Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Newell, Susan
London: Routledge, 1995
658.3 NEW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Newell, Susan
London: Routledge, 1995
658.38 NEW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Samtica
"Skripsi ini membahas hubungan komponen kualitas kehidupan kerja dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen kualitas kehidupan kerja yang terdiri dari fasilitas yang tersedia, keselamatan lingkungan kerja, keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, komunikasi, pengembangan karir, penyelesaian masalah, rasa aman terhadap pekerjaan, dan rasa bangga terhadap institusi memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi kerja. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk survei gaji ke rumah sakit yang setipe, reward dan punishment kehadiran karyawan, sosialisasi jenjang karir perawat RS Haji Jakarta, pelatihan yang sesuai dengan kompetensi, dan memberi kesempatan perawat untuk bersosialisasi.

This focus of this study is relationship component of quality of work life with work motivation of nurse at Haji Jakarta Hospital. This research is a quantitative study using cross sectional research design. The result showed that the component of quality of working life consists of : wellness, safe environment, employee participation, equitable compensation, communication, career development, conflict resolution, pride, and job security meaningful relationship with work motivation. Based on the result research, it is advisable to salary survey with other hospital which same type, reward and punishment for presence of employees, socialization level of nursing career in Haji Jakarta Hospital, training appropriate to the competence, and give opportunity nurses to socialize."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adji Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan self-directed dan value-driven yang dimoderasi oleh person-organization fit terhadap komitmen afektif karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan Protean Career Attitude Scale untuk mengukur self-directed dan value-driven, Affective Commitment Scale untuk mengukur komitmen afektif, dan Person-Organization Scale untuk mengukur person-organization fit. Penelitian ini dilakukan pada 158 karyawan Generasi Y di berbagai sektor pekerjaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self-directed B = .08, SE B = .06, 95 BCa CI [-.04, .20], p > .05 tidak memiliki hubungan pada komitmen afektif. Ditemukan juga bahwa person-organization fit memoderasi hubungan value-driven pada komitmen afektif B = -.08, SE B = .04, 95 BCa CI [-.15, .00], p < .05 . Hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam membantu organisasi dalam merangkul karyawan Generasi Y untuk lebih berkomitmen dengan tempat bekerjanya. Sikap karier protean, komitmen afektif, person-organization fit.

This research aimed to examine the effects of self directed and value driven which moderated by person organization fit towards employees rsquo affective commitement. Additionally, this was a quantitave research that used Protean Career Attitude Scale to measure self directed and value driven, Affective Commitemnt Scale to measure affective commitement, and Person Organization Fit Scale to measure person organization fit. Participants of this research were 158 Generation Y employees in various work sectors. The results of this research showed that self directed B .08, SE B .06, 95 BCa CI .04, .20 , p .05 had no significant effect to affective commitment. Whilst this research also showed that person organization moderated the effect of value driven to affective commitment B .08, SE B .04, 95 BCa CI .15, .00 , p .05 . The results of this research can give some understanding to companies on how to make Generation Y employees more affectively commited with the place they work for.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Darwin
"Pemulihan ekonomi negara melalui peneriman perpajakan menjadi sangat penting untuk mencegah adanya krisis dan mengembalikan kondisi perekonomian. Kinerja Direktorat Jenderal Pajak mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir dalam hal penerimaan negara, namun dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan adanya disrupsi tatanan baru dalam bekerja, terdapat fenomena baru seperti faktor work-life balance, meningkatnya job stress, menurunnya job satisfaction, burnout dan dampaknya terhadap job performance pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak dari disrupsi yang ada pada masa transisi setelah pandemi Covid-19 kepada pegawai sektor publik, khususnya Direktorat Jenderal Pajak melalui kuesioner secara daring kemudian diolah dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa work-life balance tidak berpengaruh terhadap job performance, sedangkan job stress, dan job satisfaction memiliki pengaruh positif, sementara burnout memiliki pengaruh negatif terhadap job performance. Selain itu, job satisfactiondan burnout mampu menjadi variabel mediasi yang memperkuat hubungan variabel penelitian job stress dan job performance, namun tidak memiliki efek yang signifikan pada hubungan antara work-life balance dan job performance.

