Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tia Mutiana
"Masuknya Jepang ke Indonesia di awal tahun 1942, membawa perubahan yang cukup banyak bagi rakyat Indonesia. Pada awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan Jepang dengan keyakinan bahwa bangsa Jepang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Anggapan seperti ini terjadi karena jauh sebelum bangsa Jepang menguasai Indonesia, orang-orang Jepang telah disebarkan di wilayah Indonesia untuk melakukan propaganda terhadap rakyat Indonesia. Melalui propaganda ini rakyat Indonesia menjadi yakin bahwa Jepang bermaksud baik. Setelah menduduki Indonesia, bangsa Jepang mulai merangkul golongan nasionalis untuk bekerjasama. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar golongan nasionalis yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat dapat membantu pemerintah Jepang untuk memobilisasi rakyat. Selain golongan nasionalis, golongan Islam juga menjadi perhatian pemerintah Jepang. Sikap golongan Islam yang anti Barat membuat pemerintah Jepang ingin bekerjasama dengan golongan ini. Kerjasama dengan golongan Islam dilakukan oleh pemerintah Jepang dengan tujuan penghapusan pengaruh Barat dan mobilisasi rakyat untuk kepentingan perangnya. Kebijakan pemerintah Jepang terhadap golongan Islam sangat lunak. Di masa pendudukannya, pemerintah Jepang rnempcrbolehkan organisasi Islam yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda yaitu Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) tetap ada. Setelah MIAI dibubarkan karena dianggap kurang menguntungkan bagi Jepang, pemerintah Jepang kembali mendirikan salu organisasi bagi umat Islam yaitu Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Selain itu, pemerintah Jepang juga mendirikan kantor urusan agama dan mengadakan pelatihan bagi para ulama. Pada masa pendudukan Jepang pula tokoh-tokoh golongan Islam Indonesia menduduki jabatan dalam pemerintahan. Memasuki tahun 1944, pemerintah Jepang mulai mengalami berbagai kekalahan. Hal tersebut kemudian membuat pemerintah Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Janji tersebut kemudian mulai direalisasikan dengan membentuk Badan Penyclidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Keadaan pemerintah Jepang yang semakin terdesak juga membuat pemerinlah Jepang mengizinkan berdirinya organisasi semi militer bagi para pemuda muslimin yaitu Barisan Hizbullah. Organisasi ini secara resmi didirikan pada tanggal 3 Desember 1944. Pada awal pembentukannya, jumlah anggota Barisan Hizbullah dibatasi hanya 14 ribu orang. Kemudian pada bulan Februari 1945, diadakan pelatihan bagi anggota Barisan Hizbullah di Cibarusa. Peserta latihan Barisan Hizbullah di Cibarusa berjumlah 500 orang. Peserta latihan tersebut merupakan wakil dari tiap-tiap keresidenan yang ada di Jawa. Lama latihannya adalah tiga bulan, terdiri dari latihan jasmani dan rohani. Selesai dari pelatihan di Cibarusa, mereka semua dikembalikan ke daerah asal masing-masing. Kemudian mereka melatih pemuda di daerahnya sehingga terbentuklah organisasi Hizbullah pada tingkat yang terendah yaitu tingkat kelurahan, kecamatan, atau kabupaten. Hal serupa juga dilakukan oleh para alumni latihan Hizbullah Cibarusa yang berasal dari keresidenan Semarang. Dari seluruh wilayah yang ada di keresidenan Semarang, organisasi Hizbullah di kabupaten Demak merupakan yang paling maju jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya batalyon Bintoro Demak yang telah terkoordinasi dengan baik. Balalyon Bintoro merupakan cikal bakal dari terbentuknya Barisan Hizbullah divisi Semarang yang merupakan organisasi Hizbullah pada tingkat keresidenan. Kemudian untuk lebih memudahkan koordinasi, maka Barisan Hizbullah divisi Semarang bergabung dengan divisi Surakarta menjadi divisi Sunan Bonang. Adanya dua kekuatan bersenjata di Indonesia, yaitu TRI di