Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170397 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibah Habibah
"Skripsi ini diarahkan pada analisis kelompok verba kada dalam A1-Qur'an ditinjau dari kaidah gramatikanya. Kelompok verba kada CVKd) memasuki konstruksi kalimat nominal CKN) yang terdiri dari Subjek C5) dan Predikat CP). KVKd ini berfungsi menominatifkan S dan menagakusatifkan P, seperti halnya kelompok verba kana. Dan salah satu ciri pokok dari KVKd adalah bahwa P nya harus terdiri dari imperfek atau verba mudari'. Berdasarkan maknanya, KVKd atau yang dalam linguistik Arab dikenal dengan istilah Kada wa ahhwatuha diklasifikasikan menjadi tiga bagian 1. Af'a- l al-Mugarabah, yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna hampir ; 2. Af'al al-Raja` yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna harapan dan 2, Af'al al-Syuru- ', yaitu sekelompok verba yang menunjukkan makna mulai. Data dalam skripsi ini diperoleh dari ayat-ayat Al-Qur'an dan penelitian kepustakaan dengan mengkaji buku-buku tentang linguistik Arab, khususnya tentang KVKd. Tentang analisis kelompok verba kada dalam A1-Qur'an tercatat ada 51 KVKd, yang terdiri dari 22 verba kada Cdari kelompok Af'a- l al-Mugarabah), 27 verba 'asa dari kelompok Af'al al-Raja`) dan 2 verba tafiqa dari kelompok Af'al al-Syuru'). Selanjutnyaverba kada dikelompokkan men jadi lima pola antara lain terangkum dalam rumus :[Perfek + S Cinfleksi)) + P Cimperfek) dan Perfek + P Cimperfek) + S Cisim zahir f nomina nyata) ; verba 'ass t.erdiri dari empat pola, diant.aranyaPerfek + S Cisim zahir) + P CPAMs + imperfek) dan Nomina + Perfek + Fail CPAMs + imperfek) ; dan verba tafiqa terdiri dari duet poly yaitu . I Perfek + S Cinfleksi)+ P Cimperfek> dari Perfek + Maf'ul Mut,laq Cdari P yang dihi langkan). Perfek + Maf'ul Mut,laq Cdari P yang dihilangkan)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhfid Hidayat
"Pembahasan mengenai semua jenis isti_arah dalam ayat Al-quran memerlukan pengetahuan yang luas, waktu yang lama, dan sumber data yang banyak. Selain itu mengandung permasalahan yang luas sekali. Bertitik tolok dari persoalan tersebut maka penulis dalam skripsi ini hanya membahas bagian dari isti_arah yaitu isti_arah tasriniyyah yang terdapat dalam beberapa ayat Al-quran dengan pokok bahasan mengenai musta_ar lah, musta_ar minhu, _alaqah, qarinah, dan aspek sastranya. Selain dari itu dalam skripsi ini penulis membahas tentang Al-qur_an dan hubungannya dengan ilmu Balagah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Bachtiar Effendi
"ABSTRAK
Bahasa adalah suatu sistem. Artinya bahasa merupakan sejumlah unsur-unsur yang terkumpul secara beraturan (Kri_dalaksana, 1982: 2). Karena merupakan suatu sistem maka setiap bahasa memiliki aturan-aturan sendiri yang tidak terdapat dalam bahasa lain. Penerjemahan yang baik adalah menerjemahkan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran, dengan memperhatikan struktur dan pola bahasa sasaran. Tujuan penulisan ini untuk menemukan ciri Al-Qasr dalam surat A1-Baqarah serta menentukan maknanya. Dengan demikian diharapkan akan dapat membantu para pembaca dalam memahami makna A1-Qur'an dengan tepat. Tujuan lainnya adalah agar mereka dapat menghayati segi retorika kitab suci tersebut. Data utama dalam penulisan ini adalah ayat-ayat dalam surat Al-Baqarah. Selain itu juga berasal dari penelitian kepustakaan dengan menelaah buku-buku dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang menyangkut Ilmu Ma'ani, khusus_nya tentang Al-Qasr.

"
1990
S13421
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Kholison
Sidoarjo, Jawa Timur: CV. LISAN ARABI, 2016
401.43 MOH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Chasanah
"ABSTRAK
Kelompok verba /kana naqis/ adalah kelompok verba yang tidak sempurna kalimatnya jika hanya diikuti oleh nomina yang berkasus nominatif, tetapi harus dilengkapi dengan nomina yang berkasus akusatif. Nomina berkasus akusatif itu kedudukannya bukan sebagai obyek, tetapi sebagai predikat dari kelompok verba itu. Sedangkan nomina yang berkasus nominatif menjadi subyeknya. Nomina yang berkasus nominatif dan akusatif itu, asalnya adalah konstruksi kalimat nominal yang terdiri dari mubtada' 'subyek' dan khabar 'predikat'. Keduanya berkasus nominatif. Tetapi setelah salah satu verba dari kelompok verbs /kana naqis/ memasuki konstruksi kalimat itu, maka terjadi perubahan kasus pada predikatnya, dari berkasus nominatif menjadi akusatif. Sedangkan subyeknya tetap berkasus nominatif. Selain berkaitan dengan kasus, kelompok verba ini berkaitan juga dengan kala, persona, jenis, dan jumlah. Untuk mengungkapkan perilaku tersebut, maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguis Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah, negara Barat, maupun Indonesia. Pembahasan kelompok verba/kana naqis/ berkaitan dengan berbagai bentuk verba dan jenis nomina yang mengisi gatra subyek dan predikat.

