Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Ekonomi dan Depertemen Urusan Research Nasional, 1965
330 UNT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sicat, Gerardo P.
Jakarta : Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, 1991
330 SIC et
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stikker, A.H.
Groningen: J.B. Wolters, 1951
330 STI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Daeng
Ende, Flores: Nusa Indah, 1970
330.9 HAN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Ibrahim
"Persaingan usaha jasa konstruksi dalam melaksanakan proyek-proyek pembangunan sudah dimulai sejak pengurusan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) di Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum. Perusahaan yang tidak dapat memenuhi persyaratannya, tidak akan diberikan izin, sehingga tidak dapat beroperasi/melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi. Sedangkan perusahaan yang dapat memenuhi persyaratannya akan diberikan SIUJK. Sesudah SIUJK diperoleh, barulah perusahaan tersebut dapat melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi, bersaing dengan perusahaan-perusahaan jasa konstruksi yang sudah ada, maupun dengan perusahaan-perusahaan yang kemudian masuk ke arena persaingan.
Perusahaan jasa konstruksi yang ingin mengerjakan proyek-proyek milik Pemerintah harus mengikuti prakualifikasi. Prakualifikasi ini dapat disebut sebagai persaingan kedua. Perusahaan yang tidak lulus seleksi pada prakualifikasi, tidak dapat mengikuti persaingan berikutnya pada waktu ada pelelangan/tender. Sedangkan perusahaan yang lulus seleksi prakualifikasi dapat mengikuti persaingan selanjutnya yaitu pada saat ada pelelangan suatu proyek. Pada saat pelaksanaan tender itulah yang merupakan puncak persaingan bagi perusahaan-perusahaan jasa konstruksi guna mendapatkan pekerjaan/ proyek.
Persaingan itu sendiri merupakan metode atau alat bagi penyeleksian dan efisiensi; penentuan tampilan kerja (apa) yang terbaik, di dalam lingkungan tertentu; pemastian siapa yang merupakan penampil kerja terbaik; penyeleksi cara pemecahan yang optimal dari suatu masalah.
Keuntungan dari adanya persaingan dalam tender suatu proyek adalah untuk mendapatkan harga yang paling menguntungkan bagi pemilik proyek (swasta atau negara) dengan kualitas hasil proyek yang baik. Akan tetapi, sering terjadi persaingan yang tidak sehat/tidak jujur dalam pelaksanaan tender proyek milik Pemerintah, seperti kolusi dengan pimpinan proyek (pimpro); ada persekongkolan di antara para kontraktor; ada interlocking directores dalam berbagai kualifikasi perusahaan jasa konstruksi dan lain-lain.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk membahas mengenai : 1) Pengaturan persaingan usaha di Indonesia; 2). Aspek-aspek hukum usaha jasa konstruksi; 3). Hubungan hukum para pihak dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek; 4). Penyelesaian perselisihan/sengketa; 5). Peranan asosiasi profesi dan Kadinda terhadap usaha jasa konstruksi; 6). Persaingan usaha jasa konstruksi; 7). Dampak persaingan usaha jasa konstruksi; dan 8).Upaya pencegahan dan penanggulangan persaingan tidak sehat di bidang usaha jasa konstruksi. Metode pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis-normatif, yang dianalisis secara normatif kualitatif.
Persaingan yang sehat di bidang usaha jasa konstruksi dapat menimbulkan dampak positif, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pemilik proyek. Bagi perusahaan akan ada peningkatan efisiensi dan daya saing, sedangkan bagi pemilik proyek akan mendapatkan harga yang lebih wajar dari pada harga yang didapat dengan tanpa persaingan, dan mutu pekerjaan yang dapat dipertangungjawabkan. Sebaliknya, persaingan yang tidak sehat di bidang usaha jasa konstruksi dapat menimbulkan dampak yang negatif. Bagi perusahaan akan mengakibatkan lemahnya daya saing, karena perusahaan beroperasi secara tidak efisien. Sedangkan bagi pemilik proyek tidak akan mendapatkan hasil pekerjaan dengan kualitas yang memadai. Selain itu, masyarakat pemakaipun dapat dirugikan. Misalnya, karena kualitas pekerjaan tidak baik, lalu jalan menjadi cepat berlobang-lobang dan mobil pemakai jalan tersebut lebih cepat rusak, dan sebagainya.