satu sisi dan laskar serta barisan di sisi yang lain membuat pemerintah berkeinginan untuk menggabungkan kedua kekuatan bersenjata ini menjadi satu. Pada tanggal 5 Mei 1947, keluarlah penetapan Presiden yang memutuskan menggabungkan TRI dan laskar serta barisan ke dalam satu organisasi tentara yaitu TNI. Kemudian bergabunglah Hizbullah divisi Sunan Bonang dengan TIi ke dalam Resimen 6 Brigade 24 Divisi IV/Panembahan Senopati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Pemilihan judul ini didasarkan atas kesadaran penu_lis sendiri, dimana pokok pembahasannya adalah Hizbullah Bandung Pada Awal Revolusi Tahun 1945 - 1947. Yang mendo_rong penulis untuk menulis sejarah perjuangan badan kelas_karan ini, pertama, penulis menganggap karena masih langka_nya buku-buku atau penulisan-penulisan yang mengungkapkan sejarah perjuangan suatu badan perjuangan atau kelaskaran pada masa perang kemerdekaan. Dan langkanya suatu kelaskar_an yang bercorak kelslaman ditulis secara khusus dan detail. Kedua, Hizbullah yang merupakan salah satu dari sekian ba_nyak badan perjuangan yang juga memainkan peranan dalam per_juangan kemerdekaan, jarang ada yang membahas sehingga ba_nyak orang belum mengetahui peranan dan sumbangannya. Bertitik tolak dari kedua hal tersebut tergeraklah hati penulis mengambil tema itu untuk dijadikan judul skripsi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S12676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Muttaqin
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5960
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Shahabuddin
"Penelitian mengenai gerakan Hizbullah Libanon ditujukan untuk mengetahui bagaimana gerakan yang dilakukan oleh Hizbullah hingga menjadikan gerakan Hizbullah sebagai gerakan terkemuka di Timur Tenggah. Hizbullah merupakan suatu gerakan yang terarah dan meyeluruh dalam setiap aspeknya, baik aspek perjuangan bersenjata, sosial kemasyarakatan, dan politik. Hizbullah memandang Islam sebagai kesatuan yang tak terpisahkan dengan negara. Lahirnya gerakan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; invasi Israel yang mencapai puncaknya pada tahun 1982 (sebagai faktor utama), diskriminasi masyarakat Syiah, kekecewaan kaum Syiah terhadap gerakan AMAL, perpecahan kelompok Syiah, serta pengaruh Revolusi Iran dan keterlibatan Republik Iran. Berbagai gerakan yang dilakukan Hizbullah telah menyebabkan gerakan ini menjadi satu-satunya gerakan yang memenuhi berbagai unsur kekuasaan di Libanon. Gerakan bersenjata Hizbullah telah terbukti menjadi pelindung bagi kedaulatan Libanon. Gerakan sosial kemasyarakatan menyebabkan gerakan ini mendapat berbagai simpati dan dukungan dari masyarakat, khususnya masyarakat Syiah, selain itu gerakan politik yang bersih dan konsisten menjadikan gerakan Hizbullah mendapatkan berbagai dukungan dari beragai pihak. Keberadaan gerakan Hizbullah yang bertambah kuat serta penguasaan gerakan ini terhadap senjata menyebabkan gerakan ini mempunyai kemampuan dalam menentukan tujuanya. Kemampuan gerakan ini dalam menghadapi dan melumpuhkan agresi Israel pada bulan 12 Juli hingga 14 Agustus 2006 juga telah merubah mainframe mayoritas bangsa Arab yang menganggap Israel sebagai pihak yang tak dapat dikalahkan. Keberhasilan dalam menghadapi Israel telah merubah citra Hizbullah dari gerakan yang tidak diperhitungkan menjadi gerakan yang diperhitungkan negara-negara Arab yang mayoritas berpenduduk Suni. Gerakan ini telah menjadi satu-satunya gerakan terdepan di Libanon. Gerakan Hizbullah juga dapat menjadi contoh bagi gerakan bersenjata atau gerakan revivalis Islam, khususnya di Timur Tengah. Hal ini disebabkan beberapa gerakan yang memiliki tujuan serupa hanya terlibat dalam konfrontasi saja dan tidak memiliki gerakan sosial kemasyarakat dan visi politik yang baik. Konsistensi Hizbullah dalam menjalankan berbagai kegiatan bersenjata, sosial_kemasyarakatan, dan politik akan mengantarkan gerakan ini dalam mencapai tujuannya, yakni kekuasaan berdasarkan pengakuan masyarakat Libanon sendiri. Bila Hizbullah berhasil mencapai kekuasaan berdasarkan pengakuan masyarakat Libanon (hegemoni/kebudayaan), maka langkah-langkah untuk mewujudkan tujuannya akan menjadi keniscayaan, termasuk untuk membentuk negara Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friane Aurora
