tua yang memberi kesempatan memutuskan kepada anak perempuannya. Kaum pria tidak memandang rendah lagi karena wanita-wanita itu sudah bebas berpendidikan. Hal seperti itu dapat dilihat dalam novel Darah Muda, Narumalina, Kalau Tak Untung, Kehilangan Mestika, dan Layar Terkembang. Dalam Layar Terkembang gagasan tentang wanita diwakili oleh tokoh Tuti. Tuti mempunyai kedudukan yang sangat berbeda dari tokoh wanita dalam novel-novel yang telah disebutkan di atas. la berjuang bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk kaumnya. Pendidikan yang dituntutnya digunakan sebagai bekal untuk perjuangan itu. Dalam novel ini ada perubahan sikap wanita yang sangat berbeda dengan sikap wanita dalam novel-novel sebelumnya, yaitu sikap Tuti yang pada awalnya memperjuangkan kedudukan kaum wanita dengan prinsip yang keras karena hanya berdasarkan pikirannya, tanpa menghiraukan perasaannya sebagai wanita, akhirnya juga rasa kewanitaannya muncul ke permukaan."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutan Takdir Alisjahbana
Jakarta: Baca, 2018
899.221 SUT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Genet, Jean
Jakarta: Forum Jakarta-Paris, 2000
842.912 GEN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlis Nur Mujiningsih
"Tesis ini meneliti enam buah roman yang diterbitkan pada tahun 1937-1942. Roman-roman tersebut diterbitkan oleh penerbit swasta dan selama ini digolongkan sebagai "roman picisan". Namun, sebutan "picisan" untuk karya-karya tersebut tidak tepat. Pertama, secara fisik roman-roman tersebut diterbitkan sebagai bagian dari sebuah majalah yang diterbitkan dengan kertas mengkilat, sampul depannya bergambar dan berwarna sehingga majalah tersebut dapat digolongkan sebagai majalah populer. Kedua, roman-roman tersebut ditulis oleh seorang pengarang secara utuh. Tidak seperti karya-karya picisan yang ditulis oleh sebuah tiro. Selain itu, roman-roman tersebut juga ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, yaitu bahasa para Melayu. Oleh sebab itu, roman-roman ini dapat digolongkan sebagai sebuah karya sastra populer.
Sebagai sebuah karya sastra populer disebutkan bahwa karya tersebut dapat menjadi dokumen sosial masyarakatnya. Salah satu tema yang menonjol yang disajikan oleh roman-roman tersebut adalah masalah pergaulan bebas. Tema inilah yang dibahas di dalam tesis ini. Pergaulan bebas merupakan salah satu masalah sosial yang menonjol pada masa itu Di dalam tesis ini diuraikan bentuk-bentuk pergaulan bebas yang tergambarkan di dalam roman-roman tersebut serta bagaimana masyarakat di dalam roman-roman itu menyikapinya serta bagaimana pengarang roman itu menyikapi hal tersebut.
Ada dua bentuk pergaulan bebas yaitu, pertama, pergaulan bebas yang diartikan sebagai hubungan terbuka antara laki-laki dan perempuan. Mengingat hubungan antara laki-laki dan perempuan pada masa itu (1937-1942) tertutup, dengan adanya sistem pingit dan kawin paksa. Kedua, pergaulan bebas yang diartikan hubungan seks bebas antara laki-laki dan perempuan.
Adapun penyebab terjadinya hubungan bebas tersebut adalah dilaksanakannya sistem pendidikan modern dalam masyarakat serta berubahnya kondisi masyarakat pada masa itu dari masyarakat desa menjadi masyarakat perkotaan. Perubahan tersebut memunculkan konflik antara tradisi dan modernitas serta antara Timur dan Barat. Konflik tersebut terwujud dalam sikap masyarakat terhadap adanya masalah pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, yang terutama melanda kalangan kaum muda intelektual saat itu. Di satu sisi masyarakat menerima sistem pendidikan modern yang mengakibatkan melonggarnya hubungan antara laki-laki dan perempuan karena perempuan ikut serta dalam sistem pendidikan tersebut. Di sisi yang lain, masyarakat menolak pergaulan bebas yang ternyata merupakan efek langsung dari masuknya sistem pendidikan tersebut. Sementara itu, pengarang roman-roman itu dengan memakai karyanya mencoba untuk menasihati pembaca bahwa pergaulan bebas adalah tindakan yang,tidak baik dan harus dihindari."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>