Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zainal Muttaqien
"ABSTRAK
Siklus (Pustaka Jaya, 1975) adalah novel satu-satunya yang ditulis oleh Mohammad Diponegoro, padahal ia sudah aktif menulis sejak tahun lima puluhan dan merupa_kan pengarang yang sangat produktif. Tidak kurang dari lima ratus cerita nendek telah dihasilkannya, balk asli, ter jemahan, maupun saduran; belum terhitung karya-karya_nya yang lain, seperti naskah drama, sajak, esai, terje_mahan Al-Quran secara puitis, serta teknik penulisan ce_rita nendek dan artikel.
Dengan satu novel itu saja, ia telah membuktikan kemampuannya sebagai penulis cerita yang berpengalaman. Novel itu berhasil memenangkan Hadiah Penghargaan sayem_bara mengarang roman yang diselenggarakan oleh Panitia Tahun Buku Internasional 1972, DKl Jakarta, tahun 1973. Keberhasilan novel itu, menurut tanggapan bebera_pa penulis melalui resensi dalam surat kabar dan majalah, adalah dari segi teknik penyampaiannya. Akan tetapi _

"
1984
S11284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adapun tujuan dari penganalisisan alur dan tokoh yang terdapat dalam novel ini, adalah agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas lagi mengenai isi cerita novel Nogiku No Haka dan sekaligus agar dapat memahami fungsi dari alur dan tokoh sebagai bagian yang mendukung keseluruhan novel Nogiku No Haka. Untuk maksud itu, maka metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif - Analisis dengan pendekatan intrinsik yaitu pendekatan atas unsur-unsur formal yang membangun karya sastra itu. hasil penganalisisan alur dan tokoh novel Nogiku No Haka ini menunjukan bahwa ceritanya ditampilkan dengan alur sorot balik dengan pengungkapan peristiwa yang sudah terjadi oleh tokoh Masao., sedangkan dilihat dari struktur alurnya, cerita ini hanya sampai pada tahap perceraian dengan kematian tokoh Tamiko. Mengenai tokoh-tokohnya, ada tiga tokoh penting dalam cerita ini yakni Tamiko sebagai tokoh sentral (utama), kernudian Masao dan lbu Masao sebagai tokoh bawahan, yaitu tokoh yang kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang tokoh utama. Mengenai penokohannya, ditampilkan dengan cara analitik (langsung) dan juga dengan cara dramatik (tidak langsung)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tennisia Nur Insana
"Skripsi ini berisi perbandingan alur dan tokoh dalam naskah melayu kuno bernomor MI. 177a dan MI. 177b dengan Cs. 125. dalam melakukan penelitian , pertama-tama penulis mentransliterasi naskah MI. 177a dan MI. 177b lalu membandingkannya deng MI. 177a dan MI. 177b dengan Cs. 125 yang sudah ditransliterasi. Analisis dan perbandingan dibatasi pada analisis alur dan tokoh. Setelah mentransliterasi teks I penulis menemukan beberapa hal, yaitu: 1) teks I menggunakan kosa kata, istilah, dan struktur kalimat dialek Betawi, 2)selain menggunakan istilah Betawi, penyalin juga menggunakan beberapa istilah dari bahasa Melayu, Jawa, dan Sunda; serta 3) penyalin menyelipkan beberapa syair di dalam prosanya.
Berdasarkan analisis perbandingan yang terdapat dalam dua cerita (tiga naskah) tersebut, penulis menemukan beberapa hal, yaitu: 1) alur di teks I dan II sama-sama dimulai dnegan paparan yang berisi pengenalan latar dan tokoh. Setelah paparan, teks I dimulai dengan konflik antara GA dan GC, sednagkan teks II dimulai dengan peristiwa pertunga GC dengan IK dan RP dengan RRW. Setelah itu, kedua teks sama-sama dilanjutkan dengan peristiwa pengembaraan dan penyamaran yang harus dijalani para tokoh. Akan tetapi, penyebab terjadinya peristiwa pengembaraa dan penyamaran di kedua teks tersebut berbeda. Setelah peristiwa pengembaraan dan penyamaran.
