Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arini Qurata`ain
"Penelitian ini membahas masalah ujaran pada film Eliana, Eliana, khususnya pemakaian bahasa yang terdapat dalam film tersebut serta serta kaitannya dengan faktor dan dimensi sosial. Tujuannya ialah untuk memerikan faktor-faktor yang ada dalam ujaran Bunda, Eliana, dan sopir taksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui alat perekam. Konsep yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah konsep Janet Holmes yang dinyatakan dalam bukunya An Introduction to Sociolinguistics. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran adalah bunyi yang di lisankan yang dapat berupa bentuk tegun, kata, atau kalimat. Faktor sosial dan dimensi sosial ternyata turut mempengaruhi pilihan kata yang diujarkan Bunda, Eliana, dan sopir taksi. Ujaran yang mereka ungkapkan memiliki maksud dan fungsi sesuai keinginan dan keperluan penutur, di antaranya untuk menunjukkan rasa solidaritas, perbedaan status, dan hubungan kekerabatan. Secara umum, pemakaian bahasa dalam film Eliana, Eliana sesuai dengan konsep Janet Holmes mengenai faktor sosial dan dimensi sosial"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumongga, Sonia Kresya
"Penggunaan bahasa dipengaruhi oleh faktor sosial dalam masyarakat tutur. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh faktor sosial dalam ujaran tokoh utama film Сере́бряные Kоньки́ /Serebryanyye konki/ dengan tujuan memberikan gambaran bahwa faktor sosial mempengaruhi penggunaan bahasa para tokoh utama. Penelitian ini menggunakan teori Holmes untuk mendeskripsikan pengaruh faktor sosial dalam penggunaan bahasa dan teori Jakobson sebagai pelengkap untuk mengidentifikasi fungsi dari bahasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik observasi dan mencatat melalui pendekatan sosiolinguistik. Hasil penelitian ditemukan pada delapan tuturan dialog Alisa Vyazemskaya dan Matvey sebagai tokoh utama dalam film Сере́бряные Kоньки́ /Serébryanyye kon'kí/ yang didapatkan melalui situs resmi Netflix Indonesia. Pada hasil temuan terlihat bahwa faktor sosial mempengaruhi ujaran tokoh utama yang berfungsi sesuai dengan tujuannya masing-masing.

The use of language is influenced by social factors in the speech community. This study discusses the influence of social factors in the speech of the main character of the film Сере́бряные Kоньки́ /Serebryanyye konki/ with the aim of providing an illustration that social factors affect the use of language of the main characters. This study uses Holmes theory to describe the influence of social factors in the use of language and Jakobson's theory as a complement to identify the function of language. This research is a qualitative research, using a descriptive analytical method with observation techniques and taking notes through a sociolinguistic approach. The results of the study were found in eight dialogues between Alisa Vyazemskaya and Matvey in the film Сере́бряные Kоньки́ /Serébryanyye kon'kí/ which were obtained through the official Netflix Indonesia website. The findings show that social factors influence the main character's utterances, which function according to their respective goals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsono
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
306.4 SUM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Pramesti Rachardyanti
"

Penggunaan media film untuk merepresentasikan kota telah banyak digunakan seiring berjalannya waktu untuk memahami, membaca dan mempelajari kondisi kota dengan segala dinamika sosial yang silih berganti. Melalui media ini, menyampaikan sudut pandang seseorang dalam menjalani ruang kota menjadi penting karena merupakan refleksi dan komentar sosial terhadap isu-isu dan kondisi yang secara nyata terjadi pada sebuah kota. Isu perkotaan utama yang diangkat dalam skripsi ini merupakan isu gender terutama keterkaitannya dengan perempuan dalam kota, serta bagaimana ruang kota Jakarta sesungguhnya digunakan dan didefinisikan oleh masyarakatnya. Terdapat sebuah steriotip dan pembatasan penggunaan ruang kota yang dapat diidentifikasi melalui perspektif perempuan dalam menjalani dan mengalami ruang kota. Pengidentifikasian isu-isu tersebut dilakukan melalui representasi sinematik kota pada sebuah film. Skripsi ini secara dalam membahas 2 film berbeda yang keduanya bercerita mengenai perempuan & kota Jakarta, yakni; Eliana, Eliana (2002) dan Selamat Pagi, Malam (2014) untuk melihat dan membandingkan representasi kota Jakarta dalam film dengan realita, terutama yang berkaitan dengan isu gender dan penggunaan ruang kota.