"Hizbullah merupakan salah satu Gerakan Politik Kelompok Muslim Syi'ah yang ada di Lebanon. Pendirian Hizbullah tidak dapat dilepaskan dari kebangkitan politik Kelompok Muslim Syi'ah yang dipelopori oleh Imam Musa Al Shadr, kondisi sosial politik Lebanon pada tahun 1980-an, agresi Israel ke Lebanon tahun 1982, dan dukungan materiil dan moriil lran kepadanya. Pada awalnya Hizbullah hanya melakukan aktivitas perlawanan dalam perjuangannya membebaskan Lebanon dari penjajahan Israel. Namun, sejak tahun 1992 ia memutuskan untuk menjadi partai politik dengan tetap konsisten menjalankan aktivitas perlawanannya terhadap Israel. Permasalahan mengenai transformasi Hizbullah dari gerakan perlawanan murni menjadi partai politik Lebanon sejak tahun 1992 hingga 2009 inilah yang menjadi objek penelitian ini. Ada tiga permasalahan yang diangkat dalem tesis ini yaitu mengenai latar belakang transformasi Hizbullah menjadi partai politik pada tahun 1992, dampak transformasi tersebut terhadap aktivitas perlawanannya dan strategi Hizbullah untuk menyelaraskan aktivitas perlawanan dan politiknya. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut maka digunakan konsep jihad sebagai konsep yang menjadi prinsip gerakan perlawanan dan politik Hizbullah, teori struktur kesempatan politik dan teori mobilisasi sumber daya sebagai bagian dari teori gerakan sosial. serta teori mengenai partai politik. Dan untuk dapat menjelaskan permasalahan tersebut maka digunakan metode studi kasus sebagai metode yang tepat untuk dapat membahas suatu peristiwa secara mendalam. Hasil penelitian ini adalah bahwa perubahan kondisi sosial politik Lebanon telah memberi peluang bagi Hizbullah, yang pada awalnya merupakan gerakan perlawanan terhadap penjajahan Israel, untuk menjadi partai politik dan bahwa persiapan yang matang dan sumber daya yang dimiliki Hizbullah menjadi faktor pendukung yang mendorong dilakukan transformasi ini. Hasil kedua adalah bahwa ada dampak positif dan negatif dari transformasi tersebut, sementara hasil ketiga adalah bahwa Hizbullah memiliki strategi untuk dapat menyelaraskan aktivitas perlawanan dan politiknya tersebut."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26951
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Dewonoto
"ABSTRAK
Persatuan dan kesatuan tekad rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada masa revolusi fisik, adalah hal yang sangat penting.
Bangsa Indonesia yang pada tanggal 17 Agustus 1945 baru memerdekakan dirinya dari penjajahan Jepang, harus mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di seluruh pelosok Indonesia rakyat bersama TNI bahu-membahu untuk nelawan kembalinya pemerintah Belanda yang akan kembali menguasai Indonesia.
Perlawanan-perlawanan dan semangat mempertahan kemerdekaan juga terdapat di Karesidenan Malang, Jawa Ti_mur. Rakyat daerah ini yang pada waktu Perjanjian Renville merupakan ajang pertempuran yang paling keras akhirnya harus memberikan sebagian wilayahnya kepada pihak Belanda.
Wilayah yang tinggal sebagian ini yaitu Malang Selatan, akhirnya harus menampung beribu-ribu pengungsi dan merupakan basis gerilya bagi pejuang--pejuang Indonesia. Dan daerah-daerah ini pulalah mereka bertahan den berjuang untuk merebut kembeli wilavah Karesidenan Milona.
Perjuangan-perjuangan serta hambatan-hambatan yang dialami oleh rakyat dan TNI di daerah Malang Selatan inilah merupakan inti dari skripsi ini.

