Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 77217 Document(s) match with the query
cover
Berthauli Rosita E
"Pandangan umum terhadap kehidupan wanita Cina pada masa tradisional adalah keterikatan, penderitaan hidup serta kedudukan yang rendah. Hal ini disebabkan karena ajaran moral Konghucu yang dipegang teguh masyarakat tradisional Cina, sangat menekankan kepatuhan, kelemahlembutan dan keterbatasan ruang gerak wanita. Di samping itu pula, masyarakat Cina menganut sistem kekerabatan patrilineal sehingga sangat mengutamakan pria sebagai penerus marga.Meskipun demikian, terdapat suatu masa dimana wanita-wanita Cina hidup lebih bebas dan dihargai. Masa itu adalah masa Tang dan pada masa inilah seorang wanita muncul sebagai penguasa dinasti. Ia adalah Wu Zetian, kaisar wanita pertama dan terakhir dalam sejarah kedinastian Cina. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam skripsi ini akan dijelaskan faktor_faktor yang melatarbelakangi munculnya Wu Zetian sebagai seorang kaisar wanita dan mengapa keadaan hidup wanita pada masa Tang jauh lebih baik dari keadaan wanita pada masa lainnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan, dengan mengkaji sumber-sumber buku dan tulisan mengenai kehidupan wanita Cina, wanita Cina pada masa Tang serta tokoh Wu Zetian. Hasil analisis terhadap keseluruhan pembahasan yaitu munculnya Wu Zetian sebagai seorang kaisar wanita berkaitan erat dengan kebebasan hidup wanita-wanita pada masa Tang. Dan kehidupan yang lebih bebas ini disebabkan karena kaisar-kaisar Tang berdarah campuran Han dan non Han sehingga tidak begitu mementingkan pelaksanaan ajaran moral Konghucu, sebaliknya memberikan kebebasan pada wanita untuk ikut berperan dalam pemerintahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Riani Utami
"Tradisi pemujaan leluhur di Jepang merupakan perpaduan dari berbagai kepercayaan yang berkembang di Jepang seperti Shinto, Konfusianisme dan Budha. Tradisi ini berawal dari adanya pemikiran bahwa roh orang yang telah meninggal dunia akan mengganggu kehidupan manusia yang masih hidup. Agar roh tersebut tidak mengganggu mereka yang masih hidup maka diadakanlah ritual-ritual untuk menenangkan roh tersebut.
Leluhur dalam tradisi pemujaan leluhur di Jepang mengacu pada pendiri ie tempat keluarga itu tinggal. Penghormatan dan pemujaan terhadap leluhur penting untuk dilakukan bukan hanya karena dia adalah pendiri ie tapi juga karena mereka dipercaya memberikan kesejahteraan dan perlindungan keamanan kepada keturunannya. Sejalan dengan adanya perkembangan pemikiran dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat Jepang, konsep leluhur yang terpusat pada ie ini kemudian meluas menjadi konsep leluhur yang terpusat pada keluarga. Tradisi pemujaan leluhur ini pun sejak Zaman Tokugawa telah digunakan sebagai alat propaganda politik pemerintah sampai dengan PD II berakhir.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah cara pemerintah Meiji menggunakan tradisi pemujaan leluhur sebagai dasar untuk mendapatkan legitimasi bagi kekuasaannya. Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut, penulis telah mengadakan penelitian kepustakaan dan analisa yang dalam dengan metode pendekatan Deskriptif-Analitik untuk memudahkan penulis dalam mencari jawabannya dan memudahkan para pembaca dalam memahaminya.
Pada akhir penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tradisi pemujaan leluhur ini telah digunakan oleh pemerintah Meiji untuk mendapatkan legitimasi bagi kekuasaannya dan dasar pemikiran pemujaan leluhur tersebut diterapkan di dalam beberapa institusi yang ada di Jepang seperti institusi hukum, pendidikan, keluarga, agama Shinto dan dalam penggunaan sistem kalender matahari. Dalam tradisi pemujaan leluhur pada Zaman Meiji inilah terlihat bahwa hal yang dianggap paling asasi sekalipun, yaitu kebebasan beragama, tidak terlepas dari propaganda pemerintah derni kepentingan politiknya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kori Sofianingsih
"Keramik kuno Cina diakui sebagai karya seni keramik yang sangat tinggi nilainya. Perkembangan seni keramik Cina, dari masa ke amsa mengalami kondisi yang pasang surut. Sejarah keramik Cina mencatat bahwa pada masa pemerintahan kaisar Kangxi, seni keramik Cina mengalami era baru dalam perkembangannya. Terutama dalam hal tehnik pembuatan dan penyelesaian akhir hiasannya. Dalam sejarah Cina tercatat juga bahwa pada masa pemerintahan kaisar Kangxi, keadaan ekonomi, politik, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan kependudukan di Cina mencapai perkembangan sangat pesat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Skripsi ini akan menguraikan tentang perkembangan keramik Cina bila dihubungkan dengan keadaan pemerintahan kaisar Kangxi, terutama kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dibuat oleh kaisar Kangxi."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S13021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
305.4 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Kamaluddin Nashir
"Pada prinsipnya, konsep kekuasaan politik Imam Khomeini berdasarkan pada undang-undang pasal 107- 112 yang menjadikan Iran sebagai sebuah pemerintahan Ulama (wilayah al -faqih).
Sebagai tokoh reformis Muhammad Khatami khususnya pada tahun 1997-2001, mencoba mengimbangi otoritas mutlak pada konsep wilayah al-faqih tersebut dengan berbagai kebijakan yang bersifat moderat dan dialogis fenomena inilah yang menggugah penulis untuk mentuk mengkaji, meneliti dan membandingkan beberapa kebijakan internal yang mempengaruhi pelaksanaan konsep wilayah al fagih.