The performance of the Directorate General of Taxes has increased over the last two years in terms of state revenues, but with the Covid-19 pandemic which resulted in the disruption of the new work order, there are new phenomena such as increased stress, decreased job satisfaction, burnout, and its impact on the job performance of the Directorate General of Taxes employees. This study aims to see the impact of disruption during the transition period after the Covid-19 pandemic on public sector employees, especially the Directorate General of Taxes through online questionnaires which are then processed and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study provide an illustration that work-life balance, does not affect job performance, while job stress, job satisfaction and burnout have a significant influence, both positively and negatively on job performance. In addition, job satisfaction and burnout can become mediating variables that strengthen the relationship between job stress and job performance, while they have little to no effect in relationship between work-life balance and job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallendiah Ayuningtiyas
"Badan Narkotika Nasional (BNN) RI merupakan leading institution dalam menangani salah satu bentuk ancaman nir-militer, yaitu penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Melalui strategi soft power approach, BNN menyediakan layanan rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika. Konselor adiksi, merupakan tenaga profesional yang berperan penting dalam melaksanakan layanan rehabilitasi kepada penyalahguna narkotika. Kepuasan kerja konselor adiksi dalam melaksanakan tugas pokoknya, menjadi indikator terhadap kualitas, kapabilitas layanan, dan kredibilitas organisasi BNN dalam melaksanakan tugas P4GN.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kepuasan kerja konselor adiksi. Faktor tersebut yaitu: persepsi dukungan organisasi, sindrom burnout kerja, serta lingkungan kerja fisik. Penelitian ini menggunakan desain mix-method eksplanatori, dengan melibatkan 130 orang konselor adiksi yang bekerja di fasilitas layanan rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap BNN RI. Metode analisis yang digunakan adalah SEM-PLS dalam mengukur persepsi dukungan organisasi dan sindrom burnout terhadap kepuasan kerja melalui lingkungan kerja fisik sebagai variabel mediator. Hasilnya, sebesar 95.4% konselor adiksi memiliki kesesuaian persepsi dukungan organisasi. Kemudian, 86.9% konselor adiksi berada pada level burnout rendah karena memiliki strategi coping stres yang sesuai. Konselor adiksi yang bekerja dengan lingkungan kerja fisik yang sesuai sebesar 96.9%, dan konselor adiksi yang merasa puas dengan pekerjaanya sebesar 96.2%. Lingkungan kerja fisik konselor adiksi, memiliki pengaruh langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) antara persepsi dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja. Sedangkan lingkungan kerja fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara sindrom burnout kerja terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini dapat digunakan oleh organisasi BNN RI dalam memaksimalkan kepuasan kerja konselor adiksi melalui optimalisasi dukungan organisasi, lingkungan kerja fisik, dan upaya pencegahan serta penanganan sindrom burnout kerja.

BNN RI is a leading institution in dealing with one form of non-military threat, namely narcotics abuse in Indonesia. Through a soft power approach strategy, BNN provides rehabilitation services for drug abusers. Addiction counselors are professionals who play an important role in carrying out rehabilitation services for drug abusers. The job satisfaction of addiction counselors in carrying out their main duties is an indicator of the quality, service capability, and credibility of the BNN organization in carrying out P4GN tasks. This research aims to determine the factors that affect the job satisfaction of addiction counselors, such as: perception of organizational support, burnout syndrome, and physical work environment. This study used an explanatory mix-method design, involving 130 addiction counselors who worked in BNN RI's outpatient and inpatient rehabilitation service facilities. The analysis method used is SEM-PLS in measuring the perception of organizational support and burnout syndrome on job satisfaction through the physical work environment as a mediator variable. As a result, 95.4% of addiction counselors have a suitable perception of organizational support. Then, 86.9% of addiction counselors are at low burnout levels because they have appropriate stress coping strategies. Addiction counselors who work with an appropriate physical work environment are 96.9%, and addiction counselors who are satisfied with their work are 96.2%. The physical work environment of addiction counselors has a direct and indirect influence between perceptions of organizational support and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. While the physical work environment does not have a significant influence between job burnout syndrome and job satisfaction. This research can be used by BNN RI organizations in maximizing job satisfaction of addiction counselors through optimizing organizational support, physical work environment, and efforts to prevent and treat work burnout syndrome."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hahotan, Siregar Minardo Resky, author
"Penataan struktur disertai pembenahan alur kerja dan proses bisnis pada organisasi
sektor publik dilakukan agar terwujud pemerintahan yang efektif dan efisien. Penelitian ini
menggunakan teori pertukaran sosial untuk mengamati pengaruh internal communication
satisfaction dan perceived organizational support terhadap readiness to change yang
dimediasi employee engagement untuk mendukung pembaruan pada pegawai Lembaga Fiskal
Pusat (LFP). Hasil analisis data dari 387 responden pegawai LFP menunjukkan bahwa 7
hipotesis memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara 3 hipotesis ditemukan tidak
signifikan. Data primer dikumpulkan melalui metode survei dengan mengirim kuesioner
daring kepada responden. Hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
dengan aplikasi Lisrel 8.8.

The structuring of the organizational framework, coupled with the improvement of
workflow and business processes in the public sector, is undertaken to achieve effective and
efficient governance. This research utilizes social exchange theory to examine the influence
of internal communication satisfaction and perceived organizational support on readiness to
change, mediated by employee engagement, to support reforms among employees of the
Central Fiscal Agency. The results of data analysis from 387 respondents of Central Fiscal
Agency employees indicate that seven hypotheses have a positive and significant influence,
while three hypotheses are found to be not significant. Primary data were collected through a
survey method by sending online questionnaires to respondents. Hypotheses were tested using
Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.8 application.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansyar Hafid
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Work Values dan Followership pada Pegawai Negeri Sipil. Pengukuran followership menggunakan alat ukur Kelley's Followership Questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran work values menggunakan alat ukur Work Values Inventory (Wu, 1996). Penelitian melibatkan 300 PNS pada tiga instansi pemerintah di Jakarta. Dengan tehnik korelasi Pearson disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara work values dan followership (r = .613, n = 300, p<.01, two-tails). Dengan demikian berarti 37,5% variasi skor yang terjadi pada followership dapat dijelaskan oleh work values, khususnya melalui sub variabel, self growth, self realization, self esteem, social interaction consideration dan security and economic consideration.