"
1989
S13394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rachmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran pola-pola struktur kalimat syarat yang mengandung flaw dalam AI-Quran, berdasarkan sintaksis subordinator syarat, berupa keterikatan dan bentuk, posisi. serta kasus dan modus; dan aspek waktu yang diasumsikan dapat mempengaruhi makna.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari ayat-ayat yang mengandung partikel /law/ dan memisahkan antara flaw/ dengan flaw laf dan /law mar', kemudian memasukan ke dalam kartu-kartu menurut pola-pola struktur gramatikalnya, berdasarkan ciri-ciri subordinatornya.
Hasilnya menunjukkan flaw/ sebagai subordinator syarat dapat terikat dengan klausa verbal dan nominal, posisi protasis dan apodosis dapat dipermutasikan, serta tidak terdapat perubahan pada kasus nortuna dan modus verbs yang menglkutinya. Dan segi semantis, subordinator /law/ dapat mengakibatkan adanya makna imtina'iyyah, syartiyyah, tamanni dan taqlil.

"
1995
S13392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda
"Analisis Makna Leksikal dan Kontekstual Kata Konzentratlonslager Dikaitkan dari Pengalaman Hidup Orang Yahudi. (Di bawah bimbingan Sally Pattinasarany, M.A) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2000. Setiap kata memiliki makna leksikal, makna yang dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap orang secara umum. Namun, jika suatu kata dipergunakan dalam konteks tertentu, kata tersebut akan memiliki makna yang sesuai dengan konteksnya. Konteks memfilter makna suatu kata. Makna seperti ini disebut makna kontekstual. Makna kontekstual suatu kata tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor, antara lain typisserte Vorstellungen. Typisierte Vorstellungen terbentuk dari pengalaman hidup setiap individu. Penelitian makna kontekstual kata Konzentratlonslager saya lakukan terhadap enam cerita pengalaman hidup orang Yahudi dalam buku Davidstern and Weichnachtsbaum - Erinnerungen van Uberlebende . Tujuan penelitian ini adalah mencari perbedaan antara makna leksikal dan makna kontekstual kata Konzentratlonslager. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kata Konzentratlonslager mengalami perluasan makna. Perluasan makna tersebut sangat dipengaruhi oleh konteks pengalaman pahit orang Yahudi dalam kamp konsentrasi dan konteks sejarah Jerman tahun 1933 - 1945, khususnya pada saat Judenverfolgung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Setiyanto
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1997
499.222 2 EDI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haryati
"Khabar mubtada' adalah khabar yang melengkapi makna mubtada' dalam membentuk suatu kalimat sempurna. Khabar ini harus sesuai dengan mubtada'nya dalam hal jumlah dan jenis apabila berupa sifat, dan berada dalam kasus nominatif. Pada dasarnya khabar itu terletak sesudah mubtada'-nya, tetapi ia dapat berpindah posisi karena keadaan-keadaan tertentu. Untuk mengenal lebih jauh lagi mengenai khabar dalam hubungannya dengan mubtada', maka diterapkan teori yang berasal dari para ahli linguistik Arab, baik yang berasal dari Timur Tengah maupun yang berasal dari negara Barat. Pembahasan khabar mubtada' berkaitan dengan letak mubtada' dalam kalimat dan bentuk kata atau kalimat yang mengisi gatra khabar tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S13225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Anggriana
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas struktur dan makna dua puisi Ahmed Mattar. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami struktur dan makna puisi Ahmed Mattar, sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang puisi Ahmed Mattar yang sudah menyebar dan terkenal. Dari penelitian ini ditemukan bahwa Dari dua puisi Ahmed Mattar yang penulis analisis, yaitu ldquo;Aqsaa minal I rsquo;daam rdquo; dan ldquo;kabuus rdquo; dapat disimpulkan bahwa struktur puisi Ahmed Mattar sangat simpel. Hal ini dapat dilihat dari tipografinya yang tetap berada di tengah, tidak ada larik yang tidak teratur penempatannya. Jumlah bait dan lariknya pun sangat sedikit dan pendek, sehingga dapat dikategorikan sebagai puisi epigram. Demikian pula, jika dilihat dari aspek isinya. Dengan tipografi yang sangat sederhana, menyebabkan tidak banyak ide yang tersalurkan. Hal ini dapat dilihat dari aspek retorikanya yang tidak banyak menggunakan gaya bahasa dan penggunaan simbol yang tidak banyak memberikan pengaruh apa-apa, sehingga kedua puisi tersebut dapat dikategorikan sebagai puisi diafan, puisi yang mudah dicerna.

ABSTRACT
Abstract This journal discusses the structure and content of the two poems by Ahmed Mattar. The method used is descriptive analysis method. The purpose of this study is to understand the structure and content of poetry by Ahmed Mattar, so it can add a greater insight into the poetry of Ahmed Mattar widespread and well known. From this study, it was found that from the two poems of Ahmed Mattar, namely Aqsaa minal I 39 daam and kabuus it can be concluded that the structure of the poem is very simple. It can be seen from typography that remain at the center, not cluttered. Total of bayt and array were very little and short, so it can be categorized as an epigram poetry. Similarly, when viewed from the aspect of its contents. With a very simple typography, cause not many ideas are channeled. It can be seen from the aspect of rhetoric is not much use style and using of symbols which little to influence anything, so both the poem can be categorized as Diafan poetry, poetry that is easy to digest."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>