Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
791.43 BUD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
Yogyakarta : Media Pressindo , 1999
791.409 BUD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
1999
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Irawanto
791.43 Ira f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sujatrini
"Skripsi ini mengungkapkan permasalahan tentang pemikiran_pemikiran dasar feminisme di tahun 70-an, serta dampaknya dalam sinema di Perancis di masa itu. Analisis dibuat berdasarkan teori Dominique Noguez, yang diilhami oleh pemikiran Karl Marx mengenai materialism dialektik. Setiap kelompok masyarakat mempunyai ideologi yang dihayati secara tak sadar oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Ideologi tersebut terungkap dalam karya-karya seni yang dihasilkan oleh para seniman. Teori Noguez menyebutkan bahwa ideologi dan sinema tidak dapat dipisahkan. Film merupakan ungkapan ideologi dari sutradara yang membuatnya dan merupakan media yang efektif untuk menanamkan ideologi tertentu kepada penontonnya.
Dalam bab II diuraikan perkembangan konsep-konsep baru menyangkut kedudukan perempuan dalam masyarakat Perancis. Konsep-konsep yang kemudian disebut feminisme ini, pertama kali diutarakan oleh Poullain de la Barre pada abad XVII. Pada dasarnya, konsep-konsep terebut melihat bahwa kedudukan perempuan sebenarnya secara alamiah sama dengan pria, sehingga kaum perempuan berhak memperoleh pendidikan dan mendapat kedudukan yang sama dengan pria dalam masyarakat, dalam pekerjaan maupun perkawinan."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S14500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Regina Widhiasti
"Using the deconstruction theory and close reading method as the tools to analyze, this thesis tried to prove that identity is not a fixed essence. It is always constructed through memory, fantasy, narration, and myth. Jakob Heym, the leading man in Jakob the Liar is considered as a hero, although he has no hero-qualities prior to what people had in mind. As a hero he only uses a single weapon, lies, to rebuild his communities' hope and spirit to survive in a Poland ghetto. Therefore he had deconstructed the meaning and function of lies. He had managed to transform a common and constructively negative thing into a valuable one."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Kalos Sampelan
"Tenki no ko, anime karya Masashi Kishimoto, menceritakan tentang dua remaja yang berjuang bertahan hidup sendiri di Tokyo. Kedua remaja tersebut bernama Hina dan Hodaka. Takdir mempertemukan mereka berdua di Tokyo yang saat itu tengah dilanda oleh anomali cuaca yang membuat Tokyo terus-menerus diguyur hujan. Kedua tokoh tersebut dapat menjadi objek penelitian yang menarik untuk dikaji, selain karena mereka berdua merupakan tokoh utama dalam anime ini, tokoh Hodaka dan Hina juga merupakan penggerak dalam narasi anime ini. Segala konflik dan penyelesaian dalam anime ini muncul karena kehadiran satu sama lain antara tokoh Hodaka dan tokoh Hina.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan menggunakan teori psikologi analitikal Carl Gustav Jung. Carl Jung dalam teori psikologi analitikalnya menjelaskan tentang Collective Unconscious atau ketidaksadaran kolektif yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dalam proses turun temuru tersebut, ada pola-pola yang menjadi template yang disebut Arketipe. Arketipe pada dasarnya merupakan oposisi biner, seperti Persona-Shadow, Animus-Anima, Old Wise Man-Great Mother. Berdasarkan penelitian yang menggunakan teori Collective Unconscious tersebut, kita dapat melihat kehadiran Hodaka dan Hina mempengaruhi satu sama lain. Hodaka membuat Hina mengoptimalkan kemampuannya dalam memanipulasi cuaca sehingga ia menjadi “Sunshine Girl”. Di satu sisi, kehadiran Hina dapat membuat Hodaka yang kekanak-kanakan menjadi dewasa sehingga kita dapat melihat hubungan kausalitas pada kedua tokoh utama tersebut.