 


The use of film to represent a city has been widely used in urban studies to understand, read and study the condition of a city with all of its social dynamics that happened in urban society through out recent history. Through this media, conveying a point of view in living and experiencing urban space is important, as it is sometimes an actual reflection on issues and conditions that occur in the city. The main urban issues raised in this paper is gender issue, especially in relation with women in the city and how the urban space of Jakarta is occupied and defined. These issues are related to the stereotype and limitation on the use of urban space, and can be identified through the perspective of women living and experiencing urban space. Furthermore, cinematic representation of a city in film is used as a media to identify these issues. This thesis discusses 2 different films that both tells the story of women & the city of Jakarta, namely; Eliana, Eliana (2002) and Selamat Pagi, Malam (2014) to see and compare the representations of the city of Jakarta in films with reality, to see and compare representations of Jakarta city in films with reality, especially those relating to gender issues and the use of urban space.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rhida Rachmatullah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi alih kode, jenis-jenis alih kode serta pemicunya dalam percakapan pada film Salt (2010) dan Eastern Promises (2007). Dari analisis data ditemukan 93 alih kode dengan jenis alih kode yang muncul adalah 1) interjeksi atau pelengkap pesan (interjection or sentence fillers); 2) spesifikasi penerima (addressee specification); 3) penjelas pesan (message qualification); 4) pengulangan (reiteration); serta 5) kutipan (quotation). Sementara itu, pemicu munculnya alih kode yaitu:1) karena alasan retoris; 2) karena kehadiran peserta lain dalam percakapan; 3) topik pembicaraan; 4) karena perbedaan status dan formalitas antara peserta tutur; 5) karena keinginan mengutip perkataan seseorang atau peribahasa; serta 6) karena kekurangan kosakata.

This research is aimed to identify the code switching, types and reasons of code switching of conversation in the movies Salt (2010) and Eastern Promises (2007). Based on data analysis was found 93 code switching with types of code switching were identified as follows 1) interjection or sentence fillers; 2) addressee specification; 3) message qualification; 4) reiteration;); and 5) quotation. Besides that, the reasons of code switching were identified as 1) because of rethorics reason; 2) because of other participant join the conversation.; 3) topic; 4) the differences of status and formalites; 5) to quote other statements or proverbs; 6) because of lack of vocabulary."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42088
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Nurliasari
"Eufemisme adalah penggunaan kata atau beberapa kata yang diperlembut, disamarkan dan terselubung untuk menggantikan kata atau kata-kata yang tidak pada tempatnya, kasar dan menyinggung (Van Dale, 2005: 970); contohnya: penggantian penggunaan kata bejaarden manula, jompo_ dengan kata ouderen _orang-orang tua_ atau senioren orang-orang senior. Skripsi ini akan membahas tentang penggunaan eufemisme dalam konteks politik dengan menggunakan korpus berupa 20 ujaran-ujaran langsung politikus Belanda yang dimuat dalam artikel politik majalah Vrij Nederland. Eufemisme akan dianalisis dari tujuan penggunaannya, proses pembentukannya, dan makna eufemisme tersebut dalam konteks politik. Untuk menganalisis data, antara lain digunakan teori dari De Coster (2001: 14-16) serta Reinsma (1992: 32-35) mengenai tujuan penggunaan eufemisme dan proses pembentukannya. Dari hasil analisis data ditemukan bahwa bentuk eufemisme yang paling banyak digunakan adalah eufemisme dalam bentuk kata. Proses pembentukan yang paling banyak digunakan adalah proses yang menggunakan bentuk yang samar dengan pendeskripsian minimal. Tujuan penggunaan eufemisme terbanyak yang ditemukan dalam korpus adalah untuk menjaga perasaan orang yang dimaksud agar tidak tersinggung. Selain itu, eufemisme dapat mengalami perubahan makna dari waktu ke waktu. Kata yang dahulu dianggap sebagai eufemisme, kini atau di masa yang akan datang, dapat bermakna biasa apabila terdapat istilah-istilah baru yang dianggap lebih baik untuk menggantikan kata tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S15969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrika Mayang Puti
"Pada umumnya, seseorang akan selalu berbicara menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan konteks pembicaraan tersebut. Namun demikian, dalam film berjudul Enchanted, kesesuaian antara gaya bahasa yang digunakan oleh tokoh utama, Giselle dengan situasi pembicaraannya dengan tokoh-tokoh lainnya tidak terjadi secara konsisten.
Skripsi ini menganalisis gaya bahasa yang digunakan tokoh Giselle berdasarkan teori basic sentence pattern dan interpretasi latar belakang penggunaan gaya bahasa tersebut berdasarkan teori language and sex.
Seluruh pembicaraan tokoh Giselle dengan tokoh-tokoh dalam film Enchanted hampir selalu menggunakan gaya bahasa formal meskipun situasi pembicaraannya formal atau pun tidak formal. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain tokoh Giselle menyesuaikan gaya bahasa dengan situasi pembicaraannya, kenyataan bahwa ia adalah seorang perempuan lebih mendominasi gaya bahasa yang digunakannya pada setiap pembicaraannya dengan tokoh-tokoh dalam film tersebut.

