Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eniarti Djohan
Jakarta: Kerjasama antara Puslitbang Kependudukan dan Ketenagakerjaan LIPI dengan UNICEF, 1997
613.072 ENI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eviati Adawiyah
"Masih tingginya angka kematian bayi dan rendahnya status gizi bayi di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bayi. Status gizi merupakan salah satu proksi untuk mengukur kelangsungan hidup anak (Mosley & Chen, 1984; Pelletier & Frongillo, 2003). Tujuan penelitian untuk mengetahui pola hubungan faktor sosial-ekonomi terhadap kelangsungan hidup bayi melalui faktor proksi determinan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tahun 2007.
Penelitian ini memanfaatkan data sekunder dari hasil Survey Perilaku Kesehatan Ibu dan Anak serta Pola Pencarian Pengobatan di Tingkat Masyarakat di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tahun 2007. Sampel pada penelitian ini adalah bayi berumur 0-ll bulan dan mcmenuhi syarat kelengkapan data yang dibutuhkan oleh peneliti, sehingga total sampel adalah 1937 bayi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel pengeluaran per kapita, status bekerja ibu dan tingkat pendidikan ibu (faktor sosial-ekonomi), variabel stunting, underweight dan wasling (kelangsungan hidup bayi), variabel umur ibu, paritas dan jarak kelahiran (faktor maternal), sumber air minum, jenis jamban, kepadatan rumah, jenis dinding, jenis atap, dan jenis lantai (faktor kontaminasi lingkungan), variabel pemberian kolostrum, ASI eksklusif dan kesesuaian pemberian makan mmbahan (faktor delisiensi nutrisi), dan kelengkapan imunisasi, kunjungan neonatal pertama dan kedua (faktor penoegahan dan perawatan kesehatan bayi). Metode analisis statistik yang digunakan adalah uii chi-square dan Structural Equation Modeling (SEM).
Proporsi status gizi lcurang berkisar antara 13-16% pada kedua provinsi untuk ketiga jenis pengukuran status gizi (stzmting, wasting dan zmderweight). Terdapat perbedaan bermakna, propoisi bayi wasting antara bayi dengan rumah yang padat dibandingkan yang kurang padat (p<0,05). Terdapat perbedaan bermakna., proporsi bayi stunting, under-weight atau wasting, pada variabel asi eksklusif kesesuaian pemberian makanan tambahan, dan kelengkapan imunisasi (p<0,01). Underweight merupakan indikator yang paling dominan di antara smniing dan wasting dalam menjeiaskan kelangsungan hidup bayi sebemr 96% (Xte1standar20,70; VE20,50; ClL>:0,70). Pada faktor defisiensi nutrisi, variabel pemberian kolostrum dan air susu ibu merupakan indikator yang baik, sedaugkan variabel kunjungan neonatal kedua merupakan indikator yang balk dalam menjelaskan falctor pencegahan dan perawatan kesehatan bayi sebesar 98% (7(,terstandar20,70; VB20,50; CR20,70). Terdapat pola hubungan antara faktor sosial-ekonomi terhadap kelangsungan hidup bayi melalui faktor proksi (faktor matemal, kontaminasi lingkungan, dan defisiensi gizi) (GFI>0,90; CFI>0,92).

The high rate of infant mortality and the low rate of nutritional status of infant in Nusa Tenggara Barat and Nusa Tenggara Timur province affect the survival of infant in the area. Nutritional status is one of the proxies in measuring infant survival (Mosley & Chen, 1984; Pelletier & Frongillo, 2003). The objective of the research is to find out the relationship pattern of socioeconomic to infant survival, through proxy determinant factors in West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara province in the year 2007.
The research utilizes secondary data derived ii'om the “Health Behavior of Mother and Child” survey and the “Medication Outlook Pattern” survey in the society level _in Nusa Tenggara Barat and Nusa Tenggara Timur province year 2007. The samples taken are infant aging 0-ll months, and is inline with the researcher’s standard of data, therefore the total number- of samples are 1937 infants. The variables studied in the research are expenditure per capita., maternal working status, and maternal educational status (socioeconomic factors), stunting, tmderweight, and wasting (infant survival), matemal age, parity, birth distance (maternal factors), Source of drinking water, type of toiletry, house density, type of house wall, type of house floor (environmental contaminants factors), colostrums providing, exclusive breastfeeding and the proper supplementary food providing (nutritional deficiency factors), completeness of immunization, first and second neonatal visits (infant health prevention and treatment factors). The method of statistic analysis used is the chi-square test and the Structural Equation Modeling (SEM).
