Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51721 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raviyanto
"ABSTRAK
Peribahasa dalam skripsi ini dipahami sebagai kalimat atau penggalan kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat; bersifat turun temurun; dipergunakan untuk penghias karangan atau percakapan, penguat maksud karangan, pemberi nasihat, pengajaran atau pedoman hidup. Bentuknya bisa berupa kata majemuk, frase, dan klausa. Dari ribuan peribahasa terdapat peribahasa yang mempergunakan kata organ tubuh. Data organ tubuh ini cukup banyak ditemukan dalam kalimat peribahasa. Data organ tubuh ini menarik untuk diteliti karena berkaitan secara langsung dengan organ tubuh manusia. Jadi merupakan hal yang dekat dengan manusia. Dari sini penulis beranggapan bahwa ada hubungan tertentu antara kata-kata organ tubuh tersebut dengan aktivitas manusia. Dari sejumlah data peribahasa yang diteliti terdapatlah hubungan bahwa kata-kata dengan organ tubuh itu menvatakan fungsi dari organ tubuh tersebut. Organ tubuh mulut untuk berbicara, organ tubuh kaki dan tangan untuk bekerja. Kemudian penulis memutuskan untuk meneliti satu jenis organ tubuh saja, yaitu tangan. Di sini tangan dipilih sebagai contoh untuk menganalisis organ tubuh yang lain. Analisis yang penulis lakukan berdasarkan pola aktif dan pola pasif. Pola ini mengambil peribahasa dalam bentuk klausa. Jadi peribahasa dengan bentuk kata majemuk dan frase tidak dianalisis."
1996
S10977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Mutia Riny
"Penelitian mengenai tipologi semantis verba bahasa Indonesia dalam Surat Pembaca Republika. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan tipe semantis verba bahasa Indonesia dan mengemukakan kriteria-kriteria yang menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menentukan hubungan kasus yang hadir antara predikator verba dengan argumen-argumennya dalam suatu proposisi yang kehadirannya dapat menentukan tipe semantis verba tersebut. Penelitian ini menggunakan kolom Surat pembaca Republika selama satu bulan, yakni bulan Oktober 2002. Data yang dikumpulkan adalah verba yang merupakan predikator dalam proposisi. Setelah terkumpul, data dianalisis hubungan kasusnya yang hadir antara verba dengan argurnen argumennya. Terakhir, dengan kasus-kasus inilah akan dapat ditentukan tipe-tipe semantis yang dimiliki verba itu. Hasil yang diperoleh terdapat tiga belas tipe semantis verba yang ditemukan dari data, yaitu (1) verba keadaan, (2) verba keadaan-pengalaman, (3) verba keadaan_benefaktif, (4) verba keadaan-lokatif, (5) verba proses, (6) verba proses-pengalaman, (7) verba proses-benefaktif; (8) verba proses-Iokatif, (9) verba aksi, (10) verba aksi_pengalaman, (11) verba aksi-benefaktif, (12) verba aksi-lokatif dan (13) verba aksiproses."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S10978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Puryadi
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997
499.221 2 DED p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Kusuma
"Skripsi ini membahas ranah semantis bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lema ranah bangunan tempat tinggal dalam bahasa Indonesia, mengetahui komponen makna, dan relasi makna dari setiap lema dalam ranah tersebut. Teori ranah semantis, komponen makna, dan relasi makna digunakan untuk tercapainya tujuan tersebut. Hasil dari penelitian ditemukan sebanyak 33 lema bahasa Indonesia yang termasuk ke dalam ranah bangunan tempat tinggal. Lema rumah dijadikan superordinat dari lema ranah bangunan tempat tinggal.

This thesis analized semantic domains of residential building in Indonesian language. Kamus Besar Bahasa Indonesia is used as a corpus of data in this study. Purpose of this study is to find out the lemma from semantics domain of residential building in Indonesian language, find out component meaning, and find out semantic relation from every lemma in this semantic domain. Semantic domain theory, component meaning theory, and semantic relation theory used to get the purpose of this study. Result from this study, found 33 lemma in Indonesian language include to semantic domain of residential building. House is a superordinat from all the lemma in this semantics domain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. M. Mahendra
"
ABSTRAK
Masa pendudukan Jepang di Indonesia yang berlangsung antara tahun 1942 sampai dengan 1945 membawa perubahan besar pada tatanan sosial budaya dan ekonomi-politik masyarakat Indonesia. Pada bahasa, masa itu merupakan salah satu tonggak penting perkembangan bahasa Indonesia. Pada masa itulah bahasa Indonesia didorong penggunaannya secara lebih intensif dan ekstensif oleh pemerintah pendudukan Jepang. Bagi Jepang, tujuannya tak lain hanya untuk memperlancar proses pendudukan dan mengambil hati bangsa Indonesia.
Selain upaya intensifikasi dan ekstensifikasi bahasa Indonesia, salah satu ciri yang menonjol dalam bahasa Indonesia adalah pemakaian kosa kata dan metafora yang khas masa itu. Kekhasan yang terjadi bisa dikaitkan dengan perubahan tatanan sosial-budaya dan ekonomi-politik dari masa kolonial Belanda ke masa pendudukan Jepang.