Oleh karena persaingan yang tidak sehat di bidang usaha jasa konstruksi menimbulkan dampak negatif, maka perlu ada upaya pencegahan dan penanggulangannya. Upaya penanggulangan dapat dilakukan dengan mengadakan undangundang yang mengatur mengenai Persaingan Usaha (termasuk di dalamnya diatur mengenai persaingan usaha jasa konstruksi) sejenis Anti Trust Law di Amerika Serikat atau sejenis Undang-undang Anti Monopoli di Jepang, dan sekaligus membentuk badan pengawas persaingan, yang berfungsi untuk mengawasi jalannya persaingan usaha, dan milakukan tindakan terhadap setiap pelanggaran ketentuan undang-undang tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Intermasa, 2011
338.9 BER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gemni Benazir Nastiti
"Proyek strategis nasional adalah program pemerintah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur agar kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan dapat tercapai. BPKP ditugas melakukan Reviu Tatakelola terhadap Percepatan Pembangunan Proyek Strategis Nasional. Laporan ini bertujuan menganalisis kesesuaian pedoman langkah kerja dengan pelaksanaan reviu yang dilakukan serta menganalisis kesesuaian rekomendasi yang diberikan oleh tim reviu. Sumber data dalam pembuatan laporan ini berasal dari laporan hasil Reviu Tatakelola Triwulan III Tahun 2018 dan wawancara dengan tim reviu BPKP Perwakilan DKI Jakarta.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan reviu yang dilakukan ada yang sudah sesuai dengan pedoman langkah kerja dan ada yang tidak sesuai. Hasil reviu yang sudah sesuai dengan pedoman langkah kerja terdapat pada reviu penyediaan lahan, pendanaan proyek, perizinan dan non-perizinan, pengadaan barang/jasa, penggunaan komponen dalam negeri, pengawasan pengendalian, dan reviu atas aspek regulasi. Sedangkan hasil reviu yang tidak sesuai dengan pedoman langkah kerja terdapat pada reviu persiapan proyek dan aspek tata ruang. Untuk reviu penjaminan pemerintah dan pembangunan fisik proyek baru sebagian dari langkah kerja yang dilakukan oleh tim reviu.

National strategic projects are government programs to improve infrastructure development so that community welfare and equitable development can be achieved. The BPKP was tasked with conducting a Governance Review of the Acceleration of the Development of National Strategic Projects. This report aims to analyze the suitability of the work step guidelines with the implementation of the review carried out and analyze the suitability of the recommendations given by the review team. The source of data in the preparation of this report comes from reports on the results of the Quarter III Governance Review of 2018 and interviews with the DKI Jakarta Representative's BPKP review team.
From the results of the analysis it can be concluded that the implementation of the review carried out is already in accordance with the guidelines for work steps and some are not appropriate. The results of the review that are in accordance with the guidelines for work steps are in the review of land provision, project funding, licensing and non-licensing, procurement of goods / services, use of domestic components, supervision of controls, and review of regulatory aspects. While the results of the review that are not in accordance with the work step guidelines are in the review of project preparation and spatial aspects. To review government guarantees and the physical construction of new projects, part of the work steps undertaken by the review team.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Kurniasih
"Penelitian ini memiliki fokus kepada kegiatan kerjasama dengan media yang dilakukan di Unit Manajemen Bisnis RS Pertamina Jaya dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan rumah sakit karena media memiliki jangkauan yang sangat luas. Hubungan dengan media merupakan salah satu program yang dilakukan oleh seorang humas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dari kerjasama dengan media yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran merek akan RS Pertamina Jaya Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan perolehan data yang didapat dari hasil wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pelaksanaan kerjasama dengan media belum dapat dilakukan secara maksimal sehingga upaya peningkatan kesadaran akan rumah sakit lebih banyak dilakukan melalui promosi baik dengan perusahaan atau melalui media promosi. Media memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran akan suatu merek organisasi dari masyarakat sehingga kegiatan yang berkaitan dengan media harus dibuat perencanaan dengan baik agar dapat mencapai tujuan organisasi.

This research has focused on the activities undertaken in cooperation with the media at Business Management Unit Pertamina Jaya Hospital and has a goal to increase public awareness of the hospital because the media has a very wide range. This research Media relations is one of the programs carried out by a public relations.
The purpose of this study was to knowabout the implementation of cooperation with the media that has been done to increase the brand awareness of the Pertamina Hospital Jaya in 2012. This study is a qualitative descriptive with the acquisition of data obtained from in-depth interviews, observation and document review.