This study aims to determine whether there is a significant relationship between Work Values ​​and Followership in the Civil Service. Followership measurement using Kelley's Followership Questionnaire (Kelley, 1992) and measurement of work values ​​using Work Values ​​Inventory (Wu, 1996). The study involved 300 civil service in three ministries in Jakarta. With the Pearson correlation technique concluded that there was a significant relationship between work values ​​and followership (r = .613, n = 300, p <.01, two-tails). Thus implies a 37.5% variation in scores that occurred on followership can be explained by the work values​​, particularly through the sub-variables, self growth, self realization, self esteem, social interaction and economic security consideration and consideration.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57326
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Dwimar Poetri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran komitmen organisasi afektif sebagai mediator tentang hubungan antara ketidakamanan kerja dan kinerja. Peserta Penelitian ini dilakukan pada karyawan pada perusahaan start up yang berjumlah 124 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Data dikumpulkan menggunakan Skala Kerawanan Pekerjaan Kuesioner dan Skala Kinerja Tugas diadaptasi oleh Piccoli et al., (2017), serta Organizational Commitment Questionnaire yang diadaptasi oleh Bohle et al., (2018). Metode pengolahan data penelitian menggunakan SPSS versi 23.0. Hasil dari Penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi afektif dapat menjadi perantara hubungan parsial antara ketidakamanan kerja dan kinerja.

The purpose of this study was to examine the role of affective organizational commitment as a mediator on the relationship between job insecurity and performance. Participants This research was conducted on employees at start-up companies, amounting to 124 people. This research is a quantitative study with a correlational design. Data were collected using the Job Insecurity Questionnaire Scale and the Task Performance Scale adapted by Piccoli et al., (2017), and the Organizational Commitment Questionnaire adapted by Bohle et al., (2018). The research data processing method uses SPSS version 23.0. The results of the study indicate that affective organizational commitment can mediate a partial relationship between job insecurity and performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunar Kussetiarso
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh antara komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan? Adapun tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui penganth komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kausal dengan objek seluruh karyawan PT. YKK Alumico Indonesia pada Bagian Ready Made dan Order Made. Penelitian ini berlokasi di PT. YKK Alumico Indonesia Tangerang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan Instrumen kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui pengaruh vaniabel-variabel QWL terhadap motivasi kerja karyawan digunakan analisis regresi berganda (multiple regression).
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai intercept (a), yang dalam hal ini dapat diinterprestasikan bahwa jika koefisien regresi X1,X2, X3 dan X4 dianggap tidak ada, maka persepsi karyawan mengenai motivasi kerja sebesar nilai intercept tersebut. Sedangkan koefisien regresi untuk variabel keterlibatan karyawan mempunyai anti bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap keterlibatan karyawan sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi dìharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t yang lebih besar dan t tal1 menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Nilai koetisien regresi sistcm imbalan yang inovatif dapat di interprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap sistem imbalan yang inovatif sebesar satu sedangkan nilai variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi kerja diharapkan naik sebesar miai koefisien tersebut, Nilai t hitung yang lebih besar dan t menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh variabel sistem imbalan yang inovatif terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Sedangkan nilai koefisien regresi konfigurasi kerja dapat diinterprestasikan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap konfigurasi kerja sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja karyawan turun sebesar nilai koefisien tersebut. Nilai t variabel konfigurasi kerja yang lebih besar dan tabel menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh konfigurasi kerja terhadap motivasi kerja karyawan ditolak.
Diperoleh juga nilai koefisien regresi untuk perbaikan lingkungan kerja dapat diinterprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap perbaikan-perbaikan lingkungan kerja sebesar satu sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja diharapkan naik sebesar nilai koefisien tersebut. Diperoleh t untuk variabel perbaikan-perbaikan Iingkungan kerja yang lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh perbaikan-perbaikan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja diterima.
Diperoleh juga nilai F yang lebih besar dari F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan vaniabel-variabel QWL berpengaruh secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan dapat diterima. Selain ini diperoleh juga bahwa perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang paling besar terhadap motivasi kerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan karyawan berpengaruh yang berarti terbadap motivasi kerja karyawan, dìberlakukannya sistem imbalan yang inovatifakan memberikan tingkat motivasi yang tinggi pada karyawan, konfigurasi kerja kurang memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan dan perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja karyawan serta secara bersama-sama variabel-variabel QWL berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Saran yang diberikan dari kesimpulan tersebut adalah bahwa dalam melaksanakan suatu kebijakan terutama kebijakan yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, memperlakukan karyawan sebagai manusia dan perlu adanya suatu usaha ke arah pemahaman-pernahaman mengenai komponen komponen QWL."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>