Skripsi ini mendeskripsikam kemunculan kata-kata kunci dan penggunaan metafora yang khas pada teks Sumera Mitami yang dimuat pada koran Asia Raya yang terbit pada bulan Maret 1942. Kata-kata kunci yang muncul dan perluasan makna metaforisnya dapat diinterpretasikan sebagai pencerminan ideologi yang dibawa pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia melalui bahasa. Pada skripsi ini pembaca dapat melihat bagaimana kata-kata kunci dan metafora telah digunakan untuk menyampaikan ideologi masa itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evans, Christine
"Skripsi ini membahas perubahan semantis dan perubahan leksikal yang terjadi di dalam istilah tata busana. Data dalam skripsi ini adalah istilah tata busana yang terdapat di dalam majalah Femina dan Gadis yang beredar pada tahun 1970-an dan 2000-an. Skripsi ini bertujuan mendeskripsikan istilah tata busana yang ditemukan berdasarkan penggunaannya. Tujuan lainnya adalah menjelaskan perubahan semantis dan perubahan leksikal yang terjadi pada data. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, saya menemukan adanya kecenderungan terjadinya perubahan semantis tipe spesialisasi dan perubahan leksikal yang terjadi pada data. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, saya menemukan adanya kecenderungan terjadinya perubahan semantis tipe spesialisasi dan perubahan leksikal tipe bertambahnya sebuah istilah di dalam istilah tata busana yang dijadikan data.

This thesis discusses the semantic and lexical changes in the technical terms of fashion. The data of this thesis is the technical terms of fashion used in Femina and Gadis magazines which was published around the years 1970 and 2000. The aim of this thesis is to describe the technical terms of fashion based on its use in the magazine. Another aim is to clarify the semantic and lexical changes which occur in the data. This is a qualitative research using a qualitative method. As a result of this thesis, I have found a tendency in the use of specialization (semantic change) and addition in the lexicon (lexical change) with in the technical of fashion used as data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10709
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Pancaran Kebajikan
"Popularitas kata sepuh pada bulan September 2023 menimbulkan pertanyaan lebih lanjut terkait makna dari kata tersebut. Penelitian ini menganalisis perubahan makna kata sepuh dalam bahasa Indonesia yang terjadi di media sosial X. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif-kualitatif. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komponen makna (Nida, 1979) dan pendapat Chaer (2002) terkait jenis-jenis perubahan makna. Data penelitian ini adalah 90 kalimat yang mengandung kata sepuh yang terdapat pada laman teratas media sosial X dari tahun 2018—2023. Dari analisis data ditemukan  11 variasi makna kata sepuh dan 3 makna di antaranya adalah makna yang paling sering dipakai, yaitu makna ‘orang yang tua’, ‘orang yang tua dan tidak bugar’, serta ‘orang yang berpengalaman’. Dari ketiga makna tersebut,  makna yang paling sering digunakan adalah makna yang telah berubah dari makna baku kata sepuh dalam makna kedua dalam lema sepuh KBBI VI, yaitu makna‘orang yang berpengalaman’.

The popularity of word sepuh in September 2023 raised further questions regarding the meaning. This research analyzes changes in the meaning of the word sepuh in Indonesian that occur on social media X. Research using descriptive-qualitative methods. The main theory used in this research is Nida's analysis of meaning components and Chaer's opinion regarding types of meaning changes. Data that are  used in this research is the word sepuh in Indonesian which is found on the top page of social media X. This research collect 90 data in total from 2018–2023 to see the changes that sepuh undergoes. From the results, 11 variations meaning of the word sepuh were found and 3 of them are the most frequently used, namely the meaning of 'old person', 'old and vulnerable person', and 'experienced person'. From 1 out of 3 most frequently used meanings are meaning that have changed from the conventional meaning of the word sepuh in KBBI VI meaning 2 from lema sepuh, that is meaning ‘experienced person’."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lapoliwa, Hans
"Salah satu ciri yang membedakan bahasa orang dewasa dari bahasa anak adalah pemakaian variasi kalimat yang lebih banyak, baik dalam hal panjang maupun dalam hal jenis atau tipe konstruksinya. orang dewasa, terutama dalam menulis, cenderung menggunakan kalimat panjang berupa kalimat kompleks dan/atau kalimat majemuk, sedangkan anak lebih banyak menggunakan kalimat sederhana. Hal itu mudah dimengerti karena orang dewasa--sebagai hasil pendidikan dan pengalaman bergaul dengan bahasa yang bersangkutan--telah menguasai secara lebih baik berbagai pola kalimat serta kaidah untuk memanipulasi pola-pola kalimat dan satuan-satuan lingual yang ada dalam bahasa yang bersangkutan. Akan tetapi, kecenderungan menggunakan kalimat panjang sering mengakibatkan kekaburan pengertian sehingga pendengar (pembaca) terpaksa "bekerja" lebih keras dalam usahanya menafsirkan makna untaian katakata itu. Kekaburan itu pada umumnya terjadi karena untaian kata-kata itu, walaupun sudah cukup panjang, belum dapat dikatakan bentuk (kalimat) yang apik (well-formed). Dengan perkataan lain, untaian kata-kata itu menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang bersangkutan. Gejala penyusunan kalimat panjang yang menyalahi kaidah-kaidah bentuk kalimat yang apik dalam bahasa Indonesia cukup memprihatinkan para pembina bahasa Indonesia. Terjadinya bentuk-bentuk yang tidak apik (ill-formed) itu terutama disebabkan oleh kurang mantapnya penguasaan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, khususnya kaidah-kaidah sintaKsis.