Of the study showed that implementation of the cooperation with the media have not been able to do the maximum so that efforts to increase awareness of the hospital is mostly done through the promotion of either the company or through a media promotion. The media has an important role to raise awareness of a brand of community organizations so that the activities related to media planning should be made well in order to achieve organizational goals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Hadimuljono
Jakarta: Kementerian PUPR, 2018
338.959 8 BAS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Budi Purwatmoko
"Penyakit ISPA merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian balita, dan salah satu usaha untuk menurunkannya adalah penanganan yang tepat pada balita tersebut, Yaitu dengan melihat pola pencarian pengobatan yang dilakukan oleh ibu dengan balita penderita ISPA, salah satu faktor yang mempengaruhi pencarian pengobatan adalah status ekonomi keluarga, dan faktor ini merupakan indikator kemampuan keluarga secara ekonomi, semakin bailk status ekonomi keluarga tersebut semakin mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan biaya pelayanan kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh tingkat sosial ekonomi dan jaminan biaya pelayanan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk balita yang menderita ISPA tahun 2001. Penelitian tentang pengaruh tingkat ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencarian pengobatan untuk balita yang menderita ISPA dengan desain penelitian yaitu cross sectional. Data yang dipergunakan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasionai 2001 (SUSENAS 2001) yang meliputi hasil seluruh propinsi di Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional.
Lingkup analisis ini adalah balita yang mengalami salah satu atau lebih gejala penyakit Infeksi Saluran Pemapasan Akut. Variabel yang dianalisis terbatas pada variabel yang terdapat pada penelitian SUSENAS 2001 yaitu tingkat ekonomi, umur ibu, umur ayah, umur anak, jumlah anggota ruznali tangga, jumlah balita, nomer unit, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah, daerah tempat tinggal, jenis kelamin anak, jaminan pembiayaan kesehatan dan gangguan aktifitas.
Dari hasil analisis diketahui bahwa tidak semua balita ISPA dibawa berobat ke pelayanan kesehatan dan tingkat ekonomi berpengaruh dengan pencarian pengobatan, dimana keluarga dengan tingkat ekonomi kurang berpeluang 1,42 kali, keluarga dengan tingkat ekonomi sedang berpeluang 1,65 kali, keluarga dengan tingkat ekonomi cukup berpeluang 1,56 kali dan keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi berpeluang 2,09 kali untuk menggunakan pelayanan kesehatan bagi balita ISPA dibandingkan ibu yang mempunyai tingkat ekonomi rendah setelah dikontrol oleh faktor pendidikan ibu. Adapun faktor lain yang terbukti mempunyai efek konfonder adalah pendidikan ibu. Artinya bahwa semakin tinggi tingkat ekonomi keluarga, semakin tinggi peluang untuk mencari pengobatan ke pelayanan kesehataan.

The Influence of Economics Status to Medication Seeking For Under-Fives with ARI, Year of 2001Acute respiratory infection (ARI) disease is one of main causes of under-five's mortality and morbidity, one of the efforts to reduce under-five's mortality and morbidity is the right actions to taking care of ARI, that is by observing the medication seeking pattern for under-fives with ARI among mothers. One of factors that influence medication seeking is economics status of family which is the indicator on family ability economically, the more well on economics status of family the more better ability to fulfill the needs on health care cost.
Objective of this study is to find out the influence of social economical level and healthcare service charge security to health care utilization for under-fives with ARI year of 2001. This study is using cross sectional design, the data that has been used is from National Survey on Social and Economical Status 2001 (SUSENAS 2001) which including all results from all provinces in Indonesia.
Scope of this analysis is under-fives which experienced one or more symptoms of Acute Respiratory Disease. Analysis has done only in variables which found in SUSENAS 2001, which are economics status, mother's age, father's age, number of family members, number of under-five, order, parents' education, parents' knowledge, neighborhood, child's gender, health charge security, and activity disorder.
The analysis has found that not all under-fives with ARI taken to health service and the economics status is influencing medication seeking, where family with low economics status has chance 1,42 tines to get ARI, family with middle economics status has chance 1,65 times and family with high economics status has chance 2,09 times in using health service for under-fives with AR1 compared to mother who has low economics status after controlled by mother's education factor. Other factor which proven to has confounding effect is mother's education, which mean the more higher of mother's education the more higher the chance of medication seeking to health services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>