Ditemukan 39913 dokumen yang sesuai dengan query
Priyanto Wibowo
"
ABSTRAKPeristiwa gerakan Lompatan Jauh ke Depan (Dayuejin) menjadi penting dalam sejarah Cina, karena gerakan tersebut dilakukan oleh pemerintah baru RRC untuk mencapai komunis_me dan meningkatkan status perekonomiannya. Segala cara dan upaya dilakukan oleh pemerintah RRC dalam mencapai tujuan ini melalui gerakan Lompatan Jauh ke Depan. Dalam skripsi ini akan digambarkan bagaimana pemerintah RRC mengingin_kan kemajuan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan poli_tik dalam waktu singkat melalui gerakan yang melibatkan massa rakyat ini..
Skripsi ini bertujuan memaparkan kembali peristiwa gerakan tersebut. Dengan dipaparkannya kembali peristiwa tersebut, maka paling tidak akan diperoleh dua manfaat: dapat lebih memahami peristiwa sejarah yang terjadi pada periode Cina modern tersebut.
"
1986
S13093
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Priyanto Wibowo
"
ABSTRAKSetelah usai Perang Dunia Kedua, Cina berada dalam posisi di antara dua negara kuat; Uni Soviet dan Amerika Serikat. Sementara RRC sendiri sebagai sebuah negara yang baru melewati perang saudara, masih perlu melakukan pembenahan dalam berbagai sektor; industry, transportasi, pertanian, pendidikan, dan lain-lain. Untuk membangun semua itu, Mao Zedong, sebagai pemimpin negeri itu, akhirnya memutuskan bantuan dana dan meminta bantuan teknis kepada Uni Soviet, dan bukan ke Amerika.
Nyatanya, Uni Soviet lebih banyak memberikan bantuan teknis dibandingkan bantuan dana sebagaimana yang telah disepakati kedua negara. Begitu juga, Pelita I yang dananya dan bantuan tenaga ahlinya didatangkan dari Uni Soviet, tidak sepenuhnya berhasil. Menghadapi situasi itulah, Mao lalu mencanangkan gagasan "Gerakan Lompatan Jauh Ke Depan". Penelitian ini mengungkapkan latar belakang munculnya gagasan tersebut."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Megiasari Maksum
"
ABSTRAKKebiasaan footbinding adalah kebiasaan mengikat kaki hingga kecil yang dikenal dikalangan wanita tradisional Cina sejak zaman dinasti Tang (608-907) dan berakhir pada awal kekuasaan dinasti Qing (1900).
Kebiasaan ini berubah fungsinya sesuai dengan perkembangan zaman dan akhirnya menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik dan hanya terdapat di negara Cina.
Pada awalnya kebiasaan ini diterima masyarakat sebagai sesuatu kebiasaan yang menguntungkan dan sangat digemari. Tapi lambat laun akhirnya masyarakat mulai menyadari bahwa kebiasaan ini bukanlah suatu kebiasaan yang patut ditiru karena juga dapat berakibat buruk.
Kedatangan missionaris dan gerakan emansipasi wanita memberi awal bagi perubahan pola pemikiran masyarakat tradisional kepada pemikiran modern. Kebiasaan mengikat kaki yang tadinya sangat digemari akhirnya mulai ditentang pada awal tahun 1900 dan dikenal dengan nama gerakan anti footbinding. Masyarakat, politikus, pemuka masyarakat dan pejabat pemerintahan lainnya juga turut membantu gerakan ini. Gerakan ini akhirnya dianggap berhasil pada awal revolusi di Cina. Hal ini dibuktikan dengan diadakannya beberapa penelitian di desa-desa di Cina.
"
1990
S13050
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Indriana Agusta
"
ABSTRAKMasa pertengahan abad XIX banyak terjadi pergolakan dalam negeri di Cina. Salah satunya yang terbesar adalah Gerakan Taiping. Gerakan ini hampir menggulingkan dinasti Qing yang sedang berkuasa saat itu. Munculnya tokoh Zeng Guofan yang menjadi panglima perang sekaligus memadamkan gerakan Taiping, menjadi topik dalam skripsi ini. Zeng Guofan menghimpun tentara gabungan Qing dan milisi daerah untuk membentuk kekuatan baru dalam menggulingkan gerakan Taiping. Dasar yang menjadi prinsip kebijakannya adalah Neo-Kunfusionisme Song. Sebelumnya, Zeng telah memperoleh pendidikan hingga tingkat tertinggi dan menjabat berbagai kedudukan tinggi di pemerintahan.