The proportion of poor nutritional status is around 13-16% in the two provinces for the three types of nutritional status measurement (srunring, wasting, and underweighr). There is a significant difference in the proportion of infant wasting among infants living in high density housing compared to the infants living in the lower density housing (p<0.05). 'I`l1ere is a significant difference in the proportion of infant stunting, underweight, or wasting in the exclusive breastfeeding variable, proper supplementary food providence, and completeness of immunization (p<0.0l). Undenveighr is the most dominant indicator among stunting and wasting in explaining infant survival as much as 96% (x standardized;0.70; VE20.50; CIQO.70). In the nutritional deficiency factor, the colostnxms providing and breastfeeding variables are good indicators, second neonatal visit variable is the proper indicator in explaining the factors of health infant prevention and treatment, as much as 98% (x standardized20.70; VE?_0.50; CF20.70). There is a relationship pattern between the socioeconomic factors and the infant survival through proxy factor (matemal, environmental contamination, nutritional deficiency factors) (GF I>0.90; CF l>0.92).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T33880
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992
R 915.986 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang kebijakan pemerintah Provinsi Tenggara Barat dilakukan pada bulan Juli 2007 atas dasar kenyataan bahwa provinsi ini merupakan kantong buruh migran yang rentan eksploitasi dengan memperkerjakan anak dan perempuan terutama di berbagai kawasan objek wisata...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Latar Belakang: Kabupaten Manggarai Barat periode Januari sampai dengan Juli 2012 jumlah kematian bayi 34 kasus, Bayi lahir mati 33 kasus Kebij dan kematian ibu 9 kasus. Tujuan tulisan ini yaitu Akse Kunju penyebab kematian ibu, bayi, di Pus ingin menggambarkan balita dan gizi buruk. Metode: Penelitian merupakan studi kualitatif di kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2012. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas dan Labuan Bajo. Pengumpulan data secara Focus Group Discussion dengan Kepala Puskesmas, bidan desa, pengelola program gizi dan seksi KIA pada dinas kesehatan. Hasil: Penyebab kematian ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo disebabkan oleh karena ibu mengalami lok kekurangan gizi, penyakit infeksi seperti malaria dan tipus. Perhatian ibu terhadap bayi kurang ter unt kesehatan sulit dan akses terhadap pelayanan dal Permasalahan tersebut harus diatasi dengan cara kel kesehatan secara rutin, ibu hamil memeriksakan pemakaian kelambu, perlu penyediaan perahu motor Cro dengan operasional lebih murah. Penyebab gizi buruk dan gizi kurang adalah pengetahuan, pola asuh dan kemiskinan serta penyakit infeksi seperti ins diare dan malaria, diatasi oleh bidan dengan cara konseling kepada keluarga ter proaktif memberikan yang mempunyai balita gizi buruk."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"It was reported that the correlation between some risk factors and the low birth weight (LBW) was significant. ...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992
R 915.986 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989
307.728 SUK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suroto
"Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama baik untuk penduduk yang tinggal di desa maupun di kota. Sebagian besar kejadian diare, yaitu 60 - 80 % dialami oleh golongan anak dibawah lima tahun. Golongan ini setiap tahunnya mengalami 2 - 3 kali kejadian diare, dimana sekitar 1 - 2 % diantaranya akan jatuh kedalam keadaan dehidrasi, yang bila tidak segera ditolong, 50 - 60 % akan meninggal. Menghadapi persoalan masih tinginya angka kejadian diare, Depkes RI secara global mempunyai dua tujuan pokok program pemberantasan penyakit diare yaitu; mencegah kematian karena diare dan mencegah agar tidak terjadi diare.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh perilaku ibu terhadap kejadian diare pada anak balita. Dari analisis ini akan dilihat besar risiko perilaku kesehatan terhadap kejadian diare.
Rancangan penelitian ini adalah kasus-kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 1498 kasus dan 1498 kontrol. Analisis data dilakukan dengan uji statistik regresi logistik ganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor perilaku kesehatan ibu mempunyai pengaruh terhadap kejadian diare yaitu perilaku buang air besar dan membersihkan jamban (rasio odds = 1,21, selang kepercayaan 95 % = 1,03 - 1,42). Perilaku cuci tangan yang mempunyai efek yang berbeda menurut umur anak yaitu dengan umur anak < 24 bulan (rasio odds = 1,58, selang kepercayaan 95 % = 1,23 - 2,05). Perilaku cuci tangan pada umur anak ≥ 24 bulan (rasio odds 1, 11, selang kepercayaan 95 % = 0, 93 - 1, 33).
Sedangkan variabel lain (Confounding) yang turut mempengaruhi kejadian diare adalah pendidikan ibu dan sumber air.
Untuk menunjang keberhasilan program pemberantasan penyakit diare perlu penyuluhan yang penekanannya terutama pada aspek perbaikan perilaku cuci tangan dan perilaku buang air besar dan membersihkan jamban pada ibu balita.

The Role of Mother's Behavior to Diarrhea Diseases in Children Under Five Years Old in Central Sulawesi, Southeast Sulawesi and East Nusa Tenggara, 1998In Indonesia, diarrhea is still a major problem in rural and urban area. Most of diarrhea cases were in children under five years old (60 - 80 % of the cases). Among them, the episodes diarrhea was 2 - 3 time annually and 1 - 2 % of them went into dehydration condition. In response to high prevalent of diarrhea, in general Ministry of Health Republic of Indonesia has two main objective namely to prevent of diarrhea and prevention of death among diarrhea cases.
The main objective of this study is to assess the role of mother's behavior to diarrhea diseases in children under five years old.
The study design is case-control with a sample 1498 cases and 1489 control. Multiple logistic regressions were used to determine the relationship between independent variable with dependent variable.
This study showed that factor of mother's behavior is associated with diarrhea. The specific behavior hygienic the defecation practice and cleaning toilet (odds ratio = 1.21, 95 % CI = 1.03 - 1,42), hand washing (odds ratio = 1.58, 95 % CI = 1.23 - 2.05) for children under 24 month and (odds ratio = 1.11, 95 % CI = 0.93 -- 1.33) for children ≥ 24 month. The confounder variable which had association to diarrhea was mother's education and source of water.
In order to support the success of diarrhea control program, it is necessary to do health information to mother's behavior about hand washing and hygienic defecation practice and cleaning toilet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
363.69 IND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>