Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danie Hindrawan Soe`oed
"ABSTRAK
Pada saat jatuhnya Malaka ke tangan Portugis th 1511, Banten mengambil alih peranannya menjadi pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang.dari segala penjuru dunia. Sebagai konsekuensi keramaiannya tersebut, maka banyak pihak yang tertarik untuk menaklukkan serta memilikinya. Salah satu dari mereka adalah bangsa Belanda. Berbagai macam cara digunakan bangsa Belanda untuk menaklukkan Banten, dengan maksud memperoleh hak monopoli perdagangan di Banten. 8etelah hal tersebut terkabul, ternyata keinginannya berkembang lagi, yaitu mereka ingin menaklukkan kesultanan Banten secara politis. Hal ini pun pada akhirnya berhasil. Dalam usaha mencapai tujuan ekonomis dan politis tersebut, maka dipenuhilah berbagai macam sarana untuk me_nunjang usaha penaklukan itu. Salah satu usaha mereka ialah membangun Benteng Steelwijk di Banten Berdasarkan fungsinya benteng adalah suatu tempat pertahanan yang digunakan untuk mempertahankan diri di Banten.

"
1986
S11843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsekal Wirabhaya
"Benteng Willem I Ambarawa merupakan bangunan militer Belanda yang dibangun pada abad 19 yang belum diteliti mengenai bentuk dan tata ruang masa lalu berdasarkan bangunan yang masih ada. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi tata ruang benteng Willem I. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data yang dilanjutkan dengan analisis keruangan pada bangunan-bangunan benteng. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa benteng Willem I merupakan benteng garnisun dengan rancang bentuk star fort Vauban dengan bastion dari tanah sebagai pertahanan dan kamuflase. Benteng ini juga memiliki berbagai fasilitas seperti barak pasukan, rumah petinggi pasukan, rumah sakit, istal kuda, gedung pertemuan, pos penjagaan, menara air, sumur, dapur, serta penjara bawah tanah. Selain itu distribusi ruang diatur berdasarkan kepangkatan serta ras dimana prajurit berpangkat rendah terletak di area luar benteng dan prajurit berpangkat tinggi terletak di area dalam benteng.

Fort Willem I Ambarawa is a Dutch military building that was built in the 19th century that has not been studied regarding the shape and layout of the past based on extant buildings. The purpose of this study is to determine the shape and function of the Willem I fortress spatial planning. The research begins with data collection, followed by spatial analysis of fortress buildings. The results of this study indicate that the fort Willem I is a garrison fortress with the design of the Vauban star fort with bastions from the ground as defense and camouflage. This fort also has various facilities such as army barracks, high ranking officer houses, hospitals, horse stalls, meeting houses, guard posts, water towers, wells, kitchens, and underground prisons. In addition, the distribution of space is regulated based on rank and race where low-ranking soldiers are located in the outer area of the fort and high-ranking soldiers are located in the inner area of the fort."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Argi Arafat
"Studi ini menjelaskan tentang Benteng Vredeburg dan Keraton sebagai representasi dan relasi kuasa yang berada di daerah Yogyakarta pada abad ke XVIII – XX Masehi dengan menerapkan teori Michel Foucault tentang kuasa (power). Dalam konsep kuasa terdapat representasi kuasa, relasi kuasa dan panoptikon. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui representasi dan relasi kuasa dapat ditimbulkan dari suatu kebudayaan, lalu mengetahui bagaimana cara kerja benteng Vredeburg sebagai panoptikon dalam kaitannya dengan representasi dan relasi kuasa kolonial Belanda dan Kesultanan di Yogyakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini berasal dari oleh K.R Dark, bahwa dalam penelitian arkeologi setiap benda harus dilihat sebagai data yang memuat informasi arkeologis. Hasil dari penelitian ini adalah Kebudayaan yang terjadi akibat adanya relasi kuasa antara Kolonial Belanda dan Kesultanan direpresentasikan dengan adanya bangunan pihak Keraton Yogyakarta yang mengadaptasi arsitektur yang berasal dari orang-orang Eropa. Akibat dari relasi kuasa tersebut tidak hanya mempengaruhi pihak Keraton Yogyakarta, tapi mempengaruhi pihak Belanda juga. Berdirinya Benteng Vredeburg dan Keraton merupakan tanda dari kedua belah pihak memiliki kekuasaannya masing-masing.