"
1990
S12765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmiasti Loekman Hakim
"Peranan Keresidenan Pati pada awal kemerdekaan hingga Aksi Militer I Belanda sangat besar yaitu dalam bidang eko_nomi. Hal tersebut terlihat pada penyediaan minyak dan ga-ram bagi rakyat Indonesia. Perusahaan minyak di Cepu paling tidak dapat memenuhi kebutuhan minyak untuk daerah-daerah di Indonesia, khusus_nya Pulau Jawa. Pada masa revolusi, dimana minyak dari luar Jawa tidak dapat masuk ke Pulau Jawa karena politik yang di_jalankan oleh pemerintah Belanda, sehingga demikian besar andil perusahaan tersebut. Selain pembuatan garam yang diusahakan oleh Pemerintah Republik Indonesia di Madura, maka ada juga pembuatan garam yang dikerjakan oleh rakyat di sepanjang pesisir Rembang. Pembuatan garam yang diusahakan rakyat ini besar peranannya bagi pemerintah Republik Indonesia pada masa revolusi karena dapat memenuhi kebutuhan untuk daerah-daerah di pedalaman Pulau Jawa_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivka Rahmah
"Negara Israel dan Lebanon sering terjadi konflik dengan penyebab yang bermacam-macam. Penelitian ini membahas perang Israel – Hizbullah pada tahun 2006. Israel adalah sebuah negara yang terletak di Timur Tengah, sementara Hizbullah adalah suatu faksi politik yang berada di negara Lebanon. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimana kronologi perang Hizbullah dan Israel selama 34 hari? 2) Bagaimana akhir dan dampak dari perang tersebut?. Menggunakan metode penulisan kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, serta menggunakan pengumpulan data melalui studi pustaka. Penulisan ini menggunakan teori konflik aismetris oleh Ivan Arreguin-Toft. Artikel ini menyimpulkan tiga hal yaitu; faktor penyebab perang Hizbullah – Israel 2006 ialah adanya campur tangan negara Lebanon dalam perang Arab – Israel di tahun 1947, lalu disusul pada tahun 1978 yang menjadikan konflik kembali memuncak dan akhirnya lahirlah organisasi Hizbullah untuk Lebanon. Kronologi perang Hizbullah – Israel terjadi selama 34 hari di tahun 2006, selama 5 minggu Hizbullah dan Israel saling serang dan beradu kekuatan yang berakhir dengan gencatan senjata pada 14 Agustus 2006. Adapun dampak pertempuran tersebut bagi kedua belah pihak adalah kemenangan tak terduga yang dimiliki oleh pihak Hizbullah, Israel yang kembali membangun struktur negara dan militernya. Namun dampak buruk yang diberikan lebih besar karena banyaknya korban jiwa yang luka-luka dan meninggal, rusaknya rumah-rumah warga, serta fasilitas umum lainnya.

The countries of Israel and Lebanon often have conflicts with various causes. This study discusses Israel – Hezbollah conflict in 2006. Israel is a country located in the Middle East, while Hezbollah is a political faction located in Lebanon. The formulation of the research problem is 1) What is the chronology of the war between Hezbollah and Israel for 34 days? 2) What was the end and impact of the war? Research method used in this paper is qualitative method with descriptive analysis approach, and using data collection through literature study. This writing uses asymmetric conflict theory by Ivan Arreguin-Toft. This article concludes three things; The factor that caused the 2006 Hezbollah-Israel war was the intervention of the Lebanese state in the Arab-Israeli war in 1947, followed by 1978 events which made the conflict peak again and formed the Hezbollah organization for Lebanon. The chronology of the Hezbollah-Israel war took place 34 days in 2006, for 5 weeks Hezbollah and Israel attacked each other and clashed with arms and ended on August 14, 2006. The impact of the battle for both sides was an unexpected victory for Hezbollah and Israel rebuilt the structure of the state and its military. However, the negative impact given is greater because of the large number of people who were injured and died, damaged houses and other public facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Nur Hakiem
"Tesis ini berusaha untuk memahami motivasi dan kepentingan dibalik tindakan Hizbullah yang memutuskan untuk terlibat dalam konflik Suriah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik process tracing. Data penelitian diperoleh melalui kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan Hizbullah dalam konflik Suriah, merupakan upaya untuk mempertahankan keamanan wilayah Selatan Libanon, melindungi masyarakat Syi'ah Libanon dan menjaga tempat suci masyarakat Syi'ah, dan mempertahankan rezim Bashar Al-Assad.

The purpose of this research is to understand Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict. The research can be categorized as a qualitative research done through process of a tracing technique. The data were collected by literature study. The result of this research shows that Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict are to defend territory of South Lebanon, to protect Shiite Society in Lebanon, as well as Shiite shrines, also to protect Bashar Al-Assad's regime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdul Wahid Ashshiddiq
"Pada tahun 1957 terjadi aksi sepihak yang dilakukan oleh Barisan Tani Indonesia di Desa Sendangmulyo. Aksi ini dinamakan Peristiwa Minggir dan menjadi pemberitaan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, kronologi, dan penyelesaian dalam Peristiwa Minggir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan aksi sepihak yang dilakukan Barisan Tani Indonesia (BTI) berawal dari kesenjangan ekonomi dan polarisasi politik yang terjadi di Desa Sendangmulyo. Para buruh tani bersama BTI melakukan aksi tidak menyetorkan hasil panennya kepada tuan tanah sebagai bentuk aksi mengambil kembali tanah yang menurut mereka sudah menjadi hak buruh tani. Peristiwa Minggir kemudian diselesaikan melalui jalur hukum di tahun 1965 dengan keputusan hak milik tanah dikembalikan kepada pemilik Letter C"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>