Tokoh-tokoh di kedua teks dikisahkan bertemu di Gegelang. Peristiwa di kedua teks lalu diakhiri dengan pernikahan IK dan GC. Peristiwa ini mempunyai perbedaan tempat peristiwa pernikahan dan penyebab pernikahan mereka. Peristiwa yang terjadi di bagian akhir cerita kedua teks- yang merupakan sama-sama diakhiri dengan deskripsi suasana kerajaan yang ada di Jawa. 2) Berdasarkan analisis alur, tokoh utama (protagonis) dalam teks I adalah IK dan GC, sedangkan dalam teks II adalah IK. Tokoh bawahan dalam teks I, yaitu RD, RK, Mahadewi, GA, PL, KB, KS, BG, Nilawati, Semar, Kalang, Wirawan dan Andak. Tokoh bawahan dalam teks II, yaitu GC, KM, Permaisuri Kuripan, RP, RB, dan RC"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyowati
"Analisis mengenai latar sosial, latar fisik, latar waktu, serta hubungan antara latar dengan tokoh, penokohan, dan alur novel Dan Perang pun Usai karya Ismail Marahimin bertujuan untuk membukikan bahwa latar merupakan unsur yang paling menonjol. Dalam penelitian di atas penulis menggunakan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik. Pendekatan ekstrinsik digunakan penulis dalam membahas latar sosial, latar fisik, dan latar waktu Dan Perang pun Usai. Dalam analisis tersebut penulis membahas ketiga latar novel itu dengan mengacu pada sejarah bangsa Indonesia atau khususnya pada masa penjajahan Jepang. Pendekatan intrinsik dipakai penulis dalam membahas hubungan latar Dan Perang pun Usai dengan unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh, penokohan, dan alur. Jadi, pendekatan ini mengkhususkan diri pada unsur karya itu sendiri. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri khas novel Dan Perang pun Usai adalah menggunakan acuan sejarah sebagai sumber utamanya. Hal ini terlihat jelas dari latarnya. Cerita terjadi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, dan mengambil tempat di daerah Teratak Buluh, Riau. Keadaan sosial yang digambarkan dalam novel tersebut sangat mendekati realitas. Selain mengandung unsur politik, sejarah, dan sosial budaya, latar novel Dan Penang pun Usai juga. menyokong unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh dan alur. Keadaan, tempat, dan suasana dalam cerita memberikan gambaran kepada pembaca akan watak tokoh dan tindakan tokoh. Alur Dan Perang pun Uati tidaklah tunggal; alurnya bercabang-cabang dan banyak alur bawahan dari tiap-tiap tokohnya. Keadaan alur yang tidak tunggal dan bercabang_-cabang sejalan dengan suasana perang dalam cerita yang penuh kemelut. Alur bawahan tersebut membuat latar sosial novel tersebut bervariasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitaresmi S. Soekanto
"Skripsi ini berisikan analisis alur dan amanat dalam empat buah cerpen Marie Luise Kaschnitz dari kumpulan cerpennya yang pertama: Lange Schatten. Dari perbandingan hasil analisis alur keempat cerpen tersebut terlihat adanya kesamaan dalam banyak hal. Hampir semua cerpen tersebut ternyata memakai paduan jenis alur tunggal, erat, dan menanjak. Ternyata apabila diteliti lebih jauh, kesamaan dalam jenis alur tersebut berkaitan dengan kualitas sebuah cerpen yang baik. Sesuai dengan kepadatan, keeratan, dan pemusatan pada satu kejadian terpenting, yang menjadi ciri dan tuntutan bagi sebuah cerpen yang baik, jenis alur tunggal, erat, dan menanjak memang sangat dibutuhkan. Dari hasil analisis amanat dalam bab 4 terlihat bahwa keempat cerpen Kaschnitz tersebut tidak saja unggul dari segi teknisnya, melainkan juga dari segi isi ataupun kedalaman maknanya. Cerpen-cerpennya menawarkan suatu kebenaran universal yang hakiki pada kita dan bahwa bergesernya manusia dari fitrah penciptaannya yang hakiki hanya akan membawanya pada kekandasan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bangun, Hendry Ch.
"Keputusan untuk memilih sebuah topik skripsi agaknya memang sukar dihindarkan dari subyektivitas penulisnya. Alasan-alasan yang bersifat pribadi yang tidak selamanya mengesampingkan keilmiahan bentuk karya tulis itu besar sekali peranannya. Apalagi penelitian terhadap cipta sastra, yang tak lepas dari pandangan pandangan atau pengalaman terhadap pengarangnya sebelum kemunculan fiksi tersebut. Pada saat pertama penulis membaca Stasiun, novel karya Putu Wijaya pada suatu hari di tahun 1978, pengarang yang juga dramawan kelahiran Tabanan, Bali, ini, sudah punya nama besar. Telegram yang terbit sebelum Stasiun dianggap sebagai lompatan baru dalam khazanah kesusastraan Indonesia, setelah karya-karya Iwan Simatupang, dengan gaya penulisan arus kesadaran yang utuh. Dan seorang mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S10865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartinah
"Analisis terhadap tokoh dan alur Trio Tifa ini bertujuan melihat apakah bacaan anak-anak seri petualangan Trio Tifa sesuai untuk anak dan mengapa bacaan tersebut digemari oleh anak-anak. Dalam penelitian di atas penulis berpatokan pada teori mengenai ciri-ciri bacaan anak-anak serta teori di bidang ilmu sastra lain mengenai tokoh dan alur.
Hasil analisis menunjukkan bahwa bacaan anak-anak seri petualangan Trio Tifa sesuai untuk anak-anak. Mengapa bacaan anak-anak serf petualangan Trio Tifa digemari oleh anak-anak antara lain: (1) Tokoh-tokoh yang ditampilkan jelas penggambaran fisik dan wataknya. Dengan demikian mudah bagi anak-anak untuk mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh, (2) Jalan ceritanya mudah diikuti, dan (3) Adanya faktor kejutan di dalam cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S11220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>