In formal sense, the power politik of Imam Khomeini has been defined by article 107 to 112 of the Islamic Republic of Iran .which incorporate the key political principle of the " "governance of the faqih" (wilayah al fagih).
As a figure of reform and President, Muhammad Khatami (I997-2001) has been tried to balanced out the authority of wilayah al-faqih by many global policies. Observing the exisiting fenomenom, I am interested to observe, research and compare some internal fundamental factors that influence the implementation of wilayah al-faqih.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perbandingan Politik, 1995
S5666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surachmad
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1983
S2179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayuni Rahmah
"ABSTRAK
Masa nifas adalah masa sejak melahirkan sampai dengan pulihnya alat-alat reproduksi dan anggota tubuh lainnya, yang berlangsung sampai sekitar 40 hari (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990). Pada masa ini terjadi banyak perubahan fisiologis dan psikologis yang kompleks, yang seringkali mencetuskan timbulnya berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu nifas, bayi, maupun keluarganya. Situasi seperti ini membutuhkan penyesuaian diri dari individu (ibu nifas) maupun keluarganya. Pengetahuan tentang adanya perubahan-perubahan pada masa nifas ini penting untuk diketahui ibu nifas sendiri maupun keluarganya. Dengan begitu ibu nifas maupun keluarganya akan menyadari apa yang sedang terjadi selama masa nifas, dapat mengenali masalah yang mungkin terjadi, juga tahu bagaimana cara mengatasinya. Sehingga akan membantu dalam proses penyesuaian diri individu maupun keluarganya terhadap kondisi yang terjadi pada ibu selama masa nifas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abigail Janissa
"Skripsi ini membahas tentang Wu Zetian, kaisar perempuan pertama dan terakhir dalam sejarah kedinastian Tiongkok yang berhasil membangun dinastinya sendiri dan berkuasa dari tahun 690 sampai 705. Tujuan pembahasan dalam skripsi ini mengenai Wu Zetian adalah untuk memahami bagaimana dia, sebagai seorang perempuan, bisa diterima sebagai kaisar, bahkan dianggap sah kekuasaannya oleh masyarakat yang dibangun atas dasar nilai-nilai patriarkal. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa buku-buku, hasil penelitian sejarah, artikel dalam koran atau dari situs yang kredibel, dan jurnal ilmiah yang telah diunduh dari internet. Penerapan metode penelitian bersifat deskriptif, yang berarti data yang dihasilkan merupakan penjelasan akan rumusan masalah

The focus of this study is the only female emperor of China, Wu Zetian, who founded her own dynasty and ruled between the years 684 to 705. The purpose of this study is to understand how she, as a woman, garnered such support so much so that her sovereignty was acknowledged and accepted as legitimate by a society that had strong patriarchal values at the time. This research is conducted using a qualitative method. The sources that were used are from history books, other researches conducted by historians, academic journals, news articles and or websites from credible sources. The research method is applied in a descriptive way, where the data produced answers for the main problem of this study. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henggar Prasetyowati
"Guzheng (古筝) atau zheng merupakan salah satu alat musik petik Tiongkok tertua yang mengalami perkembangan ratusan tahun dalam budaya Tiongkok. Hubungan yang erat antara musik dan budaya Tiongkok menjadikan alat musik guzheng sebagai salah satu alat musik Tiongkok populer yang merepresentasikan seni musik Tiongkok. Pengalaman mengalami perkembangan dalam waktu yang lama juga membuat guzheng memiliki peran penting dalam seni musik Tiongkok. Tulisan ini akan membahas sejarah awal pemunculan guzheng dan bagaimana perkembangan fungsi dan bentuk guzheng dalam empat dinasti yaitu Qin (秦), Han (汉), Tang (唐) dan Song (宋). Metode yang digunakan adalah metode kualitiatif dengan studi kepustakaan terhadap buku yang relevan dengan topik jurnal ini.

Guzheng (古筝) or zheng is one of the oldest Chinese stringed music instrument that evolved hundred of years in the history of Chinese culture. The close realitionship between music and Chinese culture makes guzheng as one of the popular tools of musical art that can be represented the art of Chinese music instrument. The experience had been developed for a long time also made guzheng to have an important role in Chinese music culture. This paper will discuss the early history of emergence of guzheng and how its form its function in four dynasties Qin (秦), Han (汉), Tang (唐) and Song (宋). The method used is qualitative method with a literature study of the book which relevant to the topic of this journal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>