Tenki no ko, an anime by Masashi Kishimoto, tells the story of two teenagers who struggle to survive alone in Tokyo. The two teenagers are named Hina and Hodaka. The fate brought the two of them together in Tokyo, on which at that time was hit by a weather anomaly that made Tokyo constantly rainy. These two characters can be an interesting research objects to study, apart from being the main characters in this anime, the main characters Hodaka and Hina are also the driving force in the narrative of this anime. All conflicts and resolutions in this anime arise because of each other's presence between Hodaka's character and Hina's character.
The method used in this research is qualitative with a descriptive approach and uses the analytical psychology theory of Carl Gustav Jung. Carl Jung in his analytical psychology theory explains about the Collective Unconscious which is passed down from generation to generation. In the hereditary process, there are patterns that become templates called archetypes. Archetypes are basically binary oppositions, like Persona-Shadow, Animus-Anima, Old Wise Man-Great Mother. Based on the research that uses the Collective Unconscious theory, we can see that the presence of Hodaka and Hina affects each other. Hodaka makes Hina optimize her ability to manipulate the weather so that she becomes a "Sunshine Girl". On the one hand, Hina's presence can make the childish Hodaka mature so that we can see the causal relationship between the two main characters.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Reis Nahrisya
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis apresiasi netizen terhadap film Spijt! dan Pijnstillers dari
novel karya Carry Slee. Delapan resensi menjadi korpus dimuat dalam media
elektronik khusus film dan umum Belanda. Penilaian Boonstra (1979) dan De
Moor (2003) dipadukan untuk memperlihatkan aspek penilaian yang paling
disorot oleh peresensi. Penilaian yang mendominasi di kedua jenis media adalah
penilaian objektif. Dalam media umum, pencermatan terhadap penokohan
menjadi sorotan sedangkan media khusus film tidak memusatkan penilaian atas
aspek tertentu yang menjadi bagian komposisi film.

ABSTRACT
This thesis analyzes the appreciation that is given by netizen towards Spijt! and
Pijnstillers which are the result of adaptation in Carry Slee?s novels. Eight reviews
are published in special electronic media for films and general media in the
Netherlands. Boonstra?s (1979) and De Moor?s arguments (2003) are combined to
show the most highlighted aspect of the judgement. It is found that the objective
assessment dominate both media. Reviews in the general media put more focus on
characterization while reviews in exclusive films media are not focusing on any
particular aspect.;"
2016
S65346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lionardi Irsugana
"Anak-anak dalam perawatan sistem asuh seringkali menghadapi risiko pengasuhan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan praktik pengasuhan untuk memastikan hasil positif yang mendukung pertumbuhan mereka jangka panjang. Penelitian ini mengeksplorasi pengasuhan anak dalam sistem asuh, khususnya mengenai keterikatan emosional dan dinamika kuasa. Studi ini menggunakan film Systemsprenger (2019) sebagai studi kasus untuk menggali aspek-aspek emosional dan psikologis dalam pengasuhan. Dengan pendekatan sosio-psikologis, penelitian ini memadukan teori attachment dan konsep relasi kuasa untuk menganalisis hubungan antara anak dan pengasuh. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana film tersebut menggambarkan pengaruh attachment anak pada dinamika relasi kuasa dalam konteks sistem asuh. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya pendekatan pengasuhan berbasis attachment yang aman, serta dampaknya pada identitas anak dan struktur kuasa dalam sistem asuh. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik pengasuhan yang efektif dan humanis, serta relevansinya pada konteks sosial yang lebih luas di dunia nyata.

Children in foster care systems often face the risk of receiving care that does not adequately meet their needs. Therefore, it is crucial to focus on caregiving practices to ensure positive outcomes that support their long-term development. This study explores child care within foster care systems, particularly in terms of emotional attachment and power dynamics. Using the 2019 film Systemsprenger as a case study, this research delves into the emotional and psychological aspects of caregiving. Adopting a socio-psychological approach, the study integrates attachment theory and the concept of power relations to analyze the interactions between children and caregivers. The primary focus is on how the film portrays the impact of a child's attachment on power dynamics within the foster care context. The findings highlight the importance of secure attachment-based caregiving approaches and their effects on a child’s identity and the power structure within the foster care system. These insights offer new perspectives on effective and humane caregiving practices and their relevance in a broader real-world social context."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>