Mengingat bahwa bahasa Indonesia merupakan sarana yang penting bagi pembangunan bangsa dan negara (Halim, 1976:17), gejala penyimpangan yang sering tampak pada kalimat panjang dalam bahasa Indonesia dewasa ini tidak dapat dibiarkan terlalu lama. Untuk itu perlu diusahakan pengadaan buku-buku pedoman pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hubungan itu, penyediaan buku tata bahasa Indonesia untuk berbagai lapisan masyarakat merupakan hal mutlak. Oleh karena kaidah bahasa pada asasnya merupakan rumusan mengenai keteraturan yang terdapat pada bahasa (Stockwell, 1977:3), penelitian deskriptif merupakan suatu hal yang hares dilakukan sebelum penulisan buku tata bahasa yang baik dapat dilaksanakan. Penelitian pemerlengkapan (complementation) dalam bahasa Indonesia ini merupakan salah satu usaha yang berorientasi ke arah penulisai: tata bahasa Indonesia yang dapat diandalkan yang, pada gilirannya, dapat meningkatkan mutu pemakaian bahasa Indonesia di kalangan masyarakat luas.
Telaah pemerlengkapan adalah'telaah yang menyangkut konstituen frasa atau klausa yang mengikuti kata yang berfungsi melengkapi spesifikasi hubungan makna yang terkandung dalam kata itu (Quirk et al, 1985:65). Istilah "pemerlengkapan" mencakup konstituen kalimat yang lazim disebut objek, pelengkap, dan keterangan yang kehadirannya bersifat melengkapi makna kalimat. Konstituen ke warung pada Dia pergi ke warung atau membeli rokok pada ilia pergi membeli rokok merupakan pemerlengkapan karena kehadirannya melengkapi makna kalimat. Meskipun bentuk dia pergi termasuk bentuk yang apik dari segi sintaksis, kalimat itu belum lengkap dari segi makna. Verba pergi menuntut adanya keterangan tempat atau keterangan tujuan (yang menyatakan perbuatan)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
D1036
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryono
"Pada Bab,d pasal 3 telah dinyatakan bahwa tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimanakah negasi diungkapkan dalam bahasa Indonesia. Tujuan ini didasari asumsi bahwa negasi bersifat universal, tetapi diungkapkan secara berbeda-beda dalam bahasa yang satu dan yang lain. Sebagai kategori semantis, negasi dalam bahasa Indonesia diungkap_kan dengan beberapa cara, baik secara suprasegmental (dengan pemberian intonasi tertentu) atau segmental (dengan menggunakan konstituen nega_tif). Dengan membatasi pada negasi yang dinyatakan secara segmental, penelitian ini menemukan adanya tiga macam konstituen yang lazim dipakai sebagai pengungkap negasi, yaitu (1) tidak, bukan, dan berbagai varian_nya, (2) a-, non-, dan seterusnya, dan (3) jangan, belurn, dan lainnya. Pengungkap negasi yang pertama dan kedua disebut konstituen negatif formal babas dan terikat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
D1821
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Wahyu Berlian
"Dalam skripsi ini yang dibahas adalah konsep metafora, klasifikasi metafora, dan telaah makna metafora dalam ktab Amsal. Dalam skripsi ini yang dianalisis adalah metafora yang terdapat pada bab pertama, kedua, dan ketiga dalam Kitab Amsal. Hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah penafsiran yang memiliki makna lebih dan satu karena Kitab Amsal berisi larangan, perintah, dan himbauan yang disampaikan melalui metafora, peribahasa, kata mutiara, dan sebagainya. Kita sering kali melakukan penafsiran Kitab Amsal dengan cara yang salah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metafora yang terdapat dalam Kitab Amsal melalui klasifikasi secara semantis dan menentukan konsep yang ada. Penelitian ini memberikan sumbangan pada bidang linguistik, secara khusus memberi sumbangan pada semantik gramatikal, berupa gambaran klasifikasi metafora dan cara menafsirkan bentuk-bentuk metafora yang terdapat dalam Kitab Amsal. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis metafora yang terdapat dalam Kitab Amsal dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh George Lakoff dan Mark Johnson dalam bukunya Metaphors We Live dan memberikan penafsiran makna menurut tafsir secara filosofis sebagaimana dikemukakan oleh Searle"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>