"
1989
S13024
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pane, Armijn
Arbati, 1953
951.04 ARM t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Liong, Djwan Liem
Semarang: Ho Kim Yoe,
951.02 LIO g
Buku Teks Universitas Indonesia Library
R. Tuty Nur Mutia
"Fenomena pemanfaatan sejarah secara terstuktur menjadi pemicu topik pidato yang akan menelusuri dan menginvestigasi sejauh mana Xi Jinping dan RRT memanfaatkan sejarah sebagai instrumen dalam mengembalikan kejayaan dan kekuatan Tiongkok secara domestik maupun intemasional melalui BRI. Hasil penelusuran ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman kita terhadap BRI dalam berbagai dinamikanya, sehingga dapat bersikap tepat dalam menjalankan kerja sama dengan Tiongkok berlandaskan prinsip saling menguntumgkan dan saling menghormati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
PGB 0600
UI - Pidato Universitas Indonesia Library
Thung, Ju Lan
"Salah satu faktor penunjang pembangunan yang tak dapat diabaikan adalah pendidikan.Pendidikan sebagai sarana pembinaan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa, perlu mendapat perhatian khusus. Pendidikan harus selalu mengikuti perkembangan masyarakat yang dinamis, agar dapat menciptakan suatu generasi penerus yang up to date tidak terkebelakang.Untuk memperbaiki mutu pendidikan agar up to date, tidak hanya perlu mane mukan/menciptakan hal-hal yang Baru, tetapi juga perlu meninjau masa lampau untuk memetik pengalaman-pengalaman yang berguna/berharga sebagai cermin melangkah ke masa depan. Mempelajari hal-hal yang lampau, tidak usah berpatok pada diri sendiri atau pada negara sendiri, tetapi juga dapat mempelajari masa lampau orang lain atau masa lampau negaralain.Melalui penelitian terhadap buku-buku perpustakaan mengenai pendidikan di Cina,tersusun suatu tulisan yang menguraikan perkembangan pendidikan di Cina dari tahun 1905 sampai tahun 1966, dengan maksud untuk menarik segi-segi positifnya bagi kapentingan pembangunan negara kita, khususnya dalam bidang pendidikan.
One of the factors supporting development that cannot be ignored is education. Education as a means of developing the young generation as the nation's next generation, needs special attention. Education must always follow the dynamic development of society, in order to create a future generation that is up to date and not left behind. To improve the quality of education so that it is up to date, it is not only necessary to discover/create new things, but also to review the past. to gain useful/valuable experiences as a mirror for moving into the future. Studying things in the past, you don't need to be based on yourself or your own country, but you can also study the past of other people or the past of other countries. Through research into library books regarding education in China, an article was compiled that describes the development of education in China from 1905 to 1966, with the aim of drawing out its positive aspects for the interests of our country's development, especially in the field of education"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S13078
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Emi Yasusi Susanti
"Naskah Baimaonu (Perempuan Berambut Putih) menggambarkan konflik kehidupan antara petani dan tuan tanah di propinsi Shanxi-Hebei pada tahun 1935-1939. Situasi sosial-politik di propinsi Shanxi-Hebei pada tahun 1935-1938 tersebut merupakan masalah yang menarik untuk ditelaah.Karena itu, skripsi ini bertujuan mengkaitkan situasi sosial-politik dalam naskah Baimaonu dengan situasi sosial_politik di propinsi Shanxi-Hebei pada tahun 1935-1938. Karya sastra tidak dapat dipahami selengkapnya jika dipisahkan dari lingkungan atau kebudayaan atau peradaban yang telah menghasilkannya. Karya sastra hares dipelajari dalam konteks yang seluas-luasnya karena itu bukanlah suatu hal yang berdiri sendiri. Pengetahuan mengenai struktur teks dapat dipergunakan untuk lebih memahami gejala-gejala social yang ada di luar sastra. Hal ini dikemukakan oleh S.N. Grebstein dan Sapardi Dinka Damono.Tinjauan sosiologis atas Baimaonu menghasilkan suatu kesimpulan,yaitu pertunjukan Baimaonu dijadikan alat propaganda oleh Partai Komunis Cina."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12954
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Henry Kusmaryanto
"Tibet adalah suatu daerah yang terletak di dataran tinggi pegunungan Himalaya dan merupakan salah satu daerah yang memperoleh otonomi secara penuh dari pemerintah RRC. Secara geografis wilayah Tibet berbatasan dengan Yunnan di sebelah Tenggara, dengan Sichuan di sebelah Timur dan Qinghai di Timur Laut, dengan Xinjiang di Barat serta dengan Nepal, Bhutan, Sikkim dan Myanmar di sebelah Selatan.
Berbeda dengan daerah-daerah lainnya di Cina, provinsi yang beribukotakan Lhasa ini sampai tahun 1949 saat pemerintahan komunis Cina berdiri, masih belum sepenuhnya berada di dalam kekuasaan Cina. Baru pada tahun 1950 setelah pasukan komunis Cina menduduki Tibet, Tibet menjadi bagian wilayah kedaulatan Cina.
Pendudukan Tibet oleh Cina ini ternyata ditentang oleh Dalai Lama yang merupakan pemimpin spiritual bangsa Tibet. Dalai Lama bersama pengikutnya lalu mengadakan pemberontakan. Namun pemberontakan tersebut gagal dan Sebagai akibat dari kegagalannya itu Dalai Lama kemudian melarikan diri ke India dan meneruskan perjuangannya di sana. Sampai saat ini Tibet masih merupakan masalah bagi pemerintah RRC. Karena Dalai Lama masih terus mencari dukungan di luar negeri untuk kemerdekaan bangsanya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S12877
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library