Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayatullah
"Situs trowulan merupakan bekas kota pada masa lalu, hal ini terbukti dari adanya temuan yang beragam antara lain yakni arca terakota orang asing. Penemuan arca terakota orang asing yang ditemukan di Trowulan jumlahnya sangat banyak. Sebagian besar dari arca tersebut dapat ditemukan di ruang koleksi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tirnur di Trowulan, Museum Nasional Jakarta, dan di ruang koleksi Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah di Prambanan. Berdasarkan daerah penemuan asalnya yaitu sekitar Trowulan, maka arca terakota orang asing merupakan objek yang sangat menarik untuk diteliti dilihat dari penyebutan nama orang asing pada arca terakota tersebut. Arca terakota orang asing berukuran kecil yang disimpan di Museum Trowulan menggambarkan anak-anak, wanita, dan laki-laki dalam bentuk yang bervariasi. Variasi itu tampak antara lain pada bentuk tata rambut, tutup kepala, perhiasan, pakaian, raut wajah serta bentuk dan sikap tubuh. Jumlah arca terakota yang berada di Museum Trowulan sebanyak kurang lebih 567 arca. Berdasarkan sampel yang diambil, arca terakota orang asing berjumlah 57 arca, yang terdiri atas 8 arca utuh, 39 arca hanya tersisa bagian kepala, dan 10 arca berupa badan. Selain data artefaktual di gunakan pula data bantu dan berbagai cumber sejarah antara lain, Nagarakrtagama, Pararaton, Sumanasantaka, dan kidung Harsa Wijaya sedangkan dari sumber prasasti antara lain Prasasti Wurare (joko dolog) dan Air Asih, selain itu digunakan pula sumber berita asing, seperti berita Odorico, Suma oriental, Ying-yai Sheng-lan, Tao I Chili Weh dan sumber tertulis lainnya. Hasil pengamatan terhadap arca terakota orang asing koleksi museum Trowulan dapat diketahui bahwa atribut-atribut yang dapat dijadikan dasar klasifikasi arca terakota orang asing dapat dibagi dalam 5 kelompok: (1) wajah dimana komponennya adalah (a) mata (kode M), (b) alis (kode A), (c) hidung (kode H), (d) mulut/bibir (kode B),(e) kumis (kode Km), (f) Jenggot (kode J), dan (g) bentuk muka (kode W), (2) rambut (kode R), (3) tutup kepala (T), (4) pakaian (Kode K), (5) perhiasan yang terdiri atas sumping (kode SP) dan subang (kode (SB) serta (6) benda-benda yang dipegang/bawa. Selain itu pengamatan dilakukan dengan melihat hubungan wajah dengan tutup kepala, hubungan antara perhiasan, benda-benda yang dipegang/dibawa, pakaian, serta pola hiasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.A. Missa Demettawati
"Tesis ini membahas mengenai manajemen koleksi terakota sebagai bagian dari fungsi museum. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah kegiatan manajemen koleksi terakota yang telah dilakukan di Museum Majapahit hingga saat ini, dikaitkan dengan konsep manajemen koleksi serta konsep museologi baru. Hasil analisis, manajemen koleksi terakota di Museum Majapahit belum sesuai dengan standar manajemen koleksi yang baik dan belum berorientasi kepada publik. Berdasarkan hasil analisis tersebut dibuat desain kebijakan manajemen koleksi terakota yang dapat diterapkan di Museum Majapahit Trowulan.

This thesis studied terracotta collection management as a museum function. The method of this study is Qualitative design with descriptive approached for data analyses. In this study, terracotta collection management practiced at Majapahit Museum related to collection management concept and new museology concept were investigated. Results indicated that terracotta collection management at Majapahit Museum was not appropriate with the standard of good collection management and was not public oriented. Based on these results, collection management of terracotta policy are constructed to be applied in Trowulan Majapahit Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarishah Naura Putri
"Penelitian ini membahas tentang 19 arca koleksi Pusat Informasi Majapahit (PIM) yang belum teridentifikasi berdasarkan ciri-cirinya, yakni meliputi figur yang digambarkan, atribut yang digunakan, dan juga ukuran dari figur tersebut. Pembahasan dari permasalahan tersebut diharapkan dapat menjadi data tambahan mengenai arca-arca pada wilayah PIM, Trowulan, Mojokerto, dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam penelitian arkeologi, dengan pendekatan ikonografis dan komparasi untuk mengidentifikasi tokoh serta menentukan kronologi relatif dari arca-arca tersebut berdasarkan analisis bentuk, atribut, dan gayanya. Metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yakni pengumpulan data, analisis, dan penafsiran data. Berdasarkan hasil analisis ikonografi arca tipe tokoh yang diterapkan dalam penelitian ini, didapatkan tiga kelompok arca dari 19 arca yang menjadi sumber data, meliputi: 1) arca dewa, 2) arca perwujudan, dan 3) arca yang tidak dapat diidentifikasi ketokohannya namun memiliki atribut yang dapat diidentifikasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar arca-arca dalam kajian ini termasuk dalam kategori arca gramadewata atau dewa pelindung desa. Ciri-ciri postur tubuh yang lebih realistis, dinamis, detail pakaian yang lebih kompleks, serta beberapa atribut yang khas menunjukkan kesesuaian dengan seni arca pada masa Majapahit abad ke-14 hingga 15 Masehi.