Commonly, people use a speech style in consistence with the speech context. However, in a movie titled Enchanted, the main character, Giselle, does not use a speech style which is consistent with the speech context in almost every scene the character talks to other characters.
This paper analyzes the speech style of the character Giselle based on basic sentence pattern theory and describes the reason of the particular speech style based on the theory of language and sex.
Almost all of Giselle?s dialogues of the movie are in the formal style although the context of the dialogue is either formal or informal. This shows despite fitting her speech style with the context of the speech, Giselle?s preference of using formal speech is based on her status as a woman in every dialogue she has with other characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Maulana
"Skripsi ini membahas tentang variasi bahasa Arab dalam Film Kartun Al-Fatih yang diteliti dari kajian sosiolinguistik. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Signifikansi analisis ini adalah memaparkan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk variasi bahasa Arab yang digunakan dalam film Al-Fatih. Kajian sosiolinguistik sangat penting agar kita dapat mengetahui adat istiadat dan bentuk pengungkapan sopan santun yang tepat dalam bahasa Arab. Data-data dalam skripsi ini semuanya didapat dari film kartun al-Fatih berbahasa Arab resmi yang bercerita tentang penaklukkan Konstantinopel yang sekarang disebut Istanbul. Penulis mengambil teori dari Nababan tentang variasi bahasa dari segi keformalan yang akan dibahas adalah ragam beku, ragam baku, ragam usaha, ragam santai, dan ragam akrab. Selain itu juga ditambahkan tentang konsep SPEAKING yang diutarakan oleh Gumperz dan Hymes. Dari segi penutur, penulis akan membahas tentang fungsiolek dan dialek sosial. Pembahasan akan dibagi menjadi lima bagian; yaitu analisis variasi berdasarkan usia, variasi berdasarkan pendidikan, variasi berdasarkan pekerjaan, variasi berdasarkan tingkat kebangsawanan, dan variasi berdasarkan keadaan sosial dan ekonomi.

This research discusses about the analysis sociolinguistic of Arabic variety in cartoon Al-Fatih, by using descriptive and comparized-analized. This research purpose to explain about Arabic variety used in cartoon ?Al-Fatih?. Analyzed sociolinguistic is very important for us to know about culture, custom, and how to respectfull with anybody in Arabic. The data in this research all from dialogue and monologue in Al-Fatih cartoon about opened Constantine or Istanbul. In formalized aspect, we will discuss about frozen register, formal register, consultative register, casual register, and intimate register. On the other side, we will discuss abut SPEAKING teory by Hymes and Gumperz from sociolinguistic. In speaker aspect, we will discuss about fungsiolect and sosiolect. Analisys will be from five aspects is variety from the age, variety from education, variety from jobs, variety from level of nobility, and variety from social and economic condition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43383
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Vientiani
"Penelitian mengenai keutuhan wacana iklan radio bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara ujaran-ujaran yang terdapat dalam percakapan dan alat-alat kohesi yang terdapat dalam percakapan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan kaitan antara bunyi-bunyi latar dan ujaran dalam percakapan sehingga membentuk keutuhan wacana iklan radio berjenis narasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan kaitan antara ujaran dalam percakapan dan bunyi-bunyi latar. Langkah-langkah penelitian dilakukan melalui tahap pemilihan sumber data, perekaman data, pemilihan jenis dan jumlah data, transkripsi data, analisis data, dan penarikan simpulan berdasarkan hasil analisis terhadap data. Hasil analisis menunjukkan bahwa penghubung antara ujaran dalam percakapan ditandai oleh pasangan berdampingan. Topik wacana percakapan turut menciptakan koherensi percakapan sehingga tercapai keutuhan wacana. Selain itu, alat kohesi juga dapat menghubungkan ujaran-ujaran dalam percakapan, baik itu di dalam lingkungan ujaran maupun di luar ujaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa konteks yang berupa bunyi-bunyi latar saling berhubungan dan berkaitan dengan ujaran. Bunyi-bunyi latar diperlukan untuk mendukung ujaran dalam merangkai keutuhan wacana, begitu pun sebaliknya"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1988
306.44 UNI s (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>