This study explains the Fort Vredeburg and the Keraton as representations and power relations in the Yogyakarta area in the XVIII - XX century AD by applying Michel Foucault's theory of power. In the concept of power, there is a representation of power, power relations and panopticon. The purpose of this study is to determine the representation and power relations that can be generated from a culture, then to find out how the Vredeburg fort as a panopticon works in relation to the representation and relations of Dutch colonial power and the Sultanate in Yogyakarta. The method used in this study comes from K.R Dark, that in archaeological research every object must be seen as data that contains archaeological information. The result of this research is that the culture that occurs due to the power relation between the Dutch colonial and the Sultanate is represented by the building of the Yogyakarta Palace which adapts the architecture that comes from the European people. The result of this power relationship did not only affect the Yogyakarta Palace, but also influenced the Dutch. The establishment of Vredeburg Fort and the Keraton is a sign that both parties have their respective powers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Groensmit, K. H.
Nijmegen Centrale Drukkerij 1950
928.43 L 95
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Swanberg, W.A.
New York: Charles Scribner's Sons, 1957
973.731 SWA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Paulina S.
"Di Indonesia banyak terdapat peninggalan berupa monumen dari masa kolonial, termasuk bangunan benteng. Salah satunya adalah benteng Marlborough yang terdapat di propinsi Bengkulu. Benteng ini merupakan peninggalan bangsa Inggris yang dibangun pada tahun 1714 sampai dengan 1719. Keadaan benteng saat ini masih cukup baik dan dapat diamati secara arkeologis meskipun telah mengalami pemuga_ran. Alasan penelitian terhadap Benteng Marlborough dida_sarkan pada bentuknya yang jarang ditemukan pada benteng-_benteng Eropa lainnya di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemeri_an Benteng Marlborough secara rinci, menjelaskan hubungan antara bentuk dan fungsi bangunan. Selain itu mencoba pula untuk mengetahui pesan benteng Marlborough pada masa lalu. Tahap-tahap kerja dalam penelitian ini meliputi tiga tingkatan. Tahap pertama pengumpulan data, baik dari kepustakaan maupun lapangan. Tahap kedua pengolahan data berupa tinjauan arsitektural dan fungsi. Tinjauan ini dilakukan melalui perbandingan dengan data banding berupa kepustakaan dan data lapangan berupa beberapa benteng kuno di Indonesia. Juga dilakukan tinjauan perkembangan bentuk benteng Marlborough berdasarkan perbandingan lukisan kuno dengan keadaan benteng Marlborough sekarang ini. Tahap selanjutnya adalah membuat suatu penjelasan berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentuk-bentuk dan keletakkan tiap-tiap bagian pada benteng Marlborough menunjukkan fungsi bangunan tersebut sebagai bangunan pertahanan. Selain itu benteng Marlborough memi_liki komponen-komponen bangunan pertahanan sebelum dan sesudah abad ke 17. Fungsi benteng Marlborough pada masa lalu ternyata selain untuk kepentingan pertahanan juga untuk kepentingan ekonominya. Ternyata antara kepentingan ekonomi dan pertahanan (politik) terdapat suatu kaitan yang saling mendukung. Unsur pertahanan (politik) perlu untuk menjaga kepentingan ekonomi dan unsur ekonomi perlu untuk menunjang/membiayai kepentingan pertahanan (politik)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S12011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain A.M.
"Le Fort I osteotomy is the surgery in the maksila similar to the live fracture of the Fort I. In the orthognathic surgery, Le Fort I osteotomy is the best choice for the correction of vertical dimension and relatively easy and middle and sufficient to reposisi and maksila. For the open bite case anteriory and postering in the patient could be performed. Le Fort I osteotomy in the posterior and repositioned part of maksila toward posuride so it could be occluded, functional and restored in the intended aesthetic."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"This research aims to explain and describe the colonial history of fortresses and their influence on the development of urban planning in Indonesia. The fortresses functioned as centres of colonial administration and control. In former days these fortresses were identified with the domination of power, economic exploitation and as symbols of foreign rule in areas ruled by local kings and entrepeneurs. Due to political and economic changes as well as in town planning, the funtion of these fortresses also changed. At present, the fortresses function as heritage sites and interesting places to be visited by tourists. The current efforts to conserve these historical sites can have an effect on urban development planning. The Indonesian government, especially the Department of Tourism and Culture, should give much attention not only for preservation but also for restauration of these sites."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Shabrina Mazaya
"ABSTRACT
GPR menjadi salah satu metode geofisika yang dimanfaatkan untuk survei arkeologi yang dapat membantu para arkeologis dalam melakukan identifikasi objek benda bawah permukaan tanpa harus melakukan penggalian terlebih dahulu untuk mencari objek benda ndash; benda anomali. GPR memanfaatkan gelombang elektromagnetik EM yang sangat sensitif terhadap material yang bersifat konduktif. Interpretasi data GPR dapat menggambarkan ukuran dan kedalaman dari objek bawah permukaan. Survei di benteng Speelwijk Banten Lama menggunakan frekuensi 600 MHz, frekuensi ini sangat baik digunakan untuk penetrasi dangkal dan resolusi tinggi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari benda anomali yang terkubur di bawah benteng untuk mendapatkan informasi jejak ndash; jejak bangunan masa lalu dari benteng Speelwijk. Anomali dari data GPR akan menghasilkan reflektor kuat berbentuk hiperbola. Warna reflektor yang terang menandakan bahwa material bawah permukaan memiliki sifat konduktivitas rendah dan warna reflektor yang tidak terang memiliki sifat konduktivitas tinggi. Hasil akhir setelah pengolahan data adalah model 2D objek bawah permukaan.

ABSTRACT
GPR is one of the geophysic methods utilized for achaeological surveys which is can assist archaeologists in identifying object of subsurface object without having to excavation to find the anomalies objects. GPR utilizes electromagnetic EM waves which are highly sensitive to conductive materials. Interpretation of GPR data can identify the shapes, sizes and depth of the subsurface object. Survey in the Speelwijk Castle in Banten Lama using a frequency of 600 MHz, this frequency is very well used for shallow penetration and high resolution. The main purpose of this research is to find anomalies object buried under the castle to obtain information on the past traces of the Speelwijk castle. Anomalies from GPR data will produce a strong reflectors with the patterns is a hyperbola. The strong color from reflector indicates the subsurface material properties has a low conductivity, and reflectors with a color that is not too bright has a material properties with high conductivity. The final results after processing data is the 2D model of subsurface."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soewardi Prodjosapoetro
Bali: Sumber Mas, 1978
302.23 SOE k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>