This study examines 19 unidentified statues in the collection of the Majapahit Information Center (Pusat Informasi Majapahit/PIM), focusing on their physical characteristics, including the depicted figures, attributes, and proportions. The objective of this research is to provide additional data on the statues found in the PIM area, particularly in Trowulan, Mojokerto, and its surroundings. The study employs a qualitative archaeological research method and utilizes an iconographic and comparation approach to analyze and interpret the figures and to determine the relative chronology of the statues based on their stylistic features, iconographic details, and sculptural techniques. The research consists of three main stages: data collection, analysis, and interpretation. Through iconographic analysis, the 19 statues are classified into three categories: (1) depictions of deities, (2) embodiment statues representing deified human figures, and (3) statues with unidentifiable figures but discernible attributes. The findings indicate that most of the statues can be categorized as gramadewata, or local guardian deities. These figures are characterized by more realistic and dynamic body postures, intricate clothing, and distinct attributes, which are stylistically consistent with Majapahit sculpture from the 14th to 15th centuries AD."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baehaki
"Skripsi ini berisi tentang analisis ikonografi arca Wisnu koleksi Museum Nasional Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketentuan ikonografi arca Wisnu koleksi MNJ yang sesuai dengan ketentuan ikonografi Hindu di India dan memahami keterikatan para pemahat Jawa kuno terhadap aturan ikonografi Hindu India pada pengarcaaan Wisnu koleksi MNJ. Sumber data yang digunakan adalah arca Wisnu koleksi MNJ yang berjumlah 13 arca dengan bahan batu yang berasal dari pulau Jawa. Sumber data yang lain yaitu sebagai data penunjang adalah berupa kitab-kitab yang ada kaitannya dengan ikonografi Hindu khususnya Wisnu. Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : tahap pengumpulan data (observation), tahap pengolahan data (description), tahap penafsiran data (explanation) dan penarikan kesimpulan. Pendeskripsian Wisnu koleksi MNJ meliputi deskripsi ikonografi, yaitu pengukuran arca dan pengamatan laksana. Tahap berikutnya adalah pembandingan dengan ketentuan ikonografi Hindu. Hasil dari perbandingan ini dapat diketahui bahwa pengarcaan Wisnu koleksi MNJ masih mengikuti ketentuan-ketentuan ikonografi Hindu di India."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderina Febriana
"Penelitian yang dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap beberapa arca koleksi Musium Nasional yang tidak dapat dikenal. Data yang digunakan 34 arca yang terbuat dari batu dan berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Dari hasil penelitian 17 arca tidak dapat dikenali dan dimasukkan di dalam kelompok 3,8 arca tidak dapat dikenali secara pasti namun dapat dikenali atribut yang di bawa, dan 9 arca merupakan arca yang dapat dikenali."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roby Irsyad
"
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan adalah mengkaji ikonometri terhadap 14 arca Ganesa perunggu koleksi Museum Nasional Jakarta. Semua arca berasal dari pulau Jawa.
Metode dalam penelitian ini adalah metode yang umum digunakan di dalam penelitian arca. Metode tersebut meliputi deskripsi yaitu melakukan pendataan terhadap arca yang diteliti. Deskripsi yang dilakukan dititikberatkan kepada deskripsi ikonometri. Kemudian dari hasil deskripsi ikonometri tadi dilakukan perbandingan dengan ikonometri arca-arca Ganesa di India berdasarkan kitab_-kitab agama yang memuat aturan ikonometri arca Hindu India khususnya arca Ganesa. Dari hasil perbandingan ini diketahui apakah aturan ikonometri India digunakan dalam membuat arca Ganesa perunggu Jawa.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para silpin Jawa Kuna yang membuat arca ini tampaknya mengenal aturan ikonometri India. Hal ini tampak dari diterapkannya aturan proporsi India pada pembuatan arca-_arca ini terutama sekali aturan proporsi utama yang meliputi tinggi dada, tinggi perut sampai dengan tinggi alas kaki, dan rentang kaki di antara dua lutut. Aturan ukuran proporsi yang masuk golongan minor hanya beberapa yang diterapkan oleh para silpin Jawa Kuna.
"
1998
S11901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Achmad Sagittaryan
"Ikonografi. Membahas keakuratan ikonografi 4 arca perunggu Siva Mahadewva Koleksi Museum Nasional Jakarta terhadap kitab pedoman pembuatan arca yang berasal dari India. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pada dasarnya 4 arca Siva Mahadeva yang berukuran besar telah memenuhi ketentuan-ketentuan mayor yang ada pada kitab pedoamn pembuatan arca yang berasal dari India namun masih terdapat penyimpangan pada ukuran minornya dan juga memperkuat keberadaan sekte Saiva pada masa awal masuknya pengaruh India di Jawa Tengah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11540
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Mariani
"ABSTRAK
Penulisan ini berlandasan dengan adanya pengaruh dari unsar-unsur kebudayaan India yang terdapat hampir di seluruh Indonesia.Pengaruh yang jelas tampak ada di Pulau Jawa. Peninggalan-peninggalan arkeologi di Jawa Barat, Jawa Tengah dan jawa Timur menunjukan bahwa pengaruh agama Hindu India sudah berkembang pada masa Jawa Kuno. Bukti pertama yang menunjukan adanya pengaruh agama Hindu di Jawa Tengah adalah dengan ditemukannya sebuah batu bertulis yang berasal dari sekitar tahun 500 Masehi di lereng barat Gunung Merapi, di desa bekawu, Kawedanan Grabag, yang lebih dikenal dengan nama Prasasti Tuk Mas, yang ditulis dengan bahasa Sanskerta, disertai juga gambar-gambar peralatan dan laksana dari desa-desa Agama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siva.(Poerbatjaraka 1952: 42). Pada masa Jawa Kuno dikenal adanya kelompok-kelompok Dewa Hindu. Kelompok dewa tertinggi yang disebut Trimurti terdiri dari Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siva sebagai dewa perusak. Kelompok dewa tertinggi ini selain dikenal sebagai satuan kelompok, juga dikenal sebagai tokoh dewa yang berdiri sendiri-sendiri.

"
1985
S11767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"Sebagaimana diketahui masa prasejarah merupakan suatu masa di mana belum dikenalnya tulisan. Meskipun demikian keberadaan manusia dan kebudayaan pada masa tersebut dapat dikenali kembaii melalui artefak, ekofak, fitur (feature), dan situs, yang pada dasarnya merupakan sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu. Namun sisa-sisa kegiatan manusia masa lalu terlebih masa prasejarah-yang sampai kepada kita boleh dikata tidak pernah lengkap. Hanya benda-benda yang tahan waktu saja. yang sampai kepada kita. Benda-benda tersebut umumnya terbuat dari batu dan logam. Jenis atau bentuk benda-benda tersebut juga sangat beragam, salah satunya berwujud arca, yang bisa ditemukan di berbagai situs prasejarah di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Anwar
"Mengikuti serangkaian penelitian dan pengamatan yang pernah dilakukan oleh para sarjana terhadap area-area Bodhi_sattva di Indonesia, ternyata masih ada area Bodhisattva yang belum seluruhnya dibahas secara khusus dan terperinci. Area Bodhisattva yang kami maksud di sini ialah Manjusri.
Di Indonesia area-area Manjusri ditemukan pada beberapa daerah dan candi, baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Beberapa dari area Manjusri yang pernah ditemukan, kini men_jadi koleksi area Museum Nasional Jakarta. Diantara area-area Manjusri koleksi Museum Nasional, ada yang belum diketahui asal daerah maupun candinya dan ini dikenal dengan istilah area tak diketahui asal usulnya atau area lepas. (Edi Sedyawati, 1977 : 212). Oleh karena itu perlu dilaku_kan penelitian untuk mengetahui dan menentukan daerah asal area tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